Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan ke hadirat Allah swt. untuk berkat dan rahmat-Nya
yang tak ternilai dan dengan usaha saya, makalah Mikro Ekonomi mengenai Contoh Kasus
dan Isu Perusahaan Monopoli di Indonesia ini dapat diselesaikan.

Makalah ini membahas mengenai pengertian serta cirri-ciri dari perusahaan


monopoli dan permasalahan yang ada pada perusahaan monopoli di Indonesia serta contoh
kasus dari perusahaan monopoli itu sendiri.

Untuk itu, saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan demi diselesaikannya makalah ini.

Kiranya makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk semua yang
membutuhkan.

Tidak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah saya yang masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran agar saya bisa
memperbaiki makalah selanjutnya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Palembang, 12 Mei 2016

Ririn Eka Saputri

1
DAFTAR ISI

BAB I (PENDAHULUAN)
1 Kata Pengantar.....................................................................................
2 Daftar Isi..............................................................................................
3 Latar Belakang.....................................................................................
3 Rumusan Masalah................................................................................
3 Tujuan Masalah....................................................................................
BAB II (PEMBAHASAN)
4 Pengertian Monopoli.............................................................................
Ciri-ciri perusahaan Monopoli.............................................................. 4
6 Undang-Undang tentang Monopoli.......................................................
Pembahasan kasus pasar monopoli di Indonesia.................................. 7
BAB III (PENUTUP)
Kesimpulan……………………………………………………………… 10
Saran…………………………………………………………………….. 10

2
LATAR BELAKANG

Struktur pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya bertentangan dengan

persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana

hanya terdapat satu perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak

mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Biasanya keuntungan yang dinikmati

oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena

terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan lain untuk memasuki

industry tersebut. Di dalam makalah ini akan diterangkan mengenai pengertian dari

monopoli itu sendiri serta cirri-ciri dari perusahaan monopoli.

RUMUSAN MASALAH
?Apa yang dimaksud dengan perusahaan monopoli .1
?Apa ciri-ciri dari perusahaan monopoli .2
?Apa saja undang-undang yang mengatur tentang monopoli di Indonesia .3
4. Apa saja kasus dan permasalahan yang terjadi pada perusahaan monopoli di .4
?Indonesia

TUJUAN MASALAH
.Mengetahui apa pengertian perusahaan monopoli .1
.Mengetahui ciri-ciri dari perusahaan monopoli .2
.Mengetahui undang-undang apa yang mengatur tentang monopoli di Indonesia .3
Mengetahui apa saja kasus dan permasalahan yang terjadi pada perusahaan monopoli .4
.di Indonesia

3
BAB II
( PEMBAHASAN )

1. Pengertian Monopoli
Secara etimologi, kata "monopoli" berasal dari kata Yunani "Monos" yang berarti

sendiri dan "Polein" yang berarti penjual. Dari asal kata tersebut secara sederhana orang

lantas member pengertian monopoli sebagai suatu kondisi dimana hanya ada yang

menawarkan supply (penawaran) suatu barang atau jasa tertentu. Sedangkan pengertian

dari monopoli itu sendiri yakni Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat

satu perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai

barang pengganti yang sangat dekat.


Secara umum perusahaan monopoli menyandang predikat jelek karena

dikonotasikan dengan perolehan keuntungan yang melebihi normal dan penawaran

komoditas yang lebih sedikit bagi masyarakat, meskipun dalam praktiknya tidak selalu

demikian. Dalam ilmu ekonomi dikatakan ada monopoli jika seluruh hasil industri

diproduksi dan dijual oleh suatu perusahaan yang disebut monopolis atau perusahaan

monopoli.

2. Ciri-Ciri Pasar Monopoli


Adapun ciri-ciri dari pasar monopoli yakni sebagai berikut:
a. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahaan
Hal ini rasanya tidak perlu diterangkan lagi. Sifat ini sudah secara jelas dilihat

dari definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industry

tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari

tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan

barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monoppoli tersebut. Syarat-

syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat

berbuat apa pun didalam menentukan syarat jual beli.

b. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip

4
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan dengan

barang lain yang ada di dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang

yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip ( close substitute ) yang dapat

menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak

mempunyai barang pengganti yang mirip. Yang ada hanyalah barang pengganti yang

sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan

listrik karena ia tidak dapat digunakan untuk menghidupkan televise atau memanaskan

setrika.
c. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang

mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud, karena

tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya aka nada beberapa perusahaan di dalam

industry. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan-

perusahaan lain memasuki industry tersebut. Adanya hambatan kemasukan yang sangat

tangguh menghindarkan berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk

hambatan kemasukan kedalam pasar monopoli. Ada yang bersifat legal, yaitu dibatasi oleh

undang-undang. Ada yang bersifat teknologi, yaitu teknologi yang digunakan sangat

canggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan, yaitu modal yang

diperlukan sangat besar.

d. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga


Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam

pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu perusahaan monopoli

dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan mengadakan pengendalian ke

atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan

harga pada tingkat yang dikehendakinya.

e. Promosi Iklan Kurang Diperlukan

5
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam

industry, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli

yang memerlukan barang yang diproduksinya terpaksa membeli darinya. Walau

bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah

bertujuan untuk menarik pembeli tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan

masyarakat.

3. Undang-Undang tentang Monopoli


Terlepas dari kenyataan bahwa dalam situasi tertentu kita membutuhkan perusahaan

besar dengan kekuatan ekonomi yang besar, dalam banyak hal praktik monopoli, oligopoly,

suap, harus dibatasi dan dikendalikan, karena bila tidak , dapat merugikan kepentingan

masyarakat pada umumnya dan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Strategi

paling ampuh untuk itu, sebagaimana juga ditempuh oleh Negara maju semacam Amerika

adalah melalui undang-undang anti-monopoli.


Di Indonesia, untuk mengatur prakek monopoli telah dibuat sebuah undang-undang

yan mengaturnya. Undang-undang itu adalah Undang-Undang RI No. 5 tahun 1999

Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat. Undang-undang ini

menerjemahkan monopoli sebagai suatu tindakan penguasaan atas tindak penguasaan atas

produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu

pelaku usaha atau sekelompok pelaku usaha. Sedangkan praktik monopoli pada UU

tersebut dijelaskan sebagai suatu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku

usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi atau jasa tertentu sehingga menimbulkan

persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. UU ini dibagi

menjadi 11 bab yag terdiri dari beberapa pasal.


Pengertian Praktek Monopoli dan persaingan usaha tidak sehat menurut UU No. 5

tahun 1999 tentang praktek monopoli adalah pemusatan kekuasaan ekonomioleh satu atau

lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas

6
barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan

dapat merugikan kepentingan umum.

4. Pembahasan Kasus Pasar Monopoli di Indonesia


a. PT Telkom Melanggar UU Perlindungan Konsumen
Hampir seluruh konsumen Indonesia saat ini semakin tidak berdaya karena PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai penyedia fasilitas telekomunikasi ternyata selama

ini tetap saja melakukan monopoli dan memanipulasi dalam menjalankan bisnisnya.
Lebih menyedihkan lagi, ada beberapa produk dari PT Telkom yag juga

semakin "menyiksa" dan "memeras" sebagian besar konsumen/pelangganya. Otomatis

tindakan yang melanggar serta tidak sesuai dengan suasana globalisasi masih saja

dilakukan secara nyata tetapi terlihat wajar ibarat siluman. Apalagi PT Telkom sudah

dianggap sebagai perusahaan public dan telah lama tercetak global submit alias adanya

saham PT Telkom di electronic board milik NYSE ( New York Stock Exchange ), salah

satu pasar bursa paling bergengsi dan berpengaruh di dunia.


Memang jika tidak ada saingan, PT Telkom dipersilahkan untuk terus

menjalankan bisnisnya. Namun, PT Telkom harus fair dan melindungi para pelanggannya.

Tetapi sangat terbelakang ( berpikir sempit ), jika PT Telkom akhirnya seenaknya

menetukan tarif telepon dan sengaja melakukan korupsi/kolusi bisnis telekomunikasi

dengan memanipulasi jaringannya, sehingga kantong para pelanggannya "diperas" meski

dengan cara yang tidak disadari oleh pelanggannya.


Contoh saat ini yang paling nyata adalah kasus manipulasi jaringan PSTN

dalam layanan akses internet. Jangan dibantah lagi, ketika hasil survey membuktikan

bahwa produk layanan akses internet TelkomNet Instant berbasis dial-up adalah produk

sampah (used junkies) bagi seluruh pelanggan internet PT Telkom.


Bayangkan, jumlah pelanggan telepon permanen saat ini adalah 7,5 juta lebih

unit SST. Hasil penyelidikan memperlihatkan, bahwa selama beberapa tahun belakangan,

pemakai TelkomNet Instant mengalami lacking (perlambatan) atau penurunan drastic

kecepatan akses (bandwith). Sebagian besar pelanggan mengeluh dan kesal Karena

7
jaringan PSTN PT Telkom yang katanya tercanggih di Indonesia, ternyata menghasilkan

produk yang tidak berkualitas dan memuaskan. Seperti diketahui, tarif TelkomNet Instant

permenitnya adalah Rp 165. Jika ada minimal 2 juta pelanggan yang mengakses dial-up

TelkomNet Instant selama 2 jam ( 1 jam efektif, 1 jam macet/lambat ) maka PT Telkom

akan mendapatkan dana panas dalam setahun kalkulasinya adalah Rp 165 X 60 menit X

365 hari X 2 juta = Rp 7,227 triliun. Itu baru perhitungan minimal.


Sepertinya banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan rakus dalam

tubuh internal PT Telkom yang melakukan tindakan sangat tidak etis tersebut, sebab

kondisi para konsumen dan ekonomi Indonesia masih megap-megap.


Dengan metode bisnis yang sesat tapi terlihat canggih tersebut berarti PT

Telkom telah melakukan tiga tindakan yang memalukan banyak pihak baik public nasional

maupun luar negeri, yakni monopoli, manipulasi, dan melecehkan para konsumen. Para

konsumen pemakai PT Telkom seperti tidak menyadari "tindakan cerdik tapi licik

tersebut". Artinya berapapun tagihan telepon yang keluar, harus dibayar oleh konsumen.

Indikasi monopoli dan manipulasi tersebut menjadikan PT Telkom sesungguhnya

melakukan tindakan lebih dari sekedar melanggar UU Perlindungan Konsumen Indonesia

yang telah disepakati juga menjadi tanggung jawab Departemen Perhubungan serta

Departemen Perindustrian dan Perdagangan tersebut tetapi juga melanggar hukum bisnis,

hakikat globalisasi, dan pasar bebas. Apakah PT Telkom tidak merasa kasihan melihat para

pelanggannya yang tertatih-tatih hidupnya untuk mendapatkan penghasilan agar tagihan

teleponnya tetap terbayar?

8
BAB III
( PENUTUP )

A. KESIMPULAN
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu

perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai

pengganti yang sangat dekat. Atu biasa disebut suatu pelaku usaha atau penjual yang

menjadi pusat kekuatan ekonomi yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan jasa

tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan

kepentingan umum. Dan juga telah ada larangan monopoli pada UU RI No. 5 tahun 1999

Tentang Larangan Praktek Monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat serta

merugikan orang banyak. Selepas dari larangan dari monopoli ada juga monopoli yang

tidak dilarang yaitu, Monopoli by Law dan Monopoli by License, meskipun begitu

nyatanya ini juga kurang efektif dan bertentangandengan teori ekonomi klasik dan hokum

syariat islam.
B. SARAN

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Untuk itu

saya minta kritik dan saran kepada para pembaca demi kesempurnaan makalah ini

dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai