Anda di halaman 1dari 35

Untuk Kalangan Sendiri

Tujuan dari percobaan ini adalah memahami konsep instrumentasi di dunia industri
yang berhubungan dengan elektropneumatik. Agar pemahaman dari konsep
instrumentasi elektropneuamtik tercapai, maka dalam percobaan ini diharapkan mampu
untuk:
1. Mengenal dan memahami sistem pneumatik, baik pure/full pneumatik maupun
electropneumatik.
2. Mengenal dan memahami bentuk, lambang, dan fungsi macam -macam katup
(valve) dan silinder.
3. Mampu mensimulasikan rangkaian pneumatik sederhana dengan FluidSim
Perintah ini digunakan untuk membuat desain skematik, library, atau file
VDHL yang baru. Jumlah window yang dapat dibuka tergantung pada
kemampuan resource setiap system. Kita dapat dari satu window ke
window lain dengan melihat angka yang tertera di bagian bawah
window yang menandakan window ke berapa yang sedang aktif.
Perintah ini digunakan untuk membuka file desain, library, atau VDHL
yang sudah ada.
Perintah ini digunakan untuk menyimpan file desain, library, atau
proyek yang aktif. Apabila kita menyimpan proyek. Capture akan
menciptakan backup dengan ekstensi *.DBK. Jika berupa library,
ekstensinya. OBK, dan bila berupa skematik, tidak ada backup yang
dibuat
Gunakan perintah ini untuk melihat tampilan desain skematik yang kita
buat. Setelah mengatur setting dikotak dialog Circuit Preview, klik OK
untuk menampilkan dokumen tercetak. Kita dapat menggunakan tombol
di bagian atas window untuk melihat halaman yang berbeda dan
memperbesar atau memperkecil tampilannya.
Perintah ini digunakan untuk mengambil desain EDIF dan PDIF. Desain
EDIF harus berupa grafis dan bukan netist.
Perintah ini digunakan untuk mengirimkan desain EDIF dan halaman
skematik DXF. Perintah ini menyimpan desain EDIF dan bukan nettist.
Halaman skematik DXF disimpan dalam format AutoCad v12.

Melakukan pengecekan secara otomotis, apabila terdapat troubleshoot


pada rangkaian, maka check superficially akan mengeluarkan perintah
dan build and run tidak dapat dijalankan.

Bagian dari menu library yang berfungsi menampilkan project baru


Hierarchical
dengan optional yang lebih terbatas, diantaranya : distance rule, parts
view
list, state diagram, text dan valve solve
adalah bagian dari menu library yang menampilkan project dengan
Total view
pilihan katup yang beragam atau menyeluruh pada halaman project
adalah menu pilihan dalam library dimana sama seperti dengan total
Fluidsim
view, hanya saja pada menu ini katup yang digunakan tidak dapat diedit
version 2
atau dikendalikan
Distance adalah bentuk menu dalam insert yang menentukan jarak seberapa jauh
rule acting cylinder itu bekerja dapat diatur dalam menu ini
adalah bentuk dari salah satu menu pada insert yang merupakan bagian
Part list
dari daftar dalam bentuk kolom tidak berbeda seperti teks
merupakan jenis dari menu insert yang berguna menampilkan tulisan
Text atau karakter yang ingin dimasukkan kedalamnya menggunakan menu
ini

Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi


energi kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan
aktuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir.

1.

2.

Simbol-simbol aktuator linear sebagai berikut:

SIMBOL NAMA KOMPONEN

Silinder kerja tunggal


Silinder kerja tunggal, piston dengan
magnet tetap

Silinder kerja ganda

Simbol aktuator gerakan putar:

SIMBOL NAMA KOMPONEN

Motor udara, putaran satu arah, kapasitas


tetap.

Motor udara, putaran satu arah, kapasitas


bervariasi.

Motor udara, putaran dua arah ,kapasitas


bervariasi.

Aktuator putar lintasan terbatas. Putaran


dua arah.

a). Silinder Kerja Tunggal

Silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang dipasang pada sisi
suplai udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi batang piston silinder
dikeluarkan ke atmosfir melalui saluran pembuangan. Jika lubang pembuangan
tidak diproteksi dengan sebuah penyaring akan memungkinkan masuknya partikel
halus dari debu ke dalam silinder yang bisa merusak seal.

Apabila lubang pembuangan ini tertutup akan membatasi atau menghentikan


udara yang akan dibuang pada saat silinder gerakan keluar dan gerakan akan
menjadi tersentak-sentak atau terhenti. Seal terbuat dari bahan yang fleksibel yang
ditanamkan di dalam piston dari logam atau plastik. Selama bergerak permukaan
seal bergeser dengan permukaan silinder.

Gambar konstruksi silinder kerja tunggal sebagai berikut:

Gambar 3.6 Konstruksi Silinder Kerja Tunggal


Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.

Prinsip Kerja: Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi


permukaan piston, sisi yang lain terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa
memberikan gaya kerja ke satu arah. Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh
gaya pegas yang ada didalam silinder direncanakan hanya untuk mengembalikan
silinder pada posisi awal dengan alasan agar kecepatan kembali tinggi pada kondisi
tanpa beban.

Pada silinder kerja tunggal dengan pegas, langka h silinder dibatasi oleh
panjangnya pegas. Oleh karena itu silinder kerja tunggal dibuat maksimum
langkahnya sampai sekitar 80 mm.

b). Silinder Kerja Ganda

Konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal,
tetapi tidak mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja ganda mempunyai dua
saluran (saluran masukan dan saluran pembuangan). Silinder terdiri dari tabung
silinder dan penutupnya, piston dengan seal, batang piston, bantalan, ring pengikis
dan bagian penyambungan. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3.7 Konstruksi Silinder kerja ganda

Prinsip Kerja :Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan
piston (arah maju), sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir,
maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston
akan terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan
silinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston
(arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke
atmosfir.

Keuntungan silinder kerja ganda dapat dibebani pada kedua arah gerakan batang
pistonnya. Ini memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel. Gaya yang
diberikan pada batang piston gerakan keluar lebih besar daripada gerakan
masuk. Karena efektif permukaan piston dikurangi pada sisi batang piston oleh luas
permukaan batang piston.

Macam-macam silinder kerja ganda

SIMBOL NAMA KOMPONEN

Silinder kerja ganda

Silinder kerja ganda dengan batang piston


sisi ganda.

Silinder kerja ganda dengan bantalan


udara tetap dalam satu arah.

Silinder kerja ganda dengan bantalan


udara tunggal , dapat diatur pada satu sisi.

Silinder kerja ganda dengan bantalan


udara ganda , dapat diatur pada kedua
sisi.

Silinder kerja ganda dengan bantalan


udara ganda , dapat diatur pada kedua sisi
dan piston bermagnet.

a). Katup kontrol arah

Katup kontrol arah adalah bagian yang mempengaruhi jalannya aliran udara.
Aliran udara akan lewat, terblokir atau membuang ke atmosfir tergantung dari lubang
dan jalan aliran KKA tersebut. KKA digambarkan dengan jumlah lubang dan jumlah
kotak. Lubang-lubang menunjukkan saluran - saluran udara dan jumlah kotak
menunjukkan jumlah posisi.

Cara membaca simbol katup pneumatik berikut:


Kotak menunjukkan posisi pensakelaran katup

Jumlah kotak menunjukkan jumlah posisi


pensakelaran katup
Contoh : - jumlah kotak 2 menunjukkan hanya 2
kemungkinan pensakelaran misal :
posisi ON dan posisi OFF.
- jumlah kotak 3 menunjukkan 3
kemungkinan pensakelaran misal :
posisi 1 - 0 - 2

Garis menunjukkan lintasan aliran.


