Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
A. Latar Belakang
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi
untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler.
DNA terdapat pada nukleus, mitikondria, dan kloroplas. Perbedaan ketiganya
adalah DNA nukleus berbentuk linier dan berasosiasi sangat erat dengan protein
histon, sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak
berasosiasi dengan protein histon. Selain itu DNA mitokondria dan kloroplas
memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan sifat-sifat yang berasal dari garis ibu.
Sedangkan DNA nukleus memiliki pola pewarisan sifat dari kedua orangtua.
Dilihat dari organismenya, struktur DNA prokariot tidak memiliki protein histon
dan berbentuk sirkular, sedangkan DNA eukariot berbentuk linier dan memiliki
protein histon.
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul
bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam suatu matriks
yang dipengaruhi oleh medan listrik. Komponen atau molekul tersebut
dapat berupa DNA, RNA, maupun Protein dari pengotor lain.
Elektroforesis menyediakan informasi mengenai ukuran, muatan, dan jenis
komponen yang dielektroforesis. Aplikasi elektroforesis yaitu untuk uji
paternitas dan identifikasi pelaku kejahatan (DNA fingerprinting).
Elektroforesis juga berperan dalam human genome project.
Teknik pemisahan dan pemurnian DNA atau RNA merupakan teknik yang
tidak dapat dipisahkan dari biologi molekular. Hampir semua penelitian DNA atau
RNA mesti melibatkan pemisahan dan pemurnian yang tekniknya cukup beragam.
Elektroforesis adalah salah satu teknik pemisahan paling populer, maka tak heran
jika elektroforesis disebut sebagai pintu gerbang dari berbagai penelitian biologi
molecular.
Elektroforesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti transport
atau perpindahan melalui partikel-partikel listrik. Elektroforesis adalah suatu cara
analisis kimiawi yang didasarkan pada pergerakan molekul-molekul protein
bermuatan di dalam medan listrik (titik isoelektrik). Pergerakan molekul dalam
medan listrik dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, besar muatan dan sifat kimia dari
molekul.
Prinsip kerja elektroforesis gel dimulai saat molekul yang bermuatan
listrik ditempatkan pada medium berisi tenaga listrik. Molekul yang
digunakan dalam praktikum elektroforesis adalah molekul DNA yang
bermuatan negatif. Molekul akan bermigrasi menuju kutub positif atau
kutub negatif berdasarkan muatan yang terkandung di dalamnya. Molekul-
molekul yang bermuatan negatif (anion) akan bergerak menuju kutub
positif (anoda), sedangkan molekul-molekul yang bermuatan positif
(kation) akan bergerak menuju kutub negatif (katoda) DNA memiliki
muatan negatif karena mengandung gugus O. Oleh karena itu, arah migrasi
DNA adalah dari kutub negatif ke kutub positif.
Migrasi DNA tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ukuran
molekul DNA, konsentrasi gel, bentuk molekul, densitas muatan, pori-pori
gel, voltase, dan larutan buffer elektroforesis.
B. Tujuan Praktikum
Untuk menentukan pola migrasi dari DNA dengan menggunakan metode
elektroforesis gel agarosa.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah
mahasiswa mampu menentukan pola migrasi dari DNA dengan
menggunakan metode elektroforesis gel agarosa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Prosedur Kerja
A. Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
Setelah diamati dengan uv transiluminator
B. PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Elektroforesis merupakan salah satu metode pemisahan molekul. Prinsip
elektroforesis adalah memisahkan molekul yang bermigrasi dalam suatu matriks
yang dialiri listrik. Salah satu media penunjang yang biasa dipakai adalah gel
agarose, Elektroforesis gel agarosa Metode standar yang digunakan untuk
memisahkan, mengidentifikasi dan memurnikan fragmen DNA adalah
elektroforesis gel agorose. Teknik ini sederhana, cepat terbentuk, dan mampu
memisahkan campuran potongan DNA sesuai dengan ukurannya secara akurat.
B. Saran
Disarankan pada praktikan harus melakukan kegiatan praktikum dengan
ketelitian dan juga memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Fajarwati, Langga, Indra dkk. 2012. Optimalisasi Suhu dan Lama Inkubasi Dalam
Ekstraksi DNA Tanaman Bitti (Vitex cofassus Reinw) Serta Analisis
Keragaman Genetik Dengan Teknik RAPD-PCR. J. Sains & Teknologi.
Makassar : Universitas Hasanuddin. Vol.12, No.3.
Shovi, Nurkamila, Uul dan Pharmawati, Made. 2014. Ekstraksi DNA dari
Herbarium Anggrek (DNA EXTRACTION FROM ORCHID
HERBARIUM MATERIALS). Jurnal Simbiosis II. Bali : Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Udayana. Vol 1. 20, Nomor 1.