Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mentoring

Oleh: Raudhah Ramadiyantika


“Keutamaan Sholat sunnah rawatib”

10 Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib dan


Dalilnya
Shalat adalah kewajiban yang paling utama bagi umat islam. Perintah shalat menjadi bagian dari rukun
islam , aplikasi dari rukun iman , menjalankan Fungsi Iman Kepada Kitab Allah, Fungsi Iman Kepada Allah
SWT, dan sesuai dengan isi dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia.

ads
Akan tetapi, selain shalat wajib ada juga pelaksanaan shalat sunnah yang dilakukan Rasulullah. Salah satunya
adalah shalat sunnah rawatib yang disunnahkan atau dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Shalat sunnah rawatib dilaksanakan ada yang sebelum ataupun sesudah shalat wajib. Hal ini dilakukan untuk
menambah dari shalat wajib, sehingga umat islam tetap bisa terkondisikan dan terisi keimanannya dalam
amalan shalat. Adapun tentang shalat rawatib pernah ditulis dalam kitab Riyadhussalihihn.

“Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata: Aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Seorang muslim melakukan shalat sunnah yang
bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya
sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku
mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.” (Dari Kitab Riyadhussalihin)

Amalan Sunnah Rawatib dan Keuatamaannya


Shalat Sunnah ada berbagai macam. Macam Macam Shalat Sunnah misalnya saja : Shalat Jenazah, Shalat
Malam Sebelum Tidur , dan Shalat Taubat. Tetapi shalat Rawatib sendiri memiliki keutamaan tersendiri.

Di dalam sebuah hadist pernah disampaikan bahwa “Barangsiapa yang sholat dua belas rakaat pada siang dan
malam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga“. Adanya hadist ini menunjukkanb bahwa shalat
sunnah Rawatib memiliki dampak dan manfaat yang sangat besar bagi manusia, sehingga pelaksanaannya
sangat dianjurkan.

Berikut adalah 10 keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat islam
seluruhnya.

Pahala yang Lebih Besar


Seperti yang disampaikan di atas, bahwa salah satu keutamaan shalat sunnah Rawatib mendatangkan pahala
yang besar hingga dibangunkan Allah rumah di surga. Untuk itu, sangat besar ganjaran dan pahalanya bagi
umat islam yang menjalankan. Tentu, semuanya ingin mendapatkan surga. Untuk itu, salah satu amalan yang
bisa membuat kita masuk ke surga setelah melakukan hal yang wajib adalah menjalankan sunnah Rasul yang
bisa kita lakukan. Yaitu dengan melaksanakan shalat sunnah rawatib.

2. Pengondisian Diri yang Lebih

Dengan melaksanakan shalat sunnah rawatib, maka kita akan mendapatkan pengondisian diri yang lebih.
Secara umum shalat adalah aktivitas yang mendatangkan kekuatan atau energi positif terhadap diri kita. Hal
ini dikarenakan spiritual kita terisi dengan shalat yang khusuk. Dengan shalat sunnah rwatib maka, kita juga
akan mendapatkan charger yang lebih terhadap spiritual ketuhanan diri kita. Hal ini membantu menjaga diri
kita agar selalu awas diri dan sadar akan Allah SWT.

3. Melaksanakan Sunnah Rasulullah SAW

Untuk bisa menjadi ummat Rasulullah SAW, tentunya bukan hanya identitas saja kita bisa tergolong sebagai
ummatnya. Melaksanakan ibadah sunnah, mencontoh perilaku Rasul, dan meneladani apa yang dilakukannya
adalah hal yang membuat kita menjadi seorang yang mengikuti Rasulullah. Mengaku saja sebagai ummat
Rasulullah tentu saja tidak cukup, namun harus konsisten dan terus menerus mengikuti Sunnah Rasullullah.