Panah menunjukkan arah aliran

Garis blok menunjukkan aliran tertutup ( terblokir )

Garis diluar kotak menunjukkan saluran masukan


dan keluaran, digambar di posisi awal

Simbol-simbol katup kontrol arah sebagai berikut:


Metode Pengaktifan:

Metode pengaktifan KKA bergantung pada tugas yang diperlukan . Jenis


pengaktifan bervariasi, seperti secara mekanis, pneumatis, elektris dan kombinasi dari
semuanya. Simbol metode pengaktifan diuraikan dalam standar DIN 1219 berikut ini:

Jenis Pengaktifan Keterangan

Mekanik :

Operasi tombol

Tombol

Operasi tuas

Pedal kaki

Pegas kembali

Operasi rol
Operasi rol, satu arah

Pneumatis

Pengaktifan langsung pneumatik

Pengaktifan tidak langsung pneumatik


(pilot / pemandu)

Listrik

Operasi dengan solenoid tunggal

Operasi dengan solenoid ganda

Kombinasi

Solenoid ganda dan operasi pilot


(pemandu ) dengan tambahan manual

Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve)


Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve) berfungsi untuk menghambat
arah aliran untuk satu arah aliran.

Gambar 3.8 check valve.


Katup kontrol balik fungsi arah aliran/fungsi ATAU (shuttle valve)
Katup kontrol balik fungsi arah aliran/fungsi ATAU (shuttle valve) berfungsi untuk
mengontrol arah aliran satu arah atau dua sumber tekanan yang masuk.

Gambar 3.9 Shuttle valve.


Katup kontrol tekanan ganda arah aliran/fungsi AND (two pressure valve)
Katup ini berfungsi untuk mengontrol arah aliran dari dua sumber tekanan yang
masuk.

Gambar 3.10 two pressure valve.


a) Katup kontrol tekanan
Katup kontrol tekanan berfungsi untuk mengontrol tekanan yang masuk atau
keluar.

Macam-macam katup kontrol tekanan antara lain;

Katup kontrol tekanan jenis relief.

Gambar 3.11 katup kontrol tekanan jenis relief.

Katup kontrol tekanan jenis non relief.

Gambar 3.12 katup kontrol tekanan jenis non relief.

b) Katup kontrol aliran

Katup kontrol aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau laju
aliran).

Macam-macam katup kontrol aliran antara lain;

Katup kontrol dua arah aliran


Katup kontrol dua arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau
laju aliran) dari dua arah aliran.
Gambar 3.13 katup kontrol dua arah aliran.

Katup kontrol satu arah aliran


Katup satu arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau laju
aliran)hanya dari satu arah aliran.

Gambar 3.14 katup kontrol satu arah aliran.

Katup kontrol penunda waktu arah aliran.


Katup kontrol penunda waktu arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran
(kecepatan atau laju aliran) terhadap fungsi waktu atau menunda waktu arah
aliran.

Gambar 3.15 katup kontrol penunda waktu arah aliran.

Jalankan program awal fluid-Sim, klik menu START - PROGRAM - FESTO

FLUIDSIM atau klik icon pada tampilan dekstop anda. lalu akan
muncul windows fluid-sim sebagai berikut:
Gambar 3.16 Tampilan pada Fluid-Sim.

Untuk membuat lembar kerja baru, Klik menu file new atau klik icon
sehingga akan menampilkan lembar kerja sebagai berikut:

Gambar 3.17 Tampilan lembar kerja pada Fluid-Sim.

Buatlah rangkaian ini go + go , rangakaian ini cara kerjanya ketika silinder go


(posisi awal) menyentuh roll katup 3/2 way valve maka katup tersebut akan aktif
dan sekaligus mengarilkan udara ke katup 5/2 way valve no 14 kemudian 5/2
way valve aktif dan no 4 akan mengalirkan udara ke silinder dan silinder akan
go + (maju) lalu batang silinder menyentuh roll katup 3/2 way valve dan katup
tersebut mengalirkan udara ke katup 5/2 way valve no 12 dan mengalirkan
udara ke katup silinder sehingga go dan akan terus berulang-ulang.
Gambar 3.18 Rangkaian pur pneumatik

Komponennya dalah sebagai berikut:


Katup 5/2 way valve Distance rules
Katup 3/2 way valve Compressed air supply
Double acting cilinder

Letakkan kursor pada katup yang diinginkan pada bagian tabel katup.

Gambar 3.19 Tampilan katup pada menu total view.

kemudian klik sambil di geser ke arah lembar kerja.


Gambar 3.20 Memasukkan katup pada lembar kerja.

Tempatkan sesuai posisi yang memudahkan dalam perangkaian.

Gambar 3.21 Menempatkan posisi katup untuk memudahkan dalam perangkaian.

Khusus untuk double acting cilinder atau acting cilinder, kita harus mengedit

pada distance rulesnya bukan pada katup silindernya.


Sehingga silinder dapat bergerak . Caranya klik ganda pada distance rules maka
akan muncul
Gambar 3.22 Tampilan distance rule.

Kolom pada label digunakan untuk nama posisi


Kolom pada position menentukan jangkauan batang silinder ketika go +
(bergerak maju).
Label a menunjukan posisi 0 (posisi awal) dan Label b menunjukkan posisi
akhir.
Kita dapat mengisinya seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.23 Mengisi kolom pada kotak dialog distance rule.

Untuk mengedit katup kita melakukan double klik pada katup yang akan di edit
Setelah itu, akan muncul tampilan configure way valve, dalam tampilan ini kita
dapat mengedit katup-katup sesuai dengan permintaan. biasanya katup di edit
untuk memunculkan pengontrol katup dan pegas pengembali.

Gambar 3.24 Tampilan configure way valve.


Dalam configure way valve terdapat banyak pilihan diantaranya :

Spring-returned digunakan untuk menampilkan pegas pada katup.


Piloted digunakan untuk menampilkan simbol untuk selenoid.
Manually digunakan untuk menampilkan pengontrol secara manual.
Mecanically digunakan untuk menampilakan pengontrol mekanik.
Pneumatically/Electrically digunakan untuk menampilkan pengontrol dari
udara maupun dari elektrik (selenoid).
Pilih pada kolom pengontrol pneumatik dan elektropneumatik

. lalu pilih yang simbol angin .dalam memilih


pengontrol katup ini harus di sesuaikan dengan rangkain. Jika rangkaian tersebut
menggunakan katup pengontrol mekanik maka kita pilih kolom mecanically

lalu pilih katup pengontrol mekanik sesuai kebutuhan.


Tidak harus kita menggunakan katup pengontrol dengan angin. kita juga dapat
menggunakan katup pengontrol dengan mekanik maupun manual yang
dipadukan dengan pegas sebagi pengembali katup pengontrol ke tiitk semula.
Kemudian mengedit katup pembuangan, hal ini dilakukan karena dalam katup
pneumatik no 3,5 adalah katup pembuangan. Caranya double klik no 3 pada

katup kemudian akan muncul pneumatic connection

Gambar 3.25 Tampilan pneumatic connection.

Lalu pilih simbol katup pembuangan pada terminator, kemudian klik ok.
Gambar 3.26 Tampilan katup pembuangan pada terminator.

Buatlah rangkain pneumatik dari beberapa kasus dibawah ini:


1) Dua buah Silinder kerja ganda A dan B. Silinder Kerja A akan bergerak maju
sampai menyentuh limit switch depan dan akan disusul dengan silinder kerja
ganda B maju sampai menyentuh limit switch depan kemudian dilanjutkan
silinder A mundur sampai menyentuh limit switch belakang dan terakhir silinder
B akan mundur. Gerakan ini akan berlangsung terus menerus jika tombol start
ditekan dana kan berhenti jika tombol start dilepaskan.

Gambar 3.27 Contoh rangkaian pengendali pneumatik


2) Dua buah Silinder kerja ganda A dan B. Silinder Kerja A akan bergerak maju
sampai menyentuh limit switch depan dan akan disusul dengan silinder kerja
ganda B mundur sampai menyentuh limit switch belakang kemudian dilanjutkan
silinder A mundur sampai menyentuh limit switch belakang dan terakhir silinder
B akan maju. Gerakan ini akan berlangsung terus menerus jika tombol start
ditekan dana kan berhenti jika tombol start dilepaskan.
3) Tiga buah Silinder kerja ganda A, B dan C. Silinder Kerja A akan bergerak maju
sampai menyentuh limit switch depan dan akan disusul dengan silinder kerja
ganda B maju sampai menyentuh limit switch depan kemudian dilanjutkan
silinder A mundur sampai menyentuh limit switch belakang dan terakhir silinder
B akan mundur. Gerakan ini akan berlangsung sebanyak 3 kali dan akan
membuat silinder kerja ganda C maju sampai menyentuh limit switch depan
kemudian akan mundur hingga menyentuh limit switch belakang. Proses ini akan
berulang secara terus menerus.

Dalam merangkai katup kita harus mengetahui angka-angka yang ada dalam

pneumatik yaitu 3,5 merupakan katup pembuangan dan angka 1

. menunjukan katup masukan , kemudian angka 2,4


. menunjukan katup keluaran.
Dalam merangakai kita hanya mengeklik pada katup pertama kemudian klik lagi
pada katup kedua

Gambar 3.27 merangkai katup.

Namun dalam merangkainya tidak boleh sembarang dan harus sesuai dengan
rangkaian yang ada
Gambar 3.28 Rangkaian pneumatik.

Jalankan program awal fluid-Sim, klik menu START - PROGRAM - FESTO

FLUIDSIM atau klik icon pada tampilan dekstop anda. lalu akan muncul
windows fluid-sim sebagai berikut:

Gambar 3.29 Tampilan pada Fluid-Sim.

Untuk membuat lembar kerja baru, Klik menu file new atau klik icon
sehingga akan menampilkan lembar kerja sebagai berikut:
Gambar 3.29 Tampilan lembar kerja pada FluidSim.

Buatlah rangkaian go + go , rangakaian ini cara kerjanya ketika silinder go


(posisi awal) menyentuh NO A maka Y1 akan aktif dan sekaligus katup 5/2 way
valve no 14 Mengalirkan udara ke silinder dan silinder akan go + (maju). lalu
batang silinder menyentuh NO B dan mengaktifkan Y2 selkaligus katup 5/2 way
valve no 12 mengalirkan udara ke silinder sehingga go dan akan terus beruang-
ulang.

Gambar 3.30 Rangkaian elektropneumatik.

Komponennya dalah sebagai berikut:


Katup 5/2 way valve.
Double acting cilinder.
Distance rules.
Compressed air supply.
Brake switch.
Make switch.
Electrical conection 24V.
Electrical conection 0V.

Letakkan kursor pada katup yang diinginkan pada bagian tabel katup.

Gambar 3.31 Tampilan katup-katup pada menu total view.

kemudian klik sambil di geser ke arah lembar kerja .

Gambar 3.32 Memasukkan katup pada lembar kerja.

Tempatkan sesuai posisi yang memudahkan dalam perangkaian.


Gambar 3.33 Menentukan posisi katup untuk memudahkan dalam merangkai.

Namun untuk simbol selenouid pada komponen elektronya, kita mengambil dari
menu library, caranya klik pada menu library pilih version fluidSIM 2.

Gambar 3.34 mencari simbol selenoid dalam library di menu Fluidsim version 2.

Kemudian akan muncul tampilan seperti kotak dialog pada total view, lalu pilih

ini untuk simbol selenoid. Untuk perbedaan total view dan fluidsim
version 2 hanya terletak pada katupnya. Untuk total view katup dapat di edit
namun untuk Fluidsim version 2 katup tidak bisa di edit dan katupnya sudah ada
pengontrolnya.
Gambar 3.35 Tampilan Fluidsim version 2.

Khusus untuk double acting cilinder atau acting cilinder, kita harus mengedit

pada distance rulesnya bukan pada katup silindernya.


Sehingga silinder dapat bergerak . Caranya klik ganda pada distance rules maka
akan muncul kotak dialog distance rule.

Gambar 3.36 Tampilan distance rule.

Kolom pada label digunakan untuk nama posisi


Kolom pada position menentukan jangkauan batang silinder ketika go +
(bergerak maju)
Kita dapat mengisinya seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.37 Mengisi kolom pada distance rule.


Untuk mengedit katup kita melakukan double klik pada katup yang akan di edit
Setelah itu akan muncul tampilan configure way valve, dalam tampilan ini kita
dapat mengedit katup-katup sesuai dengan permintaan. biasanya katup di edit
untuk memunculkan pengontrol katup dan pegas pengembali.

Gambar 3.38 Tampilan configure way valve.

Dalam configure way valve terdapat banyak pilihan diantaranya :

Spring-returned digunakan untuk menampilkan pegas pada katup.


Piloted digunakan untuk menampilkan simbol untuk selenoid.
Manually digunakan untuk menampilkan pengontrol secara manual.
Mecanically digunakan untuk menampilakan pengontrol mekanik.
Pneumatically/Electrically digunakan untuk menampilkan pengontrol dari
udara maupun dari elektrik (selenoid).
Pilih pada kolom pengontrol pneumatik dan elektropneumatik.

. lalu pilih yang simbol selenoid . dalam memilih


pengontrol katup ini harus di sesuaikan dengan rangkain.
Kemudian mengedit katup pembuangan, hal ini dilakukan karena dalam katup
pneumatik no 3,5 adalah katup pembuangan. Caranya double klik no 3 pada

katup kemudian akan muncul pneumatic connection


Gambar 3.39 Tampilan pneumatic connection.

Lalu pilih simbol katup pembuangan pada terminator, kemudian klik ok.

Gambar 3.40 Tampilan katup pembuangan pada terminator.

Dalam merangkai katup kita harus mengetahui angka-angka yang ada dalam

pneumatik yaitu 3,5 merupakan katup pembuangan dan angka 1

. menunjukan katup masukan, kemudian angka 2,4 .


menunjukan katup keluaran.
Dalam merangakai kita hanya mengeklik pada katup pertama kemudian klik lagi
pada katup kedua
Namun dalam merangkainya tidak boleh sembarang dan harus sesuai dengan
rangkaian yang ada.

.
Gambar 3.41 Rangkaian pur pneumatik.
Untuk selenoidnya kita hanya mengisi label sesuai rangakaian

Gambar 3.42 Rangakaian elektropneumatik.

dengan cara double klik pada katup selenoid lalu akan


muncul tampilan valve selenoid kemudian masukkan label sesuai rangkaian.
Gambar 3.43 Kotak diaolg valve selenoid connection.

Begitupun untuk NO Maupun NC kita hanya mengisi label saja.

Gambar 3.44 Menentukan NO dan NC sesuai label pada D distance rule.

Dengan cara klik pada NO kemudian akan muncul kotak dialog make switch
kemudian masukkan label.

Gambar 3.45 Tampilan kotak dialog make switch.

Jalankan program awal fluid-Sim, klik menu START - PROGRAM - FESTO

FLUIDSIM atau klik icon pada tampilan dekstop anda. lalu akan
muncul windows fluid-sim sebagai berikut:
Gambar 3.46 Tampilan pada Fluid-Sim.

Untuk membuat lembar kerja baru, Klik menu file new atau klik icon
sehingga akan menampilkan lembar kerja sebagai berikut:

Gambar 3.47 Tampilan lembar kerja pada Fluid-Sim.

Buatlah rangkaian ini go + go , rangakaian ini cara kerjanya ketika silinder go


(posisi awal) menyentuh roll katup 3/2 way valve maka katup tersebut akan aktif
dan sekaligus mengarilkan udara ke katup 5/2 way valve no 14 kemudian 5/2
way valve aktif dan no 4 akan mengalirkan udara ke silinder dan silinder akan
go + (maju) lalu batang silinder menyentuh roll katup 3/2 way valve dan katup
tersebut mengalirkan udara ke katup 5/2 way valve no 12 dan mengalirkan
udara ke katup silinder sehingga go dan akan terus berulang-ulang.
Gambar 3.48 Rangkaian pur pneumatik

Komponennya dalah sebagai berikut:


Katup 5/2 way valve
Katup 3/2 way valve
Double acting cilinder
Distance rules
Compressed air supply

Dalam mensimulasikan sebuah rangkaian kita harus mengetahui simbol-simbol


yang digunakan.

Stop digunakan untuk menghentikan suatu rangkaian yang sedang


berjalan/bekerja (simulasi).

Start digunakan untuk menjalankan suatu rangkaian secara otomatis.

Pause digunakan untuk menghentikan suatu program yang bersifat


sementara.

Reset digunakan untuk mengembalikan suatu rangkaian ke posisi semula


(posisi awal).

Single step digunakan utuk menjalankan program dengan cara step by step.
Simulate until state change hampir sama dengan single step yaitu
menjalankan program dengan step by step.
Ketika kita ingin mensimulassikan secara otomatis maka kita gunakan

. Maka silinder akan bergerak maju mundur dan akan terus berulang-

ulang sebelum kita tekan tombol stop .

Gambar 3.49 silinder bergerak maju.

Gambar 3.50 silinder bergerak mundur.

namun berhati hatilah, terkadang ranngkaian terjadi error ketika di simulasikan.


Gambar 3.51 rangkaian yang error
Hal ini dapat di atasi dengan memisahkan jalur rangkaian agar tidak menumpuk,
karena kebanyakan error disebabkan oleh penumpukan jalur rangkaian.

Gambar 3.51 Rangkaian yang tidak error setelah di koreksi

Buatlah rangkain pneumatik dari kasus - kasus dibawah ini:


1. Dua buah Silinder kerja ganda A dan B. Silinder Kerja A akan bergerak maju sampai
menyentuh limit switch depan dan akan disusul dengan silinder kerja ganda B maju
sampai menyentuh limit switch depan kemudian dilanjutkan silinder A mundur
sampai menyentuh limit switch belakang dan terakhir silinder B akan mundur.
Gerakan ini akan berlangsung terus menerus jika tombol start ditekan dana kan
berhenti jika tombol start dilepaskan.

Gambar 3.52 Contoh rangkaian pengendali elektropneumatik


2. Dua buah Silinder kerja ganda A dan B. Silinder Kerja A akan bergerak maju sampai
menyentuh limit switch depan dan akan disusul dengan silinder kerja ganda B mundur
sampai menyentuh limit switch belakang kemudian dilanjutkan silinder A mundur
sampai menyentuh limit switch belakang dan terakhir silinder B akan maju. Proses
akan berhenti setelah sistem berjalan sebanyak 3 kali atau tombol start dilepaskan.
(kerjakan dengan menggunakan 2 relay).
Tiga buah Silinder kerja ganda A, B dan C. Silinder Kerja A akan bergerak maju
sampai menyentuh limit switch depan dan akan disusul dengan silinder kerja ganda B
maju sampai menyentuh limit switch depan kemudian dilanjutkan silinder A mundur
sampai menyentuh limit switch belakang dan terakhir silinder B akan mundur.
Gerakan ini akan berlangsung sebanyak 3 kali dan akan membuat silinder kerja ganda
C maju sampai menyentuh limit switch depan kemudian akan mundur hingga
menyentuh limit switch belakang. Proses ini akan berulang secara terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai