TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagi hal, tetapi biasanya
Biasanya terjadi akibat proses penuaan, tapi dapat timbul pada saat kelahiran
pemajanan radiasi, pemajanan sinar matahari yang lama, atau kelainan mata
Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih
dan bening menjadi keruh. Asal kata katarak dari kata Yunani cataracta yang
berarti air terjun. Hal ini disebabkan karena pasien katarak seakan-akan melihat
sesuatu seperti tertutup oleh air terjun didepan matanya (Ilyas, 2006) hal 2.
normalnya transparan dan dilalui cahaya ke retina, yang dapat disebabkan oleh
Jenis- jenis katarak menurut (Vaughan, 2000) hal 177- 181 terbagi atas :
9
Katarak senilis adalah jenis katarak yang paling sering dijumpai.
semakin kabur.
3. Katarak traumatik
Katarak traumatik paling sering disebabkan oleh cedera benda asing di lensa
atau trauma tumpul terhadap bola mata. Lensa menjadi putih segera setelah
4. Katarak komplikata
pada fisiologi lensa. Katarak biasanya berawal didaerah sub kapsul posterior
retina.
10
5. Katarak akibat penyakit sistemik
6. Katarak toksik
Katarak toksik jarang terjadi. Banyak kasus pada tahun 1930-an sebagai
kekeruhan lensa.
7. Katarak ikutan
ekstrakapsular.
1. Anatomi mata
11
Gambar 1.
(Smeltzer, 2001)
1) Alis
2) Kelopak mata
oleh konjungtiva.
3) Bulu mata
12
Gambar 2.
(Smeltzer, 2001)
1) Sklera
Lapisan paling luar dan kuat ( bagian “putih” mata). Bila sklera
2) Khoroid
antara khoroid dan iris. Korpus siliare itu berisi serabut otot
13
mata juga berkontraksi. Semuanya ini bersama-sama
membentuk traktus uvea yang terdiri dari iris, korpus siliare, dan
disekitarnya.
3) Retina
meninggalkan biji mata. Titik ini disebut titik buta, oleh karena
4) Kornea
khoroid. Iris berisi dua kelompok serabut otot tak sadar (otot
sendiri.
7) Pupil
Terletak diantara iris dan lensa. Baik bilik anterior maupun bilik
9) Aqueus humor
dalam aliran darah pada sudut iris dan kornea melalui vena halus
10)Lensa
15
keras daripada korteks nya. Sesuai dengan bertambahnya usia,
air, 35% protein, dan sedikit sekali mineral yang biasa ada dalam
lensa.
11)Vitreus humor
Daerah sebelah belakang biji mata, mulai dari lensa hingga retina
2. Fisiologi mata
Saraf optikus atau urat saraf cranial kedua adalah saraf sensorik
untuk penglihatan. Saraf ini timbul dari sel-sel ganglion dalam retina yang
pembungkus yang serupa dengan yang ada pada meningen otak. Lapisan
luarnya kuat dan fibrus serta bergabung dengan sclera, lapisan tengah halus
(mengandung banyak pembuluh darah). Pada saat serabut-serabut itu mencapai khiasma
optikum, maka separuh dari serabut-serabut itu akan menuju ke traktus optikus sisi
16
seberangnya, sementara separuhnya lagi menuju traktus optikus sisi yang sama. Dengan
perantara serabut-serabut ini, maka setiap serabut nervus optikus dihubungkan dengan
kedua sisi otak sehingga indera penglihatan menerima rangsangan berkas-berkas cahay
pada retina. Pusat visual terletak pada kortex lobus oksipitalis otak (Pearce, 1997).
Bayangan itu akan menembus dan diubah oleh kornea, lensa badan aqueus
a. Pembentukan bayangan
terbalik dari objek nyata. Bayangan yang jatuh pada retina akan
terjadi jika bola mata terlalu panjang dan berbentuk elips, titik fokus
lebih jelas harus mendekatkan mata pada objek yang dilihat, dibantu
kekenyalan lensa.
memperpanjang jarak fokus. Bila benda dekat dengan mata maka otot
iris membuat pupil mengecil dan melebar. Jika sinar terlalu banyak
mata. Dalam keadaan gelap pupil melebar agar sinar banyak yang
ditangkap. Dalam hal melihat benda, jika mata melihat jauh kemudian
c. Lintasan penglihatan
ke sisi lain bersatu dengan serabut yang berasal dari retina. Otak
serebri dan visual pada bagian korteks visual ini membentuk gambar
18
pandang sebagian besar dapat dilacak lokasi kerusakan di otak yang
D. Etiologi
dalam kehamilan, keadaan ini disebut sebagai katarak kongenital. Lensa mata
mempunyai bagian yang disebut pembungkus lensa atau kapsul lensa, korteks
lensa yang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dengan kapsul lensa.
Pada anak dan remaja nukleus bersifat lembek sedang pada orang tua nukleus
ini menjadi keras. Katarak dapat mulai dari nukleus, korteks, dan subkapsularis
lensa.
Dengan menjadi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air dan
menjadi lebih padat. Lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya,
terlihat pada usia 45 tahun dimana mulai timbul kesukaran melihat dekat
(presbiopia). Pada usia 60 tahun hampir 60% mulai mengalami katarak atau
lensa keruh.
lensa sepertidiabetes melitus, obat tertentu, sinar ultra violet B dari cahay
matahari, efek racun dari merokok, dan alkohol, gizi kurang vitamin E, dan
lainnya. Penyakit infeksi tertentu dan penyakit seperti diabetes melitus dapat
E. Patofisiologi
yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral
terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah
densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul
20
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya
dari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa, misalnya dapat menyebabkan
terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa.
Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi
sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam
bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita
katarak.
F. Manifestasi Klinik
seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan
oftalmoskop. Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan
Pupil yang normalnya hitam, akan tampak kekuningan, abu-abu atau putih.
21
sudah sangat memburuk, lensa koreksi yang lebih kuat pun tak akan mampu
memperbaiki penglihatan.
untuk menghindari silau yang menjengkel yang disebabkan oleh cahaya yang
salah arah. Misalnya, ada yang mengatur ulang perabotan rumahnya sehingga
sinar tidak akan langsung menyinari mata mereka. Ada yang mengenakan topi
berkelepak lebar atau kaca mata hitam dan menurunkan pelindung cahaya saat
Glaukoma
G. Penatalaksanaan
22
Meski telah banyak usaha yang dilakukan untuk memperlambat
ditentukan oleh keadaan tajam penglihatan dan bukan oleh hasil pemeriksaan.
lokal diinfiltrasikan di sekitar bola mata dan kelopak mata atau diberikan secara
topikal. Operasi dilakukan dengan insisi luas pada perifer kornea atau sklera
ultrasonografi yang dimasukkan melalui insisi yang lebih kecil dari kornea atau
H. Komplikasi
operasi maka gel vitreous dapat masuk ke dalam bilik anterior, yang
2. Prolaps iris. Iris dapat mengalami protrusi melalui insisi bedah pada periode
pasca operasi dini. Terlihat sebagai daerah berwarna gelap pada lokasi insisi.
23
Pupil mengalami distorsi. Keadaan ini membutuhkan perbaikan segera
dengan pembedahan.
jarang terjadi.
I. Pengkajian Fokus
utama dan hal yang penting di lakukan baik saat pasien pertama kali masuk
1. Biodata
Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
dua mata dan berapa lama pasien sudah menderita kelainan ini. Riwayat
cedera mata atau infeksi mata, penyakit apa yang terakhir diderita
pasien.
24
Eksplorasi keadaan atau status okuler umum pasien. Apakah ia
kesulitan melihat (fokus) pada jarak dekat atau jauh?, apakah ada
atau perifer?
kakek-nenek.
3. Pemeriksaan fisik
pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop (Smeltzer,
2002). Katarak terlihat tampak hitam terhadap refleks fundus ketika mata
tepat. Katarak terkait usia biasanya terletak didaerah nukleus, korteks, atau
(James, 2005).
sebagai berikut :
25
Bagaimana manajemen pasien dalam memelihara kesehatan,
lainnya.
Mandi
Berpakaian/ berdandan
Eliminasi
Pindah
Ambulasi
Naik tangga
Belanja
Memasak
Merapikan rumah
Berapa lama waktu tidur pasien, apakah ada kesulitan tidur seperti
Adakah diet khusus yang dijalani pasien, jika ada anjuran diet apa
yang telah diberikan. Kaji nafsu makan pasien sebelum dan setelah
e) Pola eliminasi
Kaji kebiasaan BAK dan BAB pasien, apakah ada gangguan atau
kesulitan. Untuk BAK kaji warna, bau dan frekuensi sedangkan untuk
Adakah keluhan nyeri karena suatu hal, jika ada kaji kualitas nyeri.
seperti harga diri, ideal diri pasien dalam hidupnya, identitas diri dan
h) Pola koping
27
Apa agama pasien, sebagai pendukung untuk lebih mendekatkan
5. Pemeriksaan Diagnostik
ultrasound (echography) dan hitung sel endotel sangat berguna sebagai alat
Dengan hitung sel endotel 2000 sel/mm3, pasien ini merupakan kandidat
2001).
28
J. Pathways Keperawatan
29
Lensanormaldenganstrukturposterioririsyang
Gangguanpenerimaan Gangguan sensori
Resiko jernih,transparan,danmemilikikekuatanrefraksi
cedera sensori;kerusakansensori persepsi: penglihatan
besar
Kekeruhanpadalensa
mata Influxairkedalam
lensa
Mematahkanserabut
Menghambatjalannyacahayakeretina
lensa
Sumber :
Doengoes,(2000) Engram, (1999) Vaughan, (2000) Smeltzer, (2000)
K. Diagnosa Keperawatan
30
1. Pre Operasi
dilakukan.
2. Post Operasi
invasive.
pembedahan mata.
kesehatan.
f. Diagnosa Psikososial :
informasi.
1. Pre Operasi
31
berhubungan dengan kerusakan sensori dan kurangnya pemahaman
Rencana tindakan :
koping.
dilakukan
32
Rasional: Pasien yang mengalami gangguan visual bergantung pada
Pasan makanan yang bisa dimakan dengan tangan bagi mereka yang
sehat.
perawatan pasien.
memungkinkan
Rasional: Isolasi sosial dan waktu luang yang terlalu lama dapat
penglihatan.
dari cedera.
Rencana tindakan :
33
1) Bantu pasien ketika mampu melakukan ambulasi, pre
bimbingan penglihatan.
resiko cedera.
lingkungan.
diperintahkan
terhadap cedera.
mata.
34
berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/ perubahan status
organ indera.
situasi individu.
Rencana tindakan :
terlibat.
disekitarnya.
operasi.
35
Rasional : Terbangun dalam lingkungan tidak dikenal dan
menurunkan bingung.
dengan penggunaan.
mungkin ada.
mengkompensasi.
2.Post Operasi
a. Resiko tinggiterhadap infeksi berhubungan dengan prosedur
invasive.
36
Tujuan
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, infeksi
tidak terjadi.
Rencana tindakan :
menyentuh/mengobati mata.
dalam dengan kapas basah/bola kapas untuk tiap usapan, ganti balutan
dioperasi.
37
terapi lebih agresif diperlukan bila terjadi infeksi. Steroid
individu.
Rencana tindakan :
terlibat.
disekitarnya.
dengan penggunaan.
akan dilakukan.
mata.
Rencana tindakan :
ringan diperkirakan
diresepkan.
infeksi.
invasi bakteri.
40
d. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kehilangan penglihatan
Kriteria hasil: tidak ada memar kaki, menyangkal jatuh, tidak ada
perdarahan.
Rencana tindakan :
1) Pertahankan posisi tempat tidur rendah, pagar tempat tidur tinggi, dan bel
bantuan bila turun dari tempat tidur sampai mampu ambulasi tanpa bantuan.
intraokular :
24 jam pertama.
pembedahan mata.
informasi.
41
Tujuan : memenuhi kebutuhan informasi klien.
tindakan.
Rencana tindakan :
bebas.
diberikan.
Rencana tindakan :
saat ini.
penglihatan tambahan.
pengobatan.
perasaan.
43