Anda di halaman 1dari 5

1.

- Latar Belakang

UUD RI Pasal 31 ayat (3)


mengamanatkan bahwa pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan
UU No. 20 Tahun 2016
satu sistem pendidikan nasiona, yang tentang sistem pendidikan
dapat meningkatkan keimanan dan nasional
ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang

Pasal 2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang


sistem pendidikan nasional berdasarkan
Untuk mewujudkan
Pancasila dan UUD 1945
pendidikan nasional,
diperlukan profil kualifikasi
Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 menegaskan kemampuan lulusan yang
bahwa pendidikan nasional berfungsi dituangkan dalam standar
mengembangkan kemampuan dan kompetensi lulusan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab

Pengertian standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan dan keterampilan (,yang harus dipenuhi dari stauan pendidikan dasar dan
menengah)

Tujuan dari penggunaan standar kompetensi lulusan yaitu sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Ruang Lingkup : ktiteria kualifikasi kemampuan yang dapat dicapai setelah selesai masa
belajarnya di jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Monitoring dan evaluasi, digunakan untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara
standar kompetensi lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum
yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu.

Dimensi sikap dari lulusan SMA/MA/SMALB/Paket C, dikembangkan sesuai dengan


perkembangan anak sampai di lingkungan/dunia iternasional sedangkan pengembangan pada
lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B hanya dikembangkan sampai di kawasan regional dan pada
lulusan SD/MI/SDLB/Paket A hanya dikembangkan sampai di lingkungan negara.

Dimensi pengetahuan dari lulusan SMA/MA/SMALB/Paket C memiliki pengetahuan sampai


pada ranah pengetahuan ilmu pengetahuan, humaniora sedangkan pada lulusan
SD/MI/SDLB/Paket A dan SMP/MTs/SMPLB/Paket B hanya pada sampai ranah pengetahuan

- Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan


Dasar dan Menengah yang digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan,standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan
diberlakukanya
- Standar kompetensi lulusan pada ayat (1) meliputi kompetensi lulusan
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
- Saat peraturan Menteri ini berlaku, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-
2. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah yang memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata
pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dengan
diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 64 Tahun 2013
terdiri atas 3 pasal Terdiri atas 3 pasal
Pasal 1 terdiri atas 9 ayat Pasal 1 terdiri atas 3 ayat

Implementasi di jenjang SMA/MA/SMALB/Paket C


Sikap Spiritual: siswa harus menaati perintah agama yang dianutnya, serta meninggalkan
larangan agamanya. Pengembangan sikap religius yang dimiliki siswa dapat dilihat dari
antusiasnya dalam mengikuti pembelajaran (misal pelajaran agama), sikapnya terhadap
teman dan orang yang lebih tua, keaktifannya dalam mengikuti acara-acara keagamaan di
sekolah.
Sikap Sosial : tercermin dari kehidupan siswa dalam berinteraksi, bergaul dengan teman
sebaya dan orang yang lebih tua. Sikap sosial dapat dilihat dari kepeduliaanya terhadap
sesama, caranya bersosialisasi dengan lingkungan dan sikap sosial lain yang dapat diamati
dalam kehidupannya di sekolah dan lingkungan rumah (masyarakat).
Sikap Pengetahuan: Sikap ini merupakan sikap kognitif (kemampuan dalam berpikir),
dimana siswa dituntut untuk dapat mengembangkan keilmuannya dengan lebih baik. Pada
kurikulum 2013 ini, siswa dituntut untuk mengeskplorasi, mengembangkan dan
menyelesaikan sendiri mengenai masalah yang dihadapinya. Sehingga siswa harus juga
mampu dalam mengembangkan kemampuan metakognisinya agar dia dapat semakin lebih
baik dari sebelumnya.
Sikap Keterampilan: pada jenjang SMA, keterampilan yang dimiliki oleh siswa harus lebih
tinggi dibanding dengan keterampilan pada jenjang SMP dan SD. Anak SMA harus mampu
mengaplikasikan berbagai keterampilan yang dimiliki demi pencapaian kualitas pendidikan
yang lebih baik. Misalnya ketika ujian nasional, siswa harus mampu menjawab soal-soal
yang ada dengan tingkat kesulitan yang tinggi karena biasanya sal matematika juga
diaplikasikan dengan soal fisika dan sebaliknya yang soalnya kadang sudah banyak dan
membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) sesuai dengan tuntutan kurikulum
yang ada.

3. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi
lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 65 Tahun 2013
Pada BAB IV (Pelaksanaan Pembelajaran), Pada BAB IV (Pelaksanaan Pembelajaran)
dibahas mengenai rombongan belajar tidak dibahas mengenai rombongan belajar
4. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang
merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian
hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan
diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan danPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun
2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Anda mungkin juga menyukai