Proses Infeksi
Hipersekresi mukus
PO2 Menurun
PCO2 Meningkat
Sat.O2 Menurun
Mk :
Gangguan
pertukaran gas
TEORITIS
1. DEFENISI
Bronchopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau
produktif yang lama, tanda dan gejalanya biasanya suhu meningkat, nadi
paru yang disebabkan oleh bakteri , virus, jamur dan benda-benda asing (Sylvia
2. ETIOLOGI
Bakteri
Mycobacterium Tuberculosis.
Virus
Daya tahan tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein
(MEP),
penyakit menahun,
3. PATOFISIOLOGI
positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah mencapai alveolus maka
atelektasis.
napas dan napas ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan
proses.
4. ANATOMI FISIOLOGI
setinggi bronchus kiri dan kanan. Bronkus ini terbentuk oleh cincin tulang
rawan seperti trachea dan hanya ukurannya saja berbeda, brionkus juga dilapisi
yang strukturnya juga sama dengan bronchiolus dan letaknya lebih dalam pada
dan kanan . diantaranya paru-paru kiri dan kanan terdapat jantung, pembuluh
c. Gelisah/ Kelelahan.
f. Sianosis.
h. Batuk.
i. Ronchi.
(Ngastiyah,1997 : 41)
k. Sakit kepala.
l. Retraksi atau penarikan dinding dada bagian bawah saat bernafas, serta
melemah.
k. Nyeri dada kerena iritasi pleura.
6. Komplikasi
a. Atelektasis
b. Pleura Efusi
Penumpukan cairan pada rongga pleura, cairan yang terdapat dalam rongga
c. Empiema
e. Sinusitis
f. Meningitis purulenta
g. Perikarditis
a. Foto Thoraks
b. Pemeriksaan darah
pharing, bilasan bronkus atau sputum, darah, asprasi, trakea, fungsi pleura
8. Penatalaksanaan
cairan harus sesuai dengan berat badan, kenaikan suhu dan status hidrasi.
c. Jika sesak tidak terlalu hebat dapat dimulai makanan enteral bertahap
d. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal
pemberian.
I. Pengkajian
2. Riwayat kesehatan
Biasanya suhu tubuh klien meningkat (39 – 40 C), sesak nafas disertai
batuk, gelisah, kadang muntah dan diare, ronchi, sakit kepala, nafsu
3. Pemeriksaan Fisik
(sesak nafas).
a) Kepala
c) Hidung
hidung.
d) Telinga
telinga.
e) Mulut
bibir pecah-pecah.
f) Leher
g) Dada/ Thorak
halus.
h) Jantung
i) Abdomen
j) Genitalia
k) Ekstremitas
dingin.
l) Sistem persyarafan
depresi memori.
4. Pemeriksaan Penunjang
2) Pemeriksaan darah
1997: 41).
aspirasi, trakea, fungsi pleura atau aspirasi paru (Arief Masjoer, 200:
466)
Intervensi:
mempertahankan O2.
5) Bebaskan jalan dengan menghisap lendir atau sekret pada jalan nafas.
melancarkan O2 dan CO 2.
kapiler alveolus.
Intervensi :
sianosis perifer.
kepala.
mempertahankan O2.
penumpukan secret.
6) Awasi GDA, nadi oksimetri
paru.
kebutuhan tubuh.
Intervensi :
aktivitas.
memudahkan intervensi.
akut.
meningkatkan istirahat.
penyembuhan.
IV. IMPLEMENTASI
Implemtasi dilaksanakan setelah direncanakan guna memenuhi bobot
secara optimal, pelaksanaan ini dapat dilakukan secara langsung dalam
melakukan keperawatan dan mengawasi, mendiskusikan serta memberi tahu
klien tentang tindakan yang akan dilakkukan .
V. EVALUASI
Evaluasi merupakan kegiatan akhir dari asuhan keperawatan dimana