Anda di halaman 1dari 21

KEPERAWATAN DASAR

Dosen Pembimbing : Juliati Koesrini


LAPORAN PENDAHULUAN

PEMUNUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

OLEH :
WINDY WAHYUNING KARTIKASARI
16.1.133

POLITEKNIK KESEHATAN RS. dr. SOEPRAOEN MALANG


PROGAM STUDI KEPERAWATAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan
tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel
yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia adalah sel tubuh.
Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme
(pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intakel makanan dan metaboisme
tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang
mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-
ekonomi seperti adanya pengetahuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.
Nutrisi sangat penting bagi manusai karena nutrisi merupakan kebutuhan
vital bagi semua makhluk hidup, mengonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk
bagi tubuh 3 kali sehari selama puluhan tahun yang menyebabkan penyakit
kemudian hari. Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada yang berperan di
dalamnya yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan
organ aksesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus
bagian distal. Sedangkan organ aksesoris terdiri dari hati, kantong empedu
dan pankreas. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena, apabila tidak
ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga dapat
menyebabkan penyakit/terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus
memperbanyak nutrisi.

2. Rumusan Masalah.
1) Apa itu pengertian pemenuhan nutrisi?
2) Bagaimana anatomi dan fisiologi pencernaan?
3) Apa saja faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi?
4) Masalah apa saja yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi?

3. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Dasar tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi.
2) Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui definisi nutrisi.
b) Untuk mengetahui anatomi fisiologi pencernaan.
c) Untuk mengetahui faktor-faktor pemenuhan nutrisi.
d) Untuk mengetahui masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Nutrisi
Nutrisi merupakan zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan fungsinya nutrisi
dapat diperoleh dari hasil pemecahan makanan oleh sistem pencernaan dan
sering kali disebut sari-sari makanan. Nutrisi merupakan ikatan kimia yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan dan juga
substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan dan nutrisi dibagi
menjadi 2 yaitu :
 Makronutrisi merupakan nutrisi tubuh dalam jumlah besar sebagai
sumber energi halnya karbohidrat, protein dan lemak.
 Mikronutrisi merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
sedikit dan berfungsi untuk mendukung proses metabolisme tubuh
seperti vitamin dan mineral.

B. Nutrisi-Nutrisi Penting
Nutrisi diklarifikasi menjadi nutrisi dasar dan nutrisi makanan.
Nutrisi dasar merupakan nutrisi yang diproduksi di dalam tubuh manusia
dan tidak didapatkan dari makanan contoh dari nutrisi ini adalah
kolesterol; zat semacam lemak yang ada di semua sel hewan. Nutrisi
makanan harus didapatkan dari makanan yang dikonsumsikan karena
tubuh tidak memproduksi dengan jumlah yang kurang mencukupi untuk
memelihara pertumbuhan dan kesehatan.
Enam jenis nutrisi yang ditemukan dalam makanan yaitu :
 Karbohidrat
 Lemak
 Protein
 Vitamin
 Mineral
 Air

Keenam jenis nutrisi yang terkandung dalam makanan disebut juga


sebagai macronutrients yaitu (karbohidrat, ;emak, dan protein) yang
menyusun sebagian besar makanan sehari-hari, macronutrients berfungsi
sebagai bahan mentah untuk pembangun dan pemelihara jaringan serta
sebagai bahan bakar sebagai aktifitas dan metabolisme penunjang dan
ketiga nutrisi lainnya disebut micronutrients (vitamin, mineral dan air).
Ketiga nutrisi ini merupakan bukan sumber energi, namun memfalisitasi
aktifitas metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan tubuh sekitar 300 mg
sehari dan mineral 20 gram sehari. Nutrisi dalam air berfungsi sebagai
media terjadinya proses metabolisme tubuh, setiap individu memerlukan
jumlah yang berbeda-beda dari setiap nutrisi, tergantung pada faktor-faktor
seperti jenis kelamin, masa menyusui, sakit atau masa pengobatan,
mengakibatkan permintaan yang tidak bisa dari tubuh dan mengingkatkan
kebutuhan akan nutrisi. Informasi pengaturan makanan yang
memperhitungkan banyak faktor disini menyediakan petunjuk dasar dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari.

 Air
Berperan sebagai medium dari berbagai reaksi biokimia dari
metabolisme tubuh terjadi dan sebagai medium untuk nutrisi diangkut
ke limbah dibuang dari seluruh tubuh. Air juga berperan dalam
pengaturan sushu tubuh, tekanan darah dan volume darah, strukturn
molekul besar dan kelenturan jaringan tubuh. Air juga berperan
sebagai pelarut, pelumas (seperti sebagai sendi) dan bantal pelindung
(seperti di dalam mata dan cairan tulang belakang dan cairan
amnlotik). Aliran air ke dalam dan keluar dari sel diatur secara sangat
akurat oleh tubuh, pergantian konsentrasi elektrolit pada kedua sisi
membram sel, air dikonsumsi tidak hanya dalam bentuk air itu sendiri
atau minuman lain, namun dalam berbagai makanan sebagai
komponen utama dalam makanan itu terutama buah san sayuran.

 Karbohidrat
Merupakan sumber utama energi tubuh manusia yang
menyediakan 4 kalori energi setiap gram karbohidrat tersusun dari
atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Ketika karbohidrat diproses
dalam tubuh, gula glukosa dihasilkan. Glukosa merupakan faktor
penentu untuk membantu memelihara jumlah protein dalam jaringan,
metabolisme lemak dan menggerakkan sistem saraf pusat. Zat tepung
dan zat gula merupakan sumber karbohidrat yang utama. Makanan
yang mengandung zat tepung banyak kita temui sehari-hari seperti
roti, gandum, sereal, pasta, jagung, buncis, kacang polong dan
kentang. Makanan mengandung gula alami banyak ditemukan pada
buah-buahan dan banyak jenis sayuran, produk susu, madu, gula apel
dan tebu. Makanan yang mengandung zat tepung dan zat yang secara
alami menghasilkan gula dikategorikan sebagai karbohidrat kompleks.
Karbohidrat diserap tubuh dalam 2 bentuk, yaitu :
1. Monosaccharides (gula sederhanan seperti glukosa, fruktosa,
galaktosa yang tidak bisa lagi diurai dengan hydrolisa)
2. Disaccharides (karbohidrat seperti sucrosa, lactosa, maltosa dan
dextrin yang dapat terhidrolisasi menjadi dua monosaccharida)

Monosaccharides dan disaccharides diperoleh dengan menguraikan


polysaccharides. Karbohidrat kompleks mengandung banyak
monosaccharides. Proses penguraian ini dilakukan oleh enzim. Proses
ini dimulai dari mulut dan berakhir di usus halus dimana sebagian
besar penyerapan nutrisi terjadi. Setiap disaccarides diurai menjadi
unit tunggal oleh enzim tertentu.

 Protein
Merupakan bagian penting untuk membangun dan memperbaiki
jairngan tubuh, mulai dari rambut, kuku, kulit, oragm dalam tubuh
sampai tulang dan otot. Protein berfungsi sebagai bahan dasar
pembangun tubuh dan regelator gen. Protein berfungsi sebagai bahan
dasar pembangun tubuh dan sebagai pembantu dalam memelihara
struktur tubuh, mempercepat reaksi kimia dalam tubuh befungsi sebagai
pembawa pesan kimiawi melawan infeksi dan mengangkut oksigen dari
paru-paru ke jaringan tubuh walaupun protein menyediakan 4 kalori
energi setiap gramnya. Tubuh menggunakan protein hanya apabila
karbohidrat dan kemaj yang tersedia tidak mencukupi.

 Lemak
Setiap gramnya menghasilkan 9 kalori energi, lemak merupakan
nutrisi penghasil energi yang paling kuat, sehingga tubuh hanya
memerlukan sedikit lemak. Lemak berperan penting dalam membentuk
membran yang mengelilingi sel-sel tubuh kita dan dalam membantu
pembekuan darah pada saat dicerna dan diserap dalam tubuh. Lemak
membantu tubuh menyerap tertentu, lemak disimpan dalam bantalan
organ-organ penting tubuh dan melindungi kita dari dingin dan panas
yang berlebihan. Lemak dalam makanan mengandung 4 vitamin yang
larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K, dan juga membantu
dalam penyerapan keempatnya dalam usus halus. Lemak dalam tubuh
diurai dari makanan yang mengandung asam lemak yang disebut
Tryglyseride yang terdiri dari 3 asam lemak yang melekat pada suatu
zat yang disebut glycerol. Berdasarkan struktur asam lemaknya
dibedakan menjadi lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Penggolongan ini
berdasarkan pada apakah ikatan kimia diantara atom karbon dalam
molekul lemak berisi semua atom hidrogen yang mampu mereka bawa
(saturated) atau masih memiliki kapasitas untuk mengikat atom
hidrogen lagi (unsarated).
 Vitamin
Vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang
sangat sedikit untuk memicu ribuan reaksi kimia yang diperlukan
untuk memelihara kesehatan tubuh. Vitamin juga membantu
pembentukan hormon, sel darah reaksi kimia sistem syaraf dan materi
genetik. Beberapa vitamin tidak berhubungan dengan reaksi kimia dan
sangat berbeda dalam fungsi psikologi vitamin-vitamin ini berfungsi
sebagai katalis, bergabung dengan protein untuk membuat enzim
metabolisme aktif menyebabkan timbulnya ratusan reaksi kimia
diseluruh tubuh. Tanpa vitamin, banyak dari reaksi ini menjadi
terhambat atau hilang.
a) Vitamin A
Merupakan alkohol dasar berwarna kuning pucat yang
diturunkan dari caroten. Vitamin berperan dalam pembentukan
dan pemeliharaan kulit, membran lendir, tulang dan gigi.
Penglihatan dan reproduksi.
b) Vitamin B
Dsebut juga vitamin B kompleks. Vitamin B merupakan zat
yang rapuh larut dalam air, beberapa diantaranya diperlukan
metabolisme karbohidrat.
 Vitamin B1
Zat tanpa warna seperti kristal, bertindak sebgai katalis
dalam metabolisme karbohidrat , membuat asam piruvic
dapat diserap dan bkarbohidrat melepas energinya.
Thiamin (vitamin B1) juga berperan dalam sintesis zat-
zat pengatur saraf.
 Vitamin B2
Vitamin B2 seperti Thiamin, bertindak sebagai
koenzim suatu zat yang harus berkombinasi dengan
enzim lain sehingga dapat menjalankan fungsi secara
efektif dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan
khususnya protein yang sangat diperlukan pada proses
pernafasan dan vitamin ini juga berfungsi untuk
memelihara membran sel.
 Vitamin B3
Disebut juga niacin (nicotinic acid), vitamin ini
berfungsi sebagai koenzim dalam pelepasan energi dan
nutrisi, kekkurangan niacin menyebabkan pelagra.
 Vitamin B6
Disebut juga dengan pyridoxine dibutuhkan dalam
penyerapan dan metabolisme asam amino.
 Vitamin B12
Disebut jga cobalamin merupakan satu vitamin yang
paling sering diisolasi diperlukan dalam jumlah sedikit
untuk pembentukan nucleoproteins, protein dan sel
darah merah dan untuk memfungsikan sistem saraf.
c) Vitamin C
Vitamin yang berfungsi dan berperan besar dalam
pembentukan dan pemeliharaan colagen, protein yang
menompang banyak strukturtubuh dan memainkan peran utama
dalam pembentukan tulang dan gigi. Vitamin ini juga
membantu penyerapan zat besi yang terkandung dalam sayur.
d) Vitamin D
Vitamin yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan
penyimpanan kalsium dan posfor dalam tubuh. Vitamin ini juga
melindungi gigi akibat kekurangan kalsium dan mengonsumsi
kalsium dan posfor secara efektif.
e) Vitamin K
Vitamin ini diperlukan untuk pembekuan darah, vitamin ini
membantu dalam pembentukan prothrombin. Suatu enzim yang
diperlukan untuk memproduksi fibrin untuk pembekuan darah.
 Mineral
Merupakan unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang sangat
penting untuk pertumbuhan gigi dan tulang yang sehat. Mineral juga
membantu dalam aktifitas sel yang berfungsi seperti enzim, kontraksi
otot, reaksi transmisi syaraf, kekebalan tubuh dan pembekuan darah,
mineral-mineral utama kecuali sulfur membentuk sebagai ion. Berbeda
dengan karbohidrat, lemak, dan protein. Mineral merupakan elemen
anorganik sederhana yang tidak dihasilkan tubuh dan bukan sumber
energi mineral menyusun 4-6 berat tubuh, hampir setengah dari
mineral merupakan kalsiu dan sepertiganya adalah fosfor, sisanya
terbentuk dari makanan yang dikonsumsi. Mineral tidak hanya untuk
pembentukan tulang dan gigi namun juga berpengaruh penting bagi
metabolisme, dalam proses metabolisme mineral berperan sebaga
elektrolit yang mengandalikan air ke dalam sel. Sebagai bagian dari
sistem enzim dan sebagai kontituen dari berbagai molekul organik.
Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, dibagi tiga
golongan yaitu :
 Macromineral : merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh
yang lebih 100mg per hari terdiri dari kalsium, fosfor, magnesium, sulfur,
sodium, chloride dan potassium.
 Micromineral : merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh
sekitar 15 mg perhari, terdiri dari zat besi, zinc, tembaga, mangan,
yodium, selonium, fluoide, molybderium, chromin dan kobalt (sebagai
bagian dari molekul vitamin B12)
 Nitratracemineral : merupakan istilah yang digunakan untuk
menamakan mineral yang terdapat dalam makanan dalam jumlah yang
sangat kecil (microgram sehari) contohnya : arsenicboron, nickel, silicon
dan vanadium yang berfungsi dan berguna dari kelompok mineral ini
sampai sekarang belum jelas.

C. Tanda dan Gejala


Apabila tubuh tidak menerima nutrisi makanan yang cukup dalam jangka
waktu tertentu, tubuh menjadi lemah dan kemampuannya memerangi infeksi
jauh berkurang, otak menjadi lamban dan tidak cepat bereaksi. Tubuh
memanfaatkan cadangan lemak untuk menjadi energi, dan otot melemah
supaya tidak menggunakan energi terlalu banyak. Akhirnya tubuh menjadi
lemah, jantung tidak memompa darah dengan cukup dan kematian terjadi
akibat terburuk yang menjadi akibat malnutrisi.
Penyakit kurang gizi disebabkan karena kurangnya cakupan konsumsi pada
nutrisi-nutrisi utama. Penyakit ini juga dapat disebabkan karena
mengkonsumsi makanan yang kurang kadar vitamin dan mineral tertentu,
mengonsumsi makanan yang kurang bervariasi atau karena kurang makan.
Malnutrisi dapat menggambarkan keadaan-keadaan seperti kemiskinan. Hal
ini dapat pula disebabkan karena kelainan seperti anarexia nervosa dan
bulimia.
Pola makan yang berlebihan dapat pula berakibat pada masalah nutrisi,
kegemukan (obesitas) merupakan kondisi yang dikarenakna memiliki terlalu
banyak lemak tubuh. Kegemukan juga sangat berkaitan dengan penyakit yang
beresiko tinggi seperti diabetes melitus, penyakit jantung dan beberapa jenis
kanker. Mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi dapat
menyebabkan tekanan darah tinggi, suatu kondisi yang sering tidak
terdiagnosa yang menyebabkan jantung bekerja terlalu berat dan
menyebabkan pembuluh arteri bengkak atau luka. Tekanan darah tinggi dapat
menyebabkan stroke, serangan jantung, serangan stroke dan gagal ginjal.
Khususnya lemak jenuh merupakan sebab utama atherosclerosis yang terjadi
karena lemak dan kolestrol menumpuk di arteri dan menyebabkan
berkurangnya kapasitas darah yang mengalir.
D. Penyebab / Etiologi
1. Gaya hidup.
2. Kesukaran / pilihan terhadap makanan.
3. Kesehatan.
4. Malnutrisi.

E. Patofisiologi
1. Anatomi
Saluran pencernaan manusia terdiri dari :
- Mulut.
- Faring.
- Esophagus / kerongkongan.
- Lambung.
- Usus halus (doudenum dan jejenum).
- Usus besar (kolon).
- Rectrum dan anus.
2. Elemen / Zat gizi
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
- Mineral
- Air
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
- Basal metabolisme meningkat.
- Aktifitas tubuh.
- Faktor usia.
- Penyakit.
4. Kegiatan yang menimbulkan energi
- Vital kehidupan, pernafasan, sirkulasi darah, suhu tubuh.
- Kegiatan mekanik oleh otot.
- Aktifitas otak dan saraf.
- Absorbs zat-zat gizi disalurkan pencernaan.
- Energi kimia untuk membangun sel, jaringan enzim dan hormon.
- Pengeluaran hasil metabolisme.

Fungsi utama sistem pencernaan merupakan memindahkan zat


nutrien (zat yang sudah dicerna), air dan garam yang terkenal/ berasal
dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi.
Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP
dibutuhkan sel-sel untuk melaksanakan tugasnya.
Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran
pencernaan, maka saluran pencernaan harus mempunyai persediaan air,
elektrolit dan zat makanan yang terus-menerus untuk ini.

F. Kelainan
Metabolisme gizi bisa terjadi karena malasorbsi atau aupan yang kurang,
seperti :
- Kuashiohor (kurang asupan protein).
- Seroflalmia (kurang asupan vitamin A).
- Starvasi / sel-sel kelaparan (kurang asupan energi).
- Anemia (definisi vitamin B12 dan asam folat).
- Obesitas, ateroskelosis (nutrisi dan prevalensi).
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

 PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 35 th
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jln Dr. Sitanala No. 42
Tanggal masuk : 17/10/2014, pukul 15:00 WIB
Tanggal pengkajian : 18/10/2014, pukul 16:00 WIB
No. Register : 13 241 21
Diagnosa Medis : Thypoid Fever

b. Identitas Penanggung jawab


Nama : Ny SM
Umur : 50 th
Hubungan dgn pasien : Ibu kandung
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jln. Dr. Sitanala No. 42

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama
Klien mengatakan sudah 4 hari badannya panas.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny. D berumur 35thn datang ke poli klinik umum RSUD Kab. Tangerang.
Saat datang klien tampak lemas. Saat dikaji oleh perawat, klien mengeluh
badannya panas, mual dan muntah, tidaknafsu makan, mual dan muntah
terjadi setelah klien makan cukup banyak dan mual muntah berkurang saat
makan sedikit dan hangat.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Imunisasi : Klien mengatakan terakhir imunisasi saat masih kecil.
Alergi : Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi.
Penyakit yang pernah diderita : Klien mengatakan pernah terkena gastritis.
Obat-obatan yang pernah di digunakan : -
Riwayat masuk RS : Klien mengatakan belum pernah masuk rumah sakit.
Riwayat kecelakan : -
Riwayat tindakan operasi : -
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan
yang berat atau menular.
3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaan Umum Sedang, Kesadaran Umum Compos Mentis

2. Tanda-Tanda Vital
• Tekanan Darah : 90/70 mmHg
• Nadi : 80x Permenit
• Suhu : 40ºC
• RR : 24x Permenit

3. Antropometri
• Tinggi Badan : 164cm
• BB : 44kg
• Indeks Masa Tubuh : BB = 46 = 17,1
TB² (1,64)²

4. Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, distribusi rambut
merata, tidak rontok, tidak mudah dicabut, tidak ada benjolan, tidak ada keluhan.

5. Mata
Letak bola mata simetris, gerakan bola mata simetris, kelopak mata tidak ada
oedema, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, Tekanan Intra Okuler (TIO)
sama, pupil dan refleks cahaya normal, ketajaman mata normal OD = 2/5 OS 3/5,
mata tampak sayu, terdapat kantong mata.

6. Telinga
Kebersihan telinga bersih, tidak ada oedema dan secret, letak telinga simetris,
fungsi pendengaran baik

7. Hidung
Kebersihan lubang hidung bersih, tidak ada oedema dan secret, letak hidung
simetris, tidak ada peradangan membran mukosa hidung, tidak terdapat polip,
funsi penciuman baik.

8. Mulut dan Faring


• Mulut tampak kotor, ada bau mulut, terdapat mukosa pada mulut
• Bibir : Warna pucat, ada stomatitis, tidak ada kelainan bentuk
• Gusi : Warna merah muda pucat, tidak ada gingivitis
• Gigi : Jumlah gigi 33, ada caries gigi pada gigi molar, tidak ada perdarahan,
abses, dan benda asing (gigi palsu)
• Lidah : Warna putih pucat, kotor, dan pergerakan lidah normal
• Faring : Warna merah muda, tidak ada peradangan, tidak ada eksudat,
tonsil tidak ada pembesaran
9. Leher
Bentuk leher normal, tidak ada oedema dan jaringan parut, tidak ada tekanan
vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, tidak ada
kaku kuduk dan mobilitas leher normal.

10. Thorax dan Dada


• Bentuk dada normal, tidak ada kelainan tulang belakang, ada retraksi intercostal,
tidak ada oedema dan jaringan parut, vocal premitus normal
• Suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak ada suara
tambahan
• Pada jantung ada ictus cordis, perkusi jantung normal, bunyi jantung normal
• Pada payudara ukuran, bentuk, dan kesimetrisan payudara normal, warna aerola
coklat, puting susu tidak ada ulcus dan pembengkakan, tidak ada secret.

11. Abdomen
Bentuk abdomen datar dan simetris, tidak ada jaringan parut dan lesi, tidak ada
oedema, bising usus 9x permenit, terdapat nyeri tekan.

12. Ekstremitas atas


Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, tidak terdapat oedema, lesi dan
jaringan parut, kuku jari bersih, refleks biceps dan trisep +

13. Ekstremitas bawah


Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, tidak terdapat oedema, lesi dan
jaringan parut, kuku jari bersih, tidak ada varices, dan refleks babinski +

4. DATA BIOLOGIS
1. Pola Nutrisi
 Makan
a. Frekuensi : 3x Sehari
b. Jenis : Nasi + Lauk + Sayur + Buah
c. Porsi/Jumlah : 1 Piring kecil
d. Keluhan : Tidak nafsu makan, mual, muntah
e. Makanan yang dipantang : Tidak Ada
f. Alergi terhadap makanan : Tidak Ada
g. Suplemen yang dikonsumsi : Vit. C

 Minum
a. Jenis : Air putih
b. Jumlah : ± 8 Gelas

2. Pola Eliminasi
 Buang Air Besar (BAB)
Klien mengatakan BAB tidak teratur
 Buang Air Kecil (BAK)
a. Input : 480cc
b. Output : 300cc
c. Balance : Input – Output = 180cc
d. Warna : Kuning Jernih
e. Keluhan : tidak ada

3. Pola Istirahat/Tidur
a. Tidur Siang : ± 2 jam
b. Tidur Malam : ± 7 Jam
c. Keluhan Tidur : Klien mengatakan terkadang terbangun saat
malam hari karena tidak nyaman tidur.

4. Personal Hygiene
a. Mandi : 1x Sehari
b. Jenis Pakaian : Kaos dan daster
c. Perawatan Gigi : Tidak terlalu rutin
d. Vulva Hygiene : Dibersihkan 1x sehari

5. DATA PSIKOLOGIS
a. Status Perkawinan : Menikah
b. Status Emosi : Terkadang sedikit Cemas
c. Pola Koping : Positif ( Klien selalu menceritakan masalah yang
dihadapinya
d. Pola Komunikatif : Klien Koperatif
e. Konsep Diri :
 Gambaran Diri : Klien terbuka dalam semua pertanyaan
 Peran Diri :
 Klien mengakui dirinya sebagai istri yang baik bagi suaminya
 Klien mengakui dirinya sebagai ibu yang baik bagi anaknya
 Harga Diri :
 Klien mengakui tidak merasa tidak tersisihkan
 Klien mengakui merasa dibutuhkan
 Klien mengakui senang menjadi seorang ibu

6. DATA SOSIAL
Klien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar

7. DATA SPIRITUAL
Klien mengatakan selalu solat 5 waktu dan menjalankan kewajibannya sebagai
umat muslim.

8. THERAPHY
a) RL 20 tts/mnt mempunyai fungsi untuk mengatasi kehilangan cairan
ektraseluler abnormal yang akut
b) PCT 3x350 mg mempunyai fungsi sebagai anagesik dan antipeuretik
dengan sedikit efek anti inflamasi dan juga dapat menghilangkan rasa sakit
dan suhu tubuh yang tinggi
9. DATA PENUNJANG
a) Pemeriksaan darah rutin
b) Urinalisa
c) Kimia klinik
d) Tes tubex = +5
e) Uji widal = 1/320

3.2 Analisa Data


A. Data

DS:
 Klien mengatakan badannya panas selama 4 hari.
 Klien mengatakan mual, muntah
 Klien mengatakan tidak nafsu makan.
 Klien mengatakan lemas.
DO:
 Suhu tubuh: 40⁰C
 Klien tampak lemas
 Dilakukan tes widal dengan hasil 1/320
 Dilakukan tes tubex dengan hasil positif 5
 Klien tidak menghabiskan makanannya
 IMT 17,1
 BB sebelum sakit 55kg, BB saat sakit 46kg
 TD: 90/70mmHg
 Nadi: 80x/menit
 RR: 25x permenit

B. Masalah
 Hipertermi
 Ketidakseimbangan nutrisi

C. Diagnosa Keperawatan
 Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan badan teraba
panas, kondisi lemas, dan suhu tubuh menigkat.
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan tidak
mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor
biologis, psikologi ditandai dengan mual, muntah dan tidak nafsu makan
3.3 Perencanaan Tindakan Keperawatan

No Dx. Kep Perencanaan


. Tujuan Intervensi Rasional
1. Dx 1 Setelah 1. Observasi 1. Sebagai informasi
dilakukan perubahan suhu dasar
intervensi untuk perencanaan
selama 3x24 awal dan validasi
jam diharapkan data
suhu tubuh 2. Berikan kompres 2. Untuk menurunkan
klien kembali hangat suhu tubuh klien
normal dengan 3. Agar tidak
kriteria hasil : 3. Anjurkan pasien kekurangan cairan
a. Suhu tubuh untuk banyak dan eletrolit
37,5⁰c minum air putih 4. Agar keringat tidak
b. Klien tidak 4. Anjurkan memakai mengendap dan
lemas pakaian yang penguapan lebih
c. TTV dalam menyerap keringat cepat
rentang normal 5. Untuk menurunkan
5. Delegatif panas serta
pemberian memperkuat
antiperatik dan pertahanan tubuh
antiseptik klien

2. Dx 2 Setelah 1. Kaji intake klien 1. Sebagai informasi


dilakukan dasar
intervensi untuk perencanaan
selama 3x24 awal dan validasi
jam diharapkan data
pemenuhan 2. Tingkatkan intake 2. Cara khusus
nutrisi klien makan melalui : tingkatakan nafsu
terpenuhi  Kurangi gangguan makan
dengan kriteria dari luar  Meningkatkan
hasil :  Sajikan makanan intake makanan
a. Pemenuhan dalam kondisi  Memudahkan
nutrisi klien hangat makanan masuk
terpenuhi  Selingi makan  Mulut yang bersih
b. BB klien dengan minum meningkatkan nafsu
meningkat  Jaga kebersihan makan
c. IMT 18,5 mulut klien  Mencegah mual
d. Tidak terjadi  Berikan makan
mual dan sedikit tapi sering
muntah 3. Kolaborasi dengan3. Memberikan
e. Nafsu makan ahli giziikan diet asupan deit yang
klien meningkat dan makanan ringan tepat
f. Porsi makan dengan tambahan
klien habis makanan yang
disukai bila ada
3.4 Catatan Perkembangan dan Evaluasi Sumatif
N Tangga Dx TTD
SOAP
o l
1. 18-10- Dx 1 S: Klien mengatakan badannya panas
14 selama 4 hari, Klien mengatakan lemas
07:00 O: Suhu tubuh: 40⁰C, Klien tampak lemas,
Saat di raba badan klien terasa panas
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjut Intervensi
a. Observasi perubahan suhu
b. Berikan kompres hangat
c. Anjurkan pasien untuk banyak minum
air putih
d. Anjurkan memakai pakaian yang
menyerap keringat
e. Delegatif pemberian antiperatik dan
antiseptik
2. 18-10- Dx 1 S: Klien mengatakan mual dan muntah,
14 Klien mengatakan tidak nafsu makan,
10:00 Klien mengatakan lemas
O: Klien tampak lemas, Klien tidak
menghabiskan makanannya, IMT 17,1,
BB 46kg, TD: 90/70mmHg, Nadi:
80x/menit, RR: 25x permenit
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjut Intervensi
a. Kaji intake klien
b. Kurangi gangguan dari luar
c. Sajikan makanan dalam kondisi
hangat
d. Selingi makan dengan minum
e. Jaga kebersihan mulut klien
f. Berikan makan sedikit tapi sering
g. Kolaborasi dengan ahli gizi akan diet
dan makanan ringan dengan tambahan
makanan yang disukai bila ada
h. Timbang berat badan setiap hari
i. Berikan obat sesuai indikasi.
BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat
dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi
berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan
terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

5.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk
diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat
dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi
keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap
hari, karena tanpa makan setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit
akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta:
EGC
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta : Salemba Medika
Perry, dkk. 2005. Buku saku: Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai