Anda di halaman 1dari 9

Laporan Kelompok Hari : Rabu

Mk. Dietetik Penyakit Infeksi Tanggal : 27 Februari 2019

“TUGAS KELOMPOK DYSPEPSIA KASUS 1”

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Dona Corina P031713411047

Fitra Madani P031713411050

Hasana Husna P031713411051

Melia Putri P031713411060

Rahel Rebeka P031713411068

Rika Ramadhani Fitri P031713411069

Dosen Pembimbing :

Yessi Alza, SST, M.Biomed

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

JURUSAN GIZI

2019
KASUS DYSPEPSIA SOAL NO 1

Soal :
Pasien Ny. MM Usia 56 th seorang IRT dirawat di Rumah Sakit dengan
diagnosa dpkter menderita dyspepsia. Sebelum nya pernah dirawat selama 3 minggu
pada tahun yang lalu karena pendarahan lambung. Tinggal bersama suami dan kegiatan
lain adalah mengikuti pengajian 4x seminggu. Keluhan pasien adalah nyeri ulu hati,
kadang muncul kadang hilang, mual dan muntah serta nafsu makan menurun. TB pasien
154cm. BB sebulan yang lalu 45kg. BB sekarang 43,2 kg.

 Hasil pemeriksaan Laboratortium :

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


HB 11 gram 12,3g-15,3g
Leukosit 5300/mm3 5000-10.000mm3
Ht 32% 40-54%
Trombosit 580.000/mm 200.000-400.000/mm

 Dietary History :
Pasien makan 3x sehari, tetapi waktunya tidak teratur dan sering menunda waktu untuk
makan suka makanan padang dan lauk pauk selalu digoreng. Konsumsi telur 3-4 butir
seminggu, tidak suka susu, ikan dan buah melon. Hasil recall 1x24jam :
 Pagi : Nasi uduk 1P+tempe mendoan 1P+sambal
 Siang : Kue bolu 1 buah + nasi 1P+ Telor ceplok 1P+kecap+buah 1P
 Malam : Nasi 1P+ikan bkar 1P+ sayur asam 1P
 Obat yang diberikan : Cravok 1x1, Euphilin, magaladrop 3x1 sdm, provital plus tablet,
nexium tablet.
FORMULIR NCP

ASSESMENT GIZI

DATA TERKAIT GIZI STANDAR PEMBANDING/NILAI MASALAH/GAP


NORMAL
 ANTROPOMETRI IMT Menurut DEPKES RI  AD 1.1.4
TB : 154 cm Sangat Kurus : < 17 Penurunan
BB : 43,2kg Kurus : 17 - 18,5 Berat Badan :
IMT : 18,22 Normal : 18,5 - 25 Terjadi
Gemuk : 25 - 27 penuruan BB
Sangat Gemuk : 27 yang terjadi
selama 1 bulan
sebanyak 1,8kg
 AD 1.1.5 IMT :
Kurus

 Biokimia  Nilai Normal :  BD1.10.1


Hemoglobin
HB : 11gr HB : 12,3g-15,3g :Rendah
Leukosit : Leukosit : 5000-10.000mm3  BD 1.10.2
5300mm3 Ht : 40-54% Hematocrit :
Ht : 32% Trombosit : 200.000-400.000/ml Dibawah batas
Trombosit : normal
580.000/mL

 Dietary/Riwayat  Kebutuhan Energi :


