Anda di halaman 1dari 2

Mempunyai anak laki-laki memang sangat membanggakan banyak orangtua.

Namun
seringkali orangtua dibuat cemas ketika melihat ukuran kelamin anak laki-laki
kesayangannya kecil atau lebih kecil dari teman sebayanya. Bahkan kadang penis si
Buyung tampak tenggelam dan tidak terlihat.

Sebenarnya orangtua tidak perlu terlalu risau dengan keadaan kelamin anaknya tersebut,
karena sebagian besar kasus penis kecil dapat ditangani dengan mudah. Selain itu tidak
semua penis yang terlihat kecil itu memang benar-benar kecil dan memerlukan
penanganan medis. Jadi sebaiknya diperiksakan ke dokter anak untuk mengetahui
dengan pasti.

Benarkah mikropenis?

Gambar 1. Mikropenis

Langkah pertama untuk menentukan penis anak benar-benar berukuran kecil atau dalam
istilah medis disebut mikropenis adalah dengan mengukur penis. Cara mengukur penis
memerlukan teknik khusus, yaitu dengan mengukur penis yang tertarik maksimal
(stretched penile length) yang dapat dilihat pada Gmikropenis2

Gambar 2. Cara mengukur penis.

Sumber: https://penissizestudies.files.wordpress.com/2013/12/length3.gif

Cara yang benar dalam mengukur panjang penis adalah dengan menggunakan caliper
atau penggaris. Panjang penis harus diukur dalam keadaan teregang dan tidak dalam
kondisi lemas. Bagian ujung penis dipegang dengan ibu jari dan telunjuk, ditarik, dan
pengukuran dilakukan dari dasar penis (pubis).

Hasil pengukuran tersebut akan dibandingkan dengan ukuran panjang penis secara
statistik menurut usia anak. Bila hasil pengukuran penis anak di bawah -2,5 standar
deviasi maka panjang penis anak tersebut termasuk dalam mikropenis. Bila panjang penis
berada di antara -2,5 standar deviasi dan ukuran normal sesuai usianya, maka termasuk
dalam penis kecil (small penis).

Selain itu bentuk alat kelamin selain penis juga perlu diperhatikan dan diperiksa. Adakah
kelainan bentuk penis, seperti bengkok? Apakah kulit penis seperti bersayap? Dimana
kah letak lubang kencing? Bagaimana bentuk kantong skrotum? Apakah kedua buah pelir
berada pada kantong skrotum? Tebal jaringan lemak bawah kulit pada bagian depan
kemaluan. Alat kelamin dalam perlu diperiksa teliti, terutama bila terdapat dugaan
mikropenis disebabkan oleh keadaan yang lebih kompleks.

Pemeriksaan teliti ini diperlukan untuk membedakan mikropenis dengan kondisi lainnya
yang lebih kompleks, ataukah kondisi lain seperti penis tenggelam (buried penis) yang
seringkali tidak memerlukan terapi hormonal.
Penyebab mikropenis
Terdapat berbagai kondisi yang dapat menyebabkan mikropenis, namun sebagian besar
mikropenis sederhana (tanpa kelainan bentuk kelamin lain) tidak diketahui penyebabnya
atau disebut juga mikropenis idiopatik. Penyebab lainnya yang lebih jarang, seperti
penurunan produksi hormon androgen (testosteron) pranatal, testis (buah pelir) yang tidak
berkembang dengan baik, gangguan produksi hormon testosteron atau gangguan pada
reseptor testosteron. Hormon testosteron merupakan hormon yang dikeluarkan oleh buah
pelir, yang berfungsi untuk penyempurnaan atau maskulinisasi bentuk kelamin termasuk
penis. Sedangkan kelenjar pituitari mengeluarkan hormon yang berfungsi untuk mengatur
pengeluaran hormon androgen di testis. Penis yang tenggelam dapat menyerupai
mikropenis. Kondisi ini disebabkan lemak suprapubik (daerah depan penis) yang cukup
tebal, sehingga sebagian atau seluruh batang penis tenggelam dan tidak terlihat.

Mikropenis dapat merupakan bagian dari suatu sindrom atau kondisi yang lebih kompleks,
seperti Sindrom Kallman, Sindrom Klinefelter, atau disorders of sex
development (gangguan perkembangan jenis kelamin). Pada kondisi ini biasanya akan
ditemukan manifestasi klinis lain yang menyertai, seperti kelamin ganda, testis tidak turun,
hipospadia, pembesaran payudara, atau gangguan penciuman.

Pengobatan
Pengobatan mikropenis tergantung pada penyebabnya. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya tidak semua penis yang berukuran kecil terindikasi terapi hormonal. Untuk
itu diperlukan konsultasi dengan dokter spesialis endokrinologi anak, terutama pada
kasus mikropenis yang kompleks. Pada masa anak pengobatan mikropenis sederhana
dengan memberikan hormon testosteron. Pemberian hormon ini menyebabkan
pertumbuhan penis sehingga dapat mencapai pertumbuhan normal pada masa remaja.
Pemberian hormon testosteron secara berlebihan dapat menyebabkan penutupan tulang
atau terpicunya pubertas, sehingga pemberian testosteron ini dilakukan dalam jangka
waktu singkat, yaitu sebanyak 4 kali berupa testosteron siprionat atau enantat secara
suntik intramuskuler setiap 3-4 minggu. Pemberian regimen terapi hormonal ini tidak perlu
diulang, walaupun respons ukuran penis dianggap tidak memadai. Bila hal ini terjadi
diperlukan evaluasi lebih lanjut untuk mencari penyebab mikropenis yang lebih kompleks.
Penis kecil (small penis), yaitu penis yang berukuran > -2,5 standar deviasi tapi masih di
bawah ukuran normal tidak terindikasi terapi hormonal dan hanya memerlukan observasi.
Demikian pula pada kasus penis tenggelam yang berukuran > -2,5 standar deviasi.

Sebagai kesimpulan mikropenis merupakan diagnosis medis yang tergantung metode


pengukuran. Mikropenis dapat merupakan kondisi tersendiri atau bagian dari sindrom
atau kondisi lain yang lebih kompleks. Penilaian endokrinologis dapat membantu
menentukan penyebab mikropenis. Diagnosis awal penting untuk pilihan terapi.

Penulis: Bina Akura, Nanis Sacharina (UKK Endokrinologi IDAI)

Anda mungkin juga menyukai