Patofisiologi TB:
Tatalaksana OAT:
Dosis
Dosis harian
Nama Obat maksimal Efek samping
(mg/kgBB/ hari)
(mg /hari)
Isoniazid (H) 10 (7-15) 300 Hepatitis, neuritis perifer,
hipersensitivitis
Rifampisin (R) 15 (10-20) 600 Gangguan gastrointestinal, reaksi
kulit, hepatitis, trombositopenia,
peningkatan enzim hati, cairan tubuh
berwarna oranye kemerahan
Pirazinamid (Z) 35 (30-40) - Toksisitas hepar, artralgia, gangguan
gastrointestinal
Etambutol (E) 20 (15–25) - Neuritis optik, ketajaman mata
berkurang, buta warna merah hijau,
hipersensitivitas, gastrointestinal
TB Kelenjar
Skeletal TB
Patofisiologi hiperbilirubin:
Pembagian derajat ikterus
Pasien datang ke IGD RSUD Koja dengan keluhan kuning sejak 2 hari sebelum
masuk Rumah Sakit. Adanya perubahan warna pada kulit menjadi kekuningan disertai
selaput bagian mata yang juga menguning. Keluhan kuning tidak disertai demam, kejang,
maupun penurunan kesadaran. BAB normal tidak berwarna dempul dan BAK normal tidak
tampak berwarna seperti teh pekat. Bayi diberikan ASI dan masih kuat menyusu. Pada
pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan mata, ditemukan
sklera ikterik +/+. Pemeriksaan laboratorium pada saat pasien di puskesmas, kadar bilirubin
total mencapai 13,9 mg/Dl. Pada saat di IGD dilakukan pemeriksaan laboratorium kembali,
dengan kadar bilirubin total mencapai 16.53 mg/Dl, bilirubin direk 1.00 mg/Dl, dan bilirubin
indirek mencapai 15.53 mg/Dl.