Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS PERBANDINGAN EFEKTIFITAS

STRUKTUR GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN


SHEAR WALL DAN KOMBINASI ANTARA SHEAR
WALL – OUTRIGGER

Nama Mahasiswa : 1. Yachub Syahriar 3108100142


2. M. Faishal M 3108100145
Jurusan : Teknik Sipil – FTSP – ITS
Dosen Pembimbing : 1. Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D
2. Data Iranata, ST.,MT., Ph.D

ABSTRAK

Sampai saat ini, dinding geser telah umum digunakan


untuk memikul beban geser akibat gempa. Untuk bangunan
bertingkat tinggi dimensi dinding geser yang dibutuhkan menjadi
besar karena momen lentur dan gaya geser yang harus ditahan
menjadi sangat besar. Salah satu solusi mengatasi masalah
tersebut adalah pemasangan outrigger pada bangunan bertingkat
tinggi. Outrigger adalah komponen dinding yang berfungsi
sebagai balok. Penggunaan outrigger dapat mengurangi momen
yang terjadi pada dinding geser beserta kolom dinding geser,
sehingga diharapkan dimensi pada dinding geser dapat
berkurang. Penambahan kekakuan tersebut dapat mengurangi
drift maksimum struktur dan periode bangunan. Sehingga
penggunaan outrigger juga dapat menambah kekakuan struktur
gedung.
Tinggi lantai pada bangunan gedung juga mempengaruhi
besarnya drift maksimum. Oleh karena itu variasi tinggi
bangunan juga akan menentukan efektifitas penggunaan system
ourigger. Sehingga pada tiap variasi tinggi lantai juga akan
berbeda – beda penggunaan sistem penahan beban lateralnya.
Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui elemen struktur
mana yang paling efektif untuk digunakan pada gedung

iii
bertingkat tinggi. Dalam pembahasan TA ini dianalisa 2 variasi
ketinggian gedung dengan tinggi 30,40. Dari masing-masing
ketinggian tersebut dimodelkan dengan dua jenis penggunaan
elemen struktur yang dipakai untuk menahan beban lateral, yaitu
struktur gedung yang menggunakan shear wall dan struktur
gedung yang menggunakan kombinasi antara shear wall dan
outrigger. Struktur gedung 30 dan 40 lantai mempunyai nilai
kelangsingan struktur masing-masing sebesar 0,25 dan 1,1875.
Gedung dengan tingkat kelangsingan lebih kecil dari 0,25 lebih
efisien dari segi biaya jika memakai outrigger sebagai elemen
struktur penahan gaya lateralnya. Untuk gedung 30 lantai
(shearwall) membutuhkan waktu 212 hari dengan biaya sebesar
Rp 39.074.562.561.49 untuk gedung 30 lantai (shearwall –
outrigger) membutuhkan waktu 220 hari dengan biaya sebesar
Rp 38.850.903.199,39, dan untuk gedung 40 lantai (shearwall)
membutuhkan waktu 332 hari dengan biaya sebesar Rp
55.117.236.577,85, untuk gedung 40 lanttai (shearwall –
outrigger) membutuhkan waktu 340 hari dengan biaya sebesar
Rp 53.837.462.940,45.

Kata kunci : efektifitas biaya dan waktu, outrigger, shearwall.

iv

Anda mungkin juga menyukai