Pendahuluan
1
Etiologi
Gambar 1.
Jaras sekresi hormon tiroid.
2
Hipertiroidisme kongenital/neonatal
3
dan menonjol (eksoftalmus), terdapat takikardia, takipnea, dan
peningkatan suhu tubuh. Pada keadaan yang berat dapat terjadi penurunan
berat badan yang progresif meskipun makan sangat kuat. Gejala lain
seperti hepatosplenomegali, ikterus, gagal jantung, dan hipertensi berat
dapat terjadi. Jika terapi tidak segera diberikan pasien mungkin akan
meninggal.
Pengobatan yang diberikan adalah propranolol oral 2 mg/kg/hari
dalam tiga dosis, propiltiourasil (PTU) 5–10 mg/kg/hari yang diberikan
setiap 8 jam, ditambah larutan lugol 1 tetes setiap 8 jam. Setelah keadaan
eutiroid tercapai, hanya PTU yang diteruskan dan diturunkan secara
bertahap untuk mempertahankan keadaan eutiroid. Remisi dapat terjadi
pada usia 3–4 bulan namun kadang menetap sampai masa kanak-kanak
.
Penyakit Graves
4
Patofisiologi
Penyakit Graves adalah suatu penyakit autoimun di mana limfosit T
diaktifkan oleh antigen di dalam tiroid sehingga merangsang limfosit B
menghasilkan antibodi dalam darah untuk melawan antigen tersebut.
Selain itu terdapat antibodi lain yang dibentuk terhadap komponen
reseptor TSH, yang disebut imunoglobulin perangsang tiroid (thyroid
stimulating immunoglobuline) yang mengaktifkan reseptor sehingga
menimbulkan hipertiroidisme.
Salah satu teori timbulnya penyakit Graves adalah terjadinya defek
pada limfosit T penekan yang menyebabkan limfosit T penolong
merangsang limfosit B untuk membentuk autoantibodi tiroid. Namun
mekanisme yang mencetuskan proses imunologis masih belum diketahui.
Karena proses tersebut terjadi perangsangan kuat sekresi hormon tiroid
sehingga kadar T4 dan T3 dalam darah yang tinggi akan menghambat
sekresi TSH sehingga kadarnya di dalam darah menjadi rendah.
Peningkatan kadar hormon tiroid cenderung meningkatkan pembentukan
antibodi, sementara penurunan kadar hormon tiroid akibat pengobatan
cenderung menurunkan tetapi tidak mencegah secara tuntas pembentukan
antibodi.
5
Predisposisi genetik Faktor inisiasi
Antibodi
antiotot
Autoantibodi perangsang tiroid orbita
Hipertiroid
Oftalmopati
Manifestasi klinis
Selama masa anak dan remaja kebanyakan pasien dengan penyakit Graves
memperlihatkan gejala dan tanda klasik. Pada awal perjalanan penyakit
gejala dan tanda spesifik pada anak adalah struma, takikardia, cemas,
6
peningkatan tekanan darah, proptosis, peningkatan nafsu makan, tremor,
kehilangan berat badan, dan tidak tahan udara panas. Meskipun gejala
hipertiroid akibat penyakit Graves bervariasi, namun cenderung lebih
berat dari penyebab hipertiroid lainnya. Kelainan mata ditemukan pada
lebih dari separuh pasien Graves dan pembesaran kelenjar tiroid hampir
selalu dijumpai. Jika hal tersebut tidak ditemukan, maka kemungkinan
penyakit Graves diragukan dan penyebab lain harus dicari.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis penyakit Graves
adalah pengukuran kadar tiroksin (T4) dalam darah yang meningkat pada
hipertiroid. Hormon penstimulasi tiroid (TSH) menurun pada keadaan
hipertiroid. Jika keadaan hipertiroid telah ditegakkan, maka pemeriksaan
laboratorium lain mungkin diperlukan seperti pemeriksaan triiodotiroksin
(T3), antibodi tiroid, dan ambilan radioaktif iodine. Pemeriksaan terakhir
ini dilakukan jika diagnosis penyakit Graves belum meyakinkan.
Tata laksana
Tujuan pengobatan penyakit Graves adalah tercapainya kembali kadar
hormon tiroid yang stabil pada keadaan metabolismenya. Ada tiga
modalitas terapi yang terbaru yaitu obat antitiroid, yodium radioaktif, dan
pembedahan. Faktor yang mempengaruhi pilihan pengobatan antara lain
7
adalah usia pasien, jenis hipertiroid, besar kelenjar tiroid, alergi obat, dan
beratnya keadaan hipertiroid. Ketiga terapi tersebut tidak diindikasikan
pada pasien hipertiroid dengan hasil pemeriksaan ambilan yodium rendah.
Hipertiroid dengan ambilan yodium yang rendah biasanya merupakan
tiroiditis yang akan sembuh secara spontan. Pengobatan dengan -bloker
biasanya dapat mengontrol gejala hipertiroid pada pasien tersebut.
Obat antitiroid
Sebagian besar ahli endokrin anak merekomendasikan pengobatan medis
dengan yodium radioaktif dan pembedahan. Dua macam obat golongan
tionamid yang dipakai secara luas adalah propiltiourasil (PTU) dan
metimazol (Tapoazole). Kedua obat ini menghambat biosintesis hormon
tiroid dan menurunkan kadar hormon tiroid sebelum terapi yodium
radioaktif atau pembedahan.
Dosis awal PTU adalah 5–10 mg/kg/hari yang diberikan dalam tiga
dosis, sedangkan metimazole 0,25–1 mg/kg/hari yang diberikan sekali
atau dua kali sehari. Pemantauan klinis harus dilakukan setelah terapi
dimulai. Peningkatan kadar TSH yang melebihi nilai normal merupakan
petanda terjadinya kelebihan dosis pengobatan dan menyebabkan kelenjar
tiroid bertambah besar. Respon klinis akan terlihat setelah 2–3 minggu
terapi dan kontrol yang ketat dilakukan dalam 1–3 bulan. Dosis dapat
8
diturunkan sampai ke dosis minimal untuk mempertahankan keadaan
eutiroid.
Reaksi toksik yang dapat terjadi pada pemakaian kedua obat
tersebut kebanyakan ringan tetapi kadang dapat mengancam kehidupan.
Reaksi ini tidak dapat diperkirakan dan dapat timbul segera atau beberapa
lama setelah terapi diberikan. Sering terjadi leukopenia yang bersifat
sementara dan tanpa gejala klinis, dan bukan merupakan petanda
agranulositosis. Hal ini bukan suatu alasan untuk menghentikan
pengobatan. Ruam dan urtikaria juga sering terjadi, namun dapat diatasi
dengan penghentian sementara terapi kemudian memulai kembali dengan
obat antitiroid yang lain. Litium karbonat atau yodium stabil dapat
digunakan untuk menghambat pelepasan hormon tiroid pada pasien yang
tidak toleran dengan obat antitiroid meskipun obat ini jarang digunakan.
Reaksi yang berat dapat berupa agranulositosis, hepatitis, gagal hati,
sindrom menyerupai lupus (lupus-like syndrome), gromerulonefritis, dan
vaskulitis pada kulit dan berbagai organ. Meskipun jarang, reaksi ini
pernah dilaporkan pada pemakaian kedua obat di atas. Pemantauan fungsi
hati secara rutin tidak diperlukan pada pemakaian obat ini.
Pengobatan dapat diberikan selama lima tahun atau lebih dan
remisi sebesar 25% dapat terjadi setiap dua tahun pengobatan. Jika terjadi
relaps yang biasa timbul dalam 3 bulan atau 6 bulan setelah terapi
9
dihentikan, maka terapi harus dimulai kembali. Pada pasien hipertiroid
berat dapat diberikan β-bloker seperti propranolol dengan dosis 0,5–2
mg/kg yang diberikan dalam tiga dosis. Obat ini digunakan untuk
mengontrol manifestasi hiperadrenergik seperti tremor, gelisah, takikardia,
dan keringat yang banyak. PTU dan metimazol dapat diberikan pada ibu
hamil dan menyusui dengan dosis paling minimal.
10
Tata laksana Hipertiroidisme
dengan Obat Antitiroid
Hipertiroidisme
Penyakit Graves
Tes TSH
dan FTE*
Kurangi dosis
atau tambahkan
Lanjutkan T4
atau naikkan
dosis obat
antitiroid
Pantau setiap 1-2
bulan: TSH >0,5 Tanda-
Kurangi dosis FTE normal tanda
4-8 minggu secara progresif atau rendah remisi
jika TSH dan
FT4E normal
Kurangi dosis
setelah 6-12
bulan
Hentikan obat
setelah 12 bulan
12
pasien hipertiroid yang berat atau struma yang sangat besar untuk
mencegah eksaserbasi hipertiroid karena tiroiditis sementara (transien)
yang disebabkan oleh radiasi. Obat-obat antitiroid ini diberikan untuk
mencapai eutiroid dan kemudian dihentikan 3–5 hari sebelum pemberian
I131. Pengobatan dengan radioaktif ini membutuhkan waktu 2–4 bulan.
Setelah terapi biasanya pasien menjadi hipotiroid sehingga membutuhkan
pemberian hormon tiroid alamiah sekali sehari. Kondisi pasien harus
dipantau dan dilakukan pemeriksaan darah sekali sebulan untuk
mengetahui efektivitas pengobatan dan untuk memulai suplemen hormon
tiroid jika dibutuhkan. Terapi dengan I131 mempunyai efektivitas 90–95 %
namun pasien kadang-kadang membutuhkan dosis kedua.
Anak yang mendapatkan pengobatan I131 harus dihindari terpapar
dengan salivanya karena sejumlah kecil radioiodin dikeluarkan dalam
saliva. Pasien juga harus dijauhkan beberapa meter dari anak lain selama
2–3 hari dan dihindari tidur bersama pada satu tempat tidur selama periode
pengobatan.
Pembedahan
Tiroidektomi jarang direkomendasikan pada penyakit Graves. Indikasi
spesifik seperti pasien dengan struma yang sangat besar dan resisten
dengan radioaktif, pasien hamil dengan struma nodular yang alergi dengan
13
antitiroid, dan pasien yang alergi dengan antitiroid dan tidak ingin diterapi
dengan I131. Prosedur pembedahan harus dilakukan oleh ahli bedah yang
berpengalaman dan hanya dilakukan setelah pemberian obat-obatan.
Pasien harus mencapai keadaan eutiroid sebelum dioperasi untuk
mencegah timbulnya krisis tiroid setelah operasi. PTU atau metimazol
diberikan 7–10 hari sebelum operasi dan ditambahkan yodium inorganik
untuk mengurangi vaskularisasi kelenjar tiroid. Jika pasien tidak dapat
menerima PTU atau metimazol,diberikan β-bloker dengan yodium
inorganik. Pada pasien struma nodular toksik, yodium inorganik tidak
dapat diberikan karena dapat menimbulkan eksaserbasi hipertiroid.
Komplikasi operasi yang dapat terjadi adalah hipoparatiroid dan
kerusakan nervus laringeus rekuren. Komplikasi tersebut jarang terjadi
namun hipotiroid permanen sering timbul. Oleh sebab itu pasien harus
ditindaklanjuti dalam satu bulan, kemudian interval beberapa bulan, dan
selanjutnya setiap tahun dengan memantau kadar T4 bebas dan tirotropin
dalam serum.
14
Gambar 4. Gambar skematis pembedahan
tiroid.
Pemilihan terapi
Pemilihan terapi yang terbaik untuk penyakit Graves mungkin sulit dan
rumit, tetapi perlu diingat bahwa ketiga pilihan terapi di atas sama baiknya
dan memberikan hasil yang baik jika dilakukan oleh dokter yang
berpengalaman. Kebanyakan pasien memutuskan untuk memulai
pengobatan dengan PTU atau metimazol bersama dengan β-bloker, dan
selanjutnya mempertimbangkan kembali pilihan terapi lain setelah merasa
baik dan tenang. Hal ini merupakan pendekatan singkat yang baik dalam
pengobatan penyakit Graves dan sering direkomendasikan. Meskipun
pilihan terapi berada di tangan pasien, namun dokter harus
15
merekomendasikan kepada pasien berdasarkan pengalamannya. Pasien
harus diyakini dengan baik dan merasa nyaman dengan terapi yang dipilih.
16
Hipertiroidisme neonatal
Riwayat penyakit tiroid pada ibu atau anggota keluarga lain 1
Riwayat tirotoksikosis neonatal sebelumnya 2
Pemeriksaan fisik: struma, takikardia, tanda lain tirotoksikosis 3
Penyakit Graves maternal, terapi antitiroid maternal, atau Tidak terdapat riwayat penyakit tiroid maternal
Riwayat pengobatan penyakit Graves sebelumnya Goiter neonatal
dengan radioiodin atau pembedahan
Hipertiroidisme
Anamnesis
Takikardia, struma, eksoftalmus
Tanda dan gejala lain
↑ Hormon tiroid
Demam ↓ TSH Hormon tiroid ↑
TSH ↑ atau normal
Nyeri USG
tekan
tiroid Subunit-α Subunit-α
bebas ↑ bebas normal
Nodul Dengan atau tanpa tiromegali
difus pada pemeriksaan fisis
MRI
Pencitraan
radionuklida
Antibodi reseptor TSH dan tiroid
Nodul panas
atau hiperfungsi TRAb ↑ Seluruhnya Hanya Resistensi
Tirotoksikosis mempunyai ATgAb, hipofisis
faktisia titer tinggi APTO ↑ Adenoma terhadap
hipofisis hormon
pensekresi TSH tiroid
Nodul tiroid
otonom
Penyakit Fase awal tiroiditis
Tiroiditis Graves limfositik kronik
subakut juvenil Terapi oktreotid Terapi
kemudian reseksi Triac
Enukleasi bedah dan/atau atau D-
bedah radioterapi T4
Hashitoksikosis
Badai tiroid
Obat antitiroid Blokade β-adrenergik Tiroidektomi subtotal Terapi
atau total radioiodin
19
8. Greenspan FS. Hyperthyroidism & Thyrotoxicosis In :
Greenspan FS, Stewler GJ, eds. Basic & clinical
Endocrinology 5th ed. USA : Appleton & lange 2000:
233-41
9. Ganong WF. Hipertiroidisme dalam : Djauhari WM. Ed.
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran 17 ed. Jakarta : EGC.
1999 : 323-27
10. Foley TP, Peter F. Hyperthyroidism In : Hochberg Z ed.
Practical Algorithms in Pediatric Endocrinology.
Switzerland : Karger.1999 : 78
11. Foley TP, Peter F. Neonatal Hyperthyroidism In :
Hochberg Z ed. Practical Algorithms in Pediatric
Endocrinology. Switzerland : Karger.1999 : 80
12. LaFranchi S. Hyperthyroidism. In : Behrman ER ed.
Nelson Textbook of Pediatrics 16th ed . Philadelpia : WB
Sander Company 2000 : 1709-12
13. Ridgway C, Wartofsky L. Hyperthtyroidsm Managemant
with Antithyroid Drugs dalam Thyroid Disease
Manager : URL
http://www.thyroidmanager.org/algorithms/algorithm15.h
tm
20