Anda di halaman 1dari 29

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

(Peran para pihak dalam mendukung Renstra Ditjen SDA)

JAKARTA, 13 NOVEMBER 2018


1
PENDAHULUAN

2
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PERMEN PUPR No. 04/PRT/M/2015 TENTANG KRITERIA
DAN PENETAPAN WILAYAH SUNGAI:
 Pola PSDA  20 thn
[Pasal 4] Pengelolaan sumber daya air untuk air permukaan
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, pemerintah daerah provinsi,
dan pemerintah daerah kabupaten/kota berdasarkan
wilayah sungai.  Rencana PSDA  20 Thn
wilayah sungai
[Pasal 5] Wilayah sungai meliputi :
lintas negara, lintas provinsi, strategis
nasional, lintas kabupaten/kota, dan  Program PSDA  5 Thn
dalam satu kabupaten/kota

PERMEN PUPR No. 10/PRT/M/2015 TENTANG RENCANA


DAN RENCANA TEKNIS TATA PENGATURAN AIR DAN TATA  Kegiatan PSDA  1 thn
PENGAIRAN :
[Pasal 3] Rencana tata pengaturan air dan tata pengairan berupa
pola pengelolaan sumber daya air.
Rencana teknis tata pengaturan air dan tata pengairan berupa
rencana pengelolaan sumber daya air. Berbasis Wilayah Sungai

3
WILAYAH SUNGAI INDONESIA
BERDASARKAN PERMEN PUPR NOMOR 04/PRT/M/2016

7 8

19 19 2 8 4
14 8
7 0
0

10 11 6 2
3 0

WS KEWENANGAN PUSAT (64)


WS KEWENANGAN PROVINSI (52)
4
WS KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA (12)
KETERSEDIAAN AIR PERMUKAAN POTENSIAL

Total potensi
air permukaan

2.783,2
Miliar m3/tahun

Sumber: Puslitbang SDA, 2016 5


KONDISI NERACA AIR PER PULAU

Domestik, Perkotaan : 1.269


Industri : 503
Domestik, Perkotaan : 4.879 Irigasi : 16.535
Industri : 1.855 Peternakan, Perikanan : 3.685 Domestik, Perkotaan : 221
Irigasi : 41.195 Industri : 88
Peternakan, Perikanan : 4.840 Irigasi : 3.966
Peternakan, Perikanan : 5

Domestik, Perkotaan : 308


Industri : 112
Irigasi : 2.733
Peternakan, Perikanan : 490
Domestik, Perkotaan : 1.520
Industri : 571
Irigasi : 40.881
Peternakan, Perikanan : 3.110
Domestik, Perkotaan : 14.415
Industri : 5.559
Domestik, Perkotaan : 1.188
Irigasi : 57.972
Industri : 447
Peternakan, Perikanan : 317
Irrigation : 13.843
Peternakan, Perikanan : 86

Sumber: Puslitbang SDA, 2016 6


PERWUJUDAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
KE DALAM PROGRAM DAN KEGIATAN
PENGELOLAAN SDA
Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
5 PILAR

1.KONSERVASI SDA  OPERASI DAN PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA


SDA
Upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan
keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar  KONSERVASI PADA MASING-MASING BIDANG
senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup,  PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI JARINGAN
baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. IRIGASI PERMUKAAN, RAWA DAN TAMBAK
2.PENDAYAGUNAAN SDA  PENGELOLAAN BENDUNGAN, DANAU DAN
BANGUNAN PENAMPUNG AIR LAINNYA
Upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan,  PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR TANAH
pengembangan, dan pengusahaan sumber daya DAN AIR BAKU
air secara optimal agar berhasil guna dan berdaya guna.
 PENGENDALIAN BANJIR, LAHAR, PENGELOLAAN
3.PENGENDALIAN DAYA RUSAK DRAINASE UTAMA PERKOTAAN, DAN
Upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan PENGAMANAN PANTAI
memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang
disebabkan oleh daya rusak air

4.SISTEM INFORMASI SDA


 PENINGKATAN TATA KELOLA PENGELOLAAN SDA
TERPADU
5.PEMBERDAYAAN MASY 7
2
PERENCANAAN
PENGELOLAAN SDA
8
SISTEM PERENCANAAN NASIONAL
UU NO. 25 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN NASIONAL

