Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membahas tentang guru dan evaluasi pembelajaran tentu menimbulkan banyak


pertanyaan mengenai guru dan perannya serta dalam evaluasi pembelajaran.

Di makalah kami dijelaskan pengertian guru adalah seorang yang memiliki tugas
sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan
kemampuan secara optimal. Kemudian dijelaskan juga peranan guru dalam proses
belajar mengajar yaitu : merencanakan, memberikan pengajaran, dan mengevaluasi
pembelajaran.

Kemudian evaluasi pembelajaran, tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita
selalu melakukan evaluasi pembelajaran . tetapi dalam setiap kita melakukan kegiatan
pasti ada pengukuran atau penilaian. Kedua kalimat tersebut bisa diartikan
sebagai evaluasi.kita tidak dapat menilai sebelum kita melakukan pengukuran.
Penilaian dalam pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan
pendidikan. Penilaian dalam pendidikan ada dua makna yang terpenting yakni makna
bagi dan makna bagi siswa.

1
B. Rumusan Masalah
1.
A. Apa pengertian guru ?
B. Apa peranan guru dalam proses belajar mengajar?
C. Apa pengertian evalusi pembelajaran ?
D. Mengapa menilai ?
E. Apa obyek dan subyek evaluasi ?
F. Apa dasar dan tujuan evaluasi ?
G. Apa ruang lingkup evaluasi pembelajaran ?
H. Apa prinsip evaluasi ?

BAB II

1. A. Pengertian Guru
Guru adalah seorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator sehingga siswa dapat
belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal melaui
lembaga pendidikan sekolah.[1] Guru dalam segi profesi memilki tugas mendidik,
mengajar dan melatih. Mendidik berarti mengembangkan nilai-nilai hidup yakni
moral dan kepribadian. Mengajar berarti mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Melatih bermakna mengembangkan kemampuan juga ketrampilan (life
skills) pada diri siswa.[2]
1. B. Peranan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan formal disekolah
didalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran. Komponen-
komponen itu dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori utama, yaitu guru, materi
pelajaran, dan siswa.

2
Telah kita ketahui peran guru umumnya sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, dan
pelatih. Sedangkan peranan sentral guru dalam proses belajar mengajar, yaitu:

1. Merencanakan Pengajaran

Hal ini meliputi:

1. Tujuan yang hendak dicapai


2. Bahan pelajaran yang akan disampaikan
3. Bagaimana proses belajar mengajar
4. Bagaimana menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau
mengukur apakah tujuan itu tercapai atau tidak.
5. Melaksanakan Pengajaran
6. Mengevaluasi Pengajaran[3]

1. C. Pengertian Evaluasi Pembelajaran


Sebelum membicarakan penilaian dalam pembelajaran, ada baiknya kita menyamakan
persepsi terlebih dahulu tentang konsep dan pengertian yang akan kita gunakan. Pada
saat membicarakan masalah penilaian, kita sering menggunakan beberapa istilah
seperti tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi yang digunakan secara tumpang tindih
(over lap).

Berikut ini beberapa pengertian dari istilah-istilah tersebut.

1. Pengukuran adalah kegiatan penentu angka dari suatu obyek yang akan diukur,
yaitu membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, dan bersifat kuantitatif.
2. Penilaian adalah kegiatan yang dirancang untuk mengukur efektifitas
pembelajaran yang melibatkan sejumlah komponen penentu keberhasilan
pembelajaran, dan bersifat kualitatif.

3
3. Asesmen adalah proses pengumpulan informasi hasil belajar siswa yang
diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah untuk menilai hasil belajar
dan perkembangan belajar siswa.
4. Evaluasi adalah penilaian keseluruhan program pendidikan mulai perencanaan,
kurikulum dan penilain serta pelaksanaannya.
5. Tes adalah alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa yang
memerlukan jawaban benar dan salah.[4]

1. D. Mengapa Menilai?

Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, penilaian mempunyai makna


ditinjau dari berbagai segi.

1. Makna bagi siswa, yaitu memuaskan, dan tidak memuaskan.


2. Makna bagi guru, yaitu mengetahui siswa mana yang berhak melanjutkan
pelajarannya, mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa,
dan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum.
3. Makna bagi sekolah, yaitu dapat diketahui apakah kondisi belajar yang
diciptakan oleh sekolah sesuai dengan harapan, menjadi bahan pertimbangan
bagi perencanaan sekolah, dan menjadi pedoman bagi sekolah.[5]

4
1. E. Obyek dan Subyek Evaluasi
A. Obyek penilaian meliputi:
i. Input

Aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencangkup 4 hal, yaitu:

1) Kemampuan

2) Kepribadian

3) Sikap-sikap

4) Inteligensi

1. Transformasi

Unsur-unsurnya, yaitu:

1) Kurikulum/materi

2) Metode dan cara penilaian

3) Sarana pendidikan/media

4) Sistem administrasi

5) Guru dan personil lainnya

1. Output

Penilaian terhadap lulusan sesuatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti program. Alat yang

5
digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian. Sebagai obyek
evaluasi, ia harus memberikan respon atau jawaban, maka obyek tersebut juga disebut
sebagai responden.

1. Subyek evaluasi, adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang
dapat disebut sebagai subyek evaluasi untuk setiap evaluasi untuk setiap tes,
ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.

Contoh:

1. Untuk mengetahui evaluasi tentang hasil belajar, maka sebagai subyek evaluasi
adalah guru.
2. Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala, maka
sebagai subyeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk.
3. Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan
sebuah alat ukur yang sudah distandardisir, maka subyeknya adalah ahli-ahli
psikologi.[6]

1. F. Dasar dan Tujuan Evaluasi

Evaluasi yang efektif harus mempunyai dasar yang kuat dan tujuan yang jelas. Maka
akan dikemukakan tentang:

1. Dasar evaluasi atau prinsip ilmiah yang mendasari waktu menyusun evaluasi,
ialah:
A. Filsafat
B. Psikologi

6
C. Komunikasi
D. Kurikulum
E. Manajemen
F. Tujuan evaluasi
Program evaluasi bertujuan untuk mengetahui siapa diantara anak didik yang cerdas
dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar
kekurangannya, sehingga naik tingkat, kelas maupun tamat sekolah.[7]

Evaluasi dilaksanakan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:

1. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk meningkatkan produktifitas serta


efektifitas belajar siswa.
2. Memperoleh bahan feed back
3. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaki dan
menyempurnakan kegiatan mengajar guru.
4. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki, menyempurnakan
serta mengembangkan program.[8]

1. G. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

Sesuai dengan petunjuk pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang


dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, ruang lingkup evaluasi
pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas adalah :

1. Penilaian kompetensi dasar mata pelajaran.

7
Kompetensi dasar pada hakikatnya adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-
nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik
menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran tertentu.

1. Penilaian Kompetensi Rumpun Pelajaran.

Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata pelajaran atau disiplin ilmu yang
lebih spesifik. Dengan demikian, kompetensi rumpun pelajaran pada hakikatnya
merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfeksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta didik setelah
menyelesaikan rumpun pelajaran tersebut.

1. Penilaian Kompetensi Lintas Kurikulum.

Kompetensi lintas kurikulum merupakan kompetensi yang harus dicapai melalui


seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum.

1. Penilaian Kompetensi Tamatan.

Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang


direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik
menyelesaikan jenjang tertentu.

1. Penilaian Terhadap Pencapaian Keterampilan Hidup.

8
Penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi
rumpun pelajaran dan kompetensi tamatan melalui berbagai pengalaman belajar juga
memberikan efek positif (nurturan effects) dalam bentuk kecakapan hidup (life skills).
Kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar ini,
juga perlu dinilai sejauh mana kesesuaiannya dengan kebutuhan mereka untuk dapat
bertahan dan berkembang dalam kehidupannya di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.[9]
1. H. Prinsip Evaluasi

Di dalam petunjuk pelaksanaan penilaian yang diterbitkan oleh Ditdikmenum,


dikemukakan sejumlah prinsip evaluasi dalam semua program pembelajaran, yaitu:
menyeluruh, berorientasi pada tujuan, objektif, terbuka, bermakna, sesuai, dan
mendidik. Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan secara singkat berikut ini.

1. Menyeluruh

Evaluasi dilakukan terhadap semua ranah kemampuan, yaitu kognitif, psikomotorik,


dan afektif.

1. Berkesinambungan

Evaluasi dilaksanakan secara kontinu dan terus-menerus.

1. Berorientasi pada tujuan

Evaluasi merupakan kegiatan yang dilaksankan untuk mengetahui apakah tujuan


pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.

1. Objektif

9
Objektif mengandung arti bahwa informasi dan skor yang diperoleh, serta keputusan
yang ditetapkan sesuai dengan keadaan siswa yang sebenarnya.

1. Terbuka

Proses dan hasil evaluasi dapat diketahui oleh semua pihak yang terkait, yaitu, sekolah,
siswa, dan orang tua.

1. Bermakna

Evaluasi yang dilaksanakan hendaknya mempunyai makna bagi pihak-pihak yang


terkait, yaitu siswa dan guru.

1. Sesuai dengan kurikulum


2. Mendidik
Evaluasi dilaksanakan untuk mendorong siswa belajar lebih semangat.[10]

10
BAB III
PENUTUP
1. A. Kesimpulan
A. Guru dalam segi profesi memilki tugas mendidik, mengajar dan
melatih. Mendidik berarti mengembangkan nilai-nilai hidup yakni
moral dan kepribadian. Mengajar berarti mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Melatih bermakna mengembangkan
kemampuan juga ketrampilan (life skills) pada diri siswa.
B. Peran guru umumnya sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, dan
pelatih. Sedangkan peranan sentral guru dalam proses belajar mengajar,
yaitu:
i. Merencanakan Pengajaran

Hal ini meliputi:

1) Tujuan yang hendak dicapai

2) Bahan pelajaran yang akan disampaikan

3) Bagaimana proses belajar mengajar

4) Bagaimana menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau


mengukur apakah tujuan itu tercapai atau tidak.

11
1. Melaksanakan Pengajaran
2. Mengevaluasi Pengajaran
3. Berikut ini beberapa pengertian dari istilah-istilah yang berkaitan dengan
evaluasi pembelajaran, diantaranya:
A. Pengukuran adalah kegiatan penentu angka dari suatu obyek yang akan
diukur, yaitu membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, dan bersifat
kuantitatif.
B. Penilaian adalah kegiatan yang dirancang untuk mengukur efektifitas
pembelajaran yang melibatkan sejumlah komponen penentu keberhasilan
pembelajaran, dan bersifat kualitatif.
C. Asesmen adalah proses pengumpulan informasi hasil belajar siswa yang
diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah untuk menilai hasil
belajar dan perkembangan belajar siswa.
D. Evaluasi adalah penilaian keseluruhan program pendidikan mulai
perencanaan, kurikulum dan penilain serta pelaksanaannya.
E. Tes adalah alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa yang
memerlukan jawaban benar dan salah.
F. Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, penilaian
mempunyai makna ditinjau dari berbagai segi.
i. Makna bagi siswa, yaitu memuaskan, dan tidak memuaskan.
ii. Makna bagi guru, yaitu mengetahui siswa mana yang berhak
melanjutkan pelajarannya, mengetahui apakah materi yang
diajarkan sudah tepat bagi siswa, dan mengetahui apakah metode
yang digunakan sudah tepat atau belum.
iii. Makna bagi sekolah, yaitu dapat diketahui apakah kondisi belajar
yang diciptakan oleh sekolah sesuai dengan harapan, menjadi
bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah, dan menjadi
pedoman bagi sekolah.
iv. a. Obyek penilaian meliputi:

12
1) Input

Aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencangkup 4 hal, yaitu:

a) Kemampuan

b) Kepribadian

c) Sikap-sikap

d) Inteligensi

2) Transformasi

Unsur-unsurnya, yaitu:

a) Kurikulum/materi

b) Metode dan cara penilaian

c) Sarana pendidikan/media

d) Sistem administrasi

e) Guru dan personil lainnya

3) Output

Penilaian terhadap lulusan sesuatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti program. Alat yang
digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian. Sebagai obyek

13
evaluasi, ia harus memberikan respon atau jawaban, maka obyek tersebut juga disebut
sebagai responden.

1. Subyek evaluasi, adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang
dapat disebut sebagai subyek evaluasi untuk setiap evaluasi untuk setiap tes,
ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.

Contoh:

1) Untuk mengetahui evaluasi tentang hasil belajar, maka sebagai subyek evaluasi
adalah guru.

2) Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala, maka


sebagai subyeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk.

3) Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan


sebuah alat ukur yang sudah distandardisir, maka subyeknya adalah ahli-ahli psikologi.

1. a. Dasar evaluasi yang mendasari waktu menyusun evaluasi, ialah:

1) Filsafat

2) Psikologi

3) Komunikasi

4) Kurikulum

5) Manajemen

b. Tujuan evaluasi, yaitu:

14
1) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk meningkatkan produktifitas serta
efektifitas belajar siswa.

2) Memperoleh bahan feed back

3) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaki dan


menyempurnakan kegiatan mengajar guru.

4) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki, menyempurnakan


serta mengembangkan program.

1. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas


adalah :
A. Penilaian kompetensi dasar mata pelajaran.
B. Penilaian Kompetensi Rumpun Pelajaran.
C. Penilaian Kompetensi Lintas Kurikulum.
D. Penilaian Kompetensi Tamatan.
E. Penilaian Terhadap Pencapaian Keterampilan Hidup.
F. Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan secara singkat berikut ini.
i. Menyeluruh
ii. Berkesinambungan
iii. Berorientasi pada tujuan
iv. Objektif
v. Terbuka
vi. Bermakna
vii. Sesuai dengan kurikulum
viii. Mendidik

15
DAFTAR PUSTAKA
Suparlan. Guru Sebagai Profesi. Hikayat, Yogyakarta, 2006.
Ali Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algesindo,
Bandung.
Suryanto Adi, Evaluasi Pembelajaran di SD, Universitas Terbuka, Jakarta, 2009.
Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1993.
http://www.scrib.com/doc/21624443/Tujuan-dan-Fungsi-Evaluasi-Pendidikan-Islam
Roestiyah, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Bina Aksara , Jakarta, 1982.

16

Anda mungkin juga menyukai