Anda di halaman 1dari 62

BAB X

PROFIL ASPEK TRANSPORTASI


KABUPATEN CIANJUR BAGIAN SELATAN

10.1 Gambaran Umum

10.1.1 Gambaran Umum Eksternal


Untuk mendukung kebutuhan dan kegiatan masyarakat Kabupaten Cianjur,
maka diperlukan system-system transportasi, yang terdiri dari system jaringan,
sistm kegiatan dan system pergerakan.

10.1.1.1 Sistem Jaringan


Sistem jaringan terdiri dari 2, yaitu sistem jaringan jalan serta sarana dan
prasarana transportasi.
A. Prasarana Transportasi
1. Jaringan Jalan
Jaringan jalan diperlukan untuk memudahkan pergerakan orang dan juga
barnag. Dalam hal ini didapat data Panjang Jalan, Kondisi jalan serta rute/trayek
angkutan.
Tabel 10.1
Panjang Jalan Provinsi (Km) Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Cianjur 2015-
2016
Tahun
Kondisi Jalan
2015 2016
Baik 67,76 62,99
Sedang 105,90 81,67
Rusak 4,50 4,18
Rusak Berat -* 37,55
Jumlah 178,16 186,40
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur
*Data belum tersedia

595
Tabel 10.2
Panjang Jalan Kabupaten (Km) Menurut Kondisi Jalan Kabupaten Cianjur Tahun
2014-2015
Tahun
Kondisi Jalan
2014 2015
Baik 197,30 196,08
Sedang 278,65 266,68
Rusak 428,13 423,15
Rusak Berat 397,42 415,56
Jumlah 1.301,50 1.31,47
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur

Di Kabupaten Cianjur memiliki 5 fungsi jalan yaitu jalan Arteri Primer,


Arteri Sekunder, Kolektor Primer, Kolektor Sekunder dan jalan Lokal. Berikut
adalah tabel Panjang Jalan berdasarkan fungsi jalan Kabupaten Cianjur.
Tabel 10. 3
Panjang Jalan Berdasarkan Fungsi Jalan
Panjang Jalan Berdasarkan
Fungsi Total
No. Kecamatan
(Km)
Arteri Kolektor Lokal
1 Mande 0.00 6,1 12.20 18.30
2 Cipanas 2.20 15.56 11.45 29.21
3 Cikalongkulon 0.00 7.65 13.12 20.77
4 Karangtengah 2.15 15.60 18.30 36.05
5 Cianjur 11.53 14.64 9.80 35.97
6 Cugenang 13.35 0.00 7.00 20.35
7 Cilaku 0.00 14.25 10.50 24.75
8 Warungkondang 0.00 13.00 11.70 24.70
9 Gekbrong 0.00 7,5 0.00 7.50
10 Sukaluyu 0.00 4,6 11.30 15.90
11 Ciranjang 1.40 0,5 16.95 18.85
12 Sukaresmi 0.00 0.00 28.90 28.90
13 Bojongpicung 0.00 0.00 26.27 26.27
14 Haurwangi 2.85 0.00 9.26 12.11
15 Cibeber 0.00 6,7 25.15 31.85
16 Pacet 6.00 0.00 26.75 32.75
17 Campaka 0.00 4,7 23.66 28.36
18 Sukanagara 0.00 5.31 37.59 42.90
19 Kadupandak 0.00 12.40 3.60 16.00

596
Panjang Jalan Berdasarkan
Fungsi Total
No. Kecamatan
(Km)
Arteri Kolektor Lokal
20 Cijati 0.00 16.60 5.10 21.70
21 Takokak 0.00 0.00 50.60 50.60
22 Campakamulya 0.00 0.00 14.30 14.30
23 Tanggeung 0.00 4.60 22.19 26.79
24 Pasirkuda 0.00 0.00 14.40 14.40
25 Pagelaran 0.00 2.10 16.57 18.67
26 Leles 0.00 19.75 10.50 30.25
27 Agrabinta 0.00 0.00 18.00 18.00
28 Cibinong 0.00 0.00 29.90 29.90
29 Cikadu 0.00 0.00 7.00 7.00
30 Naringgul 0.00 0.00 21.20 21.20
31 Cidaun 0.00 0.00 37.55 37.55
32 Sindangbarang 0.00 0.00 18.70 18.70
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur

597
Gambar 10. 1 Peta Jaringan Jalan Kabupaten Cianjur

598
Tabel 10. 4
Kondisi Jalan Kabupaten Cianjur Berdasarkan Balai Pengelolaan dan Pengawasan Jalan Tahun 2017
Kondisi (Km %)
Panjang
No Uraian/Balai Baik Sedang Rusak Rusak Berat Keterangan
(Km)
Km % Km % Km % Km %
1 BPPJ Cianjur ( Cianjur ) 136,796 60,101 43,93 27,745 20,28 42,75 31,25 6,200 4,53
BPPJ Sukaluyu(Sukaluyu dan
2 76,350 25,500 33,40 27,800 36,41 11,800 15,46 11,25 14,73
Karangtengah )
BPPJ Ciranjang (Ciranjang, Haurwangi
3 74,992 27,507 36,71 9,95 13,28 20 26,69 17,465 23,31
dan Bojongpicung)
BPPJ Pacet (Pacet, Sukaresmi dan
4 111,802 67,050 59,97 21,800 19,50 13,200 11,81 9,752 8,72
Cipanas)
5 BPPJ Cibeber (Campaka dan Cibeber ) 128,950 38,900 30,17 13,400 10,39 42,35 32,84 34,300 26,6
BPPJ Cikalongkulon (Cikalongkulon
6 118,442 23,150 19,55 35,255 29,77 28 23,64 32,017 27,04
dan Mande)
BPPJ Sukanagara ( Sukanagara,
7 164,185 21,900 13,34 21,185 12,9 74,300 45,25 46,800 28,50
Takokak dan Campaka Mulya )
BPPJ Pagelaran
8 (Pagelaraan,Pasirkuda,Tanggeung dan 102,570 4 3,90 33,07 32,24 15 14,62 50,500 49,23
Cibinong )
BPPJ Kadupandak ( Kadupandak, Cijati,
9 72,600 25,600 35,26 2,700 3,72 12,300 16,94 32 44,08
Agrabinta dan Leles )
BPPJ Cibinong (Cibinong,
10 109,350 14 12,80 11,100 10,15 50,600 46,27 33,65 30,77
Pagelaran,Tanggung dan Pagelaran )
BPPJ Sindangbarang (Cidaun,
11 64,850 0,300 0,46 2 3,08 8,700 13,42 53,85 83,04
Sindangbarang, Naringgul dan Cikadu )

599
Kondisi (Km %)
Panjang
No Uraian/Balai Baik Sedang Rusak Rusak Berat Keterangan
(Km)
Km % Km % Km % Km %
BPPJ Cidaun (Cidaun, Sindangbarang,
12 67,950 0,700 1,03 2 2,94 38,600 56,81 26,65 39,22
Naringgul dan Cikadu)
BPPJ Leles (Kadupandak, Cijati,
13 51,250 11,300 22,05 18,950 36,98 11 21,46 10 19,51
Agrabinta dan Leles)
Jumlah 1,279,997 320,008 226,955 368,600 364,434
Prosentase (%) 100 25,001 17,731 28,797 28,471
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur

600
Tabel 10. 5
Kondisi jalan Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Cianjur
Panjang jalan berdasarkan Kondisi
No Kecamatan Total
Baik Sedang Rusak Rusak Berat
1 Bojongpicung 3.4 4.6 9 9.27 26.27
2 Cianjur 28.36 4.41 3.2 0 35.97
3 Cibeber 9.85 10.6 7.6 3.8 31.85
4 Cikalongkulon 11.067 6,8 0 2,9 20.767
5 Cilaku 0 0 24.75 0 24.75
6 Cipanas 22.35 2,4 0 8,76 29.21
7 Ciranjang 8.4 4.05 5 1.4 18.85
8 Cugenang 4.2 7 9.15 0 20.35
9 Gekbrong 0 0 7,5 0 7.5
10 Haurwangi 7.45 0 0 4.66 12.11
11 Karangtengah 23.05 9.6 3.4 0 36.05
12 Mande 6,1 2.7 9.5 0 18.3
13 Pacet 14.8 5.2 7.9 4.85 32.75
14 Sukaluyu 13.9 0 2 0 15.9
15 Sukaresmi 12.3 6.4 10.2 0 28.9
16 Warungkondang 16.4 7.2 1.1 0 24.7
17 Campaka 19.55 9.3 17.97 15.7 62.52
18 Campaka Mulya 12.2 0 2.1 0 14.3
19 Takokak 5.24 10.5 20.7 23.3 59.74
20 Sukanagara 4.24 30.66 20.97 2.5 58.37
21 Pagelaran 8.7 18.67 0 0 27.37
22 Kadupandak 26.8 0 0 8.3 35.1
23 Cijati 14.5 9.7 0 13.3 37.5
24 Pasirkuda 0 22.2 4.4 0 26.6
25 Tanggeung 5.2 17.2 2.3 4.4 29.1
26 Agrabinta 0 0 0 6.5 6.5
27 Leles 12.45 10.5 0 14.5 37.45
28 Sindang Barang 0.3 10 2.6 0 12.9
29 Cidaun 8.4 19.85 0 11 39.25
30 Naringgul 0 11 0 0 11
31 Cibinong 15 37.1 26.5 26.65 105.25
32 Cikadu 0 5.8 0 38.95 44.75
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur

601
B. Sarana Transportasi
Moda transportasi di bagi menjadi 3 jenis, yaitu: moda transpotasi darat,
moda transpotasi laut, dan moda transpotasi udara. Kabupaten Cianjur hanya
dilayani oleh 2 moda transportasi, yaitu moda transportasi darat dan moda
transportasi laut.

10.1.1.2 Sistem Kegiatan


Dari sistem kegiatan akan terlihat kegiatan – kegiatan yang dapat
menimbulkan pergerakan transportasi, 4 Sistem pusat kegiatan perkotaan di
Kabupaten Cianjur, yaitu: PKW promosi, PKL (PKL perkotaan Cianjur, PKL
perkotaan Sindangbarang, dan PKL perdesaan Sukanagara), PKL promosi, dan
PPK. Pusat kegiatan yang terdapat di Kabupaten Cianjur adalah:
1. Pusat pemerintahan Kabupaten, merupakan fungsi utama dari PKW
promosi.
2. Pusat koleksi dan distribusi barang, meruapak fungsi utama dari PKW
promosi, dan PKL perkotaan Cianjur.
3. Pusat pendidikan, merupakan fungsi utama dari PKW promosi dan PKL
perkotaan Cianjur.
4. Pusat perdagangan, merupakan fungsi utama dari PKW promosi dan PKL
perkotaan Cianjur.
5. Pusat jasa dan pelayanan masyarakat, merupakan fungsi utama dari PKL
perkotaan Cianjur.
6. Pusat pengolahan hasil pertanian, merupakan fungsi utama dari PKL
perkotaan Sindangbarang, PKL perdesaan Sukanagara, dan PKL promosi.
7. Pusat perikanan, merupakan fungsi utama dari PKL perkotaan
Sindangbarang.
8. Pusat jasa pariwisata, merupakan fungsi utama dari PKL perkotaan
Sindangbarang dan PKL promosi.
9. Pusat pertambangan, merupakan fungsi utama dari PKL perkotaan
Sindangbarang dan PKL pedesaan Sukanagara.
10. Pusat perkebunan, merupakan fungsi utama dari PKL pedesaan Sukanagara.

602
11. Pusat industri kecil menengah, merupakan fungsi utama dari PKL pedesaan
Sukanagara dan PKL promosi.
12. Pusat peternakan, merupakan fungsi utama dari PKL promosi.
13. Pusat perdagangan dan jasa, merupakan fungsi utama dari PKL promosi.
14. Pusat produksi dan industri perkebunan dan pertanian, merupakan fungsi
utama dari PPK dengan skala pelayanan beberapa kecamatan serta
menunjang kota.

10.1.1.3 Sistem Pergerakan


Tabel 10. 6
Lintasan Trayek Angkutan Umum

Kode Jarak
No Lintasan Trayek
Trayek (Km)

A. ANGKUTAN KOTA
Terminal Rawabango - JL. Raya Bandung - JL. AR.
Hakim - Jl. Kh. Ashari- Jl. Mangunsarkoro - Jl. Moch Ali -
Jl. Prof. Moch yamin - Jl. Kh. Hasyim Ashri - Jl. Suroso -
1 09.09.1001 O1 A 13
Jl. Taifur Yusup (Suge) - JL. Ir.H. Juanda - Jl. Dr.
Muwardi (Bypass) - JL. Ariawiratanudatar - Baros - JL.
Gunteng - Terminal Rawabango-Jl. Pramuka
Terminal Rawabango - JL. Gunteng - JL.
Ariawiratanudatar - JL. Dr. Muwardi (Bypass) - JL. Ir. H.
Juanda (Selakopi) - Jl. Taifur Yusuf (Suge) - Jl. Suroso -
2 09.09.1002 O1 B 13
Jl. Mangun Sarkoro- JL. Moch. Ali - JL. Prof . M. Yamin -
JL. AR. Hakim - JL. Raya Bandung - Terminal
Rawabango -Jl. Pramuka
Popsi - JL. Yulianus Usman - JL. Amalia Rubini - JL.
3 09.09.1003 O2 A Perintis Kemerdekaan - Jebrod - T. Pasir Hayam - Pasir 17
Sembung
Terminal Pasir Hayam - JL. Siliwangi - Siti Jenab - Otista
II - Jl. Siti Boededar - JL.Imun Sulaeman - Jl. Suroso - JL.
4 09.09.1004 02 B 9.2
Mangunsarkoro - JL. Aria Cikondang - JL. Siliwangi -
Terminal Pasir Hayam.
Joglo - JL. Siliwangi - JL. Adi Sucipta - JL. Amalia Rubini
- JL. Yulius Usman - JL. Moch. Ali - JL. Prof. M. Yamin -
JL. KH. Ashari - JL. KH. Asnawi - JL. KH. Sya'ban - JL.
5 09.09.1005 03 Mayor Harun Kabir - JL. Suroso - JL. Taifur Yusuf (Suge) 8.6
- Jl. Otista II - JL. Siti Jenab - JL. Siliwangi - JL. Adi
Sucipta - JL. Aria Cikondang - Jl. Siliwangi - JL. G.
Mangkupraja - Nagrak - Awilarang
Muka -JL. Dr. Muwardi (Bypass) - Limbangan Sari -
Raweuy - Gombong - BLK - JL. Pangeran Hidayatullah -
6 09.09.1006 O4 A Joglo - JL. Siliwangi JL. Siti Jenab - JL. Otista II (Suge) - 11.5
JL. Taifur Yusuf - JL. Suroso - JL. KH. Hasyim Ashari -
JL. AR. Hakim - Muka

603
Kode Jarak
No Lintasan Trayek
Trayek (Km)

Muka - JL. Hos. Cokroaminoto - JL. Suroso - JL. Taifur


Yusuf - JL. Otista II - Jl. Siti Jenab - JL. Siliwangi - JL.
Adi Sucipta - JL. Aria Cikondang (Joglo) - JL. Siliwangi -
7 09.09.1007 O4 B 10
JL. Pangeran Hidayatulloh (BLK) - Gombong - Raweuy -
Limbangansari - JL. DR. Muwardi (Bypass) - JL. Hos.
Cokroaminoto - JL. Barisan Banteng - Ruko - Muka.
Terminal Rawabango - JL. Raya Bandung - Muka
(Ramayana) - JL. Dr. Muwardi (Bypass) - JL. Ir. H.
Juanda (Selakopi) - JL. Otista II (Suge) - JL. Siliwangi -
8 09.09.1008 O5 A 12.2
JL. Adi Sucipta - JL. Amalia Rubini - JL. Prof. Moch.
Yamin - JL.AR. Hakim - JL. Raya Bandung - Terminal
Rawabango
Muka - JL. Hos Cokroaminoto - JL. KH. Hasyim Ashari -
JL. Prof. Moch. Yamin - JL. Amalia Rubini - JL. Adi
Sucipta - JL. Aria Cikondang - JL. Siliwangi (Joglo) - JL.
9 09.09.1009 O5 B 12.3
Siti Jenab - JL. Otista II ( Suge) - JL. Ir. H. Juanda
(Selakopi) - JL. Dr. Muwardi (Bypass) - JL. Hos
Cokroaminoto - JL. Barisan Banteng - Ruko - Muka
Terminal Rawabango - JL. Raya Bandung - JL. AR.
Hakim - JL. Prof. Moch Yamin - JL. Moch Ali - Popsi -
10 09.09.1010 O6 A 8.6
JL. Prof. Moch Yamin - JL. Didi Prawirakusumah - JL.
Maleber - Bojong - Terminal Rawabango
Terminal Rawabango - JL. Maleber - JL. Didi
Prawirakusumah - Jl. Prof. Yamin - JL. Moch Yamin - JL.
11 09.09.1011 O6 B 9.8
Moch Ali - Popsi - JL. Moch Yamin - JL. AR. Hakim - JL.
Raya Bandung - Bojong - Terminal Rawabango
Sukaluyu - Soreang - Munjul - Jl. Lingkar Timur -
12 09.09.1012 07 Term.Psr.Hayam - Jl. Lingkar Timur - Selaeurih - JL. KH. 12
Saleh - Jl. Prof. Moch. Yamin - Popsi.
Term.Pasir Hayam - JL. Gunung Jati - Cilaku - Babakan
13 09.09.1013 O8 10
Padang
Gasol - Babakan Caringin - Gombong - Jl. Pangeran
Hidayatulloh - Jl. Siliwangi - Jl. Siti Jenab - Jl. Otista II -
JL. Taifur Yusuf - JL. Suroso - JL. KH. Ashari - JL. KH.
14 09.09.1014 09 Asnawi - JL. KH. Sya'ban - JL. Mayor Harun Kabir - JL. 8
Taifur Yusuf - JL. Otista II - JL. Siti Jenab - JL. Siliwangi -
JL. Adi Sucipta - JL. Aria Cikondang - JL. Siliwangi (Joglo)
- JL. Pangeran Hidayatullah - Gombong - Caringin - Gasol.
Terminal Rawa bango- Jl. Lingkar Timur-Term.Pasir
15 09.09.1015 010 15,5
Hayam
Jarak
No Lintasan Trayek
(km)
B. ANGKUTAN PERKOTAAN
1 Cianjur (Terminal Rawabango) - Cikalong 17
2 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Cibeber 17
3 Cianjur (Ramayana)- Cugenang - Cipanas 18
4 Cianjur - (Ramayana) - Mangun - Selahuni 15

604
Kode Jarak
No Lintasan Trayek
Trayek (Km)

5 Tanjungsari - Jl. Lingkar Timur - Term.Pasir Hayam - Jl. Lingkar Timur - Popsi – Sodong 16
6 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Cibinong-Seda-Mulya sari 17,5
7 Cianjur (Term.Psr.hayam)-Kh.Abdulah bin Nuh-Ir.H Djuanda-Tangkil-Cibeureum 16
8 Terminal Rawabango - Ciranjang 18
9 Cianjur (Terminal Rawabango) - Jangari 16
10 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Warungjengkol 13
11 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Warungkondang - Gekbrong 14
12 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Warungkondang - Tegalega 15
13 Cainjur (Terminal Pasir Hayam) - Warung kondang - Bebedahan 20
14 Cianjur (Terminal Pasir Hayam)-Kubang-Muhara-Mulya Sari 12
15 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara 45
16 Cainjur ( Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara - Warung Awi 50
17 Cianjur ( Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara - Pagermaneuh 97
18 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara - Tanggeung 96
19 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara - Sindangbarang 120
20 Cainjur (Terminal Pasir Hayam) - Sindangbarang - Jayanti 164
21 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sindangbarang - Ciogong 135
22 Cianjur ( Terminal Pasir Hayam) - Leuwimanggu - Kadupandak 85
23 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara - Cigadog - Ciburang 104
24 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara - Patrol - Agrabinta - Bojong terong 150
25 Cianjur(Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara - Patrol - Leles 142
26 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara-Cipari - Cijampang 67
27 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara -Cigadog- Cijati 104
28 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara –Cisokan 55
29 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sk.nagara -Angkola - Kalapanunggal 116
30 Cainjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara-Angkola - Mekarwangi 108
31 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara - Simpang - Cikadu 140
32 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Kalibaru - Pasirkuda 108
33 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Sukanagara-Angkola-Giri Jaya 112
34 Cianjur (Terminal Pasir Hayam) - Cikalong-Palumbon-Plered 85
Jarak
No Lintasan Trayek
(km)
C. ANGKUTAN PERDESAAN
1 Terminal Cibeber - Cibaregbeg - Salam nunggal 13

605
Kode Jarak
No Lintasan Trayek
Trayek (Km)

2 Terminal Cibeber - Warungbitung 8


3 Terminal Cibeber - Irigasi - Girimukti 10
4 Terminal Cibeber - Cilaku -Warungkondang 10
5 Terminal Cibeber - Mulyasari - Kubang - Seda 15
6 Terminal Cikalong - Majalaya - Cikendi 10
7 Terminal Cikalong - Gudang 10
8 Terminal Cikalong - Maniis 35
9 Terminal Cikalong - Cibeet 30
10 Terminal Cikalong - Tarikolot - Mariwati 10
11 T.Cipanas - Gungung Putri 10
12 T.Cipanas - Kemang 8
13 T.Cipanas - Kutawaringin - Baduga 13
14 T.Cipanas - Loji - Sukanagalih-GSP 21
15 T.Cipanas - Simpang - Mariwati 12
16 T.Cipanas - Nagrak - Pasirhuni 9
17 T.Cipanas - Pacet- Beunying -GSP 9
18 T.Cipanas - Padarincang 9
19 T.Cipanas - Pasir kampung 7
20 T.Cipanas - Rarahan - Cibodas 9
21 T.Cipanas - Ciherang - Sarongge 10
22 T.Cipanas - Selajambu 7
23 T.Cipanas - Simpang - Galudra 10
24 T.Cipanas - Puncak 10
25 T.Cipanas - Sadamaya 15
26 T.Cipanas - Puncak Simun - Cipari – Cipeuteuy 25
27 T.Cipanas - Loji - Sindanglaka - Arca 20
28 T.Ciranjang - Sampih - Bojongsari 18
29 T.Ciranjang - Tungturunan - Jangari 12
30 T.Ciranjang - Cipeuyeum - Cipetir 13
31 T.Ciranjang - Cipeuyeum - Muhara 12
32 T.Ciranjang - Jati - Sukarama 13
33 T.Ciranjang - Bojongpicung - Jati 12
34 T.Ciranjang - Palalangon - Calincing 13

606
Kode Jarak
No Lintasan Trayek
Trayek (Km)

35 T.Ciranjang - Cinangsi - Cikalong 25


36 T.Sukanagara - Warungbitung 35
37 T.Sukanagara - Cijampang 22
38 T.Sukanagara - Tanggeung 13
39 T.Sukanagara - Ciguha - Takokak 37
40 T.Sukanagara-Kali baru-Ciguha-T.Sukaraja 50
41 T.Sukanagara-Cisokan-T.Gunung halu 60
42 T.Sukanagara-Cikadu-T.Ciwidey 125
43 T.Sukanagara-Cigadog-Cijati-Ciburang-T. Jubleg 86
44 T.Sukanagara-Tanggeung-Kali Baru-T.Ciwidey 140
45 T.Sukanagara-Cimaragang-Jayanti-Naringgul-T.Ciwidey 127
46 T.Sukanagara-Ciawi Tali-Ciharum-Warung Bitung-Campaka 25
47 T.Sukanagara-Patrol-Leles-Ciburang-T.Jubleg 85
48 T.Sukanagara-Cilangsari-Gn Halu- T.Ciwidey 97
49 T.Sukanagara-Kalapa Nunggal- T.Ciwidey 96
50 T.Sukanagara-Pagelaran-Cipelah-T.Ciwidey 87
51 T.Sukanagara-Mekarwangi-T.Ciwidey 85
52 Sindang barang-Cidaun-Ranca buaya 57
53 Sindang barang-Cikadu-T.Ciwidey 96
54 Sindang barang-Naringgul-T.Ciwidey 102
55 Sindang barang-Ciogong-Bojong Terong-T.Pelabuhan Ratu 85
56 Sindang barang-Cidaun-Ranca buaya-Bungbulang 75
57 Sindang barang-Cidaun-Cipatujah-Pangandaran 125
58 Sindang barang-Ciadun-Mekarjaya-Paronggong-T.Ciwidey 77
59 Sindang barang-Tanggeung-Kubang-Cipelah-T.Ciwidey 98
60 Giri Jaya-T.Ciwidey 96
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur

Tabel 10. 7
Lintasan Trayek Angkutan Umum Dalam Provinsi
No Lintasan Trayek BIS
1 T.Rawa Bango - T. Cileungsi
2 T. Rawa Bango – T. Barangnangsiang
3 T. Rawa Bango – T. Bekasi

607
4 T. Pasir Hayam – T. Bekasi
5 T. Pasir Hayam – T. Leuwi Panjang
6 T. Pasir Hayam – T. Kampung Rambutan
7 Sub Terminal Sukanagara – T. Sukaraja
8 Pangkalan Terminal Sindangbarang – T. Pangandaran
9 Pangkalan Terminal Sindangbarang – T. Ciwidey
10 Pangkalan Terminal Agrabinta – T. Tegal Buled
Sumber : Obrservasi Lapangan 2018

10.1.2 Gambaran Umum Internal


10.1.2.1 Sistem Jaringan
Sistem jaringan merupakan pergerakan manusia dan atau barang yang
membutuhkan moda transportasi (sarana) dan media (prasarana) tempat moda
tersebut bergerak. Yang meliputi jaringan jalan raya, kereta api, terminal, bus,
bandara dan pelabuhan laut.
A. Prasarana Transportasi
1. Jaringan Jalan
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan manusia ataupun barang.
a. Jalan Menurut Fungsi
Jaringan jalan di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan pada jenis jalan menurut
fungsi dibedakan menjadi jalan arteri primer, arteri sekunder, kolektor primer,
kolektor sekunder dan lokal. Berikut adalah tabel jalan menurut fungsinya.
Tabel 10. 8
Ruas Jalan Berdasarkan Fungsi
Panjang
No Nama Ruas Kecamatan Fungsi Kelas
(Km)
Kolektor
1 Jl.Agrabinta-Jl. Leles 7,3 Leles IV
Primer
Kolektor
2 Jl. Leles -Jl. Padaasih 12,45 Leles IV
Primer
3 JL. Gunung Bitung - Jl. Tangkil 10,6 Cibinong Lokal II
4 Jl. Tangkil - Jl. Leles 10,5 Leles Lokal II
5 Jl.Panglayungan - Jl. Ciujung 10 Sindangbarang Lokal II
6 Jl. SP. Pancuh Tilu - Jl. Pancuh Tilu 1,3 Sindangbarang Lokal II
7 Jl. Sinagar - Jl. Cipelah 22,2 Sukanagara Lokal II
8 Jl. Cisalak - jl. Karyabakti 7 Cidaun Lokal II

608
Panjang
No Nama Ruas Kecamatan Fungsi Kelas
(Km)
9 Jl. Panyindingan - Jl. Pananggapan 12,5 Cibinong Lokal II
10 Jl. Balegede - Jl. Wanasari 11 Naringgul Lokal II
11 Jl. Sirnagalih - Jl. Panyindangan 6,1 Sindangbarang Lokal II
12 Jl. Karyabakti - Jl. Cinerang 7 Cidaun dan Naringgul Lokal II
13 Jl. Sukamulya -Jl. Wanasari 7 Agrabinta Lokal II
14 Jl. Tangkil - Jl. Bivak 11 Agrabinta Lokal III
15 Jl. Cibinong - Jl. Gunung Bitung 6,8 Cibinong Lokal III
16 Jl. Sindangbarang - Jl. Pantai 1,3 Sindangbarang Lokal III
17 Jl. Kertamukti - Jl. Pantai 2,5 Cidaun Lokal III
18 Jl. Londok - Jl. Mekarjaya 9,65 Cidaun Lokal III
19 Jl. Mekarjaya - Jl. Cibuluh 10 Cidaun Lokal III
20 Jl. Guyuning - Jl. Cimaragang 10,2 Naringgul Lokal III
21 Jl. Cimaragang - Jl. Cibuluh 8,4 Cidaun Lokal III
22 Jl. Cigerendem - Jl. Kalapa Nunggal 7 Cikadu Lokal II
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur

b. Jalan Menurut Kondisi


Kondisi jalan sebagai salah satu prasarana transportasi mempunyai peran
penting dan strategis dalam mendukung kelancaran mobilitas masyarakat. Berikut
kondisi jalan di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan.
Tabel 10. 9
Ruas Jalan Berdasarkan Kondisi
Kondisi
No Nama Ruas Panjang (Km) Kecamatan
Jalan
1 Patrol - Gn. Bitung 8,9 Cibinong Baik
2 Gunung Bintung - Tangkil 10,6 Cibinong Sedang
3 Cimaskara - Girijaya 8,8 Cibinong/Pasirkuda Rusak
4 Dago-Tapos 6 Cibinong Sedang
5 Warungtilu - Sukamekar 7 Cibinong Rusak Berat
6 Cimaskara -Mekarwangi 8 Cibinong/Cikadu Sedang
7 Panyindangan - Pananggapan 12,5 Cibinong Sedang
8 Cireundeu - Padasuka 12,85 Cibinong Rusak Berat
9 Cimaskara - Padasuka 5,9 Cibinong Rusak
10 Dago - Cimaskara 7,5 Cibinong Rusak
11 Cimaskara - Pamoyanan 6,1 Cibinong Baik
12 Cianggapati - Sinar Laut 6,5 Agrabinta Rusak Berat
13 Simpang Jambe - Karya Bakti 4 Cidaun Rusak Berat
14 Cisalak - Karya Bakti 7 Cidaun Rusak Berat
15 Karyabakti - Cinerang 7 Cidaun/Naringgul Rusak Berat

609
Kondisi
No Nama Ruas Panjang (Km) Kecamatan
Jalan
16 Bayuning - Cimaragang 10,2 Cidaun Sedang
17 Cimaragang - Cibuluh 8,4 Cidaun Baik
18 Londok -Mekar jaya 9,65 Cidaun Sedang
19 Balagede - Wanasari 11 Naringgul Sedang
20 Puskasari - Nagasari 3,5 Leles Rusak Berat
21 Leles - Padaasih 12,45 Leles Baik
22 Sirnagalih- Panyindangan 6,1 Sindangbarang Sedang
23 Cikadu - Cireundeu 28 Cikadu Rusak Berat
24 Cisantren - Kebon Muncang 10,95 Cikadu Rusak Berat
25 Pamoyanan - Kalapa Nunggal 5,8 Cikadu Sedang
26 Panglayungan - Ciujung 10 Sindangbarang Sedang
27 Sindangbarang - Pantai 1,3 Sindangbarang Rusak
28 Tangkil - Bivak 11 Leles Rusak Berat
29 Tangkil - Leles 10,5 Leles Sedang
30 SP. Cikangkareng - Pamoyanan 4,3 Cibinong Rusak
31 Cibinong - Gunung Bitung 6,8 Cibinong Rusak Berat
32 Angkola - Dago 7,1 Cibinong Sedang
33 JL. Lingkar Sindangbarang 0,3 Sindangbarang Baik
34 SP.Pancuh Tilu - Pancuh Tilu 1,3 Sindangbarang Rusak
Sumber: Master K 1 Kabupaten Cianjur

Setelah kondisi jalan berdasarkan ruas, selanjutnya yaitu panjang jalan


berdasarkan kondisi per- kecamatan yang dimana dihitung berdasarkan kondisi
jalan baik, sedang, rusak dan rusak berat. Berikut ini merupakan tabel panjang jalan
berdasarkan kondisi per kecamatan.
Tabel 10. 10
Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi Per Kecamatan
Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi
No Kecamatan Rusak Total
Baik Sedang Rusak
Berat
1 Agrabinta 6,5 6,5
2 Leles 12,45 10,5 14,5 37,45
3 Sindangbarang 0,3 10 2,6 12,9
4 Cidaun 8,4 19,85 11 39,25
5 Naringgul 11 11
6 Cibinong 15 37,1 26,5 26,65 105,25
7 Cikadu 5,8 38,95
Jumlah 36,15 94,25 29,1 97,6 212,35
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk total panjang


jalan yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan yaitu 212,35 km yang dimana
jalan dengan kondisi baik berjumlah 36,15 km , kondisi sedang 94,15 km, kondisi
rusak 29,1 km dan kondisi rusak berat 97,6 km.

610
Tabel 10. 11
Ruas Jalan Berdaasarkan Kondisi
Kondisi (Km %)
Panjang Keterangan
No Uraian/Balai Baik Sedang Rusak Rusak Berat
(Km)
Km % Km % Km % Km %
BPPJ Cibinong (Cibinong, Pagelaran,Tanggeung dan
1 109,350 14,00 12,80 11,10 10,15 50,60 46,27 33,65 30.77
Pagelaran )
BPPJ Sindangbarang (Cidaun, Sindangbarang,
2 64,850 0,30 0,46 2,00 3,08 8,70 13,42 53,85 83.04
Naringgul dan Cikadu)
BPPJ Cidaun (Cidaun, Sindangbarang, Naringgul dan
3 67,950 0,70 1,03 2,00 2,94 38,60 56,81 26,65 39.22
Cikadu)
4 BPPJ Leles (Kadupandak, Cijati, Agrabinta dan Leles) 51,250 11,30 22,05 18,95 36,98 11,00 21,46 10,00 19.51
JUMLAH 293.400 26,300 34,050 108,900 124,150
PERSENTASE 100 8,96 11,61 37,1166 42,314
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur

611
Gambar 10. 1 Peta Jalan Berdasarkan Kondisi

612
Berdasarkan tabel diatas, Kabupaten Cianjur Bagian Utara didominasi
dengan kondisi jalan baik, sedang, rusak dan juga rusak berat.
2. Jembatan
Jembatan merupakan suatu penghubung satu wilayah dengan wilayah lainnya
yang terhambat oleh kondisi fisik alam berupa sungai, lembah dan lainnya. Di
Kabupaten Cianjur Bagian Selatan memiliki beberapa jembatan yang hamper di
semua kecamatan.
3. Terminal
Terminal yang terdapat di Kabupaten Cianjur Cianjur Bagian Selatan adalah
terminal penumpang. Terdapat satu terminal yang ada di kecamatan Cibinong
berfungsi melayani antar desa.
 Sarana Transportasi
1. Moda Transportasi
Moda transportasi yang ada di Kabupaten Cinajur Bagian Selatan adalah
sebagai berikut.
Tabel 10. 12
Moda Transpotasi Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
No Kecamatan Checklist Foto Keterangan

Bis Damri dan elf untuk


mengantar penumpang antar
1 Agrabinta
kecamatan sampe ke
Tegalbuleud, Sukabumi..

Tidak ditemukan sarana


2 Leles -
transportasi.

Sindang Elf untuk mengantarkan


3 barang penumpang antar desa
maupun kecmatan.

613
No Kecamatan Checklist Foto Keterangan

Elf untuk mengantar


pernumpang antar desa,
4 Cidaun
kecamatan juga wilayah
kabupaten Garut.

Elf untuk mengantar


pernumpang antar desa,
5 Naringgul
kecamatan juga wilayah
Kabupaten Bandung.

Elf untuk mnegantarkan


penumpang antar desa
6 Cibinong
kecamatan di Kabupaten
Ciajur Bagian Selatan.

Elf untuk mengantarkan


penumpang antar desa yang
berada di Kecamatan Cikadu
7 Cikadu
dan antar kecamatan
Kabupaten Cianjur Bagian
Selatan

Sumber : Hasil Observasi 2018

614
Gambar 10. 2 Peta Sebaran Sarana Transportasi

615
Gambar 10. 3 Peta Rute Angkutan Umum

616
10.1.2.2 Sistem Kegiatan
Berikut beberapa system kegiatan yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian
Selatan yang terdiri dari 7 Kecamatan.
Tabel 10. 13
Sistem Kegiatan Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
No. Kecamatan Ceklis Foto Keterangan Kegiatan

Berdasarkan kondisi
eksisting, Kecamatan
1. Agrabinta
Agrabinta di dominasi oleh
kegiatan perkebunan.

Berdasarkan kondisi
eksisting, Kecamatan
2. Sindangbarang Sindangbarang di dominasi
oleh kegiatan perkebunan
karet

Berdasarkan kondisi
eksisting di Kecamatan
Cidaun didominasi kegiatan
3. Cidaun perikanan dan juga
kehutanan, yang dilakukan
secara tidak resmi oleh
masyarakat.

Berdasarkan kondisi
eksisting di Kecamatan
4. Naringgul Naringgul yang didominasi
oleh kegiatan utama
pertanianan.

Berdasarkan kondisi
eksisting yang ada,
5. Cibinong
didominasi oleh kegiatan
utama kehutanan.

617
No. Kecamatan Ceklis Foto Keterangan Kegiatan

Didominasi oleh kegiatan


6. Cikadu pertanian, perkebunan dan
kehutanan.

Didominasi oleh kegiatan


7. Leles
utama perkebunan.

Sumber : Hasil Observasi 2018

618
Gambar 10. 4 Peta Sistem Kegiatan

619
10.1.2.3 Sistem Pergerakan
Pergerakan yang terjadi di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan disebabkan
perjalanan orang dan barang di dalam ataupun keluar wilayah.
Traffic counting ini dilakukan dalam dua kondisi waktu yang berbeda, yaitu
weekday dan weekend yang kemudian dihitung berdasarkan karakteristik kendaraan
dengan nilai SMP. Berikut adalah nilai SMP
Tabel 10. 14
Nilai SMP Berdasarkan Karakteristik Kendaraan
No Karakteristik Kendaraan Nilai SMP
1 Kendaraan ringan (sedan, jeep, pick up, dsb) 1
Kendaraan Sedang (Sedan, Jeep, Combi, Minibus,
2 Pick Up ) 1,25
dan Kendaraan Berat (Bus Besat, Truck 3 As, dsb)
3 Sepeda Motor, sepeda, becak, gerobak, dsb 0,25
Sumber: Tamin,1998

Untuk mengetahui besar nilai mobil Satuan Mobil Penumpang yang ada di
Kabupaten Cianjuur Bagian Selatan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
a. Pergerakan Internal - Eksternal
Pergerakan yang dikaji merupakan pergerakan dari dalam ke luar
Kabupaten Cianjur Bagian Selatan atau perbatasan yaitu di Kecamatan Cidaun,
Agrabinta, Cibinong dan Naringgul.
Tabel 10. 15
Hasil Perhitungan Traffic Counting Internal-Eksternal Weekday
Nilai SMP
Titik Traffic Counting Waktu Jumlah
Motor Ringan Berat
Pagi 14,25 5,00 0,00 19,25
Kabupaten Garut - Cidaun Siang 29,25 26,00 3,60 58,85
Sore 35,75 15,00 4,80 55,55
Pagi 40,25 30,00 10,80 81,05
Sukabumi - Agrabinta Siang 32,25 43,00 13,20 88,45
Sore 34,75 26,00 10,80 71,55
Pagi 63,25 58,00 9,60 130,85
Tanggeung - Cibinong Siang 73,50 61,00 13,20 147,70
Sore 74,75 52,00 15,60 142,35
Kabupaten Bandung - Naringgul Pagi 11,50 13,00 4,80 29,30

620
Nilai SMP
Titik Traffic Counting Waktu Jumlah
Motor Ringan Berat
Siang 24,25 31,00 3,60 58,85
Sore 17,50 34,00 8,40 59,90

Tabel 10. 16
Hasil Perhitungan Traffic Counting Internal-Eksternal Weekend
Nilai SMP
Titik Traffic Counting Waktu Jumlah
Motor Ringan Berat
Pagi 26,00 17,00 24,00 67,00
Kabupaten Garut - Cidaun Siang 25,50 17,00 18,00 60,50
Sore 45,50 23,00 24,00 92,50
Pagi 78,25 57,00 26,40 161,65
Sukabumi - Agrabinta Siang 33,25 45,00 8,40 86,65
Sore 45,50 70,00 19,20 134,70
Pagi 54,50 57,00 28,80 140,30
Tanggeung - Cibinong Siang 66,25 50,00 27,60 143,85
Sore 75,25 72,00 58,80 206,05
Pagi 23,50 23,00 0,00 46,50
Kabupaten Bandung - Naringgul Siang 31,25 33,00 7,20 71,45
Sore 20,25 27,00 4,80 52,05

b. Pergerakan Internal – Internal


Pergerakan yang dikaji merpakan pergerakan di dalam Kabupaten Cianjur
Bagian Selatan yaitu di Kecamatan Sindangbarang.
Tabel 10. 17
Hasil Perhitungan Traffic Counting Internal-Internal Weekday
Nilai SMP
Titik Traffic Counting Waktu Jumlah
Motor Ringan Berat
Masuk
Pagi 9,50 19,00 2,40 30,90
Sindangbarang (Arah Agrabinta) Siang 25,50 9,00 6,00 40,50
Sore 60,00 10,00 2,40 72,40
Pagi 53,75 53,00 0,00 106,75
Sindangbarang (Arah Cianjur) Siang 91,00 49,00 10,80 150,80
Sore 81,75 45,00 4,80 131,55
Sindangbarang (Arah Cidaun) Pagi 34,50 35,00 10,80 80,30

621
Nilai SMP
Titik Traffic Counting Waktu Jumlah
Motor Ringan Berat
Siang 55,00 10,00 7,20 72,20
Sore 52,50 60,00 4,80 117,30
Keluar
Pagi 13,00 11,00 8,40 32,40
Sindangbarang (Arah Agrabinta) Siang 22,75 15,00 6,00 43,75
Sore 46,75 5,00 4,80 56,55
Pagi 71,00 68,00 0,00 139,00
Sindangbarang (Arah Cianjur) Siang 83,00 60,00 6,00 149,00
Sore 79,25 39,00 21,60 139,85
Pagi 25,25 34,00 9,60 68,85
Sindangbarang (Arah Cidaun) Siang 70,00 23,00 4,80 97,80
Sore 57,50 7,00 1,20 65,70
Tabel 10. 18
Hasil Perhitungan Traffic Counting Internal-Internal Weekend
Nilai SMP
Titik Traffic Counting Waktu Jumlah
Motor Ringan Berat
Masuk
Pagi 22,00 52,00 58,80 132,80
Sindangbarang (Arah Agrabinta) Siang 160,50 159,00 14,40 333,90
Sore 103,75 202,00 20,40 326,15
Pagi 18,25 25,00 2,40 45,65
Sindangbarang (Arah Cianjur) Siang 38,25 34,00 6,00 78,25
Sore 35,25 14,00 3,60 52,85
Pagi 66,25 31,00 10,80 108,05
Sindangbarang (Arah Cidaun) Siang 57,25 23,00 15,60 95,85
Sore 58,25 36,00 20,40 114,65
Keluar
Pagi 18,25 93,00 0,00 111,25
Sindangbarang (Arah Agrabinta) Siang 154,00 143,00 20,40 317,40
Sore 117,25 199,00 20,40 336,65
Pagi 23,50 23,00 14,40 60,90
Sindangbarang (Arah Cianjur) Siang 38,75 30,00 9,60 78,35
Sore 51,75 49,00 13,20 113,95
Pagi 12,75 10,00 1,20 23,95
Sindangbarang (Arah Cidaun) Siang 28,50 28,00 8,40 64,90
Sore 45,00 33,00 9,60 87,60
c. Pergerakan Eksternal - Internal

622
Pergerakan yang dikaji merupakan pergerakan dari dalam ke luar Kabupaten
Cianjur Bagian Selatan atau perbatasan yaitu di Kecamatan Cidaun, Agrabinta,
Cibinong dan Naringgul.
Tabel 10. 19
Hasil Perhitungan Traffic Counting Eksternal-Internal Weekday
Nilai SMP
Titik Traffic Counting Waktu Jumlah
Motor Ringan Berat
Pagi 6,50 17,00 1,20 24,70
Kabupaten Garut - Cidaun Siang 28,75 16,00 7,20 51,95
Sore 44,25 19,00 4,80 68,05
Pagi 23,00 14,00 3,60 40,60
Sukabumi - Agrabinta Siang 11,50 13,00 4,80 29,30
Sore 24,00 9,00 6,00 39,00
Pagi 44,75 44,00 13,20 101,95
Tanggeung - Cibinong Siang 81,00 64,00 18,00 163,00
Sore 80,50 64,00 24,00 168,50
Pagi 20,50 32,00 3,60 56,10
Kabupaten Bandung - Naringgul Siang 17,75 30,00 3,60 51,35
Sore 18,75 33,00 8,40 60,15
Tabel 10. 20
Hasil Perhitungan Traffic Counting Eksternal-Internal Weekend
Nilai SMP
Titik Traffic Counting Waktu Jumlah
Motor Ringan Berat
Pagi 22,50 30,00 12,00 64,50
Kabupaten Garut - Cidaun Siang 29,75 28,00 10,80 68,55
Sore 30,75 22,00 6,00 58,75
Pagi 14,25 13,00 3,60 30,85
Sukabumi - Agrabinta Siang 11,75 7,00 1,20 19,95
Sore 15,50 7,00 4,80 27,30
Pagi 58,00 30,00 13,20 101,20
Tanggeung - Cibinong Siang 81,75 38,00 19,20 138,95
Sore 83,75 732,00 24,00 839,75
Pagi 20,25 14,00 2,40 36,65
Kabupaten Bandung - Naringgul Siang 27,00 26,00 9,60 62,60
Sore 46,50 63,00 9,60 119,10

623
Gambar 10. 4 Peta TC Internal

624
Gambar 10. 5 Peta TC Eksternal

625
 Pola Aliran Barang
Dalam kajian mengenai Pola Aliran Barang, dibagi juga kedalam pola aliran
barang masuk dan pola aliran barang keluar.
1. Pola Aliran Barang Keluar
Pola aliran barang keluar Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
Tabel 10. 21
Pola Aliran Barang Keluar
No. Kecamatan Tujuan Distribusi
Samarinda, Amerika,
SindangBarang, Tagog,
1 Agrabinta
Sukabumi, Cianjur,
Bandung, Kab.Bandung.
2 Sindangbarang Cianjur
Kab.Garut, Tasikmalaya,
3 Cidaun Cianjur, Sukabumi,
Bandung
4 Naringgul Kab.Bandung
5 Cibinong Cianjur, Jakarta, Bandung.
6 Cikadu Jakarta, Cianjur, Bandung
7 Leles Cianjur
Sumber : Hasil Observasi 2018

Dari tabel di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Kabupaten Cianjur


Bagian Selatan melakukan distirbusi ke luar seperti Kabupaten Garut, Kabupaten
Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jakarta bahkan sampai
negara Amerika.
2. Pola Aliran Barang Masuk
Pola aliran barang masuk menuju ke Kabupaten Cianjur Bagian Selatan.
Tabel 10. 22
Pola Aliran Barang Masuk
No. Kecamatan Asal Distribusi
1 Agrabinta Bandung.
2 Sindangbarang Tanggeng, Kab.Bandung, Cianjur, Agrabinta.
3 Cidaun Bandung, Cianjur.
4 Naringgul Kab.Bandung
5 Cibinong Cibinong
6 Cikadu Cianjur
7 Leles Cianjur
Sumber : Hasil Observasi 2018

626
Terdapat barang – barang yang masuk dari luar Kabupaten Cianjur Bagian
Selatan dari Kabupaten Cianjur Bagian Utara seperti Kecamatan Cianjur,
Kecamatan Tanggeung dan untuk luar wilayahnya itu berasal dari Kabupaten
Bandung, dan Kota Bandung.
Oleh karena itu dalam pengembangan wilayah dan potensi yang dimiliki
Kabupaten Cianjur Bagian Selatan serta memenuhi kebutuhan pada masa yang
akan datang, terutama dalam hal pemerataan sarana dan prasarana Transportasi
Wilayah serta kesatuan perencanaan dan pembinaan wilayah, maka sistem
Tata Ruang luar Kabupaten Cianjur Bagian Selatan harus dioptimalkan
penataannya serta dikonsolidasikan antara sarana dan prasarana dengan jaringan
transportasinya dalam satu sistem kesatuan pengembangan terpadu. Sebagai
pendukung kegiatan disuatu wilayah, sarana prasarana dan transportasi memiliki
peranan penting.

627
Gambar 10. 6 Peta Pola Aliran Barang

628
10.2 Analisis
10.2.1 Analisis Jaringan
Pada analisis jaringan transportasi akan membahas mengenai jaringan jalan
dan aksesibilitas.
10.2.1.1 Analisis Jaringan Jalan
Berbagai macam kegiatan yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
tentunya didukung oleh jaringan jalan yang digunakan sebagai prasarana untuk
pergerakan orang maupun barang. Yang di bagi menjadi 3 fungsi yakni Jalan
Arteri, Jalan Kolektor dan Jalan Lokal.
 Jalan Arteri

Jaringan jalan arteri mempermudah aksesibilitas dan juga mobilitas warga dan
dalam pendistibusian barang, menghubungkan daerah – daerah selatan di Provinsi
Jawa Barat dan meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Agrabinta, Kecamatan
Sindangbarang dan Kecamatan Cidaun.
 Jalan Kolektor
Jaringan jalan kolektor dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan
daerah - daerah antar pusat - pusat kegiatan yang ada di dalam maupun ke luar
Kabupaten Cianjur Bagian Selatan. Sedangkan jalan kolektor yang dimiliki
melintasi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Cibinong, Kecamatan Sindagbarang,
Kecamatan Naringgul dan Kecamatan Cidaun.
 Jalan Lokal
Jaringan jalan local yang merupakan jaringan jalan yang ada pada setiap
kecamtatan yang dapat memberikan kemudahan mobilisasi dari masyarakat, akan
tetapi kondisi dari jaringan jalan local di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan masih
banyak yang masuk dalan kategori rusak berat, sedangkan untuk jalan local yang
di pakai untuk mobilitas warga dan pendistribusian barang ada 2 berada di
Kecamatan Cikadu menggunakan Jl.Cikadu dan Kecamtan Leles menggunakan
Jl.Raya gn.Batu .
10.2.1.2 Analisis Indeks Aksesibilitas
Untuk mengukur tingkat aksesibilitas Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
dapat dilihat pada indeks aksesibilitas, untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan sebagai
berikut :
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐴𝑘𝑠𝑒𝑠𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑊𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ

629
Untuk pengklasifikasian indeks aksesibilitas berdasarkan
Kepmenkimpraswil No.534/KPTS/M/2001 dibawah ini:
Tabel 10. 23
Indeks Standar Nilai Aksesibilitas
Kategori Nilai Indeks Aksesibilitas

Sangat tinggi > 5,00

Tinggi > 1,50

Sedang > 0,50

Rendah > 0,15

Sangat rendah > 0,05

Berikut merupakan tabel perhitungan indeks aksesibilitas :

Tabel 10. 24
Perhitungan Indeks Aksesibilitas Jalan di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
Panjang Luas
No. Kecamatan Jalan Wilayah Aksesibilitas Keterangan Skoring
(Km) (Ha)
Sangat
1 Agrabinta 6,50 19.720,31 0,03 1
Rendah
2 Leles 44,75 16.369,18 0,27 Rendah 2
3 Cibinong 112,35 29.856,67 0,38 Rendah 2
4 Cikadu 56,95 28.024,07 0,20 Rendah 2
Sangat
5 Naringgul 11,00 23.471,97 0,05 1
Rendah
6 Cidaun 56,95 18.820,51 0,30 Rendah 2
7 Sindangbarang 19,00 11.444,83 0,17 Rendah 2
Jumlah 147.707,54 1,40
Sumber : Hasil Analisis 2018

Berdasarkan tabel diatas, dilihat bahwa aksesibilitas di Kabupaten Cianjur


Bagian Selatan hanya memiliki 2 kategori yaitu rendah dan sangat rendah saja. Hal
ini dapat memperhambat pergerakan manusia dan pendistribusian barang.
Selain itu, dilihat pula kondisi jalan yang dimiliki willayah secara eksisting
untuk mengetahui tingkat aksesibilitas secara nyata dilapangan, dilakukan analisis
dengan menggunakan data kondisi jalan dan indeks aksesibilitas yang sudah ada
untuk kemudian dilakukan skoring aksesibitas dengan skoring 5 yaitu sangat tinggi,
4 yaitu tinggi, 3 yaitu sedang, 2 yaitu rendah dan 1 yaitu sangat rendah. Berikut
penjabarannya:
Tabel 10. 25
Analisis Indeks Aksesibilitas Wilayah CIanjur Bagian Selatan

630
Indeks Klasifikasi Kondisi Skoring Total
No. Kecamatan Keterangan
Aksesibilitas Aksesibilitas Jalan kondisi Skoring
1 Agrabinta 0,03 1 Rusak Berat 1 2 Rendah
2 Leles 0,27 2 Rusak 2 4 Tinggi
3 Cibinong 0,38 2 Rusak 2 4 Tinggi
4 Cikadu 0,20 2 Rusak 2 4 Tinggi
5 Naringgul 0,05 1 Rusak Berat 1 2 Rendah
6 Cidaun 0,30 2 Rusak 2 4 Tinggi
7 Sindangbarang 0,17 2 Rusak 2 4 Tinggi
Jumlah 1,40 12 24
Sumber : Hasil Analisis 2018

Dari tabel di atas dapat di informasikan bahwa untuk 7 kecamatan yang ada
di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan memiliki 5 kecamatan yang berkategori
tinggi yaitu Kecamatan Leles, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cikadu,
Kecamatan Cidaun dan Kecamatan Sindangbarang, namun hal tersebut tidak sesuai
dengan kondisi jalan yaitu rusak, sedangkan 2 kecamatan lain berkategori rendah
yaitu Kecamatan Agrabinta dan Kecamatan Naringgul yang memang kondisi
jalannya rusak berat yang dikarenakan kondisi Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
yang memiliki topograpi yang berpariatif dan mengakibatkan adanya gerakan tanah
dan juga tanah masih sulitnya akses untuk menjangkau pembangunan jalan local di
Kecatamatn Naringgul dan Agrabinta dan berdarkan observasi lapngan untuk di
Kecamatan Agrabinta pembangunan jalan baru dilaksanakan tahun ini. Dari hasil
analisis indeks aksesbilitas tersebut, disimpulkan bahwa tingkat aksesibilitas yang
dmmiliki 7 kecamatan ini masih sangat minim dimana panjang jalan dan
kondisinya tidak sesuai dengan luas wilayah yang dimiliki sehingga sangat
menghambat pergerakan masyarakat apalagi dalam hal pendistribusian barang dari
dalam maupun keluar kecamatannya sendiri.

631
Gambar 10. 7 Peta Aksesibilitas

632
10.2.2 Analisis Kegiatan
Kabupaten Cianjur Bagian Selatan memiliki beberapa kegiatan ekonomi yang
dilakukan menggunakan sistem transportasi darat ataupun menggunakan transportasi
laut. Pergerakan di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan dipengaruhi oleh beberapa
kegiatan seperti menuju ke kawasan pemerintahan (Kantor Kecamatan), perdagangan
dan jasa, pertanian, perkebunanan, pendidikan dan juga pariwisata. Berikut tabel
kegiatan – kegiatan yang menarik pergerakan penduduk di Kabupaten Cianjur Bagian
Selatan :
Tabel 10. 26
Analisis Kegiatan Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
No. Kecamatan Kegiatan
Kecamatan dengan kegiatan utama Perkebunan khususnya
Karet yang menimbulkan pergerakan eksternal menuju Cianjur,
1 Agrabinta
Sukabumi, Bandung, Agrabinta, bahkan sampai ke Samarinda
dan Amerika.
Kecamatan dengan kegiatan utama Pertanian yang
2 Leles
menimbulkan pergerakan eksternal menuju Cianjur.
Kecamatan dengan kegiatan utama Perkebunan serta pertanian
3 Cibinong yang menimbulkan pergerakan eksternal menuju Cianjur,
Jakarta serta Bandung.
Kecamatan dengan kegiatan utama Perkebunan yang
4 Cikadu menimbulkan pergerakan eksternal serta internal menuju
Cikadu, Jakarta serta Bandung.
Kecamatan dengan kegiatan utama Perkebunan dan pertanian
5 Naringgul yang menimbulkan pergerakan eksternal menuju Kabupaten
Bandung.
Kecamatan dengan kegiatan utama Perikanan yang didukung
dengan adanya Tempat Penangkapan Ikan (TPI) Jayanti yang
6 Cidaun
menimbulkan Pergerakan eksternal menuju Bandung, Cianjur
dan juga Sukabumi.
Kecamatan dengan kegiatan utama Kehutanan, Perkebunan
berupa Kayu dan karet. Dan, kecamatan ini sudah ditetapkan
sebagai PKL Perkotaan Sindangbarang sehingga dapat
7 Sindangbarang
menimbulkan pergerakan ekternal menuju Cianjur. Selain
Perkebunan, Kecamatan Sindangbarang sebagai Pusat Jasa
Pariwisata Pantai Apra Sindangbarang.
Sumber : Hasil Analisis 2018

633
Banyaknya kegiatan yang berada di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
dengan didominasi oleh kegiatan Perkebunan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Dimana, dalam pendistribusian barang yang menimbulkan pergerakan keluar
daerah Kabupaten Cianjur Bagian Selatan. Dalam pendistribusian barang ini rata-
rata menuju Cianjur, Bandung, Kabupaten Bandung, Jakarta, Sukabumi bahkan di
Kecamatan Agrabinta ini pendistribusian barang hingga ke Samarinda bahkan
Amerika khususnya hasil Perkebunan yaitu karet. Dalam pendistribusian barang di
Kabupaten Cianjur Bagian Selatan ini melewati Jaringan Jalan Arteri Primer, Jalan
Kolektor Primer dan Jalan Lokal yang berada di Kabupaten Cianjur Selatan dengan
menggunakan moda angkutan transportasi berupa truk dan pick up. Hal tersebut
mempermudah kegiatan masyarakat dan juga pola aliran barang untuk melakukan
pergerakan.

634
Gambar 10. 8 Peta Analisis Kegiatan

635
10.2.3 Analisis Pergerakan
Pergerakan yang terjadi di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan terbagi
menjadi 3 kategori, yaitu pergerakan transportasi, pergerakan orang dan pergerakan
barang.

10.2.3.1 Pergerakan Traposrtasi


Dalam analisis pergerakan tranportasi ini dapat dilihat dari hasil traffic
counting yang di lakukan pada saat obsevasi lapangan di Kabupaten Cianjur
Bagian Selatan:
 Eksternal
Traffic counting eksternal merupakan kegiatan yang dilakukan dimana titik
TC tersebut merupakan perbatasan antara Kabupaten Cianjur Bagian Selatan dengan
Kabupaten di sekelilingnya. Berikut di bawah untuk hasil dari TC yang telah di
lakukan pada waktu weekday dan juga weekend dengan waktu interval 2 jam :
Tabel 10. 27
Hasil Perhitungan Traffic Counting Eksternal Weekday
Interval Volume
Titik Traffic
Waktu Masuk Keluar Total Waktu Lalu Lintas
Counting
(jam) (smp/jam)
Pagi 24,7 19,25 43,95 2 21,975
Cidaun –
Siang 51,95 58,85 110,8 2 55,4
Kabupaten Garut
Sore 68,05 55,55 123,6 2 61,8
Pagi 40,6 81,05 121,65 2 60,825
Agrabinta –
Siang 29,3 88,45 117,75 2 58,875
Sukabumi
Sore 39 71,55 110,55 2 55,275
Pagi 101,95 130,85 232,8 2 116,4
Cibinong –
Siang 163 147,7 310,7 2 155,35
Tanggeung
Sore 168,5 142,35 310,85 2 155,425
Naringgul – Pagi 56,1 29,3 85,4 2 42,7
Kabupaten Siang 51,35 58,85 110,2 2 55,1
Bandung Sore 60,15 59,9 120,05 2 60,025
Sumber : Hasil Analisis 2018

636
Dari tabel diatas dapat di informasikan bahwa untuk pergerakan eksternal dari
Kabupaten Cianjur Bagian Selatan yang memiliki volume terbanyak pada titik
Cibinong – Tanggeung dengan jumlah volume lalu lintas 155,425 smp/jam pada
waktu sore hari dimana hal ini dikarenakan banyaknya pergerakan barang. Sedangkan
titik dengan volume lalu lintas terendah yaitu berada di titik Cidaun – Kabupaten
Garut dengan jumlah 21,975 smp/jam pada waktu pagi hari,
Tabel 10. 28
Hasil Perhitungan Traffic Counting Eksternal Weekend
Interval Volume
Titik Traffic
Waktu Masuk Keluar Total Waktu Lalu Lintas
Counting
(jam) (smp/jam)
Pagi 64,5 67 131,5 2 65,75
Cidaun –
Siang 68,55 60,5 129,05 2 64,525
Kabupaten Garut
Sore 58,75 92,5 151,25 2 75,625
Pagi 30,85 161,7 192,5 2 96,25
Agrabinta –
Siang 19,95 86,65 106,6 2 53,3
Sukabumi
Sore 27,3 134,7 162 2 81
Pagi 101,2 140,3 241,5 2 120,75
Cibinong –
Siang 138,95 143,9 282,8 2 141,4
Tanggeung
Sore 839,75 206,1 1045,8 2 522,9
Naringgul – Pagi 36,65 46,5 83,15 2 41,575
Kabupaten Siang 62,6 71,45 134,05 2 67,025
Bandung Sore 119,1 52,05 171,15 2 85,575
Sumber : Hasil Analisis 2018

Sedangkan untuk hasil TC yang di lakukan pada weekend di Kabupaten Cianjur


Bagian Selatan ini untuk volume terbanyak itu ada di titik Cibinong – Tanggeung
dengan jumlah 522,9 smp/jam pada sore hari,. Sedangkan titik TC dengan volume lalu
linyas terendah berada di titik Naringgul – Kabupaten Bandung pada saat pagi hari
dengan 41,575 smp/jam hal ini dikarenakan untuk bongkar muat dan barang itu
dilakukan pada malam hari.

 Internal

637
Traffic counting yang dilakukan didalam atau di internal Kabupaten Cianjur
Bagian Selatan yang didukung dengan adanya jaringan jalan kolektor primer yang
terhubung dengan jaringan jalan arteri primer. Berikut di bawah untuk hasil TC yang
telah di lakukan pada waktu weekday dan juga weekend dengan waktu interval 2 jam:
Tabel 10. 29
Hasil Perhitungan Traffic Counting Internal Weekday
Interval Volume
Titik Traffic
Waktu Masuk Keluar Total Waktu Lalu Lintas
Counting
(jam) (smp/jam)
Pagi 30,9 32,4 63,3 2 31,65
Sindangbarang -
Siang 40,5 43,75 84,25 2 42,125
Agrabinta
Sore 72,4 56,55 128,95 2 64,475
Pagi 106,75 139 245,75 2 122,875
Sindangbarang -
Siang 150,8 149 299,8 2 149,9
Cianjur
Sore 131,55 139,85 271,4 2 135,7
Pagi 80,3 68,85 149,15 2 74,575
Sindangbarang -
Siang 72,2 97,8 170 2 85
Cidaun
Sore 117,3 65,7 183 2 91,5
Sumber : Hasil Analisis 2018

Dari tabel diatas dapat di informasikan bahwa untuk pergerakan masuk di titik
TC internal ini volume terbanyak ada pada titik Sindangbarang – Cianjur pada siang
hari dengan jumlah 149,9 smp/jam. Dan untuk volume terendah itu pada titik
Sindangbarang – Agrabinta dengan jumlah 31,65 smp/jam.
Tabel 10. 30
Hasil Perhitungan Traffic Counting Internal Weekend
Interval Volume
Titik Traffic
Waktu Masuk Keluar Total Waktu Lalu Lintas
Counting
(jam) (smp/jam)
Pagi 132,8 111,3 244,05 2 122,025
Sindangbarang -
Siang 333,9 317,4 651,3 2 325,65
Agrabinta
Sore 326,15 336,7 662,8 2 331,4
Pagi 45,65 60,9 106,55 2 53,275
Sindangbarang - Siang 78,25 78,35 156,6 2 78,3
Cianjur
Sore 52,85 114 166,8 2 83,4
Pagi 108,05 23,95 132 2 66

638
Sindangbarang - Siang 95,85 64,9 160,75 2 80,375
Cidaun Sore 114,65 87,6 202,25 2 101,125
Sumber : Hasil Analisis 2018

Sedangkan untuk hasil TC yang di lakukan pada weekend tertinggi berada di


titik Sindangbarang – Agrabinta pada waktu siang hari dengan jumlah volume lalu
lintasnya 331,4 smp/jam. Sedangkan terendah berada di titik Sindangbarang – Cianjur
dengan jumlah 53,275 smp/jam pada waktu pagi hari.
10.2.3.2 Pergerakan Orang
Dalam melakukan mengukur tingkat pergerakan orang atau mobilitas
Kabupaten Cianjur Bagian Selatan dapat dilihat pada indeks mobilitas dimana unsur
yang digunakan dalam pengukurannya adalah perbandingan panjang jalan dengan
jumlah penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan sebagai berikut :
𝑷𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝑱𝒂𝒍𝒂𝒏 (𝒌𝒎)
𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔 𝑴𝒐𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒂𝒔 = 𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 (𝒋𝒊𝒘𝒂)
Untuk pengklasifikasian indeks pergerakan atau mobilitas berdasarkan
Kepmenkimpraswil No.534/KPTS/M/2001 dibawah ini:
Tabel 10. 31
Tabel Skoring
Kategori Nilai Indeks Mobilitas
Sangat tinggi > 5,00
Tinggi > 1,50
Sedang > 0,50
Rendah > 0,15
Sangat rendah > 0,05

Berikut hasil perhitungan indeks pergerakan atau mobilitas dibawah ini:


Tabel 10. 32
Analisis Indeks Mobilitas Wilayah Cianjur Bagian Selatan
Panjang Jalan Jumlah Penduduk Indeks
No. Kecamatan Skoring Keterangan
(Km) (jiwa) Mobilitas
1 Agrabinta 6,50 37.886 0,02 1 Sangat rendah
2 Leles 44,75 32.701 0,14 1 Sangat rendah

639
Panjang Jalan Jumlah Penduduk Indeks
No. Kecamatan Skoring Keterangan
(Km) (jiwa) Mobilitas
3 Cibinong 112,35 53.851 0,21 2 Rendah
4 Cikadu 56,95 66.646 0,09 1 Sangat rendah
5 Naringgul 11,00 46.055 0,02 1 Sangat rendah
6 Cidaun 56,95 59.800 0,10 1 Sangat rendah
7 Sindangbarang 19,00 35.762 0,05 1 Sangat rendah
Jumlah 307,5 332.701 0,62
Sumber: Hasil analisis 2018

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata kecamatan yang ada di
Kabupaten Cianjur Bagian Selatan memiliki indeks mobilitas rendah dan sangat
rendah dengan indeks terbesar berada di Kecamatan Cibinong sebesar 0,21. Artinya
kemampuan orang dalam kegiatan sehari – harinya terhambat.

640
Gambar 10. 9 Peta Mobilitas

641
10.2.3.3 Pergerakan Barang
Pergerakan barang atau disebut dengan pola aliran barang merupakan
pergerakan masuk atau keluarnya suatu barang komoditi ke dalam suatu wilayah.
 Pola Aliran Barang
Berikut merupakan barang apa saja yang masuk ke ataupun didistibusikan dari
Wilayah Cianjur Bagian Selatan, yang dalam penndistribusiannya menggunakan
moda transportasi truck, pick up, dan truck 2 as.
Tabel 10. 33
Pola Aliran Barang Keluar
Jaringan Moda
No. Kecamatan Barang Asal Tujuan
Jalan Angkutan
Agrabinta,
Samarinda,
Jalan Arteri
Amerika,
Primer, Jalan
Hasil Sukabumi, Truk, Pick
Kolektor
Perkebunan Cianjur, Bandung, up,
Primer, Jalan
Kabupaten
Lokal
Bandung, Tagog,
Sindangbarang
1 Agrabinta Agrabinta Jalan Arteri
Hasil Bandung dan
Primer dan Truk
Pertanian Cianjur
Jalan Lokal
Hasil
Agrabinta Jalan Lokal Truk
Tambak
Jalan Kolektor
Hasil Bandung,Sukabu Primer dan
Truk
Kehutanan mi dan Agrabinta Jalan Arteri
Primer
Hasil Jalan Kolektor
2 Leles Cianjur Cianjur Truk
Pertanian Primer
Hasil
Kehutanan Cianjur, Jakarta Jalan Kolektor
3 Cibinong Cibinong Truk
Hasil dan Bandung Primer
Pertanian
Cikadu Jalan Lokal
Hasil Cianjur dan
4 Cikadu Jakarta Jalan Kolektor Truk
Perkebunan Cikadu
Bandung Primer

642
Jaringan Moda
No. Kecamatan Barang Asal Tujuan
Jalan Angkutan
Hasil Kabupaten Jalan Kolektor
Pertanian Bandung Primer Truk dan
5 Naringgul Naringgul
Hasil Pick up
Naringgul Jalan Lokal
Perkebunan
Jalan Arteri
Hasil
Bandung Cidaun dan Garut Primer dan
Pertanian
Jalan Lokal
Jalan Arteri
Hasil Garut dan
Cidaun Primer dan
Kehutanan Tasikmalaya
Jalan Lokal Truk dan
6 Cidaun
Jalan Pick up
Lokal,Jalan
Hasil Bandung,Cianjur Kolektor
Cidaun
Perikanan dan Sukabumi Primer dan
Jalan Arteri
Primer
Sindangbarang Sindangbarang Jalan Lokal
Hasil Truk dan
7 Sindangbarang Jalan Kolektor
Kehutanan Agrabinta Cianjur Pick up
Primer
Sumber: Hasil Analisis 2018

Berdasarkan tabel diatas, untuk pergerakan barang berupa hasil pertanian, hasil
perkebunan, kehutanan, dan perikanan yang keluar di Kabupaten Cianjur bagian
Selatan didominasi hasil barang didistribusikan ke Kabupaten Cianjur sendiri dan luar
kabupaten Cianjur yaitu Sukabumi, Bandung, Jakarta, Garut, Tasikmalaya. Yang mana
menggunakan jalan Arteri Primer, Kolektor Primer dan Lokal dengan moda
transportasi seperti truck dan pick up.
Tabel 10. 34
Pola Aliran Barang Masuk
Jaringan Moda
No. Kecamatan Barang Asal Tujuan
Jalan Angkutan
Hasil Jalan Arteri
Pertanian, Primer, Jalan
1 Agrabinta Agrabinta Bandung. Truk
Perkebunan, Kolektor
Kehutanan Primer

643
Jaringan Moda
No. Kecamatan Barang Asal Tujuan
Jalan Angkutan
Jalan Lokal,
Hasil Tanggeng,
Jalan Arteri
Pertanian Sindangbarang, Kab.Bandung, Truk dan Pick
2 Sindangbarang Primer, Jalan
dan Hasil Agrabinta Cianjur, Up
Kolektor
Kehutanan Agrabinta.
Primer
Hasil
Jalan Kolektor
Pertanian, Bandung, Truk dan Pick
3 Cidaun Cidaun Primer, Jalan
Hasil Cianjur. Up
Lokal
Perikanan
Hasil Jalan Kolektor
4 Naringgul Naringgul Kab.Bandung Truk
Pertanian Primer
Hasil Jalan Kolektor
5 Cibinong Cibinong Cianjur Pick Up
Pertanian Primer
Hasil
Jalan Lokal,
Pertanian Pick up dan
6 Cikadu Cikadu Cianjur Jalan Kolektor
dan hasil Truk
Primer
Kehutanan
Jalan Lokal,
Hasil
7 Leles Leles Cianjur Jalan Kolektor Truk
Pertanian
Primer
Sumber: Hasil Analisis 2018

Berdasarkan tabel diatas, hasil pertanian berupa padi/beras, palawija, cengkeh,


sayuran dan buah yang masuk ke Kabupaten Cianjur Bagian Selatan dari daerah
Cianjur Bagian Selatan sendiri dengan melewati Jalan Lokal, Jalan Arteri Primer dan
Jalan Kolektor Primer serta moda transportasi yang digunakan rata – rata truk dan pick
up.

644
Gambar 10. 10Peta Pola Aliran Barang Keluar

645
Gambar 10. 11 Peta Pola Aliran Barang Masuk

646
10.2.3.4 Analisis Indeks Konektivitas
Untuk menganalisis potensi interaksi antar wilayah, ditinjau dari ruas jaringan
jalan sebagai prasarana transportasi, menggunakan teori yang dikemukakan K. J.
Kansky.
𝒆
𝜷=
𝒗
Keterangan :
β = Indeks konektivitas
e = Jumlah garis/jaringan jalan
v = Jumlah titik/desa
Berdasarkan rumus konektivitas tersebutt, jika nilai indeks konektivitas lebih
besar dari 1 maka dikateogrikan tinggi, namun jika nilai konektivitas kurang dari 1
maka dikategorikan rendah. Berikut ini adalah hasil indeks konektivitas yang terdapat
di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan:
Tabel 10. 35
Indeks Konektivitas
Jumlah Ruas Indeks
No. Kecamatan Keterangan Skoring
Desa Jalan Konektivitas
1 Agrabinta 11 1 0,09 Rendah 2
2 Leles 12 19 0,42 Rendah 2
3 Cibinong 14 38 1,00 Tinggi 4
4 Cikadu 10 5 0,50 Rendah 2
5 Naringgul 11 4 0,18 Rendah 2
6 Cidaun 14 16 0,57 Rendah 2
7 Sindangbarang 11 12 0,45 Rendah 2
Sumber: Hasil Analisis 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diklasifikasikan kedalam 3 klasifikasi yaitu


rendah, sedang dan tinggi dimana rendah memiliki indeks <1; sedang memiliki indeks
1≥2; dan tinggi memiliki indeks >2. Maka dapat disimpulkan bahwa kecamatan yang
termasuk pada klasifikasi tinggi yaitu Kecamatan Cibinong dikarenakan kecamatan
tersebut memiliki nilai indeks konektivitas lebih dari 1 yang dimana kecamatan

647
tersebut memiliki aksesibilitas yang tinggi serta ruas jalan yang seimbang dengan
banyaknya titik desa yang ada sehingga koneksi antar desa dapat berjalan dengan
baik. Aksesibilitas yang tinggi tersebut tentunya akan mempermudah masyarakat
dalam melakukan kegiatan terutama kegiatan pendidikan. Kemudahan ini akan
menimbulkan besarnya pergerakan transportasi dan kuatnya interaksi yang terjadi
antar desa di kecamatan tersebut.

648
Gambar 10. 12 Peta Analisis Konektivitas

649
10.2.4 Tingkat Perkembangan Transportasi
Dalam menentukan tingkat perkembangan transportasi analisis yang
gunakan yaitu klasifikasi Indeks Aksesibilitas dan Indeks Mobilitas yang dimana
dilakukan skoring dari hasil analisis indeks aksesibilitas, mobilitas serta
konektivitas sehingga didapat tabel Tingkat Perkembangan seperti dibawah ini
dengan pengklasifikasian sebagai berikut :
Tabel 10. 36
Tingkatan Skoring
Klasifikasi Skoring
Sangat Tinggi 5
Tinggi 4
Sedang 3
Rendah 2
Sangat Rendah 1
Sumber : Hasil Analisis 2018

 Indeks Aksesibilitas
Berikut ini merupakan hasil skoring indeks aksesibilitas Kabupaten Cianjur
Bagian Selatan pada tahun 2018 yang diperoleh berdasarkan analisis indeks
askesibilitas:
Tabe l10.37
Tabel Skoring Indeks Aksesibilitas
No. Kecamatan Skoring
1 Agrabinta 2
2 Leles 4
3 Cibinong 4
4 Cikadu 4
5 Naringgul 2
6 Cidaun 4
7 Sindangbarang 4
Sumber : Hasil Analisis 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa di Kabupaten Cianjur
Bagian Selatan memiliki skoring aksesibilitas 4 yaitu Selain itu juga terdapat
kecamatan lainnya yang memiliki skoring aksesibiltas 2 yaitu rendah seperti.
 Indeks Mobilitas

650
Berikut ini merupakan hasil skoring indeks mobilitas Kabupaten Cianjur
Bagian Selatan pada tahun 2018 yang diperoleh berdasarkan analisis indeks
mobilitas:
Tabel 10. 38
Tabel Skoring Indeks Mobilitas
No. Kecamatan Skoring
1 Agrabinta 1
2 Leles 1

3 Cibinong 2
4 Cikadu 1
5 Naringgul 1
6 Cidaun 1
7 Sindangbarang 1
Sumber : Hasil Analisis 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa di Kabupaten Cianjur
Bagian Selatan