Anda di halaman 1dari 26

KASUS II

Ny. R usia 46 tahun dating dengan keluhan utama sesak nafas yang

dirasakan secara tiba-tiba sekitar 4-5 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak nafas

diawali dengan batuk sebelumnya. Sesak nafas di rasakan tidak membaik ketika

beristirahat. Sebelumnya tidak pernah merasakan hal yang sama. Kebiasaan tidur

dengan satu bantal. Selain itu pasien juga merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk pada

dada sebelah kanan ketika dibuat bernafas, tidak menjalar dan dirasakan semakin

memberat jika di buat bernafas atau berubah posisi.

Pasien sering merasa berdebar-debar tanpa didahului perasaan yang tidak

enak atau sebagianya. Pasien juga sering berkeringat walau tidak berada dibawa

sinar matahari maupun saat bekerja (saat beristirahat). Jika diminta untuk memilih

antara suhu panas dan dingin pasien lebih memilih suhu yang dingin karena

merasa lebih nyaman. Pasien juga mengalami penurunan berat badan sedangkan

nafsu makan meningkat dan pasien sering merasakan perasaan mau makan dan

kelaparan.Celana milik pasien dirasakan semakin longgar. Namun demikian sejak

akhir-akhir ini pasien tidak nafsu makan dan makan lebih sedikit. Pasien juga

mengeluhkan merasa sangat mudah lelah walau hanya melakukan aktivitas yang

sangat sederhana dan ringan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampa sakit berat,

sesak dan agitasi, berat badan 45kg dan tinggi badan 150 cm, suhu aksila 380c,

BMI 19.5 kg/m2,tekanan darah 160/80 mmHg, nadi 122x/menit regular, kuat,

pernafasan 30x/menit, suhu aksila 380c. Pada daerah leher di dapatkan

pembesaran kelenjar tiroid dengan ukuran 3x2x5cm, tidak nyeri, permukaan rata,

1|PBL HIPOTIROIDISME
batas tegas, tidak menempel dan jaringan sekitar (dapat digerakan), dan tidak

didapatkan pembesaran kelenjar getah bening di sekitar benjolan. Selain itu, pada

pasien ini juga didapatkan tremor halus.

Dari pemeriksaan hasil laboratorium didapatkan leukositosis (11,600

mg/dL), peningkatan Total T3(256ng/dL), T4 (20 ug/dL) dan penurunan hasil

TSH (0.018µIU/mL). berdasarkan EKG tiroid didapatkan struma difusa

hipervaskular tiroid bilateral sesuai gambaran Grave’s Disease.

1. KLARIFIKASI ISTILAH-ISTILAH PENTING

BMI

BMI: BMI (Body mast index): ukuran yang digunakan untuk menilai

proporsionalitas antara tinggi dan berat badan seseorang. (Syukra Alhamda,

2015)

Tremor

Tremor ialah serentetan gerakan involunter, agak ritmis, merupakan

getaran yang timbul karena berkontraksinya otot-otot yang berlawanan secara

bergantian. Ia dapat melibatkan satu atau lebih bagian tubuh. Sebagian besar

tremor mengenai tangan, namun juga dapat terjadi pada lengan, kepala, kaki,

dan bahkan suara. (Crawford dan Ethan 2011)

Strauma disfusa

struma difusa adalah pembesaran kelenjar yang merata, bagian kanan dan kiri

kelenjar sama-sama membesar (tiroid difus). (pusat data dan informasi

kementrian kesehatan RI)

2|PBL HIPOTIROIDISME
Graves disease

Graves’ disease merupakan penyebab utama hipertiroidisme karena sekitar

80% kasus hipertiroidisme di dunia disebabkan oleh Graves’ disease.

Penyakit ini biasanya terjadi pada usia 20 – 40 tahun, riwayat gangguan tiroid

keluarga, dan adanya penyakit autoimun lainnya misalnya diabetes mellitus

tipe 1 (Fumarola et al, 2010).

T4 dan T3

Pemeriksaan serum tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) direkomendasikan

sebagai pemeriksaan standar untuk diagnosis hipertiroidisme. Pemeriksaan

utamanya dilakukan pada bentuk bebas dari hormon tiroid karena yang

menimbulkan efek biologis pada sistem tubuh adalah bentuk tak terikatnya.

(Bahn et al, 2011)

TSH

Thyroid stimulating hormone (TSH) merupakan hormon yang diproduksi

oleh hipofisis untuk menstimulasi pembentukan dan sekresi hormon tiroid

oleh kelenjar tiroid. Pada kondisi normal terdapat negative feedback pada

pengaturan sekresi TSH dan hormon tiroid di sistem pituitarythyroid axis.

Apabila kadar hormon tiroid di aliran darah melebihi normal, maka hipofisis

akan mengurangi sekresi TSH yang pada akhirnya akan mengembalikan

kadar hormon tiroid kembali normal. Sebaliknya apabila kadar hormon tiroid

rendah maka hipofisis akan mensekresi TSH untuk memacu produksi hormon

tiroid.(Bahn et al (2011)

Nyeri

3|PBL HIPOTIROIDISME
Nyeri: hasil rangsangan yang belebihan pada receptor. Setiap rangsangan

sensori punya potensi untuk menimbulkan nyeri jika intensitasnya cukup

kuat.

Skala nyeri :

1. Skala nyeri 1-3 (nyeri ringan) nyeri yang masih bisa ditahan dan tidak

mengganggu pola aktivitas sipenderita

2. Skala nyeri 4-6 (nyeri sedang) nyeri sedikit kuat sehinga dapat

mengganggu pola aktivitas penderira.

3. Skala nyeri 7-10 (nyeri berat) nyeri yang sangat kuat sehingga

memerlukan therapy medis dan tidak dapat melakukan pola aktivitas

mandiri. (Saifullah, 2015)

Leukositosis

Leukositosis adalah kondisi medis dimana seseorang memiliki jumlah sel

darah putih terlalu banyak. Sel darah putih adalah bagian dari sistem

kekebalan tubuh yang berperan melindungi diri dari infeksi dan penyakit.

Setiap golongan usia memiliki jumlah normal sel darah putih yang berbeda.

Berikut adalah jumlah normal sel darah putih per microliter darah (sel/µL

darah) berdasarkan tingkat usia:

1) Bayi yang baru lahir: 9.400 – 34.000

2) Balita (3 – 5 tahun): 4.000 – 12.000

3) Remaja (12 - 15 tahun): 3.500 – 9.000

4) Dewasa (15 tahun ke atas): 3.500 – 10.500

(Riley, LK, Rupert, J. (2015).

4|PBL HIPOTIROIDISME
EKG

Pemeriksaan elektrokardiografi merupakan salah satu pemeriksaan

penunjang untuk membantu mendiagnosis penyakit jantung. (Buku pedoman

keterampilan klinis, 2016 )

Kelenjar getah bening

Pembengkakan kelenjar getah bening adalah kondisi di mana kelenjar

getah bening mengalami pembesaran karena reaksi terhadap banyaknya sel

imun yang dihasilkan kelenjar getah bening untuk melawan zat yang

membahayakan tubuh.

Kelenjar getah bening terdapat di banyak bagian tubuh, termasuk di:

1. Ketiak

2. Dagu

3. Belakang telinga

4. Leher

5. Pangkal paha

6. Bagian belakang kepala

Pembengkakan kelenjar getah bening adalah kondisi di mana kelenjar

getah bening mengalami pembesaran karena reaksi terhadap banyaknya sel

imun yang dihasilkan kelenjar getah bening untuk melawan zat yang

membahayakan tubuh.(iMayo Clinic (2018).

Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin besar yang terletak dipangkal

leher bagian depan diedpan dibawah lapisan kutlit dan otot. kelenjar tiroid

5|PBL HIPOTIROIDISME
berbentuk kupu-kupu dengan dua sayap yang merupakan lobus tiroid kiri dan

kanan disekitar trakea. Fungsi tunggal tiroid adalah membuat hormon tiroid

(tiroksin dan triodotironin) yang berperan meningkatkan aktivitas

metabolisme pada hampir semua jaringan tubuh. Kelenjar tiroid dikontrol leh

kelenjar pituitari yang mengeluarkan hormon pemacu tiroid (TSH) (martin A.

Walter, 2016)

TD

Tekanan Darah (TD): adalah ukuran seberapa kuatnya jantung memompa

darah ke seluruh tubuh anda. Agar kinerja tubuh maksimal, anda harus

memiliki tekanan darah yang normal. Normalnya tekanan darah adalah

sebagai berikut: normalnya tekanan darah 90/60 mmHg hingga 120/80

mmHg

1. Dikatakan hipertensi : tekanan darah 130/80 mmHg

2. Dikatakan hipotensi : tekanan darah < 90/60 mmHg (Dermawan 2012)

Suhu

Suhu adalah adalah perbedaan antara jumlah jumlah panas yang

diproduksi oleh panas tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan

luar. Suhu tubuh normal tidak selalu pada titik 37oC. Akan tetapi biasa berada

diantara 36,5-37,2oC. (Liana, 2012).

Nadi

Denyut nadi adala suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah di

pompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat dimana ada

arteri melintas. Nilai normal adalah nadi manusia rata-rata berdenyut sekitar

6|PBL HIPOTIROIDISME
60-100x/menit. Orang yang biasa berolahraga, seperti para atlit biasanya

memiliki denyut jantung normal yang lebih rendah yaitu sekitar 40x/menmit.

(Sandi, 2016)

Pernafasan

Pernafasan adalah persediaan oksigen yang dibawa darah dan dari paru-

paru dan menyingkirkan bahan buangan berupa gas yaitu karbondioksida

pentinng untuk fungsi dan kelangsungan hidup sel (Evelyn C.perce 2009)

2. KATA/ PROBLEM KUNCI

1. Sesak nafas

2. Agitasi

3. Nyeri dada kanan sepeeti ditusuk tusuk

4. Berdebar-debar

5. Serng mberkeringat

6. Mudah lelah

7. Pembesaran kelenjar tiroid

8. Pembesaran kelenjar getah bening

9. Tekanan darah 160/80 MmHg

10. Pernafasan 30x/menit

11. Nadi 122x/menit

12. Suhu 380C

13. Tremor

14. T3 256 ng/dL

15. T4 20 g/dL

7|PBL HIPOTIROIDISME
16. TSH 0,018µIU/mL

8|PBL HIPOTIROIDISME
Pembesaran leher

3. MIND MAP

Hipotiroidisme Hipertiroidisme Tiroiditis

Definisi: Definisi:
Definisi:
Hipotiroidisme adalah kurangnya atau terlalu sedikit Tiroiditis merupakan inflamasi
Hipertiroidisme merupakan salah satu penyakit
kelenjar tiroid. Keadaan ini bisa
jumlah hormon tiroid yang umumnya disebabkan oleh gangguan kelenjar endokrin yang disebabkan
bersifat akut, subakut, atau
Hashimoto’s thyroiditis. (Mary digiulio, dkk 2014) karena peningkatan produksi hormon tiroid secara
kronis. Masing masing tipe
berlebihan oleh kelnjar tiroid (fumarola et al,
Etiologi : tiroiditis ditandai oleh
2010).
Hipotiroidisme dapat disebabkan oleh berkurangnya inflamasi, fibrosis atau infiltrasi
Etiologi:Kelenjar tiroid memproduksi T3 T4
limfositik pada kelenjar tiroid.
produksi hormon TSH dari kelenjar pituitary, efek dalam jumlah berlrbihan yang dapat disebabkan
(Smeltzer, Suzanne C. 2011)
samping dari operasi, inflamasi kelenjar tiroid, dan oleh suatu penyakit autoimun dimana sistem
kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid. Etiologi:
tindakan untuk hipertiroidisme (Mary digiulio, dkk 1. Tiroiditis akut supuratif
Penyebab lain dapat berupa tumor jinak 2. Tiroiditis subakut
2014) (adenoma) yang mengakibatkan membesarnya 3. Tiroiditis hashimodo
kelenjar tiroid (goiter) atau produksi PSH yang Manifestasi Klinis:
Mnifestasi Klinis: berlebihan oleh kelenjar pituitary, disebabkan 1. Penurunan/kenaikan berat
fisikosis (gangguan memori, perhatian kurang, oleh tumor pituitary. badan yang tidak diketahui
penurunan reflek tengdon), Bradikardi, distritmia, Manifestasi Klinis: penyebabnya
1. Kelenjar tiroid (goiter) membesar akibat tumor, 2. Nyeri otot atau rasa lesu dan
hipotensi, Curah jantung menurun, gagal jantung, Penonjolan bola mata (exsophthalmus), penglihatan lemah.
EKG menunjukkan gelombang T mendatar/inverse, kabur akibat perembesan lymphocytic yang 3. Depresi, gelisah/cemas
Penyakit jantung iskemik, Dipnea, Konstipasi, menekan bola mata. 4. Kelelahan atau sulit tidur
2. Berkeringat : kelebihan hormon tiroid menaikan 5. Detak jantung cepat
anoreksia, peningkatan BB, , Aliran darah ginjal tingkat metabolisme, Gelisah, kecemasan akibat 6. Sering BAB
berkurang, GFR menurun, Retensi air (volume plasma tingginya kadar hormon tiroid, Tremor, lelah 7. Keringat bertambah
3. Nafsu makan naik karena metabolisme meningkat, 8. Periode menstruasi tidak
berkurang), Fisikologis/ emosi: apatis, agitasi, depresi.,
Berat badan turun karena metabolisme meningkat, teratur
menarik diri, prilaku maniak. berupa, suara sesak, Diare, muntah 9. Iritabilitas
pembesaran leher, sensitifitas terhadap opioid, haluran 4. Sesak nafas, Tekanan darah (TD) meningkat, 10. Kram otot (Smeltzer, Suzanne
palpitasi, angina. 9 | P B L H I P O T IC.R2011)
OIDISME
urin menurun, lemah, expresi wajah kosong dan
5. Perubahan siklus haid karena naiknya kadar hormon
lemah(NANDA 2105 ) tiroid (Buku KMB DeMYSTiFieD 2014)
4. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING DAN JAWABAN

1. Apakah dengan kebiasaan tidur klien memakai satu bantal dapat


mempengaruhi sesak pada klien ?
2. Apa yang membuat klien dengan BB menurun, tetapi nafsu makan
meningkat?
3. Apa yang menyebabkan tekanan darah klien meeningkat atau hipertensi ?
4. Apa yang membuat TSH menurun ?

Jawaban

1. Seseorang atau klien yang telah mengalami asma akan merasakan sesaaak
saat tidur (sleep apnea) pada kedaan yang dirasakan nya tidak nyaman,
pada kedaan ini klien mengalami asma juga akan tidur dengan kedaaan
yang dirasakan nya nyaman. Karena pada kondisi ini klien mengalami
sesak dengan pernafasan tersumbat akibat dinding tenggorokan yang
mengendur dan menyempit.
2. Hormone T3 dan T4 berfungsi untuk memicu metabolism tubuh. Namun,
pada penderita hypertiroid, kedua hormone tersebut di produksi tubuh
secara berlebihan mengakibatkan metabolisme terjadi dengan sangat cepat.
Hal tersebut akan menyebabkan seluruh organ tubuh berfungsi secara
berlabihan.
3. Pada pasien yang mengalami hipertiroidisme (terutama yang tidak
menjalani pengobatan secara rutin ) dapat terjadi peningkatan tekanan
darah (hipertensi). Pasien yang tidak menjalani pengobatan akan memicu
denyut jantung yang cepat. Sedangkan denyut jantung yang cepat secara
umum akan berbanding lurus dengan tekanan darah sengganya akan
meningkatkan tekanan darah.
4. TSH menurun seringkali adanya antibody immunoglobin yang disebut
TSI (thyroid stimulating immunoglobin), yang berikatan dengan reseptor
membrane yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH, akibatnya
merangsang aktivasi cAMP dalam sel, karena itu pada pasien
hipertiroidisme konsentrassi TSH nya menurun.
5. INFORMASI TAMBAHAN

Hubungan Kadar FT4 dan TSH Serum dengan Profil Lipid Darah pada

Pasien Hipertiroid. Kelompok umur tertinggi pasien hipertiroid adalah 35-45

tahun (33,33%). Hal ini disebabkan karena adanya kecenderungan kasus

10 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
hipertiroid muncul pada usia dimana masa stres yang ekstrim dan selama

masa reproduktif wanita, yakni golongan usia dewasa. Data penelitian yang

diperoleh juga sejalan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan di

RSUP dr. M. Djamil Padang sebelumnya, dengan kasus terbanyak ditemukan

pada usia 30-40 tahun. 1,4,7,8,17 Menurut jenis kelamin, sebagian besar

pasien adalah perempuan (71,4%). Banyaknya pasien hipertiroid yang

berjenis kelamin perempuan diduga karena adanya pengaruh hormon estrogen

yang bersifat dominan pada perempuan. Dimana hormon estrogen sendiri

dianggap sebagai salah satu faktor pendorong timbulnya reaksi autoimun

yang dikenal sebagai penyebab (causa) hipertiroid. Data penelitian yang

diperoleh juga sesuai dengan hasil penelitian kasus hipertiroid di berbagai

rumah sakit, yang menempatkan perempuan sebagai penderita hipertiroid

terbanyak di Indonesia. 6,7,8 Rerata kadar FT4 yang diperoleh adalah 81,69 ±

76,99 pmol/L dan rerata TSH serum 0,24 ± 0,70 μIU/ml. Hal ini

memperlihatkan bahwa rerata FT4 dan TSH serum pasien hipertiroid

mengalami perubahan dari nilai normal (FT4 me↑ dan TSH me↓), yakni 12-

22 pmol/L (FT4) dan 0,27- 4,2 μIU/mL (TSH serum). Perubahan nilai

hormon tiroid dari nilai normal pada pasien hipertiroid terjadi karena adanya

peningkatan kecepatan pertumbuhan kelenjar tiroid dan produksi hormon

tiroid.Kondisi ini membuat kelenjar tiroid menjadi lebih aktif dalam hal

memproduksi hormon tiroid. Sehingga, terjadilah peningkatan kadar hormon

tiroid yang beredar di sirkulasi, termasuk kadar FT4. Peningkatan kadar

hormon tiroid di sirkulasi akan menekan produksi TSH r = -0,498 p = 0,021 r

11 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
= 0,553 p = 0,009 r = -0,105 p = 0,652 r = 0,002 p = 0,992

http://jurnal.fk.unand.ac.id 25 Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1) di

hipofisis dengan mekanisme umpan balik negatif agar fungsi TSH sebagai

salah satu pencetus produksi hormon tiroid dapat dibatasi fungsinya dan

meminimalisir lonjakan kadar hormon tiroid yang terjadi. Hal inilah yang

menyebabkan terjadinya penurunan kadar TSH serum pada pasien hipertiroid.

1,8,9,14,18 Rerata kadar kolesterol darah total yang diperoleh adalah 143,3 ±

49,82 mg/dl. Hal ini memperlihatkan bahwa rerata kadar kolesterol darah

total pasien hipertiroid mengalami penurunan dari nilai normal, yakni < 220

mg/dl. Penurunan kadar kolesterol darah total pada pasien hipertiroid terjadi

karena perubahan kadar hormon tiroid akan mempengaruhi metabolisme lipid

(kolesterol) tubuh. Perubahan kadar hormon tiroid akan meningkatkan faktor

yang menginduksi aktivitas HMG-CoA reduktase yang membuat biosintesis

kolesterol endogen meningkat, akan meningkatkan aktivitas reseptor LDL

jaringan, dan akan meningkatkan faktor yang menginduksi eksresi kolesterol

di hati. Peningkatan aktivitas reseptor LDL jaringan akan meningkatkan

perpindahan LDL ke jaringan dan secara tidak langsung juga akan

meningkatkan perpindahan kolesterol ke jaringan karena fungsi LDL sebagai

media transpor kolesterol ke jaringan juga meningkat. Peningkatan eksresi

kolesterol juga akan meningkatkan perpindahan kolesterol dari jaringan ke

hati. Kondisi peningkatan mobilisasi kolesterol ke jaringan dan mobilisasi

dari jaringan ke hati ini, akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar

kolesterol darah total yang ada di sirkulasi. Mekanisme inilah yang diduga

12 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
mendasari terjadinya penurunan kadar kolesterol darah total pasien hipertiroid

dari nilai normal. Hubungan yang jelas antara peningkatan kadar FT4 dan

penurunan kadar TSH serum sebagai indikator perubahan hormon tiroid

dengan penurunan kadar kolesterol darah total pada pasien hipertiroid terlihat

juga pada gambar 1. dan gambar 2. Pada gambar 1. terlihat korelasi negatif

antara kadar FT4 dengan kadar kolesterol darah total. Dimana semakin tinggi

derajat peningkatan kadar FT4, maka semakin rendah kadar kolesterol darah

total pasien hipertiroid. Sementara pada gambar 2 terlihat korelasi positif

antara kadar TSH serum dengan kadar kolesterol darah total, dimana semakin

tinggi derajat penurunan kadar TSH serum maka semakin rendah pula kadar

kolesterol darah total pasien hipertiroid. Data penelitian para ahli di Nepal

pada tahun 2010 juga menyebutkan bahwa rerata kadar kolesterol darah total

pada pasien hipertiroid adalah 143,12 mg/dl, mengalami penurunan dari nilai

normal. 9,11,15,16,19 Rerata kadar HDL yang diperoleh dari penelitian

adalah 42,06 ± 16,42 mg/dl. Hal ini memperlihatkan bahwa rerata kadar HDL

pasien hipertiroid mengalami penurunan dari nilai normal, yakni > 45 mg/dl

(♂) dan> 55 mg/dl(♀). Penurunan kadar HDL pada pasien hipertiroid terjadi

karena adanya perubahan kadar hormon tiroid yang akan mempengaruhi

metabolisme lipid (HDL) tubuh. Perubahan kadar hormon tiroid akan

meningkatkan aktivitas CEPT (Cholesteryl Ester Transfer Protein) yang

berfungsi mengatur konversi HDL menjadi VLDL di hati (sehingga laju

konversi HDL menjadi VLDL meningkat) dan meningkatkan eksresi

kolesterol di hati. Peningkatan perpindahan HDL dari jaringan ke hati akan

13 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
terjadi sebagai mekanisme kompensasi penurunan nilai HDL di hati karena

adanya peningkatan kecepatan konversi HDL menjadi VLDL dan sebagai

media transpor kolesterol ke hati yang meningkat karena terjadinya

peningkatan eskresi kolesterol di hati. Kondisi peningkatan mobilisasi HDL

dari jaringan ke hati ini, akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar HDL

yang ada di sirkulasi. Mekanisme inilah yang diduga mendasari terjadinya

penurunan kadar HDL pasien hipertiroid dari nilai normal. Hubungan yang

jelas antara peningkatan kadar FT4 dan penurunan kadar TSH serum sebagai

indikator perubahan hormon tiroid dengan penurunan kadar HDL pada pasien

hipertiroid terlihat juga pada gambar 3. dan gambar 4. Pada gambar 3. terlihat

korelasi negatif antara kadar FT4 dengan kadar HDL. Dimana semakin tinggi

derajat peningkatan kadar FT4, maka semakin rendah kadar HDL pasien

hipertiroid. Sementara pada gambar 4. tidak terlihat korelasi antara kadar

TSH serum dengan kadar HDL. Namun grafik yang menunjukkan arah

korelasi positif berarti semakin rendah kadar TSH serum, maka semakin

rendah pula kadar HDLpasien hipertiroid. 9,11,15,16,19 Rerata kadar LDL

yang diperoleh dari penelitian adalah 85,45 ± 36,08 mg/dl. Hal ini

memperlihatkan bahwa rerata kadar LDL pasien hipertiroid mengalami

penurunan dari nilai normal, yakni < 150 mg/dl. Penurunan kadar LDL pada

pasien hipertiroid terjadi karena adanya perubahan kadar hormon tiroid akan

mempengaruhi metabolisme lipid (LDL) tubuh. Perubahan kadar hormon

tiroid akan akan menginduksi SREBP-2 (Sterol Regulatory Element-Binding

Protein-2) sebagai pengatur ekspresi gen reseptor LDL. Proses tersebut akan

14 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
meningkatkan aktivitas reseptor LDL sel. Sehingga, terjadilah peningkatan

pengikatan jumlah LDL di jaringan yang berakibat terjadinya peningkatan

ambilan LDL dari sirkulasi ke jaringan. Peningkatan ambilan LDL dari

sirkulasi ke jaringan tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar

LDL yang ada di sirkulasi. Mekanisme ini lah yang diduga mendasari

terjadinya penurunan kadar LDL pasien hipertiroid dari nilai normal.

Hubungan yang jelas antara peningkatan kadar FT4 dan penurunan kadar

TSH serum sebagai indikator perubahan hormon tiroid dengan penurunan

kadar LDL pada pasien hipertiroid terlihat juga pada gambar 5 dan gambar 6.

Pada gambar 5 terlihat korelasi negatif antara kadar FT4 dengan kadar LDL.

Dimana semakin tinggi derajat peningkatan kadar FT4, maka semakin rendah

kadar LDL pasien hipertiroid. Sementara pada gambar 6 terlihat korelasi

positif antara kadarTSH serum dengan kadar LDL. Dimana semakin tinggi

derajat penurunan kadar TSH serum, maka semakin rendah pula kadar LDL

pasien hipertiroid. 9,11,15,16,19 Rerata kadar trigliserida yang diperoleh

adalah 77,19 ± 31,20 mg/dl. Hal ini memperlihatkan bahwa rerata kadar

trigliserida pasien hipertiroid mengalami penurunan dari nilai normal, yakni <

150 mg/dl. Penurunan kadar trigliserida pada pasien hipertiroid terjadi karena

adanya perubahan kadar hormon tiroid akan mempengaruhi metabolisme

lipid (trigliserida) tubuh. Perubahan kadar hormon tiroid akan akan

meningkatkan aktivitas LPL (Lipoprotein Lipase) di membran sel sebagai

enzim katabolik trigliserida intravaskular. Proses tersebut akan meningkatkan

proses hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol, sehingga

15 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
terjadilah peningkatan jumlah asam lemak yang melekat pada dinding endotel

sel dan nantinya akan digunakan berdasarkan fungsi masing-masing sel. Hal

ini berakibat terjadinya peningkatan mobilisasi trigliserida

http://jurnal.fk.unand.ac.id 26 Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1) dari

sirkulasi ke jaringan. Peningkatan mobilisasi trigliserida dari sirkulasi ke

jaringan akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar trigliserida yang ada

di sirkulasi. Mekanisme inilah yang diduga mendasari terjadinya penurunan

kadar trigliserida pasien hipertiroid dari nilai normal. Hubungan yang jelas

antara peningkatan kadar FT4 dan penurunan kadar TSH serum sebagai

indikator perubahan hormon tiroid dengan penurunan kadar trigliserida pada

pasien hipertiroid terlihat juga pada gambar 7. dan gambar 8. Pada gambar 7.

tidak terlihat korelasi antara kadar FT4 dengan kadar trigliserida. Namun

grafik yang menunjukkan arah korelasi negatif berarti semakin tinggi kadar

FT4, maka semakin rendah kadar trigliserida pasien hipertiroid. Pada gambar

8. tidak terlihat korelasi antara kadar TSH serum dengan kadar trigliserida.

Namun grafik yang menunjukkan arah korelasi positif berarti semakin rendah

kadar TSH serum, maka semakin rendah kadar trigliserida pasien hipertiroid.

Data penelitian para ahli di Nepal pada tahun 2010 juga menyebutkan bahwa

rerata kadar trigliserida pada pasien hipertiroid adalah 87,32 mg/dl,

mengalami penurunan dari nilai normal. (Psikologi, Kecemasan, Penderita,

Yunitawati, & Santi, 2014)

Counseling And Anxiety In Patients With Hyperthyroidism In Klinik Litbang

GAKI Magelang(Psikologi et al., 2014)Psikologi, K., Kecemasan, D. A. N.,

16 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
Penderita, P., Yunitawati, D., & Santi, K. (2014). HIPERTIROID DI

KLINIK LITBANG GAKI MAGELANG Psychological Counseling And

Anxiety In Patients With Hyperthyroidism In Klinik Litbang GAKI

Magelang, 53–62.

ANALISA DAN SINTESA INFORMASI

Berdasarkan hasil pengkajian dan juga hasil tes yang dilakukan NY. R

dengan Usia 46 tahun dengan adanya keluhan ataupun manifestasi klinis yaitu

Sesak nafas,Agitasi, Nyeri dada kanan sepeeti ditusuk tusuk, Berdebar-debar

Sering berkeringat, Mudah lelah, Pembesaran kelenjar tiroid, Pembesaran

kelenjar getah bening, BB menurun namun nafsu makan meningkat, Tekanan

darah 160/80 MmHg, Pernafasan 30x/menit, Nadi 122x/menit, Suhu 380C,

Tremor, T3 256 ng/dL, T4 20 g/dL, TSH 0,018µIU/mL dimana Ny. R

terdiagnosis penyakit hipertiroidisme dimana gejala-gejala yang ditunjukkan

klien sama dengan gejala hipertiroid dan dengan adanya dukungan atau data

penunjang berupa tes T3, T4, dan TSH.

17 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
PATHWAY
Produksi T3 dan T4,
Adenoma, Graves Dan Tiroid
Toksi
Sekresi Hormon Tiroid
Berlebihan
HIPERTIROIDISM
E
Metabolisme Meningkat

Penggunaan O2 Produksi Panas Sistem Saraf


Aktivitas Proses
Lebih Cepat Simpatik
Medula Spinalis Pembakaran
Mudah Merasa Lemak
Co2 Panas TD Dan NAdi
Gangguan Suplai Nutrisi
ENERGI
Pengeluaran Tonus Tidak Ade
Pola Nafas Kulit Terasa Aritmia, Otot Kuat
Hangat Takikardi Lelah, Lemah
Sesak Tremor, Haus, Gelisah BB
Kompensasi
Nafas BB
Hipertermi Jantung Keterbatasan
Pola Nafas Lelah Jantung Ansietas Defisit Nutrisi Melakukan
Tidak Efektif Aktivitas
Sirkulasi
Intoleran Aktivitas

Penurunan Curah
Jantung

18 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
BABII

KONSEP KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

a. Identifikasikebutuhandasar yang mengalamigangguan

Kategori dan Subkategori Data Subjektif dan Objektif

Fisiologis Respirasi DS: pasien mengeluh sesak nafas dan nyeri

ketika bernafas seperi ditusuk-tusuk.

DO: pernafasan: 30x/menit

Sirkulasi DS: pasien merasa berdebar-debar

DO: TD: 160/80, nadi 122x/menit

Nutrisi dan cairan DS: pada awalnya pasien merasa nafsu makan

meningkat namun pada akhir-akhir ini pasien

merasa tidak nafsu makan.

DO: BMI 19.5 kg/m2

Eliminasi Tidak terkaji

Aktivitas dan DS: pasien merasa mudah lelah saat

istirahat melakukan aktivitas

DO: pasien terlihat lesu

19 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
Neurosensori Tidak terkaji

Reproduksi dan Tidak terkaji

Seksualitas

Psikologis Nyeri dan DS: pasien merasa nyeri seperti ditusuk-

Kenyamanan tusuk

DO: pasien terlihat memegang dada sebelah

kanan.

Integritas ego DS: pasien merasa gelisah dan tremor

DO: Agitasi, tremor

Pertumbuhan dan Tidak terkaji

perkembangan

Perilaku Kebersihan diri Tidak terkaji

Penyuluhan dan Tidak terkaji

pembelajaran

Relasional Interaksi social Tidak terkaji

20 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
Lingkungan Keamanan dan DS: pasien merasa sering berkeringat

proteksi DO: pasien terlihat berkeringat

2. Diagnosis Keperawatan

Data Subjektif dan Objektif Analisis Data Masalah Keperawatan

DS: pasien mengeluh sesak Produksi T3 dan T4, Ketidak Efektifan


Adenoma, Graves Dan Pola Nafas
nafas dan nyeri ketika bernafas Tiroid Toksi

seperi ditusuk-tusuk. Sekresi Hormon Tiroid


Berlebihan
DO: pernafasan: 30x/menit
Hipertiroidisme

Metabolisme
Meningkat

Penggunaan O2
Lebih Cepat

Co2

Pola Nafas

Sesak Nafas

Ketidak Efektifan Pola


Nafas

Sesak Nafas

Ketidak Efektifan
Pola Nafas

21 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
DS: Pasien Mengeluh Produksi T3 dan T4, Hypertermi
Adenoma, Graves Dan
badannya terasa panas Tiroid Toksi

DO: 380C Sekresi Hormon Tiroid


Berlebihan

Hipertiroidisme

Metabolisme
Meningkat

Produksi Panas

Mudah Merasa Panas

Kulit Terasa Hangat

Hypertermi

DS: pasien merasa berdebar- Produksi T3 dan T4, Penurunan Curah Jantung
Adenoma, Graves Dan
debar Tiroid Toksi

DO: TD: 160/80, nadi Sekresi Hormon Tiroid


Berlebihan
122x/menit
Hipertiroidisme

Metabolisme
Meningkat

Sistem Saraf Simpatik

TD Dan Nadi

Aritmia, Takikardi

Kompensasi Jantung

Lelah Jantung

Sirkulasi

Penurunan Curah

22 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
Jantung
DS: Produksi T3 dan T4, Ansietas
Adenoma, Graves Dan
DO: pasien didapatkan tremor Tiroid Toksi

Sekresi Hormon Tiroid


Berlebihan

Hipertiroidisme

Metabolisme
Meningkat

Aktivitas Medula
Spinalis

Gangguan Pengeluaran
Tonus Otot

Tremor, Haus, Gelisah

Ansietas
DS: pada awalnya pasien Produksi T3 dan T4, Defisit Nutrisi
Adenoma, Graves Dan
merasa nafsu makan Tiroid Toksi

meningkat namun pada akhir- Sekresi Hormon Tiroid


Berlebihan
akhir ini pasien merasa tidak
Hipertiroidisme
nafsu makan.
Metabolisme
DO: BMI 19.5 kg/m2 Meningkat

Proses Pembakaran
Lemak

Suplai Nutrisi Tidak


Ade Kuat

BB

Defisit Nutrisi

23 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
3. RencanaIntervensiKeperawatan

No* Diagnosis Keperawatan** Luaran Keperawatan*** Intervensi Keperawatan****

24 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
25 | P B L H I P O T I R O I D I S M E
26 | P B L H I P O T I R O I D I S M E

Anda mungkin juga menyukai