BAB V
LIPID
A. PENGERTIAN LIPID
Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam
alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar
seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.
Lipid merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi
dapat diekstraksi dengan pelarut non polar seperti kloroform,eter, benzena.
Senyawa-senyawa lipid tidak mempunyai rumus struktur yang sama dan sifat
kimia serta biologinya juga bervariasi. Lipid berdasarkan sifatnya dapat
digolongkan menjadi kelompok utama yaitu:Lipid yang dapat disaponifikasi
(saponifikasi lipids), lipid yang tidak dapat disaponifikasi (nonsaponifikasi
lipids).
B. PENGGOLONGAN LIPID
1. Lipid Sederhana
a. Trigliserida
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida)
adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.
b. Lilin
Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak dengan
alkohol bukan gliserol. Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat
dan alkoholnya mempunyai atom C sebanyak 26-34. contohnya adalah
mirisil palmitat. Pada umunya malam merupakan ester asam lemah
dengan alkohol allifatik bermolekul besar, dan asamnya mempunyai
jumlah karbon berkisar antara C25 sampai C35.Jika melihat definisi ini
maka dapat dikatakan bahwa proses terjadinya lilin adalah merupakan
suatu proses esterifikasi antara asam lemak dan alkohol berantai
panjang.
2. Lipid Kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Jika
melihat definisi ini maka lipid kompleks dapat dikelompokan menjadi:
a. Fosfolid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat. Kelompok
terbesar dari fosfolipid adalah turunan gliserol yang gugus hidroksil
ujungnya diesterkan dengan asam fosfat dan gugus hidroksil sisanya
digabungkan dengan asam lemak. Senyawa ini dikenal sebagai
fosfogliseraldehida.
b. Glikolipid
Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang mengandung karbohidrat,
biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi
istilah glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan
gula tetapi tidak mengandung fosfor. Glikolipid dapat diturunkan dari
gliserol atau pingosine dan sering dimakan gliserida atau sebagai
spingolipida
c. Lipoprotein
Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya
menuju tempat penggunaannya. Ada beberapa jenis lipoprotein, antara
lain:
1) Kilomikron
2) VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
3) IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
4) LDL (Low Density Lipoprotein)
5) HDL (High Density Lipoprotein)
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
a. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah
lipoprotein yang masuk ke dalam darah
b. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein
dari dalam darah
C. TURUNAN LIPID (DERIVAT LIPID)
Derivat lipid adalah seemua senyawa yang dihasilkan pada hidrolisis
lipid sederhana dan lipid majemuk yang masih mempunyai sifat-sifat seperti
lemak. Sehingga derivat lipid dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Asam Lemak
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat
berderajat tinggi (rantai C lebih dari 6). Asam lemak merupakan asam
b. Terpen
Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan
oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya.
Senyawa dasar terpen merupakan satuan C5 disebut isoprena. Pada
awalnya terpen merupakan suatu golongan senyawa yang hanya terdiri
dari atom C dan dengan perbandingan 5 : 8 dengan rumus empiris C 5H8
(unit isoprene), yang bergabung secara head to tail (kepala-ekor). Oleh
sebab itu senyawa terpen lazim disebut isoprenoid. Terpenoid sama halnya
dengan senyawa terpen tetapi mengandung gugus fungsi lain seperti gugus
hidroksil, aldehid dan keton. Dimana baik terpen maupun terponoid
dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid (isoprenoid). Contoh : Limoena
dalam buah jeruk, Geraniol dalam mawar. Terpena merupakan suatu
ISOPRENE
alternatif, sama sekali tidak terkait jalur biosintesis IPP dikenal di beberapa
kelompok bakteri dan plastida tanaman, apa yang disebut MEP (2-Methyl-D-
erythritol-4-fosfat)-jalur, yang dimulai dari C5-gula. Dalam kedua jalur, IPP
adalah isomerized untuk DMAPP oleh enzim pirofosfat isomerase
isopentenyl.
MONOTERPENES
Acyclic ocimene
myrcene
Ocimene myrcene
Monocyclic dipentene
iso-limonene
limonene ( d
and l )
a-phellandrene
b-phelandrene
(d and l )
sylvestrene iso-limonene limonene a-phelandrene
a-terpinene
b-terpinene
g-terpinene
terpinolene
b-pinene sabinene
SESQUITERPENES
Acyclic a-farnesene
a-farnesene
bicyclic b-cadinene
b-caryophyllene
a-selinene
b-cadinene b-caryophyllene
a-selinene
Monocyclic a-bisabolene
b-bisabolene
g-bisabolene
zingiberene
a-bisabolene b-bisabolene
g-bisabolene zingiberene
DITERPENES
Camphorene
camphorene
c. Steroid
Suatu steroid adalah senyawa yang mengandung system cincin berikut yaitu
tiga cincin 6 dan 1 cincin 5. Steroid yang banyak terdapat dalam kehidupan
adalah sterol, suatu alkohol yang berintikan perhidroksisiklopentano
fenantren. Contohnya adalah kolesterol yang banyak terdapat dalam otak,
system saraf, membrane dan lain-lain. Dalam tanaman terdapat fitosterol,
misalnya stigmasterol dan sitostrol. Mikosterol adalah sterol yang terdapat
dalam jamur dan ragimisalnya elgosterol yang merupakan bahan baku
vitamin D.
