Disusun oleh:
Brata Sukma Dwi P 16504241042
Windra Aji Saputra 16504241051
Fahmi Fergiyanto 16504241052
Andang Muhamad Rizqi 16504241054
Ilham Novi Yoga 16504244001
V. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Mengidentifikasi konstruksi dan posisi lokasi/tempat pemasangan Manifold
Absolute Pressure sensor (MAP) pada mesin.
3. Mengidentifikasi nama terminal, fungsi tiap-tiap terminal dan warna kabel tiap
terminal pada Manifold Absolute Pressure sensor (MAP) dan hubungannya dengan
PCM
4. Melakukan pmeriksaan rangkaian kelistrikan pada MAP sensor dan IAT serta
hubungannya dengan PCM
A. Pemeriksaan rangkaian kelistrikan MAP Sensor
- Kunci kontak pada posisi OFF
- Melepaskan socket terminal pada MAP sensor.
VI. Lampiran
1. Dasar Teori
MAP Sensor merupakan salah satu sensor yang digunnakan pada kendaraan
dengan jenis D-EFI, sedangkan pada jenis L-EFI menggunakan Air Flow Meter.
MAP Sensor bekerja berdasarkan tekanan kevakuman yang berbeda-beda di dalam
intake manifold sesuai dengan pembebanan yang terjadi pada mesin. Ketika mesin
mati, maka tekanan udara yang ada pada intake manifold akan sama dengan tekanan
udara luar (tekanan atmosfer). Kevakuman terbesar terjadi pada saat mesin hidup
dan keadaan throttle valve tertutup penuh, sebagai contohnya ketika mesin
mengalami deselerasi atau pengereman. Kevakuman akan menurun ketika throttle
gas membuka semakin besar. MAP Sensor ketika melakukan pengukuran jumlah
udara yang masuk tidak akan terpengaruh dengan perubahan tekanan udara yang
berada diluar serta komponen mekanis yang digunakan relative lebih sedikit,
sehingga lebih baik jika dibandingkan dengan air flow meter pada tipe L-EFI.
Gambar grafik hubungan tekanan intake manifold dan tegangan output MAP
sensor
GRAFIK
Tegangan (Volt)
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Besar vakum (mmHg)