Untuk itu, shalat sunnah Rawatib yang dicontohkan Rasulullah secara konsisten adalah salah satu jalan
membuat kita bisa tergolong sebagai ummatnya. Untuk itu, teruslah konsisten malaksanakannya agar bisa
mendapatkan keutamaan ini.

4. Perilaku Seperti Sahabat Rasulullah

Yang melakukan sallah sunnah rawatib ini, bukan hanya Rasulullah melainkan sahabat-sahabat Rasul pun
melaksanakannya. Untuk itu, Shalat Sunnah ini sebagaimana dilakukan oleh para Sahabat Rasulullah.
Dengan menjalankannya, kita akan memiliki kesamaan dengan para sahabat Rasulullah yg shalih dan penuh
amalan kebaikan.

5. Lebih Banyak Doa dan Mendekatkan pada Allah SWT

Setiap shalat yang kita lakukan adalah membaca surat dan tentunya doa. Untuk itu, dengan menambah
shalat dengan shalat sunnah rawatib maka kita akan lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah
SWT.

Di waktu-waktu tertentu kita bisanya sering melupakan Allah SWT dan lupa untuk memanjatkan doa kepada-
Nya. Untuk itu, dengan shalat yang ditambah maka doa-doa kita pun akan bertambah, munajat kepada Allah
akan semakin banyak, dan kita akan semakin merasa dekat dengan Allah SWT. Dengan begitu, kita akan
terbaisakan menjadi hamba yang senantiasa mengingat aturan, perintah, dan hukum Allah pada manusia.

6. Tidak Banyak Terlena dengan Dunia

Shalat seperti alarm yang mengingatkan kita akan hakikat hidup di dunia. Bacaan yang kita baca, dzikir yang
kita lakukan membuat kita terkondisikan dengan amalan yang mengarahkan kepada akhirat, bukan hanya hal
duniawi saja. Untuk itu, dengan tambahan shalat sunnah rawatib semakin banyak mengingatkan kita pada
akhirat, sehingga kita tidak mudah untuk terlena dengan duniawi.
7. Lebih Banyak Menghayati Islam

Dengan melaksanakan shalat sunnah rawatib kita juga akan lebih banyak menghayati tentang islam. Islam
adalah seperangkat aturan Allah. Biasanya dalam kehidupan sehari-hari kita sering melupakan dan
melalaikan hal ini. Untuk itu, dengan tambahan shalat sunnah rawatib maka kita akan mendapatkan
penghayatan akan islam yang lebih tinggi lagi dibanding hanya dengan shalat wajib.

8. Lebih Banyak Bersyukur

Dengan memperbanyak shalat sunnah rawatib, maka kita juga akan semakin banyak bersyukur lewat dizkir
dan bacaan yang kita lantunkan. Bersyukur dalam hal ini adalah kita masih diberi waktu di dunia dan juga
menjalankan perintah-perintah Allah dengan sebaik-sebaiknya. Di luar shalat, manusia sering kali lalai untuk
bersyukur, untuk itu dalam shalat adalah hal yang bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya untuk bersyukur.

9. Takut Akan Hukum Allah SWT

Dengan memperbanyak shalat sunnah rawatib, kita juga akan mendapatkan rasa takut kepada Allah SWT.
Rasa takut ini muncul karena bentuk ketaatan dan ketundukan kita kepada Allah. Semakin sering kita
berinteraksi dengan shalat, maka kita akan semakin menyadari bahwa Allah adalah Tuhan yang harus kita
taati dan takuti segala siksaan-nya. Untuk itu, rasa takut ini muncul jika dalam shalat sering kita ingat dan
khusuk menjalankannya. Salah satunya melalui shalat sunnah rawatib yang dilakukan.

10. Menjauhi Sifat Sombong dan Riya

Shalat sunnah rawatib sebagaimana shalat wajib, membuat kita menjauhi sifat sombong dan riya. Hal ini
sebagaimana dilakukan saat shalat, kita akan selalu rukuk dan sujud kepada Allah. Saat itulah kita menjadi
seseorang yang benar-benar menghambakan diri kepada Allah SWT. Kita akan menjadi seorang hamba atau
budak yang sujud kepada Allah. Tidak ada apa-apanya kita dibandingkan Allah yang Menguasai segala jagat
raya ini.

Itulah 10 keutamaan dari shalat sunnah Rawatib. Ada juga sunnah lain yang bisa kita lakukan seperti
menjalankan Adab Ziarah Kubur, melakukan makan seperti Cara Makan Rasulullah, Keutamaan Puasa
Arafah, melaksanakan Sunnah Sebelum Tidur, mengambil Hikmah Puasa Sunnah, Kewajiban Menikah, Cara
Membahagiakan Istri Tercinta sesuai Rasulullah dan lain sebagainya. Yang terpentig dari semua itu adalah
kita bisa melakukan-nya dengan konsisten dan niat yang lurus karena Allah SWT.

Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib dan Berapa Rakaat yang Paling

Sempurna, dst – Bab 195-198 – Kitab Riyadhush Shalihin (Syaikh Prof.

DR ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr)

“Keutamaan Shalat-shalat Sunnah Rawatib yang Dikerjakan Beriringan bersama


Shalat-shalat Fardhu serta Berapa Rakaat yang Paling Sedikit, yang Paling Sempurna,
dan yang Ada di antara Keduanya“.
PEMBAHASAN DALAM REKAMAN KAJIAN KITAB
RIYADHUSH SHALIHIN INI: KITAB FADHILAH /
َ َ‫الف‬
KEUTAMAAN AMAL (‫ضائِل‬ ‫كتَاب‬
BAB KEUTAMAAN SHALAT-SHALAT SUNNAH RAWATIB YANG
BAB KE-195:
DIKERJAKAN BERIRINGAN BERSAMA SHALAT-SHALAT FARDHU SERTA
BERAPA RAKAAT YANG PALING SEDIKIT, YANG PALING SEMPURNA, DAN

YANG ADA DI ANTARA KEDUANYA ( ‫باب فضل السنن الراتبة مع‬


‫)الفرائض وبيان أقلها وأكملها وما بينهما‬
[00:16]
Dari Ummul Mukminin, Ummu Habibah, Ramlah binti Abi Sufyan radhiyallahu Ta’ala
‘anhuma: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ً‫شرةَ َر ْكعَة‬
َ ‫ع‬ َ ‫ص ِلي هللِ تَعَالى ُك َّل يَ ْو ٍم ثِ ْنتَ ْي‬ َ ‫َما ِم ْن‬
َ ُ‫ع ْب ٍد ُم ْس ِل ٍم ي‬
َ ِ‫ أو إالَّ بُن‬،‫ إالَّ بَنَى هللا لَهُ بَ ْيتًا في ال َجنَّ ِة‬،‫ض ِة‬
‫ي‬ َ ‫َير الفَ ِري‬ َ ‫عا غ‬ َ َ‫ت‬
ً ‫ط ُّو‬
‫ْت فِي ال َجنَّ ِة‬ ٌ ‫لَهُ بَي‬
“Tidak ada seorang hamba Muslim pun yang shalat karena Allah Subhanahu wa Ta’alasetiap
hari 12 rakaat shalat sunnah–bukan shalat wajib, kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
bangunkan bagi dia sebuah istana atau rumah di surga.” (H.R. Muslim)
Dua belas raka’at shalat sunnah rawatib tersebut adalah: 2 rakaat sebelum shalat
Subuh, 4 rakaat sebelum shalat Dzuhur, 2 rakaat setelah shalat Dzuhur, 2 rakaat
setelah shalat Maghrib, dan 2 rakaat setelah shalat Isya’.

