Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN SKRINING

FUNGSIONAL REHABILITASI MEDIK


TH 2016

RSU WILLIAM BOOTH


JL. S. Parman no. 5 Semarang
Email : Williambooth_rs@yahoo.com
Telp. 024-8411800, Fax 024-8448773
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR ii
ISI 1
1. PENDAHULUAN 1
2. PENGERTIAN 1
3. TUJUAN 1
4. RUANG LINGKUP 1
METODE SKRINING REHABILITASI MEDIK
1. FIM ( Fungsional independence measurement ) 1
2. MANUAL MUSCLE TESTING 3
3. BARTHEL INDEX 4
4. LINGKUP GERAK SENDI 5
5. ARTHOPOMETRI 5
6. ANALISA POLA JALAN 6
PENUTUP 7
SKRINING FUNGSIONAL
1 .PENDAHULUAN

Skrining fungsional rehabilitasi medic merupakan langkah awal sebelum melakukan proses rehabilitasi
medic terstandar untuk menentukan seseorang membutuhkan tindakan rehabilitasi medik atau tidak.
Proses seseorang membutuhkan tindakan rehabilitasi medic yang efektif sebaiknya memenuhi syarat –
syarat antara lain mudah,efisien,cepat,reliable ,murah dan memiliki tingkat sensitilitas,spesifitas dan nilai
prediksi yang positif dan negative.

11. PENGERTIAN

Skrining fungsional rehabilitasi medik adalah proses pengumpulan data sederhana dan mudah untuk
mengetahui pasien baru yang memerlukan tindakan rehabilitasi medik.

111, TUJUAN

1.Mengidentifikasi pasien baru yang berisiko, tidak berisiko dan dengan kondisi khusus yang
memerlukan tindakan rehabilitasi medik

2.memprediksi intervensi rehabilitasi medic yang akan di tentukan

3. Mengetahui pengaruh dari intervensi rehabilitasi medic

1V. RUANG LINGKUP.

Semua pasien baru di rawat inap dan rawat jalan.

V. METODE SKRINING REHABILITASI MEDIK

1. FIM (Fungtional Independence measurement )

Metode ini cukup valid dan reliable mengidentifikasi pasien dewasa dan anak anak pada kondisi akut
yang membutuhkan pengkajian rehabilitasi lebih lanjut.
Langkah – langkah FIM

LEVEL MANDIRI Tanpa bantuan


7.mandiri tanpa modifikasi /alat bantu
6.mandiri dengan modifikasi /alat bantu

KETERGANTUNGAN DENGAN MODIFIKASI /ALAT Dengan bantuan


BANTU
5. perlu supervise
4.bantuan minimal ( subyek = 75% )
3.bantuan sedang ( Subyek = 50 % )
KETERGANTUNGAN PENUH
2.Bantuan maximal ( Subyek = 25 % )
1.Bantuan penuh ( Subyek = 0 % )

FOLLOW UP
Tanggal
SELF CARE
Makan
Merias diri
Mandi
Berpakaian untuk tubuh bagian atas
Berpakaian untuk tubuh bagian bawah
Toileting
KONTROL SPINCTER
Manajemen BAK
Manajemen BAB
MOBILITAS
TRANSFER :
Tempat tidur ,Kursi, kursi roda
Toilet
Bak mandi,Shower
LOCOMOTION
Berjalan / Kursi rpoda
Tangga
KOMUNOKASI
Komprehensif
Ekspresi
KOGNITIF SOSIAL
Interaksi sosial
Memecahkan masalah
Daya ingat
TOTAL FIM

Kesimpulan :
18 – 35 : Bantuan Penuh
36 – 53 : Bantuan maximal
54 – 71 : Bantuan sedang
72 – 89 : Bantuan minimal
90 – 107 : perlu bantuan untuk kegiatan FIM
107 /> : mandiri
CATATAN ; Beri nilai 1 ( satu ) jika tidak dapat di teskan ( Tidak boleh kosong )

Sumber : FIM Scoring University of New York (1991 ) ,( adaptasi )

2. MANUAL MUSCLE TESTING

Digunakan untuk pasien yang mengalami penurunan kekuatan otot.

Langkah langkah MMT

KIRI KANAN

0 0 0 0 EXAMINERS INITIALS 0 0 0 0
Date
NECK Flexors Sternocleidomasloideus
Extensor Group
Trunk Flexors rectus Abdomis
R.Obl ext abd – Rotator – L.OblExt Abd
L.Obl Inf.abd – Rotasor - R.Obl Ext Abd
Extensor
- Thoracic Group
- Lumbar Group
Ex Quadratus Lumb
Hip
Ex - Hiposoas
- Sartorius
Extensors Gluteus Maximus
Abductors
- Gluteus Maximus
- Tensor Lasciae Latae

Abductors Group
Lateral rototor Group
Medial rotator Group
Knee Flexors
- Biceps femoris
- Iner Hamstring
Extensor Quadriceps Femoris
Ankle Plantar Flexors
- Gastronemius
- Soleus
Foot invertors
- Tibialis anterior
Tibialis posterior
-
Evertors
- Peronius Longus
- Peronius brevis
Toes MP.Flexors Lumbricates
I.P Flexors (Prox) Flex Digit BR
IP Flexors (distal) Flex Digit 1
M.P. Extensor
- Ext. Digit. Br.
- Ext. Digit. L
HALUX M.P. Flexor Flex. Hall. Br I.P
Flexor Flex. Hall. L
M.P. Extensor Ext. Hall. Br
I.P. Ext hall. Br Ext. Hall. L
Gait

3. BARTHEL INDEX

Digunakan untuk mengukur kemampuan fungsional Activity Daily Living ( Aktifitas nkehidupan sehari
hari ) di nilai berdasarkan tingkat bantuan orang lain dalam melakukan aktifitas fungsional

Pengukuran meliputi 10 kemampuan yaitu ;

No AKTIFITAS Nilai
Bantuan Mandiri
1 Makan 5 10
2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan sebaliknya / termasuk 5 - 10 15
duduk di tempat tidur
3 Kebersihan diri ( mencuci muka , menyisir, mencukur dan 0 5
menggosok gigi )
4 Aktifitas di toilet ( menyemprot , mengelap ) 5 10
5 Mandi 0 5

6 Berjalan di jalan yang datar ( jika tidak mampu berjalan menggunakan 10 15


kursi roda )
7 Naik turun tangga 5 10
8 Berpakaian ( termasuk mengenakan sepatu ) 5 10
9 Mengontrol BAB 5 10
10 Mengontrol BAK 5 10

PENILAIAN : 0 – 20 .Ketergantungan penuh


21 – 6 ketergantungan Berat
62 – 90 Ketergantungan Moderet
100 Mandiri

4. LINGKUP GERAK SENDI

Untuk mengetahui luas lingkup gerak sendi yang bisa di lakukan oleh suatu sendi menggunakan
Goneometri

Faktor – Faktor yang di perhatikan adalah :

a) Reliabilitas
b) UMUR
c) Jenis Kelamin
d) Struktur Persendian
e) Sisi Dominan
f) Tipe gerakan
g) Alat Ukur
h) Penentuan Titik Ukur akurat
i) Mengunakan metode yang logis dan singkat mudah di pahami :
1) Sisitem 0 – 180 . Pada system ini semua gerakan awal di anggap 0 bergerak sampai 180
2) Sistem Pencatatan di mulai dengan 3 bidanggerak dimana gerakan tersebut terjadi yaitu S (
sagital ).F ( frontal ) ,T ( Transfersal ),dan pengecualian dengan gerakan rotasi / R
3) Ditulis dengan 3 kelompok angka Extensi - Posisi awal - Flexi
4) Semua Gerakan di ukur dari posisi awal Netral

5 .ANTROPHOMETRI

Untuk Mengetahui atrophy atau pemendekan otot dan bengkak menggunakan meteran atau meter line
Tempat tempat yang di ukur :

A.LINGKAR SEGMEN TUBUH


a) Lingkar bahu kanan dan kiri
b) Lingkar Bicep Brachii
c) Lingkar Dada
d) Lingkar Proximal lengan bawah
e) Lingkar pergelangan tangan
f) Lingkar Pinggang
g) Lingkar Panggul
h) Lingkar Pangkal paha
i) Lingkar bagian Proximal betis
j) Lingkar Lutut
k) Lingkar pergelangan kaki

B. PANJANG SEGMEN TUBUH

A. Panjang anggota gerak atas


B Panjang anggota gerak bawah

6. ANALISA POLA JALAN

Tujuan untuk mengetahui gangguan keseimbangan dan gangguan koordinasi saat jalan

TOKEN TEST / Tes Keping 36

Untuk mengetahui kondisi afasia dan pengertian bahasa yang cukup sederhana mudah di lakukan dan
cukup peka

Tes dilakukan dalam bentuk formulir yang di bawa oleh tester

Alt terdiri dari 5 macamwarna, 2 jenis ukuran ,2 bentuk,tebal keeping 3 mm,besar 30 mm,diameter 30
mm,ukuran yang lebih kecil 20 mm,dan formulir penilaian

Keping – keeping di susun sebagai berikut ;

Lingkaran besar : Merah – Biru – Hitam – Putih – Hijau

Persegi besar : Biru – Merah – Putih – Hijau – Hitam

Lingkaran kecil : Putih – Biru – Hitam – merah – Hijau

Persegi kecil : Hitam – Hijau – Merah – Biru – Putih

Cara melaksanakan :

a. Dilihat
b. Disentuh
c. Tester menyebutkan kata bukan berhenti sejenak kemudian di ulang apabila pasien tidak berespon
selama 5 detik di ulang
d. Kesalahan respon berturut – turut tes di hentikan
Cara Penilaian

a) Respon pertama benar nilai 1


b) Respon kedua yang di ulang benar beri nilai ½
c) Respon salah di beri nilai 0
d) Nilai di jumlah di bulatkan ke atas
e) Hasil penilaian :

Jumlah Nilai Benar Gangguan Pengertian

36 – 29 Normal

28 - 25 Ringan

24 – 17 Sedang

16 - 9 Berat

8–0 Sangat berat

V. PENUTUP

Panduan Skrining Fungsional Rehabilitasi medic ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan tehnik
pelaksanaannya di atur di dalam Standar Prosedur Operasional (SPO )

Anda mungkin juga menyukai