Anda di halaman 1dari 6

MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE SCRIPT

Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Febriman Zendrato (15100025)
2. Kristauli Zalukhu (15100028)
3. Libora Manalu (15100039)
4. Putri Utari Sibuea (15100027)
5. Satri Oktaviani Zahuwa (15100031)
6. Septri W. Manurung (17100046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2018
A. Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Script
Model Cooperative Script ini berasal dari kata Cooperative dan Script,
yang memiliki arti masing-masing diantaranya: Cooperative berasal dari kata
Cooperate yang artinya bekerja sama, bantuan-membantu, gotong royong. Sedangkan
kata dari Cooperation yang memiliki arti kerja sama, koperasi persekutuan. Script ini
berasal dari kata Script yang memiliki arti uang kertas darurat, surat saham sementara
dan surat andil sementara. Jadi pengertian dari Cooperative script adalah strategi
belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang
berbeda. Model Cooperative Script menurut Departemen Nasional yaitu dimana siswa
bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian
materi yang dipelajari.
Jadi, model belajar Cooperative Script adalah model belajar dimana siswa
bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-
bagian dari materi yang dipelajari. Jadi model pembelajaran Cooperative Script
merupakan penyampaian materi ajar yang diawali dengan pemberian wacana atau
ringkasan materi ajar kepada siswa yang kemudian diberikan kesempatan kepada
siswa untuk membacanya sejenak dan memberikan/memasukkan ide-ide atau gagasan-
gagasan baru kedalam materi ajar yang diberikan guru, lalu siswa diarahkan untuk
menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dalam meteri yang ada secara
bergantian sesama pasangan masing-masing.

B. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script


Peranan guru :
1. Guru membagi peserta didik untuk berpasangan,
2. Guru membagi wacana/materi untuk dibaca dan dibuat ringkasannya,
3. Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan ada yang berperan sebagai pendengar,
4. Pembicara membacakan ringkasannnya selengkap mungkin, dengan
memasukkan ide-ide pokok ke dalam ringkasannya. Sedangkan peserta didik
yang lain berperan :
a) Menyimak/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
b) Membantu mengingat, menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan dengan materi sebelumnya atau dengan materi
lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan
sebaliknya. Dan lakukan kembali kegiatan seperti diatas (langkah pada
kegiatan 4)
6. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi pelajaran.
7. Penutup

C. Kelebihan Model Pembelajaran Cooperative Script


Model pembelajaran Cooperative Script baik digunakan dalam
pembelajaran untuk menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru, daya berfikir kritis serta
mengembangkan jiwa keberanian dalam menyampaikan hal-hal baru yang
diyakininya benar. Sehubungan dengan itu maka kelebihan dari model pembelajaran
Cooperative Script adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Cooperative Script mengajarkan siswa untuk percaya
kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk berpikir,
mencari informasi dari sumber lain dan belajara dari siswa lain.
2. Model pembelajaran Cooperative Script mendorong siswa untuk
mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide
temannya. Ini secara khusus bermakna ketika dalam proses pemecahan
masalah.
3. Model pembelajaran Cooperative Script membantu siswa belajar menghormati
siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar dan menerima perbedaan yang
ada.
4. Model pembelajaran Cooperative Script merupakan suatu strategi yang efektif
bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan
prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa
dengan siswa yang lain.
5. Model pembelajaran Cooperative Script banyak menyediakan kesempatan
kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan
jawaban.
6. Model pembelajaran Cooperative Script mendorong siswa yang kurang pintar
untuk tetap berbuat.
7. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran Cooperative Script membantu
memotivasi siswa dan mendorong pemikirannya.
8. Dapat meningkatkan atau mengembangkan keterampilan berdiskusi.
9. Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial.
10. Menghargai ide orang lain.
11. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

D. Kelemahan Model Pembelajaran Cooperative Script


Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu
juga dengan Model pembelajaran Cooperative Script ini. Adapun yang menjadi
kekurangan dari model pembelajaran Cooperative Script ini yaitu :
1. Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut
dinilai teman dalam kelompoknya.
2. Tidak semua siswa mampu menerapkan model pembelajaran Cooperative
Script. Sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan mengenai model
pembelajaran ini.
3. Penggunaan model pembelajaran Cooperative Script harus sangat rinci
melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak
menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok.
4. Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik.
5. Penilaian terhadap murid sebagai individual menjadi sulit karena tersembunyi
di dalam kelompok.
Lembar Observasi Keaktifan Siswa dan Guru
1. Bagaimanakah sikap siswa ketika guru membagikan kelompok secara berpasangan?

a.Sangat tertib c.Kurang tertib

b.Tertib d.Tidak tertib

2. Bagaimana respon siswa ketika menerima teman kelompok yang sudah dipasangkan oleh
gurunya?

a.Sangat Setuju c.Kurang setuju

b.Setuju d.Tidak Setuju

3. Bagaimana respon siswa ketika menerima materi yang diberikan guru kepada mereka?

a.Sangat mengeluh c.Kurang mengeluh

b.mengeluh d.Tidak mengeluh

4. Apakah siswa mengerjakan ringkasan materi yang diberikan oleh gurunya dengan
bersungguh-sungguh?

a.Sangat bersungguh-sugguh c.Kurang bersungguh-sungguh

b.Bersungguh-sungguh d.Tidak bersungguh-sungguh

5. Bagaimana respon siswa ketika guru menetapkan siswa sebagai pembicara?

a.Sangat mengeluh c.Kurang Mengeluh

b.Mengeluh d.Tidak mengeluh

6. Sikap siswa ketika diunjuk sebagai pembicara dalam membacakan ringkasan yang
dibuatnya?

a.Sangat siap c.Kurang siap

b.Siap d.Tidak siap

7. Bagaimana respon siswa ketika guru menetapkan siswa yang berperan sebagai pendengar?

a.Sangat mengeluh c.Kurang mengeluh

b.Mengeluh d.Tidak mengeluh

8. Sikap siswa ketika diunjuk sebagai pendengar dalam mendengar ringkasan yang dibuat
temananya?

a.Sangat siap c.Kurang siap

b.Siap d.Tidak siap


9. Apakah siswa sebagai pendengar menyimak materi yang disampaikan siswa yang berperan
sebagai pembicara?

a.Sangat Menyimak c.Kurang Menyimak

b.Menyimak d.Tidak menyimak

10. Apakah siswa sebagai pendengar berperan aktif dalam memberikan ide-ide pokok pada
materi?

a.Sangat aktif c.Kurang aktif

b.Aktif d.Tidak aktif

Anda mungkin juga menyukai