9
PRODUK PERENCANAAN JANGKA MENENGAH

RENSTRA KEMENTERIAN PUPR RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL SDA

RPJMN 2015-2019

10
SUMBER DAYA AIR PADA RPJMN 2015-2019
NAWACITA:

Bidang sumber daya air,


mendukung pencapaian
Nawacita ke-7 melalui:
Dukungan terhadap sektor
unggulan kedaulatan
pangan dan ketahanan air

SASARAN UTAMA
KEDAULATAN PANGAN : KETAHANAN AIR :
 Pembangunan irigasi 1 juta hektar  Penyediaan air baku 67,2 m3/detik
 Rehabilitasi irigasi 3 juta hektar  Irigasi dari waduk menjadi 20%
 Pembangunan 65 waduk  Kapasitas tampung menjadi 19 milyar m3 11
PETA STRATEGI DIREKTORAT JENDERAL SDA 2015-2019
(SE Direktur Jenderal SDA Nomor 04/SE/D/2018)

12
STRATEGI OPERASIONAL 2015-2019

1. Pembangunan dan rehabilitasi


tampungan air : bendungan,
embung, situ
2. Restorasi sungai, danau,
KONSERVASI

sumber air lainnya


3. Pembangunan dan rehabilitasi 1. Mendukung revitalisasi Program
pengendali sedimen GN-KPA
4. Operasi dan pemeliharaan 2. Sosialisasi kepada
tampungan air dan pemeliharaan masyarakat dan peningkatan
sumber-sumber air peran serta masyarakat sekitar sumber
5. Konservasi air tanah pada air tentang perlunya konservasi
kawasan yang memanfaatkan air 3. Pembinaan Pemerintah
tanah sebagai sumber air baku.
Daerah dan dunia usaha terkait
6. Mendukung revitalisasi Program kegiatan konservasi sumber-sumber
GN-KPA air.
4. Peningkatan peran wadah
koordinasi (Dewan SDA, TKPSDA,
Komisi Irigasi, dll) dalam perumusan
kebijakan maupun strategi dan
pelaksanaan operasionalnya.

13
STRATEGI OPERASIONAL 2015-2019
pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
PENDAYAGUNAAN
1. Peningkatan kapasitas
SUMBER DAYA AIR
pemenuhan kebutuhan
layanan sarana dan sosial dan ekonomi
prasarana air baku
produktif Pemenuhan kebutuhan
2. Penyediaan air baku diutamakan
bersifat regional dengan 1. Pengembangan dan pengelolaan sosial dan ekonomi
mempertimbangkan aspek jaringan irigasi, irigasi rawa, produktif
keterpaduan dengan RTRW, pola irigasi tambak, dan irigasi air
dan rencana pengelolaan SDA tanah melalui: peningkatan 1. Penerapan SRI,
dan didasarkan atas desain yang suplai irigasi dari penyelenggaraan O&P
menyeluruh yang didukung oleh anggaran
bendungan, peningkatan
yang memadai (AKNOP), dan
3. Sinkronisasi lokus layanan jaringan irigasi lain-lain.
penyediaan air baku dengan baru, dan pengembalian 2. Penataan dan peningkatan
Direktorat Jenderal Cipta Karya fungsi layanan jaringan kapasitas kelembagaan
irigasi yang rusak. irigasi: P3A, peningkatan
2. Pemanfaatan DAK untuk kemampuan personil O&P,
perbaikan irigasi kewenangan pembentukan dan
Daerah operasionalisasi Unit Pengelola
3. Operasi dan Irigasi, peningkatan koordinasi
pemeliharaan bangunan dan dengan instansi terkait
jaringan irigasi (Kementerian Pertanian,
4. Pengembangan irigasi dilakukan Kementerian Dalam Negeri,
Pemerintah Daerah).
dengan berkoordinasi
3. Peningkatan kapasitas potensi
dengan Kementerian
sumber energi untuk
Pertanian
mendukung kedaulatan energi
14
STRATEGI OPERASIONAL 2015-2019

PENGENDALIAN
DAYA RUSAK AIR
1. Penyusunan masterplan penanganan
banjir pada sungai-sungai prioritas
2. Monitoring kualitas air pada sungai-
sungai utama
3. Pelibatan/pemberdayaan masyarakat
1. Peningkatan luas kawasan dalam upaya pencegahan banjir dan
yang terlindungi dari daya upaya pengurangan pencemaran air
rusak air secara menyeluruh 4. Pelibatan Pemerintah Daerah dalam
berdasarkan studi penanganan penanganan banjir, drainase
banjir yang komprehensif perkotaan, dan pencemaran air.
2. Peningkatan luas kawasan 5. Penetapan sempadan sungai dan
yang terlindungi dari dampak sumber-sumber air lainnya.
lahar gunung berapi dan 6. Pembuatan atau updating flood risk
abrasi pantai map
3. Penanganan drainase 7. Pengoperasian FFWS di sungai-sungai
perkotaan (tugas baru) utama
15
STRATEGI OPERASIONAL 2015-2019

OPERASI DAN
PEMELIHARAAN
1. Seluruh prasarana SDA yang berupa aset harus
di-O&P
2. Pelaksanaan O&P dilakukan pada seluruh infrastruktur SDA,
yang meliputi jaringan irigasi, bendungan, sarana prasarana air
baku, dan sarana prasarana pengendali banjir serta wadah
(alami) yang strategis meliputi sungai perkotaan dan
danau/situ.
3. Pengalokasian anggaran untuk kegiatan O&P sesuai
dengan AKNOP secara bertahap
4. Pengembangan dan pembinaan kelembagaan
pelaksana O&P
5. Pengembangan kelembagaan O&P dilaksanakan dengan
mempertimbangkan kesiapan SDM dan regulasi

16
STRATEGI OPERASIONAL 2015-2019
KETERPADUAN TATA KELOLA SDA DUKUNGAN INTERNAL
1. Perencanaan pengelolaan SDA 1. Peningkatan kuantitas dan kualitas
pada masing-masing WS: penyusunan pola; SDM : penambahan SDM, regenerasi,
rencana, alokasi air; operasionalisasi unit peningkatan kapasitas jabatan fungsional
perencanaan; rekomendasi teknis 2. Peningkatan budaya kerja
2. Peningkatan peran serta 3. Peningkatan pengelolaan regulasi pengelolaan
stakeholders : optimalisasi TKPSDA; SDA yang difokuskan pada penyusunan
pembinaan Pemerintah Daerah, Badan dan harmonisasi Rancangan UU
Usaha, masyarakat; perijinan untuk Badan Pengganti UU No. 7 tahun 2004 serta
Usaha peraturan pemerintah yang menjadi
3. Peningkatan SISDA : website turunannya. Termasuk didalamnya adalah
Direktorat Jenderal SDA; jejaring SISDA, prosedur perijinan, penyelenggaraan
pembinaan Pemerintah Daerah, serta
one map policy; penerapan e-government
mekanisme yang mendukung percepatan
[e-programming, e-budgeting, e- pelaksanaan pembangunan
procurement, e-monitoring, e-kinerja];
pemantapan sistem komunikasi publik; 4. Peningkatan pemanfaatan teknologi
peningkatan kapasitas SDM informasi
4. Pengusahaan atau penggunaan oleh 5. Peningkatan layanan dukungan
perseorangan atau badan usaha dilakukan manajemen, termasuk BMN, SAI, dll
berdasarkan ijin pengusahaan atau
ijin penggunaan SDA
17
3
WADAH KOORDINASI
Peran serta pihak
18
PEMBENTUKAN WADAH KOORDINASI PENGELOLAAN SDA

Mengapa perlu dibentuk wadah koordinasi?

• Memerlukan keterpaduan tindak untuk menjaga kelangsungan


fungsi dan manfaat air dan sumber air
• Menyangkut kepentingan lintas sektor dan pengguna air
• Menyangkut kepentingan lintas wilayah admiistrasi
• Mengintegrasikan kepentingan berbagai
- Sektor
- Wilayah administrasi pemerintahan
- Masyarakat pengguna/pemilik kepentingan (stakeholders)
• Mencegah timbulnya konflik; sekaligus menempatkan air sebagai
unsur pemersatu antar wilayah.

