Anda di halaman 1dari 6

A.

Aplikasi limnologi pada perairan lotik yaitu di bidang perikanan budi

daya. Budidaya yang digunakan pada perairan lotik ini yang sesuai adalah

Keramba jaring Apung. Hal ini memungkinkan menggunakan keramba jaring

apung dikarenakan air yang mengalir secara terus menerus sehingga sisa pakan

ikan atau feses ikan tidak mengendap didasar keramba dan perairan pada keramba

akan selalu bersih karena dialiri air terus menerus. Kualitas suatu perairan

ditentukan oleh sifat fisik, kimia, dan biologis dari perairan tersebut. Interaksi

antara ketiga sifat tersebut menentukan kemampuan perairan untuk mendukung

kehidupan organisme di dalamnya. Kualitas air mempengaruhi jumlah, komposisi,

keanekaragaman jenis, produksi dan keadaan fisiologi organisme perairan.

sedangkan sifat fisik, kimia, dan biologi perairan seperti suhu, kecerahan,

kedalaman, konduktivitas, pH, alkalinitas, kadaroksigen terlarut (DO), sangat

mudah berubah. Oleh karena itu diperlukan suatucara tertentu untuk menentukan

kualitas perairan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

UPAYA – UPAYA

Di dalam ruang lingkup limnology tentu saja banyak faktor yang

memberikan pengaruh terhadap perairan. Salah satunya mikroorganisme seperti

bakteri yang bertanggung jawab untuk mendekomposisi limbah organik. Bila

bahan organik seperti tanaman mati, daun, kliping rumput, pupuk, kotoran, atau

bahkan sampah makanan hadir dalam pasokan air, bakteri akan memulai proses

pemecahan limbah ini. Ketika ini terjadi, banyak yang tersedia oksigen terlarut
dikonsumsi oleh bakteri aerobik, organisme air lainnya mengambil oksigen yang

mereka butuhkan untuk hidup.

BOD ( Biochemical Oxygen Demand) kebutuhan oksigen biologis

merupakan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme untuk

mengoksidasi bahan-bahan buangan dalam air. Dengan kata lain, BOD

menunjukkan kebutuhan oksigen oleh organisme untuk mengoksidasi bahan-

bahan buangan yang terlarut dalam air. Nitrat dan fosfat dalam tubuh air dapat

berkontribusi terhadap tingkat BOD yang tinggi. Yang menyebabkan kehidupan

tanaman dan ganggang untuk tumbuh dengan cepat. Jika tanaman tumbuh dengan

cepat, mereka juga mati dengan cepat. Ini berkontribusi pada limbah organik di

dalam air, yang kemudian diurai oleh bakteri. Hal ini menyebabkan tingkat BOD

yang tinggi. Para suhu air juga dapat berkontribusi untuk tingkat BOD yang

tinggi. Seiring dengan peningkatan suhu air, laju fotosintesis oleh ganggang dan

tanaman lainnya di dalam air juga meningkat. Ketika ini terjadi, tanaman tumbuh

lebih cepat dan juga mati lebih cepat. Ketika tanaman mati, mereka jatuh ke

bawah di mana mereka terurai oleh bakteri. Bakteri yang membutuhkan oksigen

untuk proses ini sehingga Direksi tinggi di lokasi ini. Oleh karena itu, peningkatan

suhu air akan mempercepat dekomposisi bakteri dan menghasilkan tingkat BOD

lebih tinggi.

DO (Dissolved Oxygen) atau oksigen terlarut adalah oksigen terlarut yang

terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan

air. Ketika Direksi tingkat tinggi, oksigen terlarut (DO) menurun karena tingkat

oksigen yang tersedia di dalam air sedang dikonsumsi oleh bakteri. kurang
oksigen terlarut Sejak tersedia dalam air, ikan dan organisme air lainnya tidak

mungkin bertahan hidup. Untuk mengetahui tingkat BOD, diperlukan waktu 5

hari untuk melengkapi dan dilakukan dengan menggunakan uji oksigen terlarut

kit. Tingkat BOD ditentukan dengan membandingkan tingkat DO dari sampel air

yang diambil langsung dengan tingkat DO dari sampel air yang telah diinkubasi di

lokasi yang gelap selama 5 hari. Perbedaan antara dua tingkat DO merupakan

jumlah oksigen yang diperlukan untuk dekomposisi dari berbagai bahan organik

dalam sampel dan merupakan pendekatan yang baik dari tingkat Direksi.

Ketika tingkat BOD tinggi, terjadi penurunan DO di tingkat. Hal ini karena

permintaan oksigen oleh bakteri yang tinggi dan mereka mengambil oksigen dari

oksigen yang terlarut dalam air. Jika tidak ada hadir sampah organik dalam air,

tidak akan ada seperti sekarang banyak bakteri untuk menguraikannya Direksi dan

dengan demikian akan cenderung lebih rendah dan tingkat DO akan cenderung

lebih tinggi.

Pada tingkat BOD yang tinggi, organisme seperti makroinvertebrata yang

toleran lebih rendah oksigen terlarut (yaitu lintah dan cacing lumpur) dapat

muncul dan menjadi banyak bertahan. Organisme yang membutuhkan tingkat

oksigen yang lebih tinggi (yaitu caddisfly larva dan nimfa mayfly) tidak bertahan.

Penghitungan BOD dan DO dilakukan untuk mengetahui kadar oksigen serta

kualitas air.Air merupakan pelarut yang baik, sehingga air di alam tidak pernah

murni akan tetapi selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun zat tidak

terlarut serta mengandung mikroorganisme atau jasad renik.Apabila kandungan

berbagai zat maupun mikroorganisme yang terdapat di dalam air melebihi ambang
batas yang diperbolehkan, kualitas air akan terganggu, sehingga tidak bisa

digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk air minum, mandi, mencuci atau

keperluan lainya. Air yang terganggu kualitasnya ini dikatakan sebagai air yang

tercemar.

B.

Masalah Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan

yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat,

yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit,

khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan

standar atau taraf/kualitas hidup masyarakat. Sampai saat ini, penyediaan air

bersih untuk masyarakat diindonesia masih dihadapkan pada beberpa

permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat ini belum dapat diatasi

sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi sampai saat ini yakni masih

rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.

Di Negara kita ini masalah lainnya yang perlu di pikirkan adalah tentang

samapah. Sampah akan terus ada dan tidak akan berhenti diproduksi oleh

kehidupan manusia, jumlahnya akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk,

bisa dibayangkan banyaknya sampah-sampah dikota besar yang berpenduduk

padat. Permasalahan ini akan timbul ketika sampah menumpuk dan tidak dapat

dikelola dengan baik.


UPAYA – UPAYA PENGEMBANGAN AIR BERSIH

Pengembangan air bersih dengan 3 cara yaitu :

1. Meningkatkan pemanfaatan air permukaan dan air tanah

2. Meningkatkan efisiensi air irigasi

3. Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah

(Lindsay, RK dan kawan-kawan, Teknik Sumber Daya Air jilid 2, Erlangga,

Jakarta, 1995)

Pengolahan air memerlukan suatu proses yang berturut-turut dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Tahap pertama ialah penyusunan dan pengendapan pendahuluan dari air baku.

Air baku yang diambil dari sungai atau sumber lain mula-mula dimasukkan dalam

suatu kolam besar dan dilakukan proses pengendapan pendahuluan, sehingga

material yang mengambang akan berkurang karena turun ke dasar kolam,

demikian juga dengan warna akan berkurang karena efek sinar matahari, benda-

benda yang dapat membusuk akan mengalami proses pembusukan dan melalui

proses oksidasi, kegiatan bakteri dan kandungan bakteri akan berkurang. Lamanya

air baku dalam pengendapan pendahuluan ini dapat mencapai 2-3 hari. Untuk

menjaga agar kolam pengendapan pendahuluan ini tetap berfungsi dengan baik

maka pembersihan lumpur endapan harus dilakukan secara berkala.

Penjernihan air derngan cara penyaringan

Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air

minum, memasak, mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan


air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah

rumah tangga maupun limbah industri.

2. Proses aerasi, ialah mengusahakan agar air tersebut mengalami kontak secara

luas denga udara, untuk megurangi dan menghilangkan rasa dan bau, serta gas

seperti karbondioksida, metan, dan hydrogen sulfida, menambah pH dengan

mengurangi karbondioksida, mengurangi panas (temperatur). Proses ini dilakukan

kadang-kadang dengan cara mencurahkan air dari atas ke bawah sehingga terjadi

kontak dengan udara secara luas, atau dapat juga dengan meniupkan udara ke

dalam air melalui proses mekanis.

3. Proses pemurnian air (coagulation) ini dilakukan dalam suatu bak besar, dimana

air yang telah mengalami proses aerasi tadi dicampur dengan bahan-bahan yang

dapat memurnikan air. Bahan-bahan koloid, yang mengambang dapat dipisahkan

dengan cara yaitu membuat bahan-bahan tersebut menyatu satu sama lain dengan

menambahkan material seperti alumunium soda (tawas), yang dapat mengikat

kandungan yang terapung itu dan deteksi kebocoran pada pipa air.

Anda mungkin juga menyukai