Anda di halaman 1dari 2

Kajian Terhadap Donasi dan Transplantasi Organ dari Etika,

Donasi dan Transplantasi organ dapat dipandang dari berbagai macam sudut pandang
karena menyangkut berbagai macam dimensi kehidupan. Donasi dan Transplantasi Organ
merupakan tindakan medis yang paling banyak memiliki aspek dimensi yang berkaitan selain
aspek medis dan etika itu sendiri. Bagi Indonesia yang unik selain mengkaji dari kedua aspek
tersebut jugaharus mengkaji aspek lain seperti budaya, agama, geografi, sosial dan ekonomi.
Sehingga penyusunan peraturan mengenai Donasi dan Transplantasi Organ ini tidak mungkin
dilepaskan dari berbagai kajian aspek tersebut.
A
Donasi dan Transplantasi dipandang d
ari Sudut Etika
Sebagaimana disebutkan diatas dalam transplantasi dibutuhkan dua pihak
yaitu pemberi donor dan penerima donor. Pemberi donor bisa digolongkan
kedalam donor hidup dan donor mati. Donor hidup dapat berasal dari keluarga
dan non keluarga. Ak
an tetapi dalam perkembangannya saat ini dimana
kemiskinan dan tingginya tingkat kebutuhan akan organ menyebabkan timbulnya
donor komersial yaitu orang yang memberikan organnya dengan imbalan uang.
Transplantasi dipandang dari sudut Etika harus dipertimb
angkan dari
sudut 4 (empat) prinsip dasar Biomedikal Etik yaitu
51
:
1.
Hormat pada Otonomi (Respect for autonomy)
Bahwa mendonorkan organ merupakan perbuatan mulia.
Keputusan untuk mendonorkan organ merupakan keputusan (otonomi
pendonor) yang diputuskan
sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak lain.
2.
Tidak berbuat jahat atau membahayakan (Non Malefincence)
Setiap operasi transplantasi yang dijalankan selalu mengandung
resiko. Donor harus diberi penjelasan mengenai resiko yang akan timbul
51
Malaysian Medical Council,
Guideline of The Malaysian Medical Council, Organ Transplantation, 14 November
2006.
Created by
Patricia Soetjipto, Universitas Indonesia
61
apabila me
lakukan pendonoran. Mempersiapkan team dokter yang
mumpuni dibantu dengan teknologi yang memadai dapat meminimalkan
resiko kegagalan operasi. Untuk operasi transplantasi ginjal (nephretocmy)
tingkat kegagalan yang dilaporkan sekitar 0,03%.
52
3.
Berbuat ke
baikan (Beneficence)
Prinsip berbuat kebaikan mendikte kita untuk berbuat baik kepada
orang lain, terutama apabila tidak terkandung resiko bagi si pemberi
kebaikan. Dalam hal tranplantasi organ tujuan kebaikan tersebut dapat
hilang apabila lebih tinggi
resikonya.
53
4.
Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dalam Donasi dan Transplantasi Organ lebih
relevan terhadap alokasi organ, yang menyangkut kepada perlakuan yang
adil, sama dan sesuai dengan kebutuhan pasien yang tidak terpengaruh
pada faktor lain.
Terkait dengan rasa keadilan tersebut dalam alokasi Donasi dan
Transplantasi Organ menimbulkan isu etika sebagai berikut:
54
a. Tahap I: Kekurangan Organ
b. Tahap II: Donor Organ

Anda mungkin juga menyukai