Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIK

ENGINE MANAGEMENT SYSTEM


Pressure Sensor
Mobil TIMOR S515i

Disusun oleh:
Brata Sukma Dwi P 16504241042
Windra Aji Saputra 16504241051
Fahmi Fergiyanto 16504241052
Andang Muhamad Rizqi 16504241054
Ilham Novi Yoga 16504244001

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
I. Kompetensi
Menjelaskan dan memperbaiki sistem penyensoran tekanan pada EMS.

II. Sub Kompetensi


Setelah selesai praktek mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi sensor tekanan udara pada EMS.
2. Menjelaskan karakteristik sensor tekanan udara pada MAP sensor.
3. Memeriksa rangkaian kelistrikan, kondisi MAP sensor, dan kondisi PCM.

III. Alat dan Bahan


1. Engine Stand Timor S515i
2. MAP Sensor
3. Multimeter
4. Pompa Vakum
5. Manual book

IV. Keselamatan Kerja


1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja
2. Menggunakan peralatan sesuai fungsinya dan selalu menjaga semua peralatan
dalam kondisi bersih
3. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja sewaktu bekerja
4. Hati-hati dalam pelepasan socket MAP Sensor
5. Dalam menggunakan multimeter perhatikan arah selektornya apakah sudah sesuai
penggunaannya.

V. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Mengidentifikasi konstruksi dan posisi lokasi/tempat pemasangan Manifold
Absolute Pressure sensor (MAP) pada mesin.
3. Mengidentifikasi nama terminal, fungsi tiap-tiap terminal dan warna kabel tiap
terminal pada Manifold Absolute Pressure sensor (MAP) dan hubungannya dengan
PCM
4. Melakukan pmeriksaan rangkaian kelistrikan pada MAP sensor dan IAT serta
hubungannya dengan PCM
A. Pemeriksaan rangkaian kelistrikan MAP Sensor
- Kunci kontak pada posisi OFF
- Melepaskan socket terminal pada MAP sensor.

- Melepaskan socket teminal pada PCM


- Memeriksa hubungan antara terminal A pada socket terminal MAP sensor
dan terminal 45 pada socket terminal PCM

- Memeriksa hubungan antara terminal B pada socket terminal MAP sensor


dan terminal 16 pada socket teminal PCM
- Memeriksa hubungan antara teminal C pada socket teminal MAP sensor dan
terminal 44 pada socket terminal PCM
- Memeriksa kondisi rangkaian kelistrikan terhadap hubungan singkat,
rangkaian putus, atau kemungkinan kondisi kabel sudah mempunyai nilai
hambatan yang tinggi
-
B. Pemeriksaan rangkaian terbuka pada MAP sensor
- Memutar kunci kontak pada posisi On (mesin dalam keadaan mati)
- Melepaskan socket terminal pada MAP Sensor
- Memeriksa tegangan antara terminal A dan C pada socket.
- Jumper (+) Voltmeter pada terminal A dan Jumper (-) pada terminal C.
- Bila tegangan menunjukkan antara 4,2 – 5 Volt, maka kondisi rangkaian
kelistrikan dan Power Train Control Module (PCM) baik.
- Bila tegangan menunjukkan kurang dari 4,2 Volt, maka kerusakan bias
terjadi pada rangkaian kelistrikan atau pada PCM nya.
C. Pemeriksaan rangkaian terbuka pada Power Control Module.
- Memutar kunci kontak pada posisi On (mesin dalam keadaan mati)
- Melepaskan socket terminal pada MAP Sensor
- Memeriksa tegangan antara terminal 45 dan 44 pada PCM dengan
menjumper (+) voltmeter pada terminal 45 dan menjumper (-) pada terminal
44
- Bila tegangan menunjukkan antara 4,5 – 5 volt, maka kondisi PCM baik
- Bila tegangan menunjukkan kurang dari 4,2 volt, maka kerusakan terjadi
pada PCM
5. Melakukan pemeriksaan pada MAP Sensor.
a. Melepaskan selang vakum (dari intake manifold) pada MAP Sensor dan
menggantinya dengan pompa vakum.
b. Memutar kunci kontak pada posisi On (socket terpasang pada MAP Sensor dan
PCM, mesin dalam keadaan mati)
c. Memeriksa tegangan input AFM antara terminal a – c adalah sebesar 4 – 5 volt.
d. Memberi kevakuman pada MAP Sensor.

e. Memeriksa variable tegangan output MAP Sensor (antara terminal B – A).


Membandingkan hasil pemeriksaan dengan tabel spesifikasi.
Besar Vakum Tegangan
(mmHg) (Volt)
100 0,3 – 0,5
200 0,7 – 0,9
300 1,1 – 1,4
400 1,5 – 1,7
500 1,9 – 2,1
- Mencatat pada tabel dan buat grafik hubungan tekanan dan tegangan output
sensor
- Menyimpulkan keadaan sensor suhu
6. Membersihkan alat dan training obyek yang digunakan
7. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek

VI. Lampiran
1. Dasar Teori
MAP Sensor merupakan salah satu sensor yang digunnakan pada kendaraan
dengan jenis D-EFI, sedangkan pada jenis L-EFI menggunakan Air Flow Meter.
MAP Sensor bekerja berdasarkan tekanan kevakuman yang berbeda-beda di dalam
intake manifold sesuai dengan pembebanan yang terjadi pada mesin. Ketika mesin
mati, maka tekanan udara yang ada pada intake manifold akan sama dengan tekanan
udara luar (tekanan atmosfer). Kevakuman terbesar terjadi pada saat mesin hidup
dan keadaan throttle valve tertutup penuh, sebagai contohnya ketika mesin
mengalami deselerasi atau pengereman. Kevakuman akan menurun ketika throttle
gas membuka semakin besar. MAP Sensor ketika melakukan pengukuran jumlah
udara yang masuk tidak akan terpengaruh dengan perubahan tekanan udara yang
berada diluar serta komponen mekanis yang digunakan relative lebih sedikit,
sehingga lebih baik jika dibandingkan dengan air flow meter pada tipe L-EFI.

2. Rangkaian Kelistrikan MAP Sensor


3. Identifikasi Terminal MAP Sensor dan Hubungannya dengan PCM
No Terminal MAP- Warna Kabel Hubungan / Fungsi
PCM
1 VC terminal A-45 Lg-R Berhubungan dengan terminal
45, sebagai sumber tegangan 5
Volt (input)
2 PIM terminal B-15 Lg-W Berhubungan dengan terminal
15 dan berfungsi memberikan
sinyal kondisi kevakuman pada
ECU (output)
3 Ground terminal R/Y Berhubungan dengan terminal
C-44 44 dan berfungsi sebagai ground

4. Pemeriksaan Rangkaian Kelistrikan MAP Sensor dan Hubungannya dengan


PCM
No. Pemeriksaan Hasil / Kesimpulan
1. Rangkaian terbuka MAP Sensor 5 Volt / Baik
2. Rangkaian terbuka pada PCM 5 Volt / Baik
Kabel rangkaian dari
3. Rangkaian Kelistrikan terminal A ke terminal 45
putus, harus disambung.
5. Pemeriksaan Kerja MAP Sensor
Besar Vakum 100 200 300 400 500
(mmHg)
Tegangan (Volt) 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8

Gambar grafik hubungan tekanan intake manifold dan tegangan output MAP
sensor

GRAFIK
Tegangan (Volt)

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Besar vakum (mmHg)

VII. Pembahasan dan Kesimpulan


MAP sensor pada mobil timor S515i yang digunakan untuk pratikum disimpulkan bahwa
pada terminal MAP sensor sudah dalam keadaan yang baik karena sudah dilakukan
penyambungan pada terminal A ke terminal 45 PCM sehingga tegangan output PCM bisa
masuk ke MAP sensor. Namun kerja MAP sensor sudah tidak sesuai dengan spesifikasinya,
saat dilakukan pengukuran hasil tegangan yang diukur dari terminal A dan B menunjukkan 0,8
v pada semua perubahan kevakuman, hal tersebut menunjukkan jika seharusnya perubahan
kevakuman berbanding lurus dengan perubahan tegangan tidak terjadi, melainkan hanya
memberikan informasi ke PCM 0,8 v yang berarti menunjukkan pada kevakuman rendah
padahal pada kenyataannya kevakuman yang diberikan sudah tinggi.
VIII. Daftar Pustaka
 Manual Book Timor s515i

Anda mungkin juga menyukai