PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
perubahan secara bertahap dan jangka waktu tertentu. Menurut teori menua, dilihat
dari sisi biologis penuan dikaitkan dengan perubahan sel-sel dalam tubuh yang
disebabkan oleh batas maksimum dari sel tersebut untuk berkembang atau yang
perubahan atau kemunduran dari fungsi organ tubuh salah satunya yaitu sistem
Prostat adalah salah satu bagian dari sistem urinaria, berdasarkan anatomis,
prostat terletak didalam rongga pelvis ditembus oleh dua buah saluran, uretra dan
4x3x2.Dari sisi fungsinya prostat berfungsi sebagai penghasil cairan tipis seperti
susu yang mengandung asam sitrat dan asam fosfatase, cairan tersebutlah yang akan
itu berjalan lambat ketika lahir sampai dengan pubertas, dan mengalami percepatan
ukuran tersebut prostat bisa mengalami hipertropi yang beriringan dengan proses
(BPH) Lobus medius kelenjar membesar keatas dan merusak spincter vesicae yang
terletak pada collum vesicae. Urine yang bocor ke urethra prostatica menyebabkan
refleks miksi yang terus menerus. Pembesaran lobus medius dan lateral kelenjar
mengalami kesulitan bekemih dan pancarannya lemah. Penyulit yang sering terjadi
adalah tekanan balik pada ureter dan kedua ginjal. Pembesaran uvula vesicae
urin dibelakang ostium urethra internum didalam vesica urinaria. Urine yang
(sistitis)(Sutysna,2016).
Penyebab dari BPH sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun hal
ini telah dikaitkan dengan perubahan hormone pada pria, hormone yang berperan
umur 25 tahun sekitar 25 persen, pada usia 60 tahun nodul pembesaran prostat
tersebut terlihat pada sekitar 60 persen, tetapi gejala baru dikeluhkan pada sekitar
30-40 persen, sedangkan pada usia 80 tahun nodul terlihat pada 90 persen yang
2007).
Menurut WHO 2013 diperkirakan dari jutaan penyakit akibat degenerative
salah satunya yaitu BPH, dengan insidensi di negara maju sekitar 19% dan di negara
berkembang 5,35% serta dikutip juga dari jurnal kedokteran diponogoro didapatkan
bahwa BPH merupakan penyakit tersering nomor 2 setelah infeksi saluran kemih,
5 persen atau kira-kira 5 juta pria Indonesia berusia 60 tahun lebih menderita BPH
dan 2,5 juta pria diantaranya menderita gejala saluran kemih bagian bawah atau
juga menjadi resiko terjadinya pembesaran prostat, merokok dan perilaku seksual
salah satunya, berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh Djawa, et al (2014),
perilaku seksual tidak teratur menderita penyakit BPH, sedangkan 57,5% penderita
kanker.
Selanjutnya faktor yang diduga sebagai faktor pemicu terjadinya bph adalah
yang penting untuk prostat yang sehat. Zink sangat penting untuk kelenjar prostat.
Prostat menggunakan zink 10 kali lipat dibandingkan dengan organ yang lain. Zink
berolahraga juga termasuk kedalam faktor penyebab bph karna aktif berolahraga
Dalam Penelitian Samsuri (2018), gaya hidup sehat diet tinggi lemak diduga
berperan serta dalam pemacu terjadinnya BPH, karna makanan tinggi lemak
meningkatkan distribusi dan aktivitas sel mast dan makrofag pada jaringan
yang kemungkinan dapat dicegah sedini mungkin, maka penulis tertarik untuk
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk menganilisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Benign
2. Tujuan Khusus
e. Menganalisis pola makan sayur dan buah sebagai faktor risiko tingkat
kejadian BPH
BPH
D. Manfaat Penelitian
dan pencegahan
kasus BPH.