BAB KE-196: BAB PENEKANAN DUA SHALAT SUNNAH SEBELUM SUBUH ( ‫باب‬
‫)تأكيد ركعتي سن ِة الصبح‬
[11:40]
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:

‫أربَعًا قَ ْب َل‬
ْ ‫ع‬ُ َ‫ي – صلى هللا عليه وسلم – َكانَ ال يَد‬ َّ ‫أن النَّب‬َّ
ُّ
‫ َو َر ْكعَتَي ِْن قَ ْب َل الغَدَا ِة‬،‫الظ ْه ِر‬
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan 4 rakaat
sebelum Dzuhur dan 2 rakaat sebelum Subuh.” (H.R. Bukhari)
BAB MERINGANKAN SHALAT SUNNAH DUA RAKAAT SEBELUM
BAB KE-197:
SUBUH SERTA PENJELASAN APA YANG DIBACA PADANYA DAN KAPAN

DILAKSANAKANNYA (‫باب تخفيف ركعتي الفجر وبيان َما يقرأ‬


‫)فيهما وبيان وقتهما‬
[31:09]
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:

‫صلي َر ْكعَتَي ِْن‬


َ ُ‫أن رسو َل هللا – صلى هللا عليه وسلم – َكانَ ي‬ َّ
‫ْح‬
ِ ‫صب‬ُّ ‫صالَ ِة ال‬
َ ‫اء َواإلقَا َم ِة ِم ْن‬ ِ َ‫َخ ِفيفَتَي ِْن بَيْن‬
ِ َ‫الند‬
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan dua rakaat yang ringan
(yang cepat) di antara adzan dan iqomah dari shalat Subuh.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

‫ َه ْل قَ َرأَ فِيهما بِأ ُ ِم‬:‫ فَيُخ َِففُ ُه َما َحتَّى أقُو َل‬،‫ص ِلي َر ْكعَتَي الفَ ْج ِر‬
َ ُ‫ي‬
ِ ‫القُ ْر‬
.‫آن‬
“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika mendengar adzan adzan Subuh
dikumandangkan, maka beliau pun melaksanakan dua rakaat sebelum Subuhdan
beliau ringankan dua rakaat tersebut sampai-sampai aku (‘Aisyah radhiyallahu ‘anha)
berkata, “Apakah Nabi membaca surat Al-Fatihah atau tidak dalam dua rakaat tersebut?”
(Karena saking cepatnya Nabi mengerjakan dua shalat sebelum Subuh tersebut.)” (H.R.
Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Muslim:

َ ‫صلي َر ْكعَتَي الفَ ْج ِر إذَا‬


.‫س ِم َع األذَانَ َويُخ َِففُ ُه َما‬ ِ ُ‫َكانَ ي‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan dua rakaat sebelum Subuhjika
beliau mendengar dikumandakannya adzan dan beliau mempercepat / meringankan dua
rakaatnya tersebut.”

BAB ANJURAN UNTUK BERBARING DI ATAS LAMBUNG KANAN


BAB KE-198:
SETELAH SHALAT DUA RAKAAT SEBELUM SUBUH, BAIK TELAH

MELAKSANAKAN SHALAT TAHAJUD MAUPUN TIDAK ( ‫باب استحباب‬


‫علَى جنبه األيمن والحث عليه‬ َ ‫االضطجاع بعد ركعتي الفجر‬
‫)سوا ٌء َكانَ تَ َه َّجدَ ِباللَّ ْي ِل أ ْم ال‬
[45:14]
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
،‫صلَّى ركعتي الفجر‬
َ ‫ي – صلى هللا عليه وسلم – إذَا‬ ُّ ‫َكانَ النب‬
.‫ط َج َع َعلَى ِش ِق ِه األ َ ْي َمن‬
َ ‫ض‬ْ ‫ا‬
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam setelah selesai shalat dua rakaat sebelum
Subuh maka beliau pun berbaring di atas lambung kanannya.” (H.R. Bukhari)

Anda mungkin juga menyukai