Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Busana berasal dari bahasa sansekerta "bhusana" yang berati pakaian. Busana
merupakan segala sesuatu yang dipakai manusia mulai dari ujung kepala sampai ujung
kaki yang akan menambah keindahan. sedangkan dalam arti umum busana adalah bahan
tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau
disampirkan untuk penutup tubuh seseorang .Peranan busana kerja termasuk kedalam
busana sebagai kebutuhan sekunder, sehingga harus disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang sangat beragam.Jenis pekerjaan dibagi menjadi dua yaitu, pekerjaan
outdoor dan indoor. Pekerjaan outdor atau sering disebut pekerjaan lapangan yaitu
jenis pekerjaan yang banyak melakukan aktifitas fisik, sehingga dalam pemilihan
busana kerja disesuaikan dengan aktifitas yang dijalani dan yang terpenting harus
nyaman digunakan dan menunjang pekerjaannya. Pekerjaan indoor atau lebih sering
disebut pekerjaan kantoran, aktifitasnya lebih ringan dibandingkan dengan pekerja
outdoor, namun tetap harus disesuaikan dengan aktifitas yang dijalani dan jabatan
yang disandang.Pramugari termasuk profesi yang unik, karena selain jenis
pekerjaannya adalah indoor yaitu didalam pesawat, termasuk juga pekerjaan outdoor
karena bukan bekerja di dalam sebuah gedung perkantoran. Jenis pekerjaan inilah
yang membuat seorang pramugari dituntut untuk tampil rapih, menarik, namun juga
harus profesional dalam menjalankan perannya melayani penumpang pesawat.Busana
yang kita kenakan sekarang merupakan perkembangan dari busana dasar .Busana

merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Ini artinya busana merupakan


kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, kegiatan dan aktifitas seseorang semakin banyak, sehingga
dibutuhkan berbagai jenis busana yang dapat dipakai sesuai dengan kegiatan
tersebut. Maka dari itu, ketika seseorang ingin memenuhi kebutuhan berbusana,
ia tidak hanya bertolak pada fungsi dan tujuan utama dari busana itu sendiri.
Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana melibatkan pertimbangan-
pertimbangan lain yang dianggap penting dan perlu penyesuaian, seperti
kesempatan, usia, jenis kelamin serta trend mode yang sedang berkembang pada
masanya. Hal ini memberikan peluang dan kesempatan bagi para desainer serta
produsen busana untuk lebih kreatif dalam berkarya.
Dalam menciptakan suatu desain busana, penuangan ide kreatif sangat diperlukan
untuk menciptakan suatu desain busana. Ide dapat diambil dari berbagai hal
yang ada disekeliling kita. Misalnya dari peristiwa yang terjadi, dari bentuk-
bentuk alami, dapat pula dari model busana yang telah ada yang kemudian
dikembangkan ke model busana lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekknologi yang semakin pesat menuntut
manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan diberbagai bidang. Busana
merupakan segala sesuatu yang dikenakan dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Menurut Wasia Rusbani (2001), busana disamping sebagai syarat kesehatan, juga
berfungsi sebagai penutup tubuh, melindungi tubuh, menambah nilai estetika,
memiliki rasa keindahan, memenuhi syarat peradapan dan kesusilaan. Jenis
busana dibagi menjadi bermacam-macam fungsi serta kegunaannya. Jenis busana,
yaitu, sesuai kesempatan pemakai ( pesta, kerja, santai dan lain-lain).
Seiring dengan perkembangan jaman, mode busana yang adapun semakin berkembang
sesuai dengan perkembangan mode yang beraneka ragam, baik warna, model, bahan
dan teknik pembuatan. Para perancang busana selalu menampilkan mode serta
trend warna terbaru yang simple dan menarik konsumen. Busana yang mereka
tampilkan dalam acara pameran peragaan busana pada umumnya diambil dari
pemanfaatan limbah yang disebut dengan busana kreasi. Busana kreasi adalah
busana yang dibuat sebagai hasil daya cipta, gagasan, idea atau inspirasi
seseorang yang dibuat dari bahan-bahan yang tidak lazim dipegunakan sebagai
inspirasi dalam suatu rancangan busana, dengan kreativitas yang tinggi, kita
dapat memanfaatkan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai serta tidak layak
dipergunakan sebagai sumber ide dalam menggambar suatu busana kreasi yang
indah dan menarik.
Perkembangan fashion, model busana, rancangan pakaian, gaya kostum dan lain-
lain di Indonesia sudah sampai dititik yang mengesankan. Ini bisa dilihat
dengan begitu maraknya shopping mall atau pusat perbelanjaan yang
menjual/mengiklankan macam macam gaya fashion. Tak ketinggalan juga di
sepanjang jalan pun banyak sekali toko toko yang memajang display gaya-gaya
fashion yang begitu variatif.
Ini menunjukan betapa masyarakat sekarang ini sudah sangat menyadari akan
kebutuhan fashion yang lebih dari sekedar berpakaian, tapi juga bergaya dan
trendi. Karena pakaian adalah salah satu mesin komunikasi (Umberto Eco, 1976)
atau sarana komunikasi dalam masyarakat, maka masyarakat sadar atau tidak
sadar bisa menilai kepribadian seseorang dari apa yang di pakainya. Menurut
Desmond Morris, dalam Man watching: A field guide to human behavior (1977):
”pakaian juga menampilkan peran sebagai pajangan budaya ( cultural display
)’yang di dalamnya membawa suatu pesan dan gaya hidup suatu masyarakat atau
komunitas tertentu atau lebih spesifiknya pakaian merupakan ekspresi identitas
pribadi.
Perubahan dalam fashion tidak selalu mengenai kebaruan, kadang gaya lama atau
fashion yang pernah populer dulu bisa saja muncul lagi dan di terima. Pada
artikel di situs sinar harapan dijelaskan bahwa trend fashion memang selalu
berkembang, dan perkembangannya itu didasari oleh beragam faktor, salah
satunya adalah karena terinspirasi gaya fashion pada masa sebelumnya. Pada
tahun 2000-an ini yang banyak dijadikan inspirasi para perancang busana adalah
trend fashion tahun 1980-an. Tidak hanya fashion, tapi trend musik pun ikut
diangkat kembali sebagai hal yang tak terpisahkan dari fashion-nya. Pada
pertengahan 1980-an 2
hadir musik disko, dengan fashion yang membawa budaya dan gaya hidup
komunitasnya.

Anda mungkin juga menyukai