E. SIFAT-SIFAT LEMAK
1. Sifat Fisik
a. Titik Cair
Titik cair lemak atau minyak sangat bergntung pada asam-asam lemak
penyusunnya. Oleh karena itu titik cair minyak/lemak dapaty
diperkirkan dari titik cair asam lemak penyusunnya. Titik cair asam
lemak berkorelasi dengan struktur, berat molekul dan panjang rantai
asam lemak. Korelasi tersebut dapat diringkas sebagai berikut :
d. Hidrogenasi
Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai
karbon asam lemak atau minyak. Pada asam lemak jenuh proses
hidrogenasi ini berpean dalam memutus ikatan rangkap.
e. Oksidasi
Oksidasi dapat brlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen
dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan
mengakibatkan bau tengik pada lemak atau minyak.
Oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan
selanjutnya akan terbentuk aldehida. Inilah yang menyebabkan
terjadinya bau dan rasa yang tidak enak atau tengik.
F. FUNGSI LIPID
Ada beberapa fungsi lipid di antaranya:
1. Sebagai penyusun struktur membran sel. Dalam hal ini lipid berperan
sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material.
2. Sebagai cadangan energi. Lipid disimpan sebagai jaringan adipose
3. Sebagai hormon dan vitamin. Hormon mengatur komunikasi antar sel,
sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis
G. JENIS-JENIS LIPID
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
H. KATEGORI LIPID
1. Asam lemak
Asam lemak atau asil lemak ialah istilah umum yang digunakan
untuk menjabarkan bermacam-ragam molekul-molekul yang disintesis
2. Gliserolipid
Gliserolipid tersusun atas gliserol bersubstitusi mono-, di-, dan
tri-, yang paling terkenal adalah ester asam lemak dari gliserol
(triasilgliserol), yang juga dikenal sebagai trigliserida. Di dalam
persenyawaan ini, tiga gugus hidroksil gliserol masing-masing
teresterifikasi, biasanya oleh asam lemak yang berbeda. Karena ia
berfungsi sebagai cadangan makanan, lipid ini terdapat dalam sebagian
besar lemak cadangan di dalam jaringan hewan. Hidrolisis ikatan ester
dari triasilgliserol dan pelepasan gliserol dan asam lemak dari jaringan
adiposa disebut "mobilisasi lemak".
Subkelas gliserolipid lainnya adalah glikosilgliserol, yang
dikarakterisasi dengan keberadaan satu atau lebih residu monosakarida
yang melekat pada gliserol via ikatan glikosidik. Contoh struktur di
dalam kategori ini adalah digalaktosildiasilgliserol yang dijumpai di
dalam membran tumbuhan dan seminolipid dari sel sperma mamalia.
Gliserida adalah ester dari asam lemak dan sejenis alkohol dengan
tiga gugus fungsional yang disebut gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-
3. Fosfolipid
Fosfatidiletanolamina
(Glisero)fosfolipid (bahasa Inggris: phospholipid,
phosphoglycerides, glycerophospholipid) sangat mirip dengan trigliserida
dengan beberapa perkecualian. Fosfolipid terbentuk dari gliserol (nama
IUPAC, 1,2,3-propantriol) dengan dua gugus alkohol yang membentuk
gugus ester dengan asam lemak (bisa jadi dari kelas yang berbeda), dan
satu gugus alkohol membentuk gugus ester dengan asam fosforat.
Gliserofosfolipid, juga dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup
banyak di alam dan merupakan komponen kunci sel lipd dwilapis, serta
terlibat di dalam metabolisme dan sinyal komunikasi antar sel. Jaringan
saraf termasuk otak, mengandung cukup banyak gliserofosfolipid.
4. Sfingolipid
Sfingomielin
5. Lipid sterol
yang melekat pada oksigen tetap tak jenuh, sedangkan pada poliprenol
hewan (dolikol) isoprenoid terminalnya telah direduksi.
7. Sakarolipid
Jenis sabun yang dihasilkan bergantung pada jenis asam lemak dan
panjang rantai karbonny. Natrium stearat dengan 18 karbon adalah sabun
yang sangat keras dan tidak larut. Seng stearat digunakan pada bedak
talkum karena bersifat hidrofobik. Asam laurat dengan 12 karbon yang
telah menjadi natrium laurat sangat mudah terlarut, sedangkan asam
lemak dengan kurang dari 10 atom karbon tidak digunakan menjadi
sabun karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan berbau kurang
sedap.
10. Parafin
Parafin (bahasa Inggris: wax) adalah lemak yang terbentuk dari
esterisasi alkohol yang mempunyai rumus bangun yang panjang, dengan
asam lemak. Alkohol dapat mengandung 12 hingga 23 atom karbon.
Parafin dapat ditemukan di alam sebagai pelindung daun dan sel batang
untuk mencegah agar tanaman tidak kehilangan air terlalu banyak.
Karnuba ditemukan pada dedaunan pohon palem Brasil dan digunakan
sebagai pelumas untuk lantai maupun mobil. Lanolin adalah parafin pada
bulu domba. Beeswax adalah cairan parafin yang disekresi lebah untuk
membangun sel tempat untuk madu dan telur lebah.
Parafin yang digunakan pada pembuatan lilin bukan melalui
esterisasi, melainkan merupakan campuran dari alkana dengan berat
molekul yang besar. Pelumas untuk telinga dibuat dari campuran
fosfolipid dan ester dari kolesterol.
I. METABOLISME LIPID
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari
lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak).
Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol,
selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air,
gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam
air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan
dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak
dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul
berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava,
sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Metabolisme gliserol
Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya dinamakan
kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk
disintesis menjadi steroid (prosesnya dinamakan steroidogenesis).
DAFTAR PUSTAKA