Anda di halaman 1dari 5

Bimbingan dan Kepaniteraan IKA RSUD Koja

Fakulltas Kedokteran Universitas Yarsi

Hari, Tanggal : Kamis, 7 Februari 2019


Acara : Presentasi Referat
Kasus : Tuberkulosis Pada Anak
Pembimbing : dr. Elfrieda Simatupang, Sp.A
Notulen
Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis adalah setiap penyakit menular pada
manusia yang disebabkan oleh spesies Mycobacterium dan ditandai dengan pembentukan
tuberkel dan nekrosis berkiju pada jaringan setiap organ; pada manusia paru-paru adalah
tempat utama indeksi dan biasanya merupakan pintu gerbang masuknya infeksi ke organ
lainnya. Tuberkulosis pada anak adalah penyakit Tuberkulosis yang terjadi pada anak usia 0-
14 tahun. Etiologi nya adalah Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman batang lurus
atau agak bengkok. Kuman ini merupakan bakteri tahan asam (BTA) yang bersifat tidak
bergerak, tidak berspora, dan tidak bersimpai. Klasifikasi nya adalah menurut lokasi anatomi,
riwayat pengobatan, Hasil uji kepekaan obat dan riwayat HIV.

Patofisiologi TB:
Tatalaksana OAT:

Dosis
Dosis harian
Nama Obat maksimal Efek samping
(mg/kgBB/ hari)
(mg /hari)
Isoniazid (H) 10 (7-15) 300 Hepatitis, neuritis perifer,
hipersensitivitis
Rifampisin (R) 15 (10-20) 600 Gangguan gastrointestinal, reaksi
kulit, hepatitis, trombositopenia,
peningkatan enzim hati, cairan tubuh
berwarna oranye kemerahan
Pirazinamid (Z) 35 (30-40) - Toksisitas hepar, artralgia, gangguan
gastrointestinal
Etambutol (E) 20 (15–25) - Neuritis optik, ketajaman mata
berkurang, buta warna merah hijau,
hipersensitivitas, gastrointestinal

. Panduan OAT Kategori Anak

Jenis Fase intensif Fase lanjutan Prednison Lama

TB Klinis 2HRZ 4HR - 6 bulan


2 mgg dosis penuh-
Efusi pleura TB
kemudian tappering off

TB Kelenjar

TB BTA positif - 6 bulan


TB paru dengan
tanda-tanda 2HRZE 4HR
kerusakan luas
TB Ekstraparu
selain TB
Meningitis dan
TB tulang/sendi
2HRZE 10HR 4 mgg dosis penuh- 12 bulan
TB Milier
kemudian tappering off

4 mgg dosis penuh-


Meningitis TB
kemudian tappering off

Skeletal TB

Pencegahan penyakit TB bergantung pada pencegahan dengan imunisasi Bacille-Calmete-


Guerin (BCG) atau terapi kemoprofilaksis, serta pengobatan tepat dengan sistem pendekatan
directly observed therapy short course (DOTS). Vaksin BCG berasal dari bakteri
Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan.

vaksin BCG tidak boleh diberikan pada mereka yang :2,7


1. Pernah menderita TB
2. Uji tuberkulin > 5 mm
3. Sedang hamil
4. Dalam keadaan imunokompremais (atau keungkinan
imunokompremais) seperti pasien HIV atau beresiko tinggi infeksi
HIV, dalam pengobatan imunosupresan, kortikosteroid, radiasi,
penyakit keganasan pada sumsum tulang atau sistem limfe.
5. Gizi buruk
6. Sedang demam tinggi
7. Infeksi kulit yang luas
Bimbingan dan Kepaniteraan IKA RSUD Koja
Fakulltas Kedokteran Universitas Yarsi

Hari, Tanggal : Selasa, 12 Februari 2019


Acara : Presentasi Case Besar
Kasus : Hiperbilirubin pada Neonatus
Pembimbing : dr. Susanto Isman, Sp.A, M.Kes
Notulen:
Hiperbilirubinemia merupakan peningkatan kadar bilirubin total pada minggu pertama
kelahiran. Kadar normal maksimal adalah 12-13 mg% (205-220 mikromol/L).
Hiperbilirubinemia adalah kadar bilirubin di dalam darah melampui 1 mg/dL (17,1umol/L).
Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh produksi bilirubin yang melebihi kemampuan hati
normal untuk mengekskresikannya, atau dapat terjadi karena kegagalan hati yang rusak untuk
mengekskresikan bilirubin yang di hasilkan dengan jumlah normal. Pada semua keadaan ini,
bilirubin bertumpuk di dalam darah dan ketika mencapai suatu konsentrasi tertentu ( yaitu
sekitar 2-2,5 mg/dL ), bilirubin akan berdifusi ke dalam jaringan yang kemudian warnanya
berubah menjadi kuning. Keadaan ini dinamakan jaundice atau ikterus. Istilah jaundice
(berasal dari bahasa Perancis jaune, yang berarti “kuning”) atau ikterus (dari bahasa Yunani
icteros) menunjukkan pewarnaan kuning pada kulit, sklera atau membran mukosa sebagai
akibat penumpukan bilirubin yang berlebihan pada jaringan.

Patofisiologi hiperbilirubin:
Pembagian derajat ikterus

Berdasarkan Kramer dapat dibagi :

Derajat ikterus Daerah Ikterus Perkiraan kadar Bilirubin

I Kepala dan leher 5,0 mg%

II Sampai badan atas (diatas 9,0 mg%


umbilicus)

III Sampai badan bawah 11,4 mg%


(dibawah umbilicus sampai
tungkai atas diatas lutut)

IV Seluruh tubuh kecuali 12,4 mg%


telapak tangan dan kaki

V Seluruh tubuh 16,0 mg%

RESUME CASE BESAR:

Pasien datang ke IGD RSUD Koja dengan keluhan kuning sejak 2 hari sebelum
masuk Rumah Sakit. Adanya perubahan warna pada kulit menjadi kekuningan disertai
selaput bagian mata yang juga menguning. Keluhan kuning tidak disertai demam, kejang,
maupun penurunan kesadaran. BAB normal tidak berwarna dempul dan BAK normal tidak
tampak berwarna seperti teh pekat. Bayi diberikan ASI dan masih kuat menyusu. Pada
pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan mata, ditemukan
sklera ikterik +/+. Pemeriksaan laboratorium pada saat pasien di puskesmas, kadar bilirubin
total mencapai 13,9 mg/Dl. Pada saat di IGD dilakukan pemeriksaan laboratorium kembali,
dengan kadar bilirubin total mencapai 16.53 mg/Dl, bilirubin direk 1.00 mg/Dl, dan bilirubin
indirek mencapai 15.53 mg/Dl.

Selama kehamilan, ibu pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan yaitu


sebulan sekali. Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Riwayat infeksi, darah tinggi maupun diabetes mellitus saat kehamilan disangkal. Ibu pasien
mengatakan ketiga anaknya memiliki riwayat hiperbilirubin, dikarenakan Ibu bergolongan
darah O.

Anda mungkin juga menyukai