19
FUNGSI KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN SDA WS

DPRD, Gurbernur,
Bupati, Walokota, REGULATOR Presiden, Para
Kades / Lurah Menteri / Ka LNK

UPT Pusat,
UPTD / SKPD, UPT Pusat
BUMN / BUMD, WADAH (BPSDA),
DEVELOPER OPERATOR UPTD/SKPD,
Badan Usaha KOORDINASI
Swasta, BUMN / PJT,
Koperasi BUMD /PDAM

Masy. Sipil : Sektor Pengguna :


Pemerhati/Pen Rumah Tangga,
gamat SDA, USER/RIDER Pertanian,
Perkebunan, Industri,
Asosiasi Profesi,
Perkotaan, Energi,
Masy. Adat, Tranasportasi,
LSM Pariwisata

20
HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA YANG
TERKAIT PENGELOLAAN SDA

KONSERVASI PENDAYAGUNAAN PENGENDALIAN


SDA SDA DAYA RUSAK AIR

Kerjasama Koordinasi & Koordinasi &


Kolaboratif Komunikasi Komunikasi

Kementerian Kementerian Kementerian


LHK, Pertanian, Pertanian, PUPR, ATR,
PUPR, ESDM, PUPR, ESDM, ESDM, LHK,
Perindustrian, LHK, ATR, Kemendagri,
ATR, Kesehatan, Perindustrian, BNPB, dan
Kemendagri Kemendagri BMKG

21
SKEMA WADAH KOORDINASI
Perpres 10 Tahun 2017

DAERAH PEJABAT YANG NAMA WADAH


WILAYAH SUNGAI
ADMINISTRASI MENETAPKAN KOORDINASI

TINGKAT DEWAN SDA


PRESIDEN
NASIONAL
NASIONAL

TKPSDA WS STRA-
NAS
MENTERI
TKPSDA WS LINTAS
PROPINSI

TINGKAT PROPINSI

TKPSDA WS LINTAS
KAB/KOTA

TINGKAT
KAB/KOTA
TKPSDA WS DALAM
KAB/KOTA

22
Wadah Koordinasi Pengelolaan SDA

Tugas Pokok: menyusun dan merumuskan kebijakan dan strategi


PSDA
Beranggotakan unsur pemerintah dan non pemerintah dalam
jumlah yang seimbang atas dasar prinsip keterwakilan
Menyangkut kepentingan lintas wilayah administrasi
Dibentuk di tingkat Nasional dan tingkat Provinsi
Dapat dibentuk di tingkat Kapubaten/Kota, dan atau WS sesuai
kebutuhan wilayah ybs
Hubungan kerja antarwadah koordinasi bersifat konsultatif dan
koordinatif

23
TUGAS-TUGAS WADAH KOORDINASI
1. Susun & Rumuskan Jak Nas PSDA
WAKOR TINGKAT
NAS –PROP- 2. Memberi pertimbangan Penetapan WS dan CAT;
KAB/KOT 3. Mon-Ev TL pelaksanaan WS & CAT serta usulan perub
WILAYAH SUNGAI Penetapan WS dan CAT Tk Nasional
4. Susun & Rumuskan Jak-PSIH3 pd Tk Nasional
DSDA
NAS 1. Susun & Rumuskan Jak.PSDA Propinsi dg memperhtikan

Basis pengelolaan SDA  Wilayah Sungai


Jaknas.
Wadah koordinasi

2. Susun & Rumuskan Jak-PSIH3 pd tk Propisi dgn


memperhatikan Jak-PSIH3 pd tk Propinsi;
3. Susun Program PSDA Popinsi
DSDA 4. Mon-Ev lak TL Tap WS & CAT usulan perub Tap WS dan
PROP CAT
1. Susun & rumus Jak PSDA Kab/kota  Jaknas & Jakprop,
dg perhatikan kepentingan Kab/Kota sekitarnya;
2. penyusunan program PSDA Kab/kota;
DSDA 3. Susun & rumus JakPSIH3 tk Kab/kota dg memperhatikan
KAB Jak PSIH3tk Provinsi; dan
4. Mon-Ev lak TL Tap WS & CAT serta usul perub Tap WS &
CAT
1. Ranc. Pola & Ranc. rencana PSDA WS;
2. Ranc. program & ranc. rencana kegiatan PSDA WS;
3. usulan rencana alokasi air di setiap SA di WS;
4. Rencana pengelolaan SIH3 pada WS;
TKPSDA 5. Ranc. pendayagunaan SDM, Keu. Alat, & kelembagaan
optimalkan kinerja PSDA WS
6. Pertimbangan kpd Menteri mengenai PSDA WS 24
4
PERMEN PUPR NO.17/PRT/M/2017
TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PADA TINGKAT WILAYAH SUNGAI

25
ORGANISASI DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN

WK Ketua Ketua Harian Anggota


1 TKPSDA-WS Lin- Ka.Bappeda Prov Ka.Dinas PSDA Pemerintah &
Neg di lokasi WS di lokasi WS Nonpemerintah**)
2 TKPSDA-WS Lin- Ka.Bappeda Prov Ka.Dinas PSDA Pemerintah &
Prov (bergantian) (bergantian) Nonpemerintah**)
3 TKPSDA-WS Stra- Ka.Bappeda Prov Ka.Dinas PSDA Prov Pemerintah &
Nas Nonpemerintah**)
4 TKPSDA-WS Lin- Ka.Bappeda Prov Ka.Dinas PSDA Prov Pemerintah &
Kab/Kota Nonpemerintah**)
5 TKPSDA-WS Dlm Ka.Bappeda Kab Ka.Dinas PSDA Kab Pemerintah &
Kab/Kota Nonpemerintah**)

26
KEANGGOTAAN TKPSDA

Keanggotaan TKPSDA yang berasal dari unsur Pemerintah terdiri atas:


Wakil Instansi : Pemerintah Pusat, Pemprov, Pemkab/Kota

Keanggotaan TKPSDA yang berasal dari unsur Nonpemerintah terdiri atas:

Organisasi/asosiasi masyarakat adat, pengguna air untuk pertanian, pengusaha air


minum, industri pengguna air, pengguna air untuk perikanan, konservasi SDA,
pengguna SDA untuk energy listrik, transportasi, pariwisata/olahraga, pertambangan,
pengusaha bidang kehutanan dan organisasi/asosiasi pengendali daya rusak air.

27
TUGAS DAN FUNGSI TKPSDA WS
Bertugas membantu Menteri/gubernur/bupati/walikota dalam Menyelenggarakan fungsi :
melakukan koordinasi:
a. pembahasan rancangan pola dan rancangan rencana a. konsultasi dengan pihak terkait;
pengelolaan sumber daya air pada WS lin- b. pengintegrasian dan penyelarasan
neg/linprov/stranas/linkabkota/dalam kabkota; kepentingan antarsektor, antarwilayah
b. pembahasan rancangan program dan rancangan rencana serta antarpemilik kepentingan dalam
kegiatan pengelolaan sumber daya air pada WS lin- pengelolaan sumber daya air pada WS
neg/linprov/stranas/linkabkota/dalam kabkota; lin-neg/linprov/stranas/linkabkota/dalam
c. pembahasan usulan rencana alokasi air dari setiap sumber kabkota; dan
air pada WS lin-neg/linprov/stranas/linkabkota/ dalam c. kegiatan pemantauan dan evaluasi
kabkota; pelaksanaan program dan rencana
d. pembahasan rencana pengelolaan sistem informasi kegiatan pengelolaan sumber daya air
hidrologi, hidrometeorologi, dan hidrogeologi pada WS lin- pada WS lin-
neg/linprov/stranas/linkabkota/dalam kabkota untuk neg/linprov/stranas/linkabkota/dalam
mencapai keterpaduan pengelolaan sistem informasi; kabkota.
e. pembahasan rancangan pendayagunaan kelembagaan
pengelolaan sumber daya air pada WS lin-
neg/linprov/stranas/linkabkota/dalam kabkota; dan
f. pemberian pertimbangan kepada
Menteri/gubernur/bupati/walikota mengenai pelaksanaan
PSDA pada WS WS lin-neg/linprov/stranas/linkabkota/dalam
kabkota.
28
Terima Kasih

29

Anda mungkin juga menyukai