Anda di halaman 1dari 26

TUGAS SWAMEDIKASI

“ LUKA BAKAR KARENA MATAHARI”

Oleh :
Rabiatul Adawiyah (1920374160)
Rizka Syafaatul Udzma (1920374157)
Kristina Erni Sanul (1920374135)
Lia Lestari (1920374136)
Merlyna Fajar Pratiwi (1920374143)
Nadia Noer Karima (1920374147)
Lucy Oktaviani (1920374139)
Putri Solecha (1920374158)
Pebriana Dian Ermawati (1920374156)
Nurul Safitri (1920374154)
Rine Larasati (1920374166)

PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN XXXV


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
A. LATAR BELAKANG
Luka bakar adalah kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber
panas seperti air, api, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar akan mengakibatkan
tidak hanya kerusakan kulit, tetapi juga amat memengaruhi seluruh sistem tubuh (Nina,
2008). Di Indonesia, luka bakar masih merupakan problem yang berat. Perawatan dan
rehabilitasinya masih sukar dan memerlukan ketekunan, biaya mahal, tenaga terlatih
dan terampil. Oleh karena itu, penanganan luka bakar lebih tepat dikelola oleh suatu
tim trauma yang terdiri dari spesialis bedah (bedah anak, bedah plastik, bedah thoraks,
bedah umum), intensifis, spesialis penyakit dalam, ahli gizi, rehabilitasi medik,
psikiatri, dan psikologi (David, S. 2008). Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat
sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api secara
langsung maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun
bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat) (Wim
de Jong, 2005). Kecepatan dari penyembuhan luka dapat dipengaruhi dari zat-zat yang
terdapat dalam obat yang diberikan, jika obat tersebut mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan penyembuhan dengan cara merangsang lebih cepat pertumbuhan sel-sel
baru pada kulit (Prasetyo et al., 2010). Salah satu upaya terapi luka bakar adalah dengan
pemberian bahan yang efektif mencegah inflamasi sekunder (Rahim et al., 2011)
B. Rumusan masalah
a. Obat apa saja yang digunakan untuk luka bakar dan swamedikasi yang diberikan
pada pasien?

C. Obat apa saja yang digunakan untuk luka bakar dan swamedikasi yang diberikan pada
pasien? Tujuan Makalah Tujuan Makalah ini adalah untuk mengetahui :
a. Defenisi Luka Bakar, etiologi dan patofisiologinya
b. Jenis obat yang digunakan untuk mengobati Luka bakar
c. Swamedikasi yang diberikan kepada pasien untuk mengobati Luka bakar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi

Luka bakar diakibatkan dari terlalu terkena sinar ultraviolet (UV) yang
singkat (akut). Jumlah cahaya matahari yang diperlukan untuk menghasilkan
sengatan berbeda-beda dengan pigmentasi dan kemampuan tiap-tiap orang
untuk menghasilkan lebih banyak melamin. Sengatan sinar matahari
mengakibatkan kulit kemerahan yang menyakitkan.

Sengatan sinar matahari yang berat bisa menghasilkan bengkak dan


lepuhan. Gejala-gejala bisa terjadi secepatnya 1 jam setelah terkena dan
biasanya mencapai puncaknya dalam 3 hari. Beberapa orang yang mengalami
sengatan sinar matahari berat mengalami demam, panas-dingin, dan kelemahan
dan bahkan pada saat yang langka bisa menjadi syok (ditandai dengan tekanan
darah yang sangat rendah, pusing, dan sangat lemah).

Beberapa hari setelah sengatan sinar matahari, orang dengan kulit cukup
normal bisa mengalami pengelupasan pada daerah yang tersengat, biasanya
disertai dengan rasa gatal. Daerah mengelupas ini bahkan lebih peka terhadap
sengatan sinar matahari untuk beberapa minggu. Orang yang telah mengalami
sengatan sinar matahari ketika muda berada pada resiko yang besar pada kanker
kulit pada tahun-tahun kemudian bahkan jika mereka tidak terkena sinar
matahari dalam jangka waktu yang lama.

B. Anatomi Fisiologi

Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,


merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Kulit memiliki fungsi
melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar.
Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus keratinisasi dan pelepasan
sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi
sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit
dari bahaya sinar ultra violet matahari

Kulit tersusun dari tida apisan, yaitu: epidermis, dermis, dan jaringan subkutan.

 Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari
epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit,
Langerhans dan merkel. Fungsi epidermis adalah proteksi barier,
organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan
mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel
Langerhans). Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang
paling atas sampai yang terdalam) :
1. Stratum Korneum.
Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
2. Stratum Lusidum.
Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak
kaki dan telapak tangan.
3. Stratum Granulosum. Mengandung protein kaya akan histidin.
4. Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang
dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang
peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi
terhadap efek abrasi.
5. Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis
yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel
epidermis secara konstan. pidermis diperbaharui setiap 28 hari.
Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.
 Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering


dianggap sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang
menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan
subkutis. Dermis terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan papiler; tipis
mengandung jaringan ikat jarang, dan lapisan retikuler; tebal terdiri dari
jaringan ikat padat. Fungsi dermis adalah struktur penunjang, suplai
nutrisi dan respon inflamasi.

 Jaringan Subkutan

Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri


dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang
menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya.
Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi. Fungsi
Subkutis /hipodermis adalah melekat ke struktur dasar, isolasi panas dan
cadangan kalori.

 Perlindungan

Kulit memberikan perlindungan invasi bakteri dan benda asing


lainnya. Bagian sternum korneum epidermis meripakan barrier yang
paling efektif terhadap berbagai faktor lingkungan, seperti zat-zat kimia,
sinar matahari, virus, fungus, gigitan serangga, luka karena gesekan
angin, dan trauma. Lapisan dermis kulit memberikan kekuatan mekanis
dan keuletan lewat jaringan ikat fibrosa dan serabut kolagennya. Serabut
elastic dan kolagen yang saling berjalin dengan epidermis
memungkinkan kulit untuk berperilaku sebagai satu unit.

 Sensibilitas
Fungsi utama reseptor pada kulit adalah untuk mengindera suhu,
rasa nyeri, sentuhan yang ringan dan tekanan. Berbagai ujung saraf
bertanggung jawab untuk bereaksi terhadap stimuli yang berbeda.

 Keseimbangan Air

Stratum korneum memiliki kemampuan untuk menyerap air


sehingga lapisan tersebut dapat mencegah kehilangan air dan elektrolit
yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan
kelembaban dalam jaringan subkutan. Selain itu, kulit juga akan
mengalami evaporasi secara terus-menerus dari permukaan kulit.
Evaporasi ini yang dinamakan perspirasi tidak kasat mata (insensible
perspiration) berjumlah kurang-lebih 600 ml per hari untuk orang
dewasa yang normal. Pada penderita demam, kehilangan ini dapat
meningkat. Ketika terendam dalam air, kulit dapat menimbun air tiga
sampai empat kali berat normalnya.

 Pengatur Suhu

Tubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai


proses metabolisme makanan yang memproduksi energi. Tiga proses
fisik yang penting terlibat dalam kehilangan panas dari tubuh ke
lingkungan, yaitu radiasi (perpindahan panas ke banda lain yang
suhunya lebih panas), konduksi (pemindahan panas dari tubh ke benda
lain yang lebih dingin), dan konveksi (pergerakkan massa molekul udara
hangat yang meninggalkan tubuh). Dalam kondisi normal, produk panas
dari metabolism akan diimbangi oleh kehilangan panas, dan suhu
internal tubuh akan dipertahankan agar tetap konstan pada suhu kurang-
lebih 37oC.

Pengeluaran keringat merupakan proses lainnya yang digunakan tubuh


untuk mengatur laju kehiangan panas. Pada hawa lingkungan yang
sangat panas, laju produksi keringat dapat setinggi 1 L/jam. Dalam
keadaan tertentu, misalnya pada stress emosional, perspirasi dapat
terjadi secara refleks dan tidak ada hubungannya dengan keharusan
untuk menghilangkan panas dari tubuh.
 ProduksiVitamin

Kulit yang terpajan sinar ultraviolet dapat mengubah substansi


yang diperlukan untuk mensintesis vitamin D. Vitamin D merupakan
unsur esensial untuk mencegah penyakit riketsia, suatu keadaan yang
terjadi akibat defisiensi vitamin D, kalsium serta fosfor dan yang
menyebabkan deformitas tulang (Morton, 1993 dalam Brunner and
Suddarth, 2002).

 Fungsi Respons Imun

Hasil-hasil penelitian terakhir (Nicholoff, 1993 dalam Brunner


dan Suddarth, 2002) menunjukkan bahwa beberapa sel dermal (sel-sel
Langerhans, IL-1 yang memproduksi keratinosit, dan sub kelompok
limfosit-T) merupakan komponen penting dalam sistem imun.

C. Etiologi
Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal yang terjadi akibat
sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas api
secara langsung maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi dari matahari,
listrik, maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam
kuat, basa kuat) (Wim de Jong. 2005). Bahan kimia yang dapat menyebabkan
luka bakar adalah Asam kuat atau basa kuat acids atau bases. Luka bakar akibat
bahan kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang
tajam dan dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida], silver nitrate, dan
bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat). Asam
hidroflorik dapat menyebabkan kerusakan tulang, namun jenis kerusakan yang
terjadi sulit dibuktikan. Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan
mempunyai peranan dalam homeostasis.
Kulit merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit
beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan
luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm
sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak
pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas.
Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung,
bahu dan bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda,
lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari
ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis
atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat (David, S. 2008).
Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan.
Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas meninggi.
Meningkatnya permeabilitas menyebabkan oedem dan menimbulkan bula yang
banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan
intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan
cairan akibat penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang
terbentuk pada luka bakar derajat dua dan pengeluaran cairan dari keropeng luka
bakar derajat tiga. Bila luas luka bakar kurang dari 20%, biasanya mekanisme
kompensasi tubuh masih bisa mengatasinya, tetapi bila lebih dari
20% akan terjadi syok hipovolemik dengan gejala yang khas, seperti gelisah,
pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil, dan cepat, tekanan darah menurun, dan
produksi urin berkurrang. Pembengkakkan terjadi pelan-pelan, maksimal terjadi
setelah delapan jam (James M Becker 118-129)

D. Derajat dan luas luka bakar (Wim De Jong. 2005)


1. Luka bakar grade I
 Disebut juga luka bakar superficial
 Mengenai lapisan luar epidermis, tetapi tidak sampai mengenai daerah
dermis sering disebut sebagai epidermal burn
 Kulit tampak kemerahan, sedikit oedem, dan terasa nyeri.
 Pada hari ke empat akan terjadi deskuamasi epitel (peeling).

2. Luka bakar grade II


a. Superficial partial thickness :
- Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis
- Kulit tampak kemerahan, oedem dan rasa nyeri lebih berat dari pada luka
bakar grade I
- Ditandai dengan bula yang muncul beberapa jam setelah terkena luka
- Bila bula disingkirkan akan terlihat luka bewarna merah muda yang
basah
- Luka sangat sensitive dan akan menjadi lebih pucat bila terkena tekanan
- Akan sembuh dengan sendirinya dalam 3 minggu ( bila tidak terkena
infeksi) tapi warna kulit tidak akan sama seperti sebelumnya.
b. Deep partial thickness
- Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari dermis
- disertai juga dengan bula
- permukaan luka berbecak merah muda dan putih karena variasi dari
vaskularisasi pembuluh darah( bagian yang putih punya hanya sedikit
pembuluh darah dan yang merah muda mempunyai beberapa aliran
darah
- luka akan sembuh dalam 3-9 minggu.
3. Uka bakar grade III
- Menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen
- Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan
pembuluh
- darah sudah hancur.
- Luka bakar meliputi kulit, lemak subkutis sampai mengenai otot dan
tulang
4. Luka bakar grade IV
- Berwarna hitam
E. Klasifikasi
 Luka bakar ringan
Jika memungkinkan, luka bakar ringan harus segera dicelupkan ke dalam air
dingin. Luka bakar kimia sebaiknya dicuci dengan air
sebanyak dan selama mungkin. Di tempat praktek dokter atau di ruang
emergensi, luka bakar dibersihkan secara hati-hati dengan sabun dan air untuk
membuang semua kotoran yang melekat. Jika kotoran sukar dibersihkan, daerah
yang terluka diberi obat bius dan digosok dengan sikat. Lepuhan yang telah
pecah biasanya dibuang. Jika daerah yang terluka telah benar-benar bersih,
maka dioleskan krim antibiotik (misalnya perak sulfadiazin).

Untuk melindungi luka dari kotoran dan luka lebih lanjut, biasanya
dipasang verban. Sangat penting untuk menjaga kebersihan di daerah yang
terluka, karena jika lapisan kulit paling atas (epidermis) mengalami kerusakan
maka bisa terjadi infeksi yang dengan mudah akan menyebar. Jika diperlukan,
untuk mencegah infeksi bisa diberikan antibiotik.

Untuk mengurangi pembengkakan, lengan atau tungkai yang mengalami


luka bakar biasanya diletakkan/digantung dalam posisi yang lebih tinggi dari
jantung. Pembidaian harus dilakukan pada persendian yang mengalami luka
bakar derajat II atau III, karena pergerakan bisa memperburuk keadaan
persendian. Mungkin perlu diberikan obat pereda nyeri selama beberapa hari.
Pemberian booster tetanus disesuaikan dengan status imunisasi penderita.

 Luka bakar berat

Luka bakar yang lebih berat dan membahayakan nyawa penderitanya


harus segera ditangani, sebaiknya dirawat di rumah sakit. Kepada korban
kebakaran biasanya diberikan oksigen melalui sungkup muka (masker) untuk
membantu menghadapi efek dari karbon monoksida (gas beracun yang sering
terbentuk di lokasi kebakaran). Di ruang emergensi, dilakukan pemeriksaan
terhadap fungsi pernafasan, luka lainnya di tubuh serta dilakukan pengobatan
untuk menggantikan cairan yang hilang dan untuk mencegah infeksi. Untuk
mengobati luka bakar yang berat kadang digunakan terapi oksigen hiperbarik,
dimana penderita ditempatkan dalam ruangan khusus yang mengandung
oksigen bertekanan tinggi.

Jika terjadi cedera pada saluran udara dan paru-paru akibat kebakaran,
untuk membantu fungsi pernafasan bisa dipasang sebuah selang yang
dimasukkan ke dalam tenggorokan. Selang tersebut perlu dipasang jika cedera
menimpa wajah atau jika pembengkakan pada tenggorokan menyebabkan
terganggunya fungsi pernafasan. Jika tidak terjadi gangguan pada sistem
pernafasan maka yang perlu dilakukan hanya memberikan oksigen tambahan
melalui sungkup muka. Setelah daerah yang terluka dibersihkan, lalu dioleskan
krim atau salep antibiotik dan dibungkus dengan verban steril. Verban biasanya
diganti sebanyak 2-3 kali/hari. Luka bakar yang luas sangat rentan terhadap
infeksi berat karena itu biasanya diberikan antibiotik melalui infus. Mungkin
perlu diberikan booster tetanus.

Luka bakar luas bisa menyebabkan hilangnya cairan tubuh, karena itu
untuk menggantikannya diberikan cairan melalui infus. Luka bakar dalam bisa
menyebabkan mioglonulinuria, yaitu suatu keadaan dimana protein
mioglobulin dilepaskan dari otot yang rusak dan menyebabkan kerusakan
ginjal. Jika tidak segera diberikan cairan yang memadai, bisa terjadi kegagalan
ginjal.

Kulit yang terbakar akan membentuk permukaan yang keras dan tebal
yang disebut eskar, yang bisa menyebabkan terhalangnya aliran darah ke daerah
tersebut. Untuk mengurangi ketegangan pada jaringan yang sehat dibawahnya,
biasanya dilakukan eskarotomi (pemotongan eskar).

Jika luasnya tidak lebih dari uang logam 50 sen dan terjaga
kebersihannya, luka bakar yang dalam pun bisa pulih dengan sendirinya. Tetapi
jika lapisan kulit dibawahnya mengalami kerusakan yang luas, biasanya perlu
dilakukan pencangkokkan kulit (skin graft). Bagian kulit yang sehat bisa berasal
dari tubuh penderita sendiri (autograft), dari donor hidup maupun dari kulit
orang yang sudah meninggal (allograft), atau dari mahluk lain selain manusia
(xenograft, biasanya babi karena kulitnya paling mirip dengan kulit manusia.
Autograft sifatnya permanen, tetapi skin graft dari donor (baik manusia maupun
hewan) sifatnya sementara, yaitu hanya melindungi daerah yang terbakar pada
saat tubuh melakukan penyembuhan sendiri dan 10-14 hari kemudian akan
ditolak oleh tubuh.

Biasanya perlu dilakukan terapi fisik dan terapi okupasional untuk


meminimalkan jumlah jaringan parut dan untuk mempertahankan sebanyak
mungkin fungsi dari daerah yang terbakar. Secepat mungkin dipasang bidai
untuk menjaga agar persendian tetap bisa digerakkan sehingga otot dan kulit
tidak menjadi kaku dan memendek. Bidai dipasang sampai terjadi pemulihan
yang luas. Sebelum dilakukan skin graft, persendian yang terkena dilatih
terlebih dahulu sehingga kemampuan geraknya meningkat. Setelah graft
ditempelkan, biasanya dilakukan pembidaian selama 5-10 hari untuk
memastikan bahwa graft telah terpasang sebagaimana mestinya. Penderita harus
mengkonsumsi sejumlah kalori dan gizi yang cukup yang diperlukan untuk
proses pemulihan. Jika usus tidak berfungsi akibat cedera atau pembedahan
berulang, zat gizi biasa diberikan melalui infus. Diperlukan waktu yang lama
untuk pemulihan luka bakar yang berat, kadang sampai bertahun-tahun, karena
itu penderita bisa mengalami depresi berat sehingga dukungan moril sangat
diperlukan dari orang-orang di sekelilingnya.

F. Terapi
 Terapi non farmakologi

Yang boleh diberikan pada penderita :

1. Cairan susu
Susu merupakan cairan yang paling bagus untuk mengompress luka
bakar kecil. Rendam daerah luka dengan susu selama 15 menit atau
lebih. Bila anda kesulitan merendam, anda bisa menggunakan
handuk yang telah dibasahi susu untuk menutup daerah yang
terbakar. Lemak yang terdapat dalam susu akan menyejukan daerah
yang terbakar dan mempercepat penyembuhan.
2. Lidah buaya akan mempercepat proses penyembuhan. Dua atau tiga
hari setelah terluka, anda dapat membubuhi daerah luka dengan
cairan dari daun lidah buaya. Kesejukan dari cairan itu akan
membantu meredakan nyeri. Gunakan empat sampai 5 kali sehari
tanpa ditutup dengan perban.
3. Kentang juga bisa dipakai untuk pertolongan luka bakar. Irislah
kentang lalu tutup daerah yang terbakar menggunakan irisan
tersebut. Zat tepung pada kentang akan menetralisir luka bakar, rasa
nyeri dan mencegah pembentukan jaringan parut.
4. Madu yang digunakan untuk menutup luka akan menyejukan luka,
meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan. Madu juga akan
mencegah infeksi kuman serta melindungi daerah luka.
5. Minyak lavender akan meredakan rasa nyeri dan mempercepat
penyembuhan serta mencegah jaringan parut. Pertama tama,
bersihkan daerah luka dengan air dan sabun. Campur minyak
lavender dengan minyak zaitun dengan perbandingan 1 : 3.
Selanjutnya tutuplah daerah luka dengan campuran tadi.

Hal yang harus diperhatikan :

1. Jangan mengoleskan odol, kecap, mentega pada daerah yang


terkena luka bakar. Bahan” ini hanya akan menyebabkan infeksi
pada luka bakar dan bahkan memperlama proses penyembuhannya.
2. Menutup luka bakar dengan menggunakan putih telur akan
mencegah luka bakar menjadi kering.
3. Jangan memecah bula/lepuhan. Memecah bula hanya akan
membuat infeksi pada luka bakar. Jika bula terlanjur pecah,
bersihkan dan sementara tutup dengan kasa steril.
4. Jangan menekuk daerah yang terkena luka bakar, terutama pada
daerah” persendian karena akan menyebabkan
kontraktur/pemendekan yang akan menyusahkan proses
penyembuhannya.
5. Cepat berikan penanganan medis kepada penderita jika mengalami
luka bakar berat atau luas. Kemungkinan penderita memerlukan
oksigen jika mengalami udem/pembengkakan laring, atau perlu
cairan infus karena luasnya luka bakar sehingga penguapan yang
terjadi juga masif atau perlu diberikan antibiotik masif atau injeksi
anti tetanus.
 Terapi farmakologi
1. Ketika terjadi luka bakar ringan, salep, krim dan lotion dapat
digunakan dengan bahan-bahan seperti alantoin, mentega, kako,
petrolatum, untuk melindungi luka bakar dari iritasi mekanis yang
disebabkan oleh gesekan dan gosokan serta mencegah pengeringan
stratum korneum (lapisan kulit terluar)
2. Salep vitamin vA dan vitamin D merupakan contoh produk yang
telah digunakan untuk merawat kulit luka bakar minor. Cara
mengoleskan harus yaitu tidak boleh secara langsung pada bagian
yang terluka. Harus menggunakan tisu mencegah dan mengurangi
kontaminasi mikroorganisme yang berasal dari jari tangan. Intinya,
pasien dengan luka bakar minor dapat menggunakan pelindung kulit
sesering mungkin.
3. OAINS juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakityang
disebabkan oleh luka bakar minor dan luka bakar karena sinar
matahari. Contoh, aspirin, ibuprofen, atau naproxen lebih dipilih.
PCT merupakan pilihan bagi pasien yang tidak dapat mentoleransi
OAINS diatas.
4. Anestetik topikal juga dapat digunakan untuk mengobati nyeri dan
luka bakar karena sinar matahari. Namun, durasi kerja obat cepat
sehingga efek penghilangan rasa nyeri tidak terjadi secara kontinu.
Benzokain (5%-20%) dan lidocain (0,5%-4%)
5. Terapi komplemen:
a. Vitamin C

VitaminC berperan penting dalam bentk penyembuhan luka


vitamix C dianjurkan dikonsumsi 2 gram setiap hari dan saat
terjadinya cedera sampai penyembuhan luka sempurna

b. Gel lidah buaya segar


Gel lidah buaya dapat juga dioleskan pada pasien yang
menderita luka bakar kecil.
c. Penggunaan madu
Penggunaan madu juga dapat dianjurkan pada pasien yang
menderita luka bakar kecil.
6. Obat-obat yang dapat digunakan mempercepat penyembuhan luka
bakar dan membantu proses penghilangan bekas luka (melesma).

Nama obat Gambar produk


MEBO
 Kandungan :
Radix scutellariae, cortex
phellodendri, dan rhizoma
coptidis. Salep mebo
berwarna kuning kecoklatan
dan berbau sesame oil.
 Indikasi :
untuk mengobati luka bakar,
scalds, dan luka bakar
kimiawi.
Dapat mengurangi panas atau
materi toxic lainnya akibat
luka bakar, mengurangi nyeri,
dan mempercepat
regenerasi/pertumbuhan
jaringan.
 Kontrandikasi :
Pada pasien yang
hipersensitif atau alergi
terhadap sesame oil, salep
mebo harus digunakan
dengan hati-hati.
 Dosis :
Mebo oitment (salep), tube
@20 gram, dan 40 gram
 Aturan pakai :
Salep mebo hanya digunakan
untuk pemakaian luar.
Oleskan salep mebo pada
luka bakar, scalds, luka bakar
kimia, dan lain-lain. Oleskan
tipis, dengan ketebalan salep
mebo yang dioleskan tidak
lebih 1 mm. Oleskan salep
mebo setiap 4-6 jam. Sebelum
dioleskan, sisa salep mebo
yang menempel pada kulit
yang telah dioleskan
sebelumnya sebaiknya
dibersihkan.
 Efek samping :
Tidak ada efek samping yang
pernah dilaporkan
 Interaksi obat :
 Penyimpanan :
disimpan pada suhu ruangan,
kering dan terhindar dari sinar
matahari
 Kemasan :
tube
 Harga :
Rp. 100.000
Alfa-arbutin
 Kandungan
Alpha-Arbutin, Vitamin C,
ekstrak Mulberry, ekstrak
Licorice, Niacinamide (Vit. B3)
 Indikasi
Membantu melembabkan kulit,
menyamarkan noda - noda
hitam dan juga mengurangi
kekusaman
 Atuan pakai
Whiteneng dioleskan di
permukaan kulit terutama
dibintik - bintik hitam atau
noda hitam, 2x sehari di
waktu pagi dan malam hari
saat setelah kulit dibersihkan
dengan menggunakan krim
pembersih. Pijat dengan
lembut hingga krim terserap
sepenuhnya kedalam kulit
dan tunggu 10 menit. Di siang
hari, gunakan krim surya pada
wajah terlebih dahulu untuk
mendapatkan hasil yang
maksimal
 Penyimpanan :
disimpan pada suhu ruangan
dan terhindar dari sinar
matahari
 Kemasan :
tube
 Harga :
Rp. 30.250,-

Bioplasenton
 Kandungan
Placenta extract, neomycin
sulphate
 Indikasi :
luka bakar karena infeksi,
luka kronik, impetigi,
furonkolosis, dan jenis luka-
luka lainnya.
 Kontra indikasi
 orang yang alergi atau
hipersensitif terhadap
Neomycin dan antibiotik
lain golongan
aminoglikosida.
 orang yang alergi atau
hipersensitif terhadap
ekstrak plasenta dan
komponen lain dari obat.
 Mekanisme kerja
Placenta extract 10% 
bekerja memicu
pembentukan jaringan baru
dan untuk mempercepat
penyembuhan luka
- Neomycin sulfate 0,5% 
antibiotik golongan
aminoglikosida. Bekerja
menghambat pertumbuhan
dan perkembangbiakan
bakteri.
 Indikasi
luka bakar, luka infeksi,
eksim pioderma
 Dosis dan aturan pakai
Oleskan 4 -6 kali sehari atau
sesuai kebutuhan pada area
luka.
 Penyimpanan
Disimpan pada suhu ruangan
dan terhindar dari sinar
matahari
 Kemasan : tube
 Harga : Rp. 17.000
Burnazin
 Kandungan :
Silver Sulfadiazine.
 Indikasi
Burnazin di indikasikan
untuk oengobatan luka bakar
semua derajat.
 Kontrandikasi
1. Penderita yang peka
terhadap golongan
sulphonamide.
2. Wanita hamil tua, bayi
baru lahir, karena dapat
menimbulkan resiko
kernicterus
 Mekanisme kerja
Burnazin krim yaitu sediaan
antimikroba topikal yang
mengandung silver
sulfadiazine dalam dasar
krim hidrofilik yang lunak.
Silver sulfadiazine
mempunyai aktivitas
antibakteri yang luas
terhadap bakteri gram positif
dan gram negatif.
 Dosis dan cara pakai
Setelah luka dibersihkan dan
debridement luka, oleskan
burnazin crim dengan sarung
tangan steril pada permukaan
kulit yang terbakar, 1 -2 x/
hari dengan ketebalan 2 mm.
Terapi dilanjutkan sampai
dengan penyembuhan atau
sisi yang terbakar sudah siap
untuk dilakukan
pencangkokan
 Penyimpanan
Disimpan pada suhu ruangan
dan terhindar dari sinar
matahari
 Kemasan : tube
 Harga : Rp. 60.000

Penatalaksanaan dan pertolongan pertama pada luka bakar

1. Pendinginan
 Buka pakaian penderita
 Rendam dalam air atau air mengalir 20 – 30 menit ; jangan menggunakan es atau
air dingin. Jika terbakar akibat bahan kimia, air dapat berfungsi sebagai penetral
dari bahan asam atau basa tersebut. Namun pada luka bakar berat, bukan berarti
harus disiram air lebih lama. Justru sebaliknya, siram air secukupnya dan usahakan
secepat mungkin mendapat perawatan medis.
 Yang disebabkan zat kimia: selain air dapat dapat digunakan NaCI (untuk zat
korosif) atau gliserin (untuk fenol)
2. Mencegah infeksi
 Jangan pecahkan kulit yang melepuh. Bila lepuhan pecah sendiri, biarkan kulit
seperti semula untuk mencegah infeksi.
 Luka ditutup dengan perban/ kain kering bersih yang tidak dapat melekat pada
luka Jangan beri zat yang tidak larut dalam air seperti: mentega, minyak, kecap,
pasta gigi,telor, dll
 Periksa dokter bila terjadi infeksi bakter (demam, peradangan, dan pembentukan
nanah).
Perhatian :
pendinginan tidak ada gunanya jika luka bakar > 1 Jam

SIMULASI SWAMEDIKASI LUKA BAKAR KARENA SINAR MATAHARI

Apoteker Selamat siang mbak, perkenalkan nama saya Meiji, saya Apoteker di apotik
ini, kalo boleh tahu ini dengan mbak siapa yaa ? dan maaf mbak ada yang
bisa saya bantu?
Pasien Selamat siang juga mbak nama saya Lina, begini mbak saya mau membeli
obat mbak.
Apoteker Maaf mbak obatnya untuk mbak sendiri atau untuk siapa ya mbak?
Pasien Untuk saya sendiri mbak.
Apoteker Baik mbak, maaf kalau boleh tau usia mbak berapa ? dan keluhan apa yang
mbak rasakan saat ini?
Pasien Usia saya 23 tahun mbak. Gini mbak kemarin saya habis berenang di pantai,
ke esok harinya muka saya jadi begini mbak, merah-merah terus rasanya
perih gitu.
Apoteker Emmm kepanasan itu mbak....kalo boleh tau berenangnya dari jam berapa
sampai jam berapa mbak ? dan rasanya perih sekali atau tidak ?
Pasien Seharina mbak dipantainya, tapi renangya dari jam 10.00-14.00 mbak, iya
mbak ini perih sekali rasanya cekit-cekit panas gimana gitu.
Apoteker Waduh lama sekali ya mbak, yang menyebabkan perih + cekit-cekit itu
kemungkinan karena kulit muka mbak itu. oh iya mbak apakah sebelum
berenang menggunakan sunblock.
Pasien Enggak mbak saya lupa ndak pake sunblock, soalnya brangkatnya kan
mendung gitu jadi saya pikir ndak usah pake ndak apa-apa, sampai sana
ternyata panas.
Apoteker Harusnya tetap harus di pakai ya mbak, apalagi mau panas-panasan. Kalau
boleh tau bagian kulit mana saja mbak yang terasa perih dan mbak Lina
punya alergi obat atau ndak ?
Pasien Pada bagian muka saja sih mbak, rasanya perih banget, alhamdulillah saya
ndak punya alergi itu mbak ? Adakan mbak obatnya ?
Apoteker bentar saya ambilkan dulu ya mbak, Maaf yaa ibu menunggu, jadi ini mebo
salep dan cara pakainya di oles tipis-tipis pada kulit yang luka 2x sehari
sesudah mandi ya mbak.
Pasien Jadi merah-merah di muka saya akan hilang kan mbak ?
Apoteker Iya mbak, kalo mbak rutin pake obat ini insyaAllah akan berangsur hilang
kemerahannya dan rasa perihnya. Apakah mbak Lina sudah mengerti ?
Pasien Iyaa mbak saya mengerti.
Apoteker Baik mbak, kalau mbak Lina sudah mengerti apakah bisa mengulang apa
yang sudah saya jelaskan tadi?
Pasien Iya mbak, jadi ini salep mebo ya, di oles tipis-tipis pada kulit yang luka 2x
sehari sesudah mandi, nanti misalkan sudah tidak perih ataupun merah bias
dihentikan, jadi penggunaannya bila perlu ya mbak.
Apoteker Baik, saya kira mbak Lina sudah mengerti, selain itu mbak Lina juga bisa
mengolesi gel lidah buaya pada bagian kulit yang merah-merah dan saya
sarankan juga banyak minum air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan
tubuh dan kulit sehingga asupan cairan tercukupi kembali. Satu lagi ya mbak,
kalau mbak Lina sudah merasa tidak nyeri dan kulit muka sudah tidak
memerah lagi penggunaan obatnya bias dihentikan, dan kalau dalam waktu
3 hari belum ada perubahan harap segera periksa ke dokter ya mbak.
Pasien Iyaa mbak, terimakasih banyak atas infonya yang sudah sangat membantu
saya. Mbak jadi itu total obatnya berapa ya harganya?
Apoteker Iya mbak senang bisa membantu, jadi ini total harganya Rp. 100.000
Pasien Iyaa mbak, ini ya mbak uangnya.
Apoteker Terimakasih mbak, semoga lekas sembuh ya mbak, kalau ada yang mau
ditanyakan lagi mbak Lina bisa menghubungi saya ke no ini 085729123383.
Pasien Iya mbak terimakasih, saya pulang dulu ya mbak
Pasien Hati-hati dijalan ya mbak
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan
yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan
kimiawi, cahaya dan radiasi. Swamedikasi hanya dapat diberikan untuk luka bakar
ringan dan preventif pada luka bakar berat yang akan dirujuk ke rumah sakit.
Swamedikasi pada luka bakar ringan dapat diberikan sulfadiazin sebagai pencegah
penyebaran infeksi.

B. SARAN
Perlu adanya pemecahan masalah klinis dalam pemecahan kasus dalam
memberikan terapi obat dengan swamedikasi.
DAFTAR PUSTAKA
David, S. 2008. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Dalam :
Surabaya Plastic Surgery. http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com
James M Becker. Essentials of Surgery. Edisi 1. Saunders Elsevier.
Philadelphia.118-129
Kee, Joyce L. 1996. Farmakologi Pendekatan proses Keperawatan, Jakarta
: ECG
Nina, R. 2008. Efek Penyembuhan Luka Bakar Dalam Sediaan Gel Ekstrak
Etanol 70% Daun Lidah Buaya (Aloe Vera L.) pada Kulit Punggung Kelinci
New Zealand. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Wim de Jong. 2005. Bab 3 : Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu Bedah.
Edisi 2. EGC. Jakarta. p 66-88
SWAMEDIKASI
“LUKA BAKAR KARENA SINAR MATAHARI”

Dosen Pengampu:
Dra. Kisrini, SU., Apt

Disusun Oleh Kelompok 2 / Kelas B


Apoteker Angkatan 35
Maya Dwi Wulan Sari 1820353916
Mayang Biyan P. 1820353917
Maynia Susanti 1820353918
Megawati 1820353919
Meiji Pujiawati 1820353920
Meilina Andriyani 1820353921
Mufaricha Nur’ariroh 1820353922
Muh. Faris Hidayat 1820353923

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2018

Anda mungkin juga menyukai