Gizi : 25 kkal x Kg BB  FH-1.2.2.2 Jenis
 Menyukai = 25 kkal x 55 kg Makanan :
makanan = 1375kkal Berlemak
berlemak dan +10% = 1512, 5kkal
digoreng -10% = 1237,5kkal  FH 1.2.2.3 Pola
 Tidak suka Range : 1237,5-1512kkal Makan : Tidak
mengkonsumsi  Protein : Teratur
makanan (+) : 15%x1512,5 kkal
seperti susu, = 226,88kkal/4 = 56,78gram  FH 1.2.2.5
ikan dan buah (-) : 15%x1237,5 kkal Variasi
melon. = 185,63/4 = 46,40 makanan: variasi
 Telur 3-4 kali makanan kurang
seminggu.  Lemak :
 Makan Tidak (+) : 25% x 1512,5
teratur dan = 378,13kkal/9 = 42,01 gram
menunda (-) : 25% x 1237,5kkal
waktu makan = 309,38/9 = 34,37gram
 Makanan
kurang  KH :
bervariasi (+) : 1512,5-226,88-378,13
4
= 907,49 = 226,87gram
4
(-) : 1237,5-185,63-309,38
4
= 742,49 = 185,62gram
4

Fisik atau klinis :  PD 1.1.1


Penampilan
nyeri ulu hati, mual, keseluruhan :
muntah nafsu makan nyeri ulu hati,
menurun mual, muntah.

Riwayat Individu :

- Umur 56 th,
- jenis kelamin
perempaun
- pekerjaan IRT

Riwayat Medis :  CH 2.1.5


Gastrointestinal
Tahun lalu dirawat : pendarahan
selama 3 minggu di lambung
Rumah Sakit karena setahun yang
pendarahan lambung lalu.
DIAGNOSIS GIZI

Problem Etiologi/Akar Masalah Sign/Symptom


NC 3.2 Penurunan berat Berkaitan dengan Ditandai dengan terjadi nya
badan yang tidak diharapkan penyebab fisiologis yang penuruan BB yang terjadi
meningkatkan kebutuhan selama 1 bulan sebanyak
gizi akibat penyakit dan 1,8kg
malabsorpsi.
NB 1.5 Gangguan Pola Berkaitan dengan Ditandai dengan nyeri ulu
Makan kebiasaan makan pasien hati, mual, muntah nafsu
yang tidak teratur. makan menurun.

NB 1.1 Kurang Pengetahuan Berkaitan dengan Ditandai dengan kurangnya


terkait makanan bergizi pengetahuan yang rendah variasi makanan yang
dalam pemilihan makanan dikonsumsi.
yang dikonsumsi.

INTERVENSI

Diagnosa Intervensi
P NC 3.2 Penurunan Berat Badan yang tidak di
harapkan

E Berkaitan dengan penyebab fisiologis yang Meningkatkan Asupan Energi


meningkatkan kebutuhan gizi akibat penyakit 27% dari total energy dan
dan malabsorpsi mencapai IMT Normal

S Ditandai dengan terjadi nya penuruan BB yang


terjadi selama 1 bulan sebanyak 1,8kg

Diagnosa Intervensi
P NB 1.5 Gangguan Pola Makan

E Berkaitan dengan kebiasaan makan pasien yang Memberikan Edukasi Pola


tidak teratur. Makan Seimbang dan
Teratur
S Ditandai dengan nyeri ulu hati, mual, muntah
nafsu makan menurun.
Diagnosa Intervensi
P NB 1.1 Kurang Pengetahuan terkait makanan
bergizi
Memberikan Pengetahuan
E Berkaitan dengan pengetahuan yang rendah tentang variasi makanan
dalam pemilihan makanan yang dikonsumsi. yang beragam dan
S Ditandai dengan kurangnya variasi makanan seimbang
yang dikonsumsi.

MONITORING

1. Asupan energi, karbohidrat dan protein dengan recall 24 jam atau setiap hari selama
rawat inap.
2. Berat badan pasien dicek secara berkala setiap pagi hari.
3. Kadar Hb dicek dalam 3 bulan sekali.
4. Nilai lab terkait gizi yakni Hb, Ht dan trombosit
5. Keluhan pasien terkait mual, muntah dan nyeri ulu hati setiap hari selama rawat inap.
6. Pengetahuan terkait pentingnya menjaga pola makan yang sehat, ketepatan pemilihan
makanan dan gizi seimbang setiap hari selama rawat jalan atau setiap kunjungan.
Lampiran 1.

