Anda di halaman 1dari 25

Cara menghitung RAB Volume pekerjaan

I. Pekerjaan Awal
1. Teknik Sipil - PengukuranYang dimaksud dengan
pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk
menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran
batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg
satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari
dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang
Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.
2. Bowplank Digunakan untuk membantu menentukan As
atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat
pagar menggunakan papan2/15 dipaku pada kayu ukuran
5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meterdari as
bangunan dipasang keliling bangunan. Misal rumah
ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1) +
(7+1+1) =17m. Harga dan kebutuhan material dapat
dilihat pada Analisa pekerjaan.
II. Pekerjaan Galian dan urugan
1. Galian Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan
dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi
ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi
70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri
10 cm kanan10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan
kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah
baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya
kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9
m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan
untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah
dapat dilihat analisa pekerjaan galian.
2. Urugan Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan,
volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan
satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah
tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
3. Mengurug kembali Adalah mengurug bekas galian
Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume
galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali
adalah 60m3/3 = 20 m3.

III. Pekerjaan Fondasi


1. Lantai Kerja Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya
dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat
berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu
kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5
s/d 10 cm. Cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal
dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat
analisa pekerjaan.
2. Pasangan Fondasi yang kami maksudkan disini adalah
fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1,
cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi
kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar
atas + lebar bawah dibagi 2), satuan m3. Contoh: panjang
seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar
atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter,
maka volumenya adalah 50 x0,7 x ((0,3 + 0,7) / 2) = 17,5
m3.

IV. Pekerjaan Beton


1. Sloof Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur
bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas
lihat sloof rumah lantai 1 dan
2. Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume
beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang
dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total
sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel,
jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total
besi beton yang dibutuhkan. Misal sloof 15/20, begel d 8
– 15, panjang total 25 meter, jumlah begel
=(25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu
begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi
beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84meter, satu
batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12=
7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok
yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan
panjang total.
3. Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak
dihitung, yang ditampilkan adalah volume beton.
4. Kolom Cara menghitung Volume adalah tentukan atau
hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,
sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi =
volume kolom satuan m3.
5. Ring balk. Cara menghitung volume sama dengan
perhitungan sloof dan kolom.

V. Pekerjaan Dinding
1. Pasangan Bata. Dinding pasangan bata ada 2 cara
menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan
dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang
sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan
dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal,
untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1
bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm
sedangkan ukuran ½ bata 15 cm. Cara menghitung luas
pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung
keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan
dikurang luas dari daun jendela, daun pintu, boven,
satuan m2.
2. PlesteranVolume plesteran adalah 2 x dari volume
pasangan bata.
3. AcianSama dengan cara menghitung volume plesteran
tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding
keramik dll.
4. Sponengan atau tali air Sponengan atau tali air adalah
batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang
dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan
plesteran disebut sponengan, sedangkan bila lebar kusen
sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan
plesteran disebut tali air.

VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

1. Pembuatan Kusen Cara perhitungan kusen pada RAB ada


2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan
m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat
kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari
kayu, satuan m3. Kebutuhan material dan upah dapat
dilihat pada analisa pekerjaan.
2. Daun Pintu. Daun pintu ada beberapa macam, missal
daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan
volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.
3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela Volume pemasangan
bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling
kusen, perlubang, atau perunit.
4. Pasang Daun Pintu dan Jendela Volume pemasangan
dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak
angin, slot.

VII. Pekerjaan Rangka Atap.


1. Pembuatan Kuda-Kuda Volume dihitung dengan satuan
m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu
yang dipakai. Contoh, panjang total bahan yang
digunakan untuk kuda-kuda adalah 25meter kayu yang
digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12
=0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.
2. Pembuatan Gording. Yang dimaksud dengan pembuatan
gording adalah pembuatan sambungan antara gording,
satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan
cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.
3. Pembuatan Jurai. Sama dengan pembuatan gording,
4. Pembuatan Balok Nok. Sama dengan pembuatan
gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut
dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang
membedakan nama item pekerjaan.
5. Pasang Kuda-kuda.Yang dimaksud pasang kuda-kuda
biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah
pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda.
Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-
kuda dipasang setelahdibuat. Biaya biasanya diambil 50
% dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk
pemasangan jurai, gording, balok nok. Satuanvolumenya
adalah m3.
6. Pasang Papan Suri. Yang dimaksud dengan papan suri
adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang
berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg
digunakanbiasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih
besar sesuai kebutuhandilapangan. Satuan volumenya
adalah m’.
7. Pasang Usuk. Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran
4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran
5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak
memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk
yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan
upah lihat analisa pekerjaan.
8. Pasang Alumunium poil. Pemasangan alumunium poil
dimaksudkan untuk mengurangi panas danmencegah
tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan
yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat
diganti dengan karpetatau seng plat. letak alumunium
poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.
9. Pasang Reng. Reng ukuran yang digunakan ada dua
macam yaitu 2/3 atau¾, tergantung jenis genteng yang
dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan
ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan
menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2. (luas reng
sama dengan luas dari usuk).
10. Pasang Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi
yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik.
Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.
biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.
11. Pasang talang Talang ada beberapa jenis bahan yang
digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk
setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-
beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya
adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari
PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’,
sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3
ataupun m2.
12. List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan,
yaitu bahan darikayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini
list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu
dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan
m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.

VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.


1. Rangka Plafond Rangka plafon ada beberapa jenis bahan
yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi
(bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau
menggunakan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan
untuk besi dihitung dengan berat (kg).
2. Pasang PlafonPlafon bermacam-macam dari jenis bahan
yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat,
playwood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah
luas dengan satuan m2.
3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin. Perhitungan
menggunakan satuan unit, atau buah.
4. Pasang Kaca.Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan
luas satuan m2.5. List plafond Yang dimaksud dengan list
plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan
antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list,
agarterlihat rapi. Satuan volume adalah m’

IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.

1. Beton Lantai 1:3:5 Yang dimaksud dengan beton lantai,


biasanya disebut floor, ataup lesteran lantai, tebal beton
lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cmsampai dengan
10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan
pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai
beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.
2. Pasang keramik lantai utama dan wc. Pemasangan
keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg
satuanm2.
3. Pasang Keramik Dinding. Pemasangan keramik dinding
volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
X. Pekerjaan Sanitasi
1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾”. Perhitungan volume
adalah panjang dengan satuan m’.
2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4” Perhitungan volume
adalah panjang dengan satuan m’.
3. Pasang Closet, kran Perhitungan volume adalah buah
atau unit.
4. Pembuatan Septick tank atau beerput. Septick tank atau
beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran
manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari
bentuk medan bahan yang digunakan akan tetapi
fungsinya sama. Septick tank bahan yang digunakan
adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang,
sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis
beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan
volume adalah unit (lansung jadi).
5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan. Saluran
peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan
yangberfungsi sebagai peresapan air dari buangan
septick tank.
Rumus Dan Cara Menghitung Volume Pekerjaan (RAB)
March 13, 2018

seputar teknik sipil

Pada perhitungan bangunan dan masing-masing jenis pekerjaan, cara perhitungan

volumenya berbeda tergantung bentuknya, tetapi rumus dasar yang digunkan tetaplah sama

yaitu menggunakan rumus matematika, seperti luas, keliling, dan volume. Untuk volume

satuan dihitung dengan buah atau unit yang terdiri dari rangkaian material yang sudah menjadi

satu kesatua, contohnya seperti panel listrik, meja dapur, atau meja cuci.
Pada postingan ini saya akan menguraikan rumus-rumus yang digunakan untuk

merencanakan dan menghitung rencana anggaran biaya pada sebuah bangunan, postingan

ini merupakan postingan lanjutan dari postingan sebelumnya yang berjudul langkah membuat

dan cara menghitung RAB. Di bawah ini merupakan materi untuk rumus-rumus cara

menghitung volume setiap item atau elemen pekerjaan.

Pekerjaan Persiapan, Galian Dan Urugan

1) Pembersihan Site atau Lokasi Tanah

Cara menghitung volume:

V =PxL

Keterangan:

V = Volume pembersihan lahan

P = Panjang lahan

L = Lebar lahan

2) Pengukuran Dan Pemasangan Bouwplank


Cara menghitung volume untuk lokasi kosong:

V = (P + 2) x 2 + (L + 2) x 2

Cara menghitung volume untuk lokasi yang sekelilingnya terlah terbangun:

V = (P + L) x 2

Keterangan:

V = Volume bouwplank

P = Panjang bangunan

L = Lebar bangunan

3) Galian Tanah Pondasi

Missal pondasi berukuran lebar tapak 80 cm, lebar atas 30 cm, tinggi 75 cm, dan panjang 48

cm. Cara menghitung volume pondasi bangunan adalah sebagai berikut:

VA = (a + b)/2 x h x p

Pondasi pagar berukuran lebar tapak 70 cm, lebar atas 30 cm, tinggi 60 cm, dan panjang 38,5

cm. Cara menghitung volume pondasi pagar adalah sebagai berikut:

VB = (a +b) x h/2 x p

Jumlah total galian tanah pondasi:

Vt = VA + VB

Keterangan:

Vt = Volume tanah galian total

VA = Volume pondasi bangunan

VB = Volume pondasi pagar


A = Lebar galian pondasi bagian bawah

B = Lebar galian pondasi bagian atas

H = Tinggi galian pondasi

P = Panjang galian pondasi

4) Urugan Pasir Dan Tanah

- Urugan pasir di bawah pondasi

Cara menghitung volume urugan pasir di bawah pondasi bangunan:

VA =hxbxp

Cara menghitung volume urugan pasir di bawah pondasi pagar:

VA =hxbxp

Jumlah total volume urugan pasir di bawah pondasi:

Vt = VA + VB

Keterangan:

Vt = Volume urugan pasir total

VA = Volume urugan pasir di bawah pondasi bangunan

VB = Volume urugan pasir dibawah pondasi pagar

H = tebal urugan

B = lebar urugan

P = Panjang pondasi

- Urugan pasir dibawah lantai

Cara menghitung volume:


V =hxL

Keterangan:

V = Volume urugan pasir

L = Luas lantai (l xp)

H = tebal urugan pasir

L = lebar ruangan

P = panjang ruangan

- Urugan tanah kembali ke sisi pondasi

Cara menghitung volume:

V = V galian tanah – (V pasangan batu kali + V urugan pasir dibawah pondasi)

- Urugan tanah peninggian lantai

Missal penimggian lantai dianggap 40 cm dari tanah asli.

Cara menghitung volume:

V = (h x L) – St

Keterangan:

V = Volume urugan tanah

L = Luas ruangan (l xp)

L = lebar urugan

H = tebal urugan tanah

P = panjang ruangan

St = sisa volume urugan tanah pondasi


Pekerjaan Beton Bertulang

1) Sloof beton

Cara menghitung volume sloof beton bangunan:

VA =bxhxp

Cara menghitung volume sloof beton pagar:

VB =bxhxp

Keterangan:

VA = Volume sloof beton bangunan

VB = Vlome sloof beton pagar

B = lebar penampang sloof beton

H = tinggi penampang sloof beton

P = panjang pondasi

Cara menghitung volume seluruh sloof

∑V = VA + VB

Keterangan:

∑V = Volume keseluruhan sloof

VA = volume sloof pada bangunan

VB = volume sloof pada pagar

2) Kolom Beton Bangunan

Cara menghitung volume:

VA = (b x h x t) ∑k
Keterangan:

VA = Volume kolom betob bangunan

B = Lebar kolom

H = Tebal kolom

T = tinggi kolom

∑k = Jumlah kolom

3) Beton Ringbalk

Cara menghitung beton ringbalk pada bangunan:

VA =bxhxp

Kterangan:

VA = Volume kolom betob ringbalk

B = Lebar beton ringbalk

H = Tebal beton ringbalk

Pekerjaan Pasangan Dinding Dan Plesteran

1) Pasangan dinding bata merah trasram 1:3

Cara menghitung volume diatas sloof 30 cm:

V1 = h x p – L pintu

Cara menghitung volume pada dinding KM/WC:

V2 =hxp

Cara menghitung keseluruhan pasangan dinding bata merah 1:3 (trasram):

∑V = V1 + V2
Keterangan:

∑V = Volume pasangan didnding bata merah 1:3 (trasram)

V1 = Volume pasangan didnding bata merah 1:3 setinggi 30 cm

V2 = Volume pasangan didnding bata merah KM/WC 1:3 setinggi 160 cm

H = tinggi didnding trasram

P = panjang dinding trasram

L pintu = Luas pintu

2) Pasangan dinding bata merah 1:5 pada bangunan

Cara menghitung volume:

V1 = (h x p) - ∑Lp - ∑Lj - ∑Lb

3) Pasangan Dinding Bata merah 1:5 Pada pagar

Cara menghitung volume:

V2 =hxp

4) Pasangan dinding bata merah 1:5 pada sopi-sopi

Cara menghitung volume:

V3 = 0,5 x (h1 x p1) x 2 + 0,5 x (h2 xp2)

Volume keseluruhan pasangan dinding bata merah 1:5

∑V = V1 + V2 + V3

Keterangan:

∑V = Volume keseluruhan pasangan didnding bata merah 1:5

V1 = Volume pasangan didnding bata merah 1:5 pada bangunan

V2 = Volume pasangan didnding bata merah 1:5 pada pagar


H = tinggi didnding bata 1:5

P = panjang dinding bata 1:5

∑Lp = Jumlah seluruh luas pintu

∑Lj = jumlah seluruh luas jendela

∑Lb = Jumlah seluruh luas bovenlight

5) Pasangan bata rolag untuk teras

Cara menghitung volume:

V =hxtxp

Keterangan:

V = volume pasangan bata ralog

H = tinggi bata ralog

P = panjang teras

T = tinggi ralog

Baca: Langkah Membuat Dan Cara Menghitung (RAB)

Pekerjaan Plesteran Dan Aci

1) Plesteran Dan Aci 1:3

Cara menghitung volume:

Vs = {(h plesteran x h plestera) – L pintu} x 2

Atau

∑Vbt = (V1 x 2) + (V2 x 2)

Keterangan:
2 = jumlah dinding yang akan diplester (luar dan dalam)

∑Vbt = Volume plesteran dinding trasram 1:3

H plesteran = tinggi plesteran dinding trasram

P plesteran = panjang plesteran dinding trasram

L pintu = luas pintu

V1 = volume pasangan bata diatas sloof

V2 = volume pasangan bata di KM/WC

2) Plesteran Dinding Bertekstur

Cara menghitung volume:

Vdt = tdt x pdt

Keterangan:

Vdt = Volume dinding bertekstur

Tdt = lebar dinding bertekstur

Pdt = panjang dinding bertekstur

Pekerjaan Lantai Keramik

Cara menghitung volume:

V = ∑L – (∑L1 + ∑L2)

Keterangan:

V = Volume lantai keramik ruangan

∑L = jumlah luas lantai yang akan dipasang keramik

Pekerjaan Plafon
1) Rangka Plafon Dan Plafon Triplek

Cara menghitung volume:

V =∑CD + ∑CL

Keterangan:

V = Volume rangka beton

∑CD = jumlah ruangan yang akan dipasang plafon

∑CL = jumlah bagian luar yang akan dipasang plafon (teras)

2) Lisplafon

Lisplafon kayu profil 5 cm (untuk ditempel pada dinding)

Cara menghitung volume:

V = ∑PLp

Keterangan:

V = Volume lisplafon

∑PLp = jumlah panjang lisplafon

Pekerkaan Kusen, Pintu dan Jendela

1) Kusen Kayu

Cara menghitung volume:

V =LXP

=bxhxp

Keterangan:

V = Volume kusen

L = Luas penampang Kayu


P = Pnjang kayu

B = Lebar penampang kayu sebelum diserut

h = Tinggi penampang kayu sebelum diserut

2) Pekerjaan Daun Pintu Dan jendela

Pekerjaan daun pintu panel teakblock dan daun pintu besi

Cara menghitung volume:

V = l x h x ∑p

Keterangan:

V = Volume daun pintu

L = Lebar daun pintu

H = tinggi daun pintu

∑p = jumlah pintu

3) Pekerjaan daun pintu KM/WC PVC

Cara menghitung volume

V = ∑p

Keterangan:

V = Volume daun pintu (Pf)

∑p = Jumlah daun pintu PVC

4) Pekerjaan Daun Jendela

Cara menghitung volume:

V = (l x h x ∑ J1) + (l x h x ∑ J2) + (l x h x ∑ Pj)

Keterangan:
V = volume daun jendela

L = lebar daun jendela

H = tinggi daun jendela

∑J1-4 = jumlah daun jendela

5) Pekerjaan Bovenlight

Cara menghitung volume:

V = ∑ (l x p)

Keterangan:

V = volume bovenlight

L = lebar bovenlight

P = panjang bovenlight

6) Pkerjaan Kusen Sopi-sopi

Cara menghitung volume:

V = ∑Ks

Keterangan:

V = volume kusen sopi-sopi

∑ Ls = jumlah kusen sopi-sopi

Pekerjaan Perlengkapan Pintu Dan Jendela

1) Kunci pintu panel

Cara menghitung volume kunci pintu:

V = ∑Kp

Keterangan:
V = Jumlah kunci pintu

∑Kp = jumlah kunci pintu yang akan dipasang

2) Engsel Pintu Dan Jendela

Cara menghitung volume engsel pintu (3 bh/pintu)

V = (∑dp x 3) bh

Keterangan:

V = jumlah engsel pintu

∑dp = jumlah daun pintu

3) Grendel Pintu Dan Jendela

Cara menghitung volume grendel pintu

V = (∑dp x 1) bh

Keterangan:

V = jumlah Grendel pintu

∑dp = jumlah daun pintu

Pekerjaan Atap

1) Rangka atap rumah dan garasi

Kuda-kuda atap rumah

Cara menghitung volume:

Vk1 =hxbxp

Vk2 =hxbxp

Vk3 =hxbxp

Vgp =hxbxp
∑V = V1 + V2 + Vgp

Keterangan:

Vk1-3 = volume kuda-kuda kayu 8/12

Vgp = volume kuda-kuda kayu balok gapit 6/12

H = tinggi penampang kayu

B = lebar penampang kayu

∑V = jumlah seluruh volume balok kuda-kuda dan balok gapit

2) Kaso Dan Reng

Cara menghitung volume:

V = ∑ LA

Keterangan:

V = Volume kaso dan reng

∑ LA = jumlah luas bidang atap

3) Lipslang Kayu

Cara menghitung volume:

V = ∑ LP

Keterangan:

V = Volume Lipslang

∑ Lp = panjang overstek

4) Jurai luar, dalam dan talang

Cara menghitung volume jurai luar:

V = b x h x ∑ Jr
Keterangan:

V = volume jurai luar

H = tinggi penampang kayu

B = lebar penampang kayu

∑ Jr = jumlah semua panjang kayu jurai luar, dalam dan talang

5) Talang jurai

Cara menghitung volume talang jurai:

V = ∑ Tj

Keterangan:

V = volume jurai luar

∑ Tj = panjang talang jurai

6) Penutup Atap

Cara menghitung volume atap genteng:

V = ∑ LA

Keterangan:

V = volume atap genteng beton warna

∑L = jumlah luas bidang atap = luas kaso reng

7) Nok genteng

Cara menghitung volume nok genteng beton:

V = ∑ Nb

Keterangan:

V = volume nok genteng beton warna


∑ Nb = jumlah genteng nok

Itulah item atau elemen pekerjaan dan cara menghitung vlolume-nya jikalau kita menghitung

bangunan terutama rumah, dan untuk pekerjaan selain rumah juga rumus yang digunakan

masih tetap sama hanya ada tambahan beberapa varaiabel untuk menghitungnya. Saya kira

untuk postingan ini cukup sekian semoga bermanfaat bagia yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai