Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
1) Nama kepala keluarga : Ny. “K”.
2) Usia : 58 tahun..
3) Pendidikan : Tidak sekolah.
4) Pekerjaan : Ibu rumah tangga.
5) Alamat : Ds. Mendalanwangi RT 14 / RW 04
b. Komposisi Keluarga

Imunisasi
Hub. U Pend.
N J DPT Hepatitis Campa
Nama Dg. mu Terak BCG Polio
o K k
Klg r hir
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

Tidak

1 Ny. K P Janda 58 sekol √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

ah
c. Genogram

Ny. K 58 th.

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal dunia

: Pasien

d. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny. K adalah keluarga single adult yang terdiri dari satu
orang dewasa.
e. Suku bangsa
Suku bangsa Ny. K merupakan suku jawa, bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Jawa, tidak ada kebiasaan keluarga yang
mempengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
f. Agama
Keluarga Ny. K memeluk agama Islam. Keluarga Ny. K sholat 5 waktu
rutin dalam waktu sehari. Keluarga menjunjung tinggi agamanya.
g. Status ekonomi
Dalam keluarga Ny. K tidak ada yang bekerja. Untuk makan diberi
oleh saudaranya. Terkadang sanak saudara yang memberikan beberapa
keperluannya. Keluarga Ny. K tidak mempunyai tabungan ataupun
JKN. Tiap bulannya pun terkadang belum juga bisa menabung
dikarenakan pemasukan yang tidak pasti setiap bulannya. Pada rumah
keluarga Ny. K tidak mempunyai alat elektronik dan tidak mempunyai
kendaraan. Keluarga Ny. K tidak pernah melakukan rekreasi
dikarenakan tidak ada uang untuk bisa digunakan.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. K adalah keluarga pemula. Dengan
tugas perkembangan keluarga sebagai berikut :
- Membangun perkawinan yang memuaskan.
- Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
- Keluarga berencana.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Berdasarkan hasil wawancara, maka didapat informasi bahwa semua
tugas perkembangan tidak dapat terpenuhi dikarenakan dalam keluarga
Ny. K hanya terdapat satu anggota keluarga dewasa.
c. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Ny. K tidak ada yang memiliki penyakit keturunan
dan semua sehat. Apabila Ny. K sakit mengkonsumsi obat dengan
membeli di warung.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. K memiliki tidak penyakit hipertensi ataupun penyakit menurun
dan menular lainnya.

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang dihuni keluarga Ny. K merupakan rumah sendiri,
berukuran 10 x 10 m2 terdiri dari ruang tamu, 1 kamar tidur, dapur,
kamar mandi dan WC. Jarak dengan septicktank lebih dari 10 meter
dari sumur, kondisi WC bersih dengan model WC jongkok. Lantai
terbuat dari plester semen, rumah permanen, sirkulasi udara diperoleh
dari pintu depan, pintu belakang dan jendela. Keluarga tidak
mempunyai halaman rumah, sampah keluarga ditempatkan di tempat
sampah tertutup. Kebersihan rumah kurang, air munum sehari-hari
diperoleh dan artetis dengan kondisi air bersih yang biasa digunakan
untuk mandi dan mencuci.
Denah rumah :

TERAS

R. TAMU
DAPUR

KAMAR K.MAN
DI, WC,
SUMUR

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga Ny. K tinggal di lingkungan yang berpenduduk padat,
mayoritas penduduknya bersuku jawa, tetangganya juga peduli dengan
keluarga Ny. K. Tetangganya juga akrab, apabila keluarga Ny. K
kesusahan maka saling tolong-menolong.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. K sudah lama tinggal di rumah tersebut. Rumah Ny. K
jaraknya 200 meter dari jalan.
d. Perkumpulan dengan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Dalam masyarakat Ny. K tidak pernah mengikuti arisan (PKK), beliau
hanya di rumah saja.
e. Sistem keluarga pendukung
Dalam kesehariannya di keluarga Ny. K, Ny. K selalu sendiri tidak ada
yang membantu. Apabila sakit pergi ke warung untuk membeli obat.
Terkadang Ny. K minta tolong kepada tetangganya.

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah komunikasi tertutup,
karena dalam keluarga Ny. K hanya terdiri satu anggota keluarga saja.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Ny. K saat menyelesaikan masalah dilakukan secara
sendiri, dalam pengambilan keputusan Ny. K sendiri yang
mengambilnya, tanpa ada bantuan dari orang lain seperti saudara, dan
tetangga.
c. Struktur peran ( Formal & Informal )
 Ny. K sebagai kepala rumah tangga sekaligus sebagai ibu
rumah tangga.
Informal : Tidak ada pendukung dalam keluarga Ny. K.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Ny. K menerapkan nilai-nilai agama seperti sholat, mengaji
dan berpuasa.

5. Fungsi Keluarga
a. Keluarga afektif
Dalam keluarga Ny. K tidak ada pendukung, Ny. K melakukan
semuanya sendiri, dan pengambilan keputusan dilakukan oleh Ny. K
sendiri.
b. Fungsi sosial
Dalam keluarga Ny. K tidak dapat membina sosialisasi dalam
keluarganya, dikarenakan hanya ada satu anggota keluarga saja.
c. Fungsi perawatan keluarga
 Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah
Keluarga Ny. K mengatakan bahwa Ny. K tidak menderita
penyakit dengan tekanan darah 120/80 mmHg.
 Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Ny. K selalu mengambil keputusan secara mandiri, apabila
sakit pergi ke warung untuk membeli obat.
 Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Pada saat sakit Ny. K merawat dirinya sendiri, apabila
membutuhkan bantuan Ny. K meminta bantuan kepada
tetangga dan saudaranya.
 Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang
sehat
Ny. K tidak mengerti cara memelihara rumah yang sehat dan
pengaruh terhadap kesehatannya.
 Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan
Ny. K tidak pernah menggunakan fasilitas kesehatan, karena
bila pergi ke pelayanan kesehatan tidak ada efeknya.
d. Fungsi reproduksi
Ny. K mempunyai 1 anak, dan tidak mengikuti progam KB.
e. Fungsi ekonomi
Dalam keluarga Ny. K masalah kebutuhan pokok terkadang belum
mencukupi, untuk masalah sandang pangan juga tidak setiap tahun
membeli.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
 Pendek : stressor jangka pendek yang dipikirkan keluarga
adalah memikirkan penglihatannya yang tidak kunjung sembuh
 Panjang : saat ini keluarga Ny. K memikirkan kesehatannya
agar Ny. K mampu melakukan aktivitasnya dengan mandiri
tanpa meminta bantuan orang lain.
b. Kemampuan keluarga dalam merespon tehadap situasi dan stressor
Keluarga Ny. K selalu menyerahkan masalahnya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Ny. K apabila ada masalah dipikirkan secara sendiri.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada
akhirnya Tuhan yang menentukan.

7. Pemerikasaan Fisik
Ny. “K” :
 Tekanan darah : 120/80 mmHg.
 Suhu : 360 C.
 RR : 20x/menit.
 BB : 50 kg.
 Kepala : mesochepal.
 Rambut : hitam bersih, dan sedikit uban.
 Kulit : sawo matang, turgor baik.
 Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak
ikterik, penglihatan kurang baik, buram, menggunakan kacamata.
 Hidung : bersih, fungsi penciuman baik.
 Mulut dan tenggorokan : bersih, tidak berbau, gigi bersih, tidak ada
nyeri telan.
 Telinga : simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
 Dada : tidak ada wheezing.
 Perut : tidak kembung, tidak ada nyeri tekan.
 Ekstermitas : tidak ada kelainan bentuk, kekuatan otot 5-5-4-4.

8. Harapan Keluarga
Harapan yang diinginkan keluarga Ny. K yaitu menginginkan agar tetap
sehat agar tidak mengusahkan orang lain.
B. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS MASALAH PENYEBAB
DS : Risiko Cidera Gangguan fungsi
- Ny. K mengatakan tidak penglihatan
mampu melihat dengan
jelas, buram
- Ny. K mengatakan tidak
mampu melihat jika
terpapar sinar matahari
atau sinar yang terang
1.
seperti lampu.

DO :
- Ny. K menggunakan
kacamata.
- Ny. K tampak meringis
saat melihat.

DS : Ketidakpatuhan Ketidakadekuatan
- Ny. K mengatakan tidak pemahaman
mau berobat ke pelayanan
kesehatan, karena
menurutnya percuma tidak
ada hasil.
- Ny. K mengatakan tidak
mau mengikuti anjuran
yang diberikan.
2.
DO :
- Ny. K tampak menolak
saat dianjurkan untuk
berobat ke pelayanan
kesehatan.
- Ny. K tampak
menghiraukan saat
diberikan anjuran.
C. SCORING
1. Gangguan Mobilitas Fisik.
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah : Ditemukan penyebab,
Risiko tanda dan gejala, tidak
mampu melihat
2 1 2/3x1=2/3 dengan jelas dengan
jarak yang dekat
setengah meter,
memakai kacamata.
2. Kemungkinan Pengetahuan keluarga
masalah dapat tentang penyakit
diubah : Sebagian kurang, ibu rumah
tangga, sumber daya
keluarga kurang, tidak
1 2 1/2x2=1
memiliki BPJS,
perawat mampu
mengatasi, jangkauan
pelayanan kesehatan
mudah dijangkau.
3. Potensi masalah Dalam keluarga terdiri
untuk dicegah : hanya satu orang
Tinggi dewasa (Ny. S saja),
diderita selama hampir
1 1 1/3x1=1/3 1 tahun, tidak pernah
pergi ke pelayanan
kesehatan, tidak ada
risiko penularan dalam
keluarga.
4. Menonjolnya Keluarga merasa
masalah : Masalah keadaan tersebut telah
dirasakan dan 2 1 2/2x1=1 berlangsung lama dan
perlu segera segera ditangani.
ditangani
TOTAL SKOR 3

2. Ketidakpatuhan.
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah : Ditemukan penyebab,
Aktual tanda dan gejala,
menolak saat
3 1 3/3x1=1
diberikan anjuran dan
menghiraukan saat
diberikan anjuran.
2. Kemungkinan Pengetahuan keluarga
1 2 1/2x2=1
masalah dapat tentang penyakit
diubah : Sebagian kurang, ibu rumah
tangga, sumber daya
keluarga kurang, tidak
memiliki BPJS,
perawat mampu
mengatasi, jangkauan
pelayanan kesehatan
mudah dijangkau.
3. Potensi masalah Dalam keluarga terdiri
untuk dicegah : hanya satu orang
Tinggi dewasa (Ny. K saja),
diderita selama hampir
1 1 1/3x1=1/3 1 tahun, tidak pernah
pergi ke pelayanan
kesehatan, tidak ada
risiko penularan dalam
keluarga.
4. Menonjolnya Keluarga merasa
masalah : Masalah keadaan tersebut telah
dirasakan dan 2 1 2/2x1=1 berlangsung lama dan
perlu segera segera ditangani.
ditangani
TOTAL SKOR 3 1/3

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Cidera pada Ny. “K” pada keluarga Ny. “K” dibuktikan dengan
penurunan fungsi penglihatan.
2. Ketidakpatuhan keluarga Ny. K berhubungan dengan ketidakadekuatan
pemahaman ditandai dengan menolak menjalani anjuran perawatan
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai