Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KEPERAWATAN ANAK

KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK DAN FAKTOR


YNG MEMPENGARUHI

Disusun Oleh :
Kelompok V

Nodi Gusti Randa 1811316035

Anggi Persadanta 1811316036

Hermayunita 1811316037

Delvia Nora 1811316038

Chindi Hastuti 1811316039

Agustina Batuara 1811316040

Aprini Yulian Sari 1811316041

Ridha Fadila 1811316042

PROGRAM B

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahiwabarrakatuh

Alhamdulillahirrabbila’lamin, puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT


atas segala limpahan rahmat dan karunia serta nikmat-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini . Tak lupa shalawat serta salam kami ucapkan
kepada nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga ,sahabat-sahabat, dan para
pengikut beliau hingga akhir zaman. Kami sebagai penulis menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian kata pengantar dari kami penulis, Akhirnya besar harapan agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan diterima sebagai perwujudan
penulis dalam dunia kesehatan. dan dapat digunakan sebagaimana mestinya,
semoga kita semua mendapat faedah dan diterangi hatinya dalam setiap menuntut
ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan akherat.

Padang, Febuari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

BAB I ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ................................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB II ............................................................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 3

BAB III............................................................................................................................. 23

PENUTUP........................................................................................................................ 23
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang
sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan
anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-
ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Tumbuh-
Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.

Tidak ada waktu dalam hidup yang perubahan fisik dan pencapaian
perkembangannya begitu dramatis seperti yang terjadi selama masa bayi.
Semua system tubuh utama mengalami maturasi (kematangan) progresif
dan pada saat yang sama terjadi perkembangan keterampilan sehingga
dengan cepat memungkinkan bayi berespon dan menghadapi lingkungan.
Penguasaan keterampilan motoric halus dan kasar ini terjadi dengan urutan
teratur dari kepala ke kaki dan dari pusat ke perifer (sefalokaudal-
proksimodistal).

Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda


dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya
perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan
sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan
manusia yang utuh.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pertumbuhan anak : BB, PB/TB,LK?
2. Bagaimana perkembangan psikososial anak ?
3. Bagaimana perkembangan mental anak ?
4. Bagaimana perkembangan moral anak ?
5. Bagaimana perkembangan spiritual anak ?
6. Bagaimana perkembangan konsep diri anak ?
7. Bagaimana promosi kesehatan ?
8. Apa saja masalah yang sering terjadi ?

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak
serta faktor yang mempengaruhi
b. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa mengetahui pertumbuhan anak : BB, PB/TB,LK
2. Agar mahasiswa mengetahui perkembangan psikososial anak
3. Agar mahasiswa mengetahui perkembangan mental anak
4. Agar mahasiswa mengetahui perkembangan moral anak
5. Agar mahasiswa mengetahui perkembangan spiritual anak
6. Agar mahasiswa mengetahui perkembangan konsep diri anak
7. Agar mahasiswa mengetahui promosi kesehatan
8. Agar mahasiswa mengetahui masalah yang sering terjadi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Anak
Selama tahun pertama, pertumbuhan terjadi sanagt cepat terutama selama 6
bulan pertama. Bayi memperoleh pertambahan berat badan 680 g (1,5 lb)
per bulan sampai 5 bulan, ketika berat badan lahir paling tidak sudah 2 kali
berat lahirnya. Berat rata-rata anak usia 6 bulan adalah 7,26 kg (16 lb).
Pertambahan berat badan kemudian melambat selama 6 bula kedua.Pada
usia 1 tahun, berat badan bayi sudah 3 kali berat badan lahir, dengan berat
lahir rata-rata 9,75 kg. Bayi yang mendapat ASI sampai lebih dari usia 4-6
bulan secara khas lebih ringan dari bayi yang mendapat susu botol, namun
lingkar kepala lebih dari cukup. (Lawrence and Lawrence, 2011). (Lihat
Family-Centered Care box,p,280).

Tinggi badan bertambah 2,5 cm (1 inchi) setiap bulan selama 6 bulan


pertama dan kemudian melambat selama 6 bulan kedua. Pertambahan
panjang terjadi dalam lonjakan tiba-tiba, bukan dengan pola lambat dan
bertahap.Tinggi rata-rata badan adalah 65 cm (25,5 inchi) pada 6 6 bulan
dan 74 cm (29 inchi) pada 12 bulan. Pada usia 1 tahun panjang badan bayi
telah bertambah paling tidak 50 % dari panjang badan lahir. Penigkatan ini
terutama terjadi pada batang tubuh, bukan tungkai dan turut memberi ciri
fisik pada bayi (lihat Fig.10-8,A).

Pertumbuhan kepala juga cepat dan sebuah penentu yang penting dari
pertumbuhan otak. Lingkar kepala bertambah sekitar 2 cm (0,75 inchi)
setiap bulan dari lahir sampai 3 bulan, 1 cm (0,4 inchi) setiap bulan dari usia
4 sampai usia bulan dan 0,5 cm (0,2 inchi) setiap bulan selama 6 bulan
kedua. Ukuran kepala rata-rata adalah 43 cm (17 inchi) pada pada usia 6
bulan dan 46 cm (18 inchi) pada usia 12 bulan. Pada usia 1 tahun, ukuran
kepala telah meningkat sampai hampir 33 %. Penutupan sutura krnial juga
terjadi, dengan fontanella anterior menutup pada usia 12 sampai 18 bulan
(rat-rata terjadi pada usia 14 bulan).

Sangat penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor genetik, metabolisme,


lingkungan dan nutrisi sangat kuat mempengaruhi pertumbuhan bayi;
dengan demikian penjelasan sebelumnya adalah hanya pedoman umum.
Gunakan grafik pertumbuhan yang sesuai mencerminkan bobot untuk
panjang dan lingkar kepala di setiap kasus untuk menetukan parameter
pertumbuhan yang tepat. Grafik pertumbuhan berdasarkan WHO terbit pada
tahun 2006 direlomendasikan sebagai referensi grafik pertumbuhan pada
anak usia 0 sampai 24 bulan karena mereka mewakili parameter
pertumbuhan pada bayi menyusui di seluruh dunia (Grummer-Strawn,
Reinold, Krebs, et al, 2010).

Pertambahan ukuran kepala mencerminkan pertumbuhan dan diferensiasi


system saraf. Pada akhir tahun pertama, berat telah bertambah sekitar dua
setengah kalinya. Kematanagn otak diperlihatkan dalam pencapaian
perkembangan yang dramatis selama bayi. Refleks prmitif diganti dengan
gerakan volunteer yang bertujuan dan muncul reflek baru yang
mempengaruhi perkembangan motoric.

B. Perkembangan Psikososial Anak


Perkembangan Rasa Percaya (Erikson)
Fase I Erik Erikson (1963) (dari lahir sampai 1 tahun) terfokus pada
membentuk rasa percaya ketika mengatasi rasa tidak percaya. Rasa percaya
yang berkembang adalah rasa percaya diri, percaya orang lain, dan dunia.
Bayi “percaya” bahwa kebutuhan makanan, kenyamanan, rangsangan, dan
asuhan mereka akan dipenuhi. Elemen krusial untuk pencapaian tugas ini
adalah kualitas hubungan orang tua (pemberi asuhan) dan anak dan asuhan
yang diterima anak. Pemberian makan, kehangatan dan perlindungan
sendiri tidak cukup adekuat untuk pembetukan sensasi diri yang kuat. Bayi
dan orang tua harus bekerja sama dalam belajar untuk memenuhi kebutuhan
mereka dengan puas sehingga masing-masing memiliki peraturan mengenai
frustasi. Jika kecocokan ini gagal terbentuk, hasil akhir yang terjadi adalah
rasa tidak percaya. Frustasi meningkat dalam situasi dimana orang tua
secara emosional belum matang dan tidak memahami isayarat perilaku bayi
karena fase perkembangan kepentingan diri nya sendiri.

Rasa percaya yang diperoleh selama masa bayi memberi dasar untuk
keberhasilan semua fase. Kepercayaan memberi bayi perasaan nyaman dan
aman secara fisik, yang membantu mereka menghadapi situasi tidak dikenal
dan tidak diketahui dengan rasa takut yang minimal. Erikson telah membagi
tahun pertama kehidupan menjadi dua tahap oral/sosial. Selama 3 sampai 4
bulan pertama, asupan makanan adalah aktivitas sosial terpenting yang
melibatkan bayi. Bayi baru lahir dapat menoleransi sedikit rasa frustasi atau
keterlambatan pemuasan. Narsisme primer (perhatian total hanya pada diri
sendiri) sedang pada puncaknya. Akan tetapi, karena proses tubuh seperti
penglihatan, gerakan motoric, dan vokalisasi menjadi lebih terkontrol, bayi
menggunakan perilaku lebih maju untuk berinteraksi dengan orang lain.
Misalnya, selain menangis, bayi dapat mengangkat kedua tangannya untuk
menunjukkan keinginannya digendong

Modalitas selanjutnya melibatkan cara meraih orang lain melalui


penggenggaman. Menggenggam pada awalnya bersifat refleks, namun
meski hanya sebuah refleks, menggenggam memiliki makna sosial yang
kuat bagi orang tua. Respon timbal balik dari genggaman anak adalah
pelukan dan sentuhan orang tua. Terdapat simulasi taktil yang
menyenangkan bagi orang tua bayi.
C. Perkembangan Mental
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Fase Sensorimotor (Piaget)
Teori yang paling banyak digunakan untuk menjelaskan kognisi, atau
kemampuan utuk memahami, adalah teori Piaget (1952). Periode dari lahir
sampai 24 bulan dinamakan fase sensorimotor dan tersusun atas enam tahap.
Namun karena diskusi ini ditekankan pada usia sejak lahir sampai 12 bulan,
maka hanya empat bulan pertama yang akan didiskusikan. (Tael 10-1; lihat
Tabel 12-1 untuk tahap dari 13 sampai 24 bulan).

Selama fase sensorimotor bayi berkembang dari perilaku berdasarkan


refleks ketindakan sederhana berulang untuk meniru aktivitas. Tiga
peristiwa krusial terjadi selama fase ini. Kejadian pertama melibatkan
perpisahan, yaitu bayi belajar memisahkan dirinya sendiri dari benda lain di
dalam lingkungan. Mereka menyadari bahwa orang lain selain dirinya
sendiri mengontrol lingkungan dan bahwa penyesuaian kembali mengenai
hal-hal tertentu harus terjadi agar masing- masing mengalami rasa puas.
Konsep ini sesuai dengan konsep Erikson mengenai pembentukan rasa
percaya dan saling mengatur frustasi.

Pencapaian mayor kedua adalah penerimaan konsep keberadaan objek, atau


penyadaran bahwa benda yang tidak lagi ada dalam medan penglihatan
sesungguhnya masih ada. Contoh khas dari perkembangan keberadaan
objek adalah ketika bayi mampu mendapatkan benda yang diperhatikannya
telah disembunyikan dibawah bantal atau dibelakan kursi (Foto. 10-9).
Keterampilan ini terbentuk pada sekitar usia 9 sampai 10 bulan, yang sesuai
dengan keterampilan lokomosi.

Pencapaian intelektual mayor terakhir pada periode ini adalah kemampuan


untuk menggunakan symbol atau representasi mental. Penggunaan symbol
memungkinkan bayi untuk berpikir mengenai benda atau situasi tanpa
benar- benar mengalaminya. Pengenalan symbol adalah permulaan
pemahaman mengenai waktu dan ruang.

TABEL 10-1 FASE SENSORIMOTOR SELAMA MASA BAYI


Tahap & Umur Perkembangan Kognitif Perilaku
1.Penggunaan Penggunaan reflek-reflek yang Kebanyakan reflektif
Refleks-refleks membentuk pola pengalaman (misalnya, menghisap,
(Lahir-1 Bulan) Benar-benar narsis (Egois) menelan, rooting,
menggenggam,
menangis).
Toleransi sedikit sedikit
atau tidak sama sekali
untuk frustasi kepuasan
tertunda.
2.Reaksi Penggunaan refleks secara Mengenali wajah dan
melingkar primer berangsur-angsur digantikan benda yang dikenal
(1-4 bulan) oleh aktivitas yand disadari. (misalnya,botol)
Menyadari sebab akibat yang Menunjukkan antisipasi
terjadi ketika pengulangan sebelum makan
peristiwa menyababkan satu Menunjukkan kesadaran
stimulus menghasilkan respon tentang lingkungan yang
yang konsisten. asing, mengindikasikan
Gagasan awal tentang ruang ingatan.
temporal waktu bayi menyadari Menemukan bagian
perkembangan urutan kejadian tubuh sendiri, bermain
yang teratur. dengan tangan, jari, kaki.
Memulai pemisahan diri dari Menjadi bosan ketika
orang lain. dibiarkan sebdiri.
Belajar dari jenis interaksi Tidak menunjukkan
antara objek atau individu, kecemasan pemisahan
bukan dari objek itu sendiri. kecuali keahlianpemberi
Terlihat dalam aktivitas untuk asuhan berbeda dari
kesenangan aktivitas lebih dari rutinitas biasa.
hasil

3.Reaksi Aktivitas yang disengaja Mengamankan objek


melingkar menggantikan aktivitas dengan menarik tali.
sekunder berulang yang tidak Mencari benda yang
(4-8 bulan) menghasilkan hasil yang telah jatuh.
diinginkan. Menunjukkan
Awal dari objek yang permanen kecemasan pemisahan.
ketika objek berada diluar
rentang persepsi.
Ide progresif dari waktu, Dapat mentolerir frustasi
kesadaran sebelum dan sesudah dan keterlambatan
dalam urutan peristiwa. gratifikasi.
Mampu meniru aktifitas dari Meniru suara dan gesture
beberapa acara. sederhana.
Selanjutnya pemisahan diri dari Menunjukkan minat
lingkungan. pada gambar cermin
Ide kualitas dan kuantitas. (Lihat Gambar 10-10).
Awal pengenalan symbol Memulai kemandirian
sebagai jenis komunikasi. dalam memberi makan
sendiri.
Menunjukkan
ketidaksenangan jika
aktivitas terhambat.
Perkembangan bahasa
menarik perhatian
dengan metode menangis
lainnya.
Menyadari bahwa orang
tua hadir walaupun tidak
dibidang visual.

4.Koordinasi Konsep kemajuan objek Aktif mencari objek


skema sekunder permanen, memulai penalaran tersembunyi (Lihat
dan penerapannya intelektual. Gambar 10-19)
pada situasi baru Menghubungkan symbol Memahami makna kata-
(9-12 bulan) dengan peristiwa tetapi kata dan sederhana.
klasifikasi didasarkan pada Mengetahui gesture
pengalamannya sendiri. (mis; “bye..bye”, cium)
Membedakan objek dari memiliki arti tertentu.
aktivitas terkait dan melihatnya Mampu menaruh
sebagai objek. benbenda dalam wadah.
Membedakan produk akhir dari Bekerja untuk
kemampuannya; upaya untuk mendapatkan mainan
menghilangkan hambatan untuk yang diluar jangkauan.
mencapai tujuan. Berusaha jauh dari
orangtua untuk
menjelajahi sekitarnya.

D. Perkembangan Bahasa
Komunikasi verbal bermakna bayi pertama kali adalah menangis. Menangis
adalah tanda biologis menyampaikan pesan darurat dan menandakan
ketidaknyamanan, seperti lapar. Akan tetapi, menangis juga merupakan
peristiwa sosial yang mempengaruhi perkembangan hubungan orang tua-
bayi-baik dengan ketidakhadirannya, yang biasanya memiliki efek positif
pada orang tua, maupun kehadirannya, yang dapat memicu respons negative
atau emosional anak.

Dalam beberapa minggu pertama kehidupan, menagis memiliki kualitas


refleksif dan sebagian besar berhubungan dengan kebutuhan fisiologis. Bayi
menangis selama 1 sampai 11/2 jam sehari sampai usia 3 minggu, kemudian
meningkat menjadi 2 bahkan 4 jam pada usia 6 minggu. Menangis
cenderung berkurang pada usia 12 minggu. Diperkirakan bahwa
bertambahnya frekwensi menangis tanpa alasan yang jelas selama beberapa
bulan pertama mungkin berhubungan dengan pengeluaran energy dan
perubahan maturasi system saraf pusat. Selama akhir tahun pertama, bayi
menangis untuk menarik perhatian, dari ketakutan (terutama ketakutaan
terhadap orang asing), dan dari frustasi, biasanya sebagai respons terhadap
perkembangan keterampilan motoric mereka yang belum adekuat.

Barr (2012) mengusulkan bahwa peningkatan menangis pada bayi dalam


beberapa bulan pertama kehidupan (sering disebut kolik) adalah bagian dari
perkembangan bayi normal; dia menyarankan bahwa meskipun
variabilitasnya dari bayi ke bayi, bayi menangis per hari meningkat setiap
minggu dan mencapai puncaknya pada bulan kedua kehidupan, pelahan-
lahan surut pada bulan ke empat atau kelima

Vokalisasi yang terdengar selama menagis pada akhirnya menjadi suku kata
dan kata kata (mis; “mama” terdengar selama menagis keras). Bayi mulai
membuat vokalisasi sejak usia 5 sampai 6 muinggu dengan membuat suara
tenggorokan yang kecil. Pada usia 2 bulan, bayi mengeluarkan 1 suku kata
seperti ah, eh, uh. Pada usia 3 sampai 4 bulan, ditambahkan konsonan n, k,
g, p, dan b, dan bayi mendekut, mengerang, dan tertawa keras. Pada usia 8
bulan mereka menirukan suara, menambahkan konsonan t, d, dan w, dan
menggabungkan suku kata (mis., “dada”), namun kata kata nya tidak
bermakna sampai usia 10 sampai 11 bulan. Pada usia 9 sampai 10 bulan,
mereka mulai memahami makna kata “tidak” dan mematuhi perintah
sederhana. Pada usia 1 tahun mereka dapat mengatakan 3 sampai 5 kata
yang mengandung makna. Karena perkembangan bahasa didasarkan pada
ekspresif (yaitu, kemanpuan untuk membuat pikiran, ide, dan keinginan
diketahui orang lain) dan keterampilan receptive (yaitu, kemampuan untuk
memahami kata kata yang diucapkan), penting bahwa bayi terpapar pada
pembicaraan ekspresif dan bahwa keterlambatan dalam mencapai tonggak
pencapaian dan dievaluasi dengan cermat untuk potensi gangguan
pendengaran.

E. Perkembangan Konsep Diri


Identitas gender dilaporkan dimulai dalam rahim karena pengaruh hormonal
yang tidak sepenuhnya dipahami. Hormon tersebut dianggap
mempengaruhi diferensiasi seksual otak. Identitas gender seseorang sebagai
laki-laki atau perempuan dikatakan ditetapkan pada usia 2 hingga tahun
kehidupan (Bockting,2011). Penentuan akhir identitas gender dipengaruhi
oleh faktor lingkungan, biologis, dan sosial budaya. Saat lahir, anak diberi
nama, dan orang orang penting lainnya, terutama orang tua, bertindak
dengan cara tertentu terhadap bayi karena jenis jenis kelaminnya. Sentuhan
sangat penting untuk perkembangan bayi dan memainkan peran utama
dalam perkembangan gender. Bayi memiliki kepekaan oral yang luar biasa
yang bisa dimanifestasikan melalui menghisap dan berbicara. Mereka
menikmati kontak kulit dengan kulit dan menjelajahi tubuh mereka sendiri
untuk kesenangan. Bayu mampu menstimulasi diri sendiri hingga orgasme;
ereksi pada bayi laki-laki sering terjadi. Tanggapan orang tua terhadap
manifestasi awal seksualitas ini mempengaruhi sikap anak yang
berkembang. Karena itu, respon yang sehat dan penerimaan oleh orang tua
adalah penting.
F. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan yang optimal selama masa bayi
a. Nutrisi
Idealnya, dikusi tentang nutrisi yang optimal sejak prenatal dengan
keputusan memberikan asi atau susu botol kepada bayi. Bagian ini
akan membahas nutrisi bayi selama 12 bulan, kemudian kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan dalam mempersiapkan anak untuk
diperkenalkan dengan makanan padat.

Meskipun ketersediaan sumber nutrisi optimal yang memadai, para ahli


khawatir bahwa bayi tidak diberi makan dengan tepat (Dwyer, Butte,
Deming, et al, 2010). Bayi tidak dapat diberikan makanan padat ketika
sistem pencernaannya tidak siap untuk sepenuhnya menyerap makanan
tersebut. Selain itu, minuman yang tidak sesuai untuk bayi yang sedang
tumbuh dapat diberikan sebagai pengganti susu bayi yang diperkaya dan
hanya dapat memberikan kalori "kosong" dan berkontribusi pada
penyakit kardiovaskular atau obesitas pada masa kanak-kanak dan orang
dewasa dan menempatkan bayi pada risiko anemia defisiensi besi,
kekurangan vitamin D, dan rakhitis.
Sebuah survei praktik pemberian makan bayi menemukan bahwa sekitar
40% bayi telah mengonsumsi sereal, buah, atau sayuran bayi pada usia
4 bulan, meskipun rekomendasi bahwa makanan tersebut tidak
diperkenalkan sampai 4 sampai 6 bulan (Grummer-Strawn, Scanlon,
dan Fein , 2008). Dalam studi yang sama 50% bayi mengkonsumsi kue,
kentang goreng, permen, dan kue pada usia 12 bulan. Ada beberapa
bukti awal bahwa peningkatan berat badan yang dipercepat dalam 6
bulan pertama kehidupan mungkin berkorelasi dengan obesitas di
kemudian hari (Taveras. Rifas Shiman, Sherry, et al, 2011, Taveras,
Rifas P Shiman, Belfort, et al, 2009) ). Ada bukti bahwa menyusui
meningkatkan kecepatan berat badan pada awal masa bayi dan berfungsi
sebagai mekanisme perlindungan bagi obesitas di kemudian hari (Oddy,
2012). Praktik kesehatan bayi, termasuk nutrisi, mungkin memiliki
dampak jangka panjang yang jauh pada kehidupan anak. Pertumbuhan
dan perkembangan dapat dipengaruhi secara negatif. seperti halnya
risiko mendapatkan kondisi kesehatan kronis tertentu. Perawat harus
proaktif dalam mengajar orang tua tentang nutrisi bayi dan kebiasaan
gizi yang tepat, yang memberi anak kesempatan optimal untuk tumbuh
dan berkembang menjadi anak dan orang dewasa yang sehat.

b. 6 bulan pertama.
ASI adalah makanan lengkap yang paling diinginkan untuk bayi selama
6 bulan pertama. Menyusui jarang dikontraindikasikan; kontraindikasi
utama menyusui adalah ibu yang HIV-positif, ibu yang mengonsumsi
obat-obatan terlarang seperti heroin, kokain, metamfetamin, atau PCP
(angel dust), atau ibu yang mengonsumsi antimetabolit, obat radioaktif;
dan penyakit ibu seperti leukemia T-sel manusia tipe I dan II) (Lawrence
dan Lawrence, 2011). Walaupun sangat sedikit obat yang diresepkan
secara rutin berbahaya bagi bayi yang menyusui, para ahli
merekomendasikan konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan
untuk menentukan manfaat dan bahaya dari obat ibu tertentu
Penambahan makanan yang dijual sebelum usia 4 hingga 6 bulan tidak
dianjurkan. Selama bulan-bulan awal makanan padat belum sesuai
dengan kemampuan saluran pencernaan dan kebutuhan nutrisi bayi. Ada
beberapa bukti bahwa pengenalan awal makanan selain susu ibu dalam
6 bulan pertama kehidupan membuat anak-anak lebih berisiko terhadap
obesitas; satu study menemukan bahwa pengenalan makanan padat
sebelum 4 bulan menghasilkan peningkatan enam kali lipat dalam
peluang obesitas pada bayi yang diberi susu formula (Huh, Rifas
Shiman, Tavera, et al, 2011). Meskipun rekomendasi untuk tidak
memasukkan makanan ke dalam bayi diet sampai setelah 4 hingga 6
bulan, penelitian telah menemukan bahwa banyak orang tua terus
memperkenalkan makanan padat kadang-kadang paling awal 2 minggu
kehidupan (Clayton, li, Perrine, et al, 2013 Diwyer Butte, Deming, et al,
2010, Morin, 2004). Secara perkembangan, bayi tidak siap untuk
makanan padat. Refleks ekstrusi (tonjolan) kuat dan sering
menyebabkan makanan didorong keluar dari mulut. Bayi secara naluri
menghisap ketika diberi makanan. Karena kemampuan motorik mereka
yang terbatas, bayi tidak dapat dengan sengaja mendorong makanan
menjauh atau menghindari makan. Oleh karena itu, pengenalan padat
makanan padat adalah jenis pemberian makan paksa yang dapat
menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan dan
meningkatnya kecenderungan anemia defisiensi besi. Pengenalan awal
makanan padat juga dapat mengurangi frekuensi menyusui atau
menyebabkan berhentinya pemberian ASI sebelum usia 6 bulan
(Clayton, Li, Perrine, ct al, 2013), Perhatian orang tua mengenai
penggunaan jus yang berlebihan dan minuman yang tidak bergizi seperti
minuman rasa buah atau minuman berkarbonasi (soda atau pop) selama
periode ini. Banyak jus dan minuman non-gizi, meskipun tersedia untuk
konsumen, tidak memberikan asupan kalori yang cukup dan tepat untuk
bayi yang berusia kurang dari 12 bulan. Minuman tersebut dapat
menggantikan nutrisi dalam susu (formula) dan menyebabkan masalah
pertumbuhan atau kesehatan. Jus buah tidak diperlukan dalam 6 bulan
pertama; tidak ada penelitian yang menunjukkan manfaat memberikan
jus buah kepada bayi

c. 6 Bulan Kedua
selama 6 bulan pertama, ASI atau susu formula terus menjadi sumber
utama suplementasi flouride nutrisi mulai tergantung pada asupan bayi
air keran berfluoride ketika mencampur formula komersial . ASI tetap
menjadi sumber nutrisi terbaik hingga paruh tahun kedua. Namun, jika
tahun ini dihentikan, formula komersial yang diimplikasi besi harus
diganti. susu formula yang khusus dipasarkan untuk bayi yang lebih tua
atau susu formula lanjutan, tidak menawarkan kelebihan dibandingkan
susu formula bayi lainnya dan memberikan protein yang berlebihan.
Perubahan utama adalah kebiasaan makan adalah penambahan makanan
padat ke makanan bayi. Secara fisiologis dan perkembangan, bayi usia
4 hingga 6 tahun berada dalam masa transisi. pada saat ini saluran
pencernaan telah cukup matang untuk menangani nutrisi yang lebih
kompleks dan kurang sensitif terhadap makanan yang berpotensi alergi.
erupsi gigi mulai dan memfasilitasi menggigit dan mengunyah. refleks
ekstrusi telah hilang, dan menelan lebih terkoordinasi untuk
memungkinkan bayi menerima makanan padat dengan mudah. kontrol
kepala dikembangkan dengan baik, yang memungkinkan bayi duduk
dengan dukungan dan dengan berpaling mengalihkan kepala untuk
mengurangi minat pada makanan.

d. Pemilihan dan persiapan makanan padat


Pemilihan makanan padat pertama kali bervariasi namun memenuhi
alasan pemberian makanan padat, seperti penambahan nutrisi yang tidak
terkandung dalam susu formula atau ASI. sereal bayi yang mengadung
zat besi, sering dahulu diberikan karena tingginya zat besi (7mg/3
sendok makan sereal yang telah siap saji). Sereal siap saji untuk bayi
mengandung beras, barley (semacam gandum), bubur gandum, dan
sereal berpotein tinggi, beras biasanya dianjurkan sebagai makanan
pertama karena mudah dicerna dan potensi mengakibatkan alerginya
rendah. Beberapa sereal bayi yang dijualbebas dikombinasikan dengan
buah. ada sedikit manfaaat nutrisi dari makanan ini. Dan makanan ini
lebih mahal. Makanan baru harus diberikan satu- per satu,oleh karena
itu orang tua harus menghindari kombinasi sereal

e. Tidur Dan Aktifitas


Pola tidur bervariasi di antara bayi, dengan bayi aktif biasanya tidur
kurang dari anak yang lebih ringan. Umumnya, pada usia 3 hingga 4
bulan, sebagian besar bayi telah mengembangkan pola tidur malam hari
yang berlangsung dari 9 hingga 11 jam. Total tidur harian sekitar 15 jam.

f. Kesehatan Gigi
Kebersihan gigi yang baik dimulai dengan kesehatan gigi ibu yang tepat
dan konseling selama masa kanak-kanak mengenai asupan makanan
untuk mempromosikan kebersihan mulut yang optimal. Bimbing orang
tua sejak dini tentang praktik pemberian makan yang meningkatkan
resiko kesehatan gigi yang buruk. Beberapa di antaranya, seperti yang
disebutkan sebelumnya, termasuk menghindari menyangga susu atau
memberikan botol susu di tempat tidur, dan jus buah di dalam botol,
terutama sebelum usia 6 bulan. Ini berkontribusi pada karies anak usia
dini.

g. Bimbingan Antisipasi- Merawat Keluarga


Mengasuh anak bukanlah tugas yang mudah, ini merupakan tantangan
yang baik bagi orang tua baru ataupun orang tua yang sudah
berpengalaman. Dengan adanya perubahan peran masyarakat, ditambah
dengan tingginya populasi yang sangat labil, terdapat sedikit stabilitas
bagi model peran tradisional dan metodepembesaran anak yang dibayar
perjam. Akibatnya orang tua mencari panduan dari professional.
Perawat berada pada posisi yang menguntungkan untuk member
bantuan dan saran. Setiap fase kehidupan anak memiliki trauma
tertentu-pelatihan toilet bagi todler, ketakutan anak prasekolah yang
tidak dapat dijelaskan, dan krisis identitas pada remaja. Bagi orang tua
bayi beberapa tantangan berpusat disekitar ketergantungan, disiplin,
peningkatan mobilitas, dan keamanan. Daerah mayor untuk panduan
orang tua selama tahun pertama disajikan dalam kotak asuhan keluarga
dirumah.
ASUHAN KELUARGA DIRUMAH

Daftar keamanan anak dirumah

Keamanan : api, listrik, luka bakar

 Penjaga didepan atau disekitar peralatan pemanas, api unggun, atau tungku
(termasuk tungku lantai
 Kawat listrik tersembunyi atau di luar jangkauan
 Tidak ada kawat retak atau pecah, tidak ada stop kontak yang kepenuhan
 Pelindung atau penutup plastic pada outlet listrik, furniture di depan outlet
 Taplak menggantung di luar jangkauan, jauh dari api terbuka
 Detector asap di uji dan bekerja dengan baik
 Korek api dapur disimpan di luar jangkauan anak
 Asbak besar dan dalm di seluruh rumah, bila ada
 Kompor kecil, pemanas, dan benda panas lain ( rokok,lilin,pot kopi,
pemasak lambat) ditempatkan di tempat yang tidak bisa tersenggol atau
terjangkau oleh anak
 Pemanas air distel pada 49 derjat C atau kurang
 Pegangan pot diletakkan ke arah bagian belakang kompor, pusat meja
 Tidak boleh memakai baju longgar didekat kompor
 Tidak boleh memasak atau makan makanan panas atau cairan panas dengan
anak berdiri didekatnya atau dengan pangkuan
 Semua peralatan kecil seperti setrikaan, dimatikan, dilepas dari sumber
listrik dan diletakkan di luar jangkauan bila sedang tidak digunakan
 Gunakan hanya penguap kabut dingin, bukan panas
 Pemadam api tersedia didekat lantai dan diperiksa secara berkala
 Kotak sikring listrik dan tombol pemati gas mudah dicapai
 Rencana pelarian keluarga jika terjadi kebakaran dipratikkan secara
periodik, tangga darurat tersedia di lantai teratas
 Nomor telepon pemadam kebakaran atau tim penyelamat serta alamat
rumah terdekat dengan perempatan terdekat diletakkan didekat telepon
Keamanan: Sufokasi dan Aspirasi

 Benda kecil disimpan jauh dari jangkauan


 Mainan diperiksa ada tidaknya bagian kecil yang dapat dilepas atau ada
tidaknya tali panjang
 Mainan gantung dan bergerak ditempat tidur diletakkan jauh dari jangkauan
 Kantong plastik disimpan jauh dari jangkauan anak kecil, kantong pakaian
dari plastik besar di buang dalam keadaan tersimpul
 Kasur atau bantal tidak dibungkus dengan plastik atau dengan cara yang
mudah di jangkau anak
 Rancangan tempat tidur sesuai peraturan federal ( jarak antara jeruji kurang
dari 6 cm dengan kasur yang pas ukurannya)
 Tempat tidur diletakkan jauh dari jendela
 Gerbang kotak maunan portabel selalu dinaikkan selama dipakai
 Tidak menggunakan gerbang model akordion
 Tutup selalu kamar mandi dan toilet duduk
 Keran air dimatikan dengan kuat
 Kolam renang dipagari dengan gerbang terkunci
 Peralatan keamanan yang sesuai di tepi kolam renang
 Pembuka pintu garasi dari listrik disimpan dengan aman dan pintu garasi di
setel untuk naik sendiri jika terantuk suatu benda
 Pintu oven,koper, mesin cuci piring, lemari es, dan mesin cuci dan
pengering pakaian yang berpintu depan selalu tertutup
 Peralatan yang tidak dipakai seperti lemari es, ditutup rapan dengan kunci
atau pintunya dilepas
 Makanan disajikan dengan potongan-potongan kecil dan silindris
 Rak maianan tanpa atau dengan pintu terkunci dengan kuat pada posisi
terbuka
 Ember dan genangan air dikeringkan saat tidak dipakai
 Tali jemuran diatas ketinggian kepala
 Paling tidak salah satu anggota keluarga terlatih dalam bantuan hidup dasar
( Basic life support, BLS), (Cardiopulmonary resuscitation, CPR), termasuk
pertolongan pertama pada saat tersedak

Keamanan: keracunan

 Bahan racun seperti batrai diletakkan di rak tinggi, lebih baik jika
diletakkan di kabinet tertinggi
 Tanaman beracun digantung atau diletakkan jauh dari jangkauan
 Jumlah cairan pembersih, cat, peptisida, obat atau bahan beracun lain
yang berlebihan jangan disimpan dirumah
 Wadah bahan beracun yang sudah dipakai dibuang ke tempat yang tidak
mungkin di jangkau anak
 Nomor telepon pusat pengendalian racun local dan alamat rumah
terdekat dengan perempatan ditempelkan di dekat telepon
 Obat diberi label yang jelas dalam wadah yang tahan banting dan
disimpan jauh dari jangkauan anak
 Pembersih rumah, desinfektan, dan insektisida disimpan tetap dalam
wadah aslinya, dipisahkan dari makanan dan jauh dari jangkauan anak
 Kosmetik dan barang-barang pribadi jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Keamanan: jatuh

 Keset, potongan suatu benda atau permukaan yang tidak licin di bak
dan kamar mandi
 Jalan keluar, lorong, dan jalur lintasan di dalam ruangan tetap bebas
dari mainan, furniture, kotak, atau barang lain yang dapat menghambat
 Tangga dan lorong diberi penerangan yang cukup, dengan tombol di
bagian atas dan bawah
 Pegangan terdapat pada semua lorong dan tangga yang kuat
 Tidak ada barang tersimpan di tangga
 Anak tangga, alat peninggi, dan karpet dalam keadaan baik
 Pintu dan dinding kaca ditandai dengan ( suatu rancangan pada kertas
khusus untuk ditempelkan pada kaca porselen,dll)
 Kaca pengaman dipasang dipintu jendela dan dinding
 Gerbang di bagian atas dan bawah tangga dan daerah yang tinggi seperti
beranda, pintu darurat
 Jeruji pelindung pada jendela di lantai atas dengan pengunci yang
membatasi tinggi pembukaan jendela dan hubungan langsung ke suatu
area seperti pintu darurat
 Jeruji disamping tempat tidur selalu dinaikkan penuh,kasur
direndahkan ketika anak tumbuh
 Restrein dipakai pada kursi yang tinggi, alat belajar berjalan,atau
furniture bayi lainnya: lebih baik jika alat belajar berjalan tidak dipakai
 Pertahankan karpet tetap ditempatnya atau digunakan dengan bagian
bawah yang tidak licin
 Jalan setapak, halaman, dan jalan untuk kendaraan harus dalam kondisi
baik

Keamanan: cedera tubuh

 Pisau, alat berat, dan senjata kosong disimpan dengan aman atau
disimpan di dalam cabinet terkunci
 Peralatan berkebun dikembalikan ke rak penyimpanan setelah dipakai
 Binatang peliharaan di restrein dan diimunisasi rabies
 Ayunan, perosotan, dan peralatan main di luar rumah lainnya dijaga
dalam kondisi aman
 Halaman bebas dari pecahan kaca, papan berpaku, atau sampah lainnya
 Tempat mandi burung dari semen harus ditempatkan di tempat yang
tidak dapat disentuh anak
Bantuan Selama Tahun Pertama Bayi

6 Bulan Pertama

 Ajarkan keamanan dalam mobil dengan menggunakan restrein yang


disahkan federal, menghadap kebelakang, ditengah tempat duduk belakang,
tidak pada tempat duduk yang dilengkapi kantong udara
 Pahami penyesuaian setiap orang tua terhadap bayi baru lahir, terutama
kebutuhan emosional ibu pascapartum
 Ajarkan perawatan bayi dan bantu orang tua memahami kebutuhan dan
temperemen pribadinya dan bahwa bayi mengepresikan keinginan melalui
tangisan
 Yakinkan orang tua bahwa bayi tidak boleh dimanjakan dengan perhatian
yang berlebih selama 4 sampai 6 bulan pertama
 Dorong orang tua untuk menetapkan jadwal yang memenuhi kebutuhan
anak dan diri mereka sendiri
 Bantu orang tua memahami kebutuhan bayi akan rangsang dari lingkungan
 Dukung kepuasan orang tua yang menyaksikan bahwa anaknya
mengembangkan persahabatan dan respon social terutama tersenyum
 Rencanakan panduan antisipasi untuk keamanan
 Tekannkan perlunya imunisasi
 Persiapan untuk mengendalikan makanan padat

6 -12 bulan

 Persiapkan orang tua dengan informasi dengan kecemasan terhadap orang


asing yang dialami anak
 Dorong orang tua untuk mengizinkan anak memeluknya dan hindari
perpisahan satu sama lain yang terlalu lama
 Bimbing sikap disiplin orang tua karena semakin tingginya moblitas bayi
 Dorong penggunaan suara dan kontak mata negatif daripada hukuman fisik
sebagai penegak disimplin
 Dorong orang tua untuk memperlihatakan perhatian terdalam ketika bayi
berperilaku baik, bukan pada saat bayi menangis
 Ajarkan tindakan pencegahan cidera karena semakin meningkatnya
keinginantahuan anak
 Dorong orang tua untuk meninggalkan anak dengan pemberi asuhan yang
tepat untuk member sedikit waktu senggang
 Diskusikan kesiapan untuk menyapih
 Ekplorasi perasaan orang tua mengenai pola tidur bayi

G. Masalah Yang sering Terjadi


1. Ketidakseimbangan Gizi
a. Gangguan vitamin
b. Gangguan Mineral
c. Malnutrisi protein dan energi
d. Kwasiokor
e. Marasmus

2. Kegagalan perkembangan
a. Asupan kalori yang tidak memadai, seperti : mode makanan,
konsumsi jus yang berlebihan, masalah menyusui, masalah prilaku
yang mempengaruhi sistem saraf yang mempengaruhi perubahan
dan lain lain
b. Penyerapan yang tidak memadai, seperti : fibrosis kristik, penyakit
caliac, penyakit crohn, penyakit defesiensi vitamin dan mineral,
alergi susu sapi, atresia bilier, atau penyakit hati
c. Peningkatan metabolisme seperti : hipertiroidisme, atau defesiensi
imun kronis, infeksi kongenital atau penyakit defesiemsi imun

3. Dermatitis diaper dan atopic dermatitis


4. Masalah kesehatan khusus:
Coric ( poroxymal abdominal pain), SIDS ( sindrom kematian
mendadak pada bayi), masalah gangguan tidur, plageochypali positional

5. Peristiwa yang mengancam jiwa


Seperti : bayi dengan ALTE
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tidak ada waktu dalam hidup yang perubahan fisik dan pencapaian
perkembangannya begitu dramatis seperti yang terjadi selama masa bayi.
Semua system tubuh utama mengalami maturasi (kematangan) progresif dan
pada saat yang sama terjadi perkembangan keterampilan sehingga dengan
cepat memungkinkan bayi berespon dan menghadapi lingkungan. Penguasaan
keterampilan motoric halus dan kasar ini terjadi dengan urutan teratur dari
kepala ke kaki dan dari pusat ke perifer.

Sangat penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor genetik, metabolisme,


lingkungan dan nutrisi sangat kuat mempengaruhi pertumbuhan bayi; dengan
demikian penjelasan sebelumnya adalah hanya pedoman umum.

B. SARAN
Semoga makalah yang kami susun dapat dimanfaatkan secara maksimal,
sehingga dapat membantu proses pembelajaran, dan dapat mengefektifkan
kemandirian dan kreatifitas mahasiswa. Selain itu, diperlukan lebih banyak
referensi untuk menunjang proses pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai