PENDAHULUAN
mulutnya, salah satunya yaitu Candida albicans. Candida albicans dapat dijumpai
dalam rongga mulut hampir 50% dari populasi yang merupakan flora normal yang
bersifat komensial.1
patologis karena beberapa faktor seperti kesehatan mulut yang buruk, obat
immunosupresan, penyakit sistemik yang menurunkan daya tahan tubuh, usia lanjut,
meningkat karena jamur tak dapat dipengaruhi oleh antibiotika ini. Menurut Ritchie
dkk, kadar karbohidrat yang tinggi dalam saliva merupakan faktor yang mendukung
host/pejamu dan parasit, sehingga tidak timbul penyakit.2 Diantara jenis Candida,
Candida albicans telah diasumsikan sebagai spesies patogen dan dianggap sebagai
Angular cheilitis adalah inflamasi akut atau kronis pada sudut mulut yang
sudut mulut dan penyebabnya multifaktorial, dapat terjadi karena Candida albicans,
dilakukan menunjukkan angka yang cukup tinggi. Almeida MG, Leite MM, dan
Carvalho IMM di RS Rehabilitasi Kelaian Craniofacial, USP, Bauru pada 219 pasien
yang dibagi menjadi dua grup. Grup 1-100 adalah pasien dewasa dan grup 2-119
pada anak-anak dengan usia 7-12 tahun. Pada pasien dewasa, angular cheilitis terjadi
pada 12 pasien, dengan 4 bilateral dan 8 unilateral. Dan pada anak-anak, angular
cheilitis terjadi pada 5 pasien, 3 bilateral dan 2 unilateral, dan hanya ditemukan satu
pada pasien wanita. Hal ini berati angular cheilitis pada pasien dewasa adalah 12%
Pada kesempatan ini, peneliti akan melakukan penelitian di Rumah Sakit Gigi
dan Mulut Halimah Daeng Sikati Kandea Bagian Penyakit Mulut. Alasan peneliti
memilih temoat ini karena berdasarkan hasil data rumah sakit bahwa dalam setahun
pasien penderita angular cheilitis adalah 210 orang yang semuanya adalah anak-
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu
Indeks OHI_S.
ini.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk mengadakan
penelitian-penelitian selanjutnya.