Perhitungan Kebutuhan Re-Call 1x24 jam

Bahan makanan Jumlah Energi Protein Lemak Karbohi


(gr) (kkal) (gr) (gr) drat
(gr)
nasi uduk 100 175 4 - 40
tempe kedele murni 50 75 5 3 7
tepung terigu 10 35 0,8 - 8
minyak kelapa sawit 5 50 - 5 -
Kue bolu 30 62,1 1,3 0,6 12,9
nasi putih 100 175 2,4 0,2 28,6
telur ceplok 60 114,6 7,2 9,1 0,6
kecap 10 6 1 0 0,6
pisang ambon 50 46 0,5 0,3 11,7
nasi putih 100 130 4 - 40
Ayam 55 150 7 13 -
mentega 5 50 - 5 -
gori / nangka muda 25 12,5 0,75 - 2,5
labu air mentah 25 6,25 0,25 - 3,75
kacang panjang 25 6,25 0,25 - 3,75
jagung kuning segar 25 6,25 0,25 - 3,75
TOTAL 675 1.100,95 34,7 36,2 160,9

Persentase (%) Pemenuhan Kebutuhan

Zat gizi Hasil analisa nilai % pemenuhan


Energi 1.100,95 kkal 73 %
Karbohidrat 160,9 gr 71 %
Lemak 36,2 gr 86 %
Protein 34,7 gr 61 %

Tabel 1 :

Golongan SP Energi Protein Lemak KH


KH 3P 525 12 - 120
L. Hewani 3P 225 21 15 -
L. Nabati 3P 225 15 9 21
Sayur 3P 75 3 - 15
Buah 3P 150 - - 36
Minyak 3P 150 - 15 -
Gula 2P 100 - - 24
Total 1450 51 39 208
Tabel 2 :

Golongan SP Pagi Sel.1 Siang Sel.2 Malam


KH 3P 1P - 1P - 1P
L. Hewani 3P 1P - 1P - 1P
L. Nabati 3P 1P - 1P - 1P
Sayur 3P 1P - 1P - 1P
Buah 3P ½P ½P 1P ½P ½P
Minyak 3P 1 - 1P - 1
Gula 2P - 1P - 1P -
Menu :

Waktu Menu Bahan Berat (gr)


 Pagi  Nasi  Nasi 100
 Telur dadar  Telur ayam 55
 Sayur Tumis  Tempe 50
 Jus Jeruk  Labu 50
 Wortel 50
 Minyak 5
55
 Jeruk Manis

 Selingan 1  Jus Pepaya  Pepaya 55


 Gula 13
 Siang  Nasi  Nasi 100
 Ayam Semur  Ayam tanpa 40
 Tumis Brokoli kulit
 Pisang  Tahu 110
 Brokoli 50
 Jagung 50
 Pisang 50

 Selingan 2  Kurma  Kurma 15


 Teh  Teh -
 Gula 13
 Malam  Nasi  Nasi 100
 Oseng Hati  Hati Ayam 30
ayam + tempe  Tempe 50
 Sayur Bayam  Minyak 5
Merah  Bayam Merah 100
 Mangga  Mangga 45
PERSPEKTIF DIET

Jenis Diet : Diet Lambung II

Bentuk Makanan : Makanan Lunak

Frekuensi Pemberian : (3 x makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan).

Jalur Pemberian : Oral

Prinsip/Syarat Diet :

1. Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan.


2. Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.
3. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total yang ditingkatkan secara
bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
4. Rendah serat terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.
5. Cairan cukup terutama bila ada muntah.
6. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis
maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima perorangan).
7. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan minum
susu terlalu banyak.
8. Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.
9. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberi
istirahat pada lambung.

Catatan :

Untuk penderita dyspepsia porsi makan jangan terlalu besar, jangan terlalu cepat, jangan makan
sambil tidur atau berbaring.

Anda mungkin juga menyukai