Anda di halaman 1dari 27

Pengertian Sendi

• Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga


tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang atau
lebih disebut persendian (artikulasi).
Fungsi Sendi
• Menghubungkan tulang yang satu dengan yang
lainnya
• Membuat tulang yang bersatu tersebut dapat
digerakkan
• Membuat tubuh leluasa untuk bergerak
Komponen penunjang sendi
• Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi
sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga.
• Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita
yang tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat
tulang satu dengan tulang lain pada sendi
• Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan
tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna
untuk menjaga benturan.
• Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.
1. Identifikasi Masalah

 Nyeri Sendi
• Suatu kondisi dimana terdapat rasa sakit pada bagian
tubuh yang menghubungkan antara satu tulang dengan
tulang lainnya. Rasa sakit pada sendi membuat
pergerakan motorik penderitanya terganggu sehingga
mempengaruhi kualitas hidupnya. rasa sakit yang
timbul bisa bervariasi mulai dari ringan sampai berat
juga singkat atau lama. Namun nyeri sendi menjadi
masalah serius ketika frekuensinya sering terjadi atau
bahkan setiap hari.
 Macam-macam Sendi :
• Sinartrosis (Sendi mati)
• Amfiartrosis (Sendi kaku)
• Diartrosis (Sendi gerak)
a. Sendi peluru
b. Sendi pelana
c. Sendi putar
d. Sendi luncur
e. Sendi engsel
f. Sendi gerak
g. Sendi kondiloid (ellipsoid)
Penyakit tidak menular : Disebabkan karena adanya cedera
yang memengaruhi jaringan ligamen dan tendon sekitar
sendi.
Etiologi
• Radang sendi
• Trauma
• Mekanisme imunitas
• Faktor metabolik
• Faktor usia
Faktor Resiko
1. Usia
Fungsi kondrosit menurun dengan bertambahnya usia.
Sel-sel ini mensintesis aggrecans
yang lebih kecil dan protein penghubung yang kurang
fungsional sehingga mengakibatkan
pembentukan agregat proteoglikan yang ireguler dan
lebih kecil. Aktivitas mitotik dan
sintesis menurun dengan bertambahnya usia, dan
mereka kurang responsif terhadap sitokin
anabolik dan rangsang mekanik.
2. Beban Sendi yang Berlebihan dan Berulang-ulang.
Pemeliharaan struktur dan fungsi sendi synovial yang
normal dilakukan melalui penggunaan
sendi yanng teratur dalam aktivitas sehari-
hari.Namun, beban berlebihan dan berulang-ulang
dari sendi yang normal dapat meningkatkan resiko
kerusakan degeneratif pada sendi.
3.Jenis Kelamin
4. Riwayat trauma pada sendi
5. Obesitas
Simptomatologi
• Merasa sakit dan kaku dibagian lutut dalam waktu
lama
• Paling merasakan efek ketika lutut di tekuk
• Adanya hambatan ketika digerakan (Kekakuan)
• Adanya gesekan antara tulang satu dengan tulang
lainya sehingga menimbulkan inflamasi
(Pembengkakan & Peradangan)
• Jika ditekan terasa hangat & tidak nyaman
Komplikasi
• Resiko penyakit osteoarthritis
• Peningkatan penyakit rematik
• Adanya gout / asam urat
• Pseudogout
• Infeksi Arthritis
Contoh penyakit sendi
• Haemarthrosis
• Chondromalacia patellae
• Gout / asam urat
• Pseudogout
• Penyakit Osgood-Schlatter
• Traumatic synovitis
• Avascular Necrosis
• Rheumatoid arthritis
• Osteoarthritis
• Psoariatic arthritis
• Scheloderma dan lupus
• Rubella dan hepatitis
Preventif, Promotif, Kuratif dan
Rehabilitatif
1. Preventif
Menjaga berat badan tubuh tetap ideal.
Mengurangi kegiatan berat yang membuat tubuh
bertumpu hanya pada salah satu sendi
Mengangkat beban dengan benar menopang
beban berat dengan posisi yang salah berisiko
menyebabkan cedera sendi.
Mengurangi stress
Istirahat yang cukup
2. Promotif
Olahraga ringan namun teratur yang dapat
membantu melenturkan sendi tanpa
membebaninya seperti bersepeda atau berenang
Menjaga postur tegap saat duduk dan berjalan
Beredam air hangat membantu merelaksasi
Konsumsi asam lemak seperti asam lemak omega 3
baik dari makanan maupun suplemen.
Makan makanan yang bernutrisi dan baik untuk
kesehatan tulang serta sendi.
3. Kuratif
Konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen
(merk Proris dan merk obat yang mengandung
ibuprofen lainnya) atau paracetamol (merk Sanmol
dan merk lain yang mengandung paracetamol),
Naproxen, Diclofenac (merk Cataflam, Voltadex,
Voltaren, dan merk obat dengan zat aktif diclofenac
lain).
Mengoleskan salep atau krim pereda nyeri,
misalnya Voltaren Emulgel, Voltadex Gel.
Kompres bagian sendi yang sakit dengan air dingin
selama kurang lebih 15-25 menit.
4. Rehabilitatif
Jaga berat badan secara ideal
Ketika berat badan terukur berlebih, maka sendi pada kaki lebih
berat untuk menopang tubuh. Tubuh dengan berat ideal
membantu mengurangi kerja sendi.
Lakukan jalan kaki secara teratur
Ini berfungsi agar sendi tidak kaku. Anda bisa melakukan jalan kaki
sebagai bagian dari olahraga, atau melakukan aktivitas harian
dengan lebih mengoptimalkan gerak badan.
Cukupi kebutuhan kalsium harian
Kalsium tidak hanya baik bagi kepadatan tulang, namun turut
menjaga sendi lebih sehat. Dapatkan kalsium dengan mengonsumsi
sayuran hijau, susu, dan makanan lainnya.
Cukupi pula vitamin D
Kalsium memerlukan vitamin D agar lebih mudah diserap tubuh.
Oleh sebab itu, jangan lewatkan berjemur matahari pagi. Sebab,
sinar matahari pagi membantu pembentukan vitamin D yang ada di
bawah kulit.
Hindari terlalu keras melakukan olahraga
Berlebihan dalam berolahraga memunculkan risiko cedera pada sendi.
Sendi dimunginkan mengalami kerusakan.
Selalu dinamis mengubah posisi badan
Seimbangkan antara duduk dengan berdiri dengan baik. Hal ini
berguna untuk mendistribusikan tekanan pada seluruh badan,
sehingga tidak membebani sendi.
Jauhi asap rokok
Rokok membuat penyerapan vitamin D dan kalsium terganggu.
Perokok dimungkinkan memiliki tulang yang lebih rapuh.
Konsumsi asam lemak omega 3
Lemak sehat ini biasa didapatkan pada ikan. Gunanya bagi sendi, akan
membantu pelumasan sehingga mengindari cedera akibat gesekan.
Pakai sepatu yang nyaman dikenakan
Hindari memakai sepatu hak tinggi yang menimbulkan tekanan
berlebih di sendi.
2. Rencana dan Tindakan yang
dilakukan
a. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan baik secara individu maupun
kelompok. Penyuluhan individu yakni berupa
pemberian materi oleh satu individu kepada
kelompok sasaran secara detail mengenai
pengetahuan sendi dan penyakit yang mungkin
terjadi atau menggangu kesehatan sendi bila tidak
dicegah, dirawat ataupun diobati dengan benar.
b. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah dilakukan oleh petugas pelaksana
sebagai tindak lanjut dari upaya promosi kesehatan di
dalam gedung (penyuluhan).
c.Leaflet
Leaflet merupakan salah satu media atau alat peraga
secara tertulis yang disebarluaskan kepada masyarakat
(1 leaflet untuk 1 KK) dan disediakan pada masing-
masing fasilitas kesehatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan program kesehatan, agar sewaktu-waktu
ada yang memerlukan dapat segera diperolehnya saat
berkunjung ke fasilitas kesehatan tersebut.
d. Poster
Poster juga merupakan salah satu di antara media
atau alat peraga secara tertulis yang akan membantu
jalannya program kesehatan di suatu wilayah. Poster
berisikan informasi yang cukup singkat namun
menarik disertai gambar dan ukuran yang lebih besar
dari pada leaflet serta ditempelkan pada tempat
yang memudahkan informasi tersebut tersampaikan
kepada masyarakat atau kelompok sasaran.
3. Implentasi tindakan dan
Evaluasi
a. Rencana yang dibuat ditindak lanjuti dan
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan awal
dengan memperhatikan jadwal pelaksanaan,
tempat dan kelompok yang menjadi sasaran
secara khusus. Selanjutnya kegiatan-kegiatan
yang telah berjalan dengan semestinya akan
dievaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan
program kesehatan itu sendiri.
b. Evaluasi dilakukan pada setiap pertengahan dan
akhir bulan atau tahun untuk menilai proses dan
hasil pelaksanaan promosi kesehatan di suatu
wilayah. Hal tersebut dimaksudkan untuk menilai
sejauh mana kemajuan kegiatan dan hasil yang
dicapai. Evaluasi dilakukan menggunakan indikator
keberhasilan yang terdiri dari indikator masukan,
proses, keluaran dan dampak. Semua indikator
tersebut dapat dijadikan sebagai masukan sekaligus
bahan untuk perbaikan dan pemanfaatan kegiatan
promosi kesehatan yang dijalankan.
4.Komunikasi dan Advokasi
• Komunikasi sangatlah penting dalam penyampaian
informasi kepada masyarakat atau kelompok sasaran,
namun perlu memperhatikan metode yang tepat,
sasaran atau penerima informasi yang dituju. Bila
penerima informasi tidak bisa membaca maka
komunikasi tidak akan efektif jika digunakan media
yang penuh tulisan, atau bila penerima informasi
hanya memiliki waktu yang singkat, tidak akan efektif
jika dipasang poster yang berisi kalimat panjang.
Maka pemilihan metode yang tepat juga perlu
diperhatikan agar komunikasi berjalan efektif dan
efisien sebagaimana yang kita harapkan.
• Advokasi merupakan upaya atau proses yang
terencana untuk mendapatkan komitmen dan
dukungan dari pihak-pihak yang terkait (tokoh
masyarakat informal dan formal) agar masyarakat di
lingkungannta berdaya untuk mencegah dan
meningkatkan kesehatannya serta menciptakan
lingkungan yang sehat.
5. Dokumentasi
• Leaflet
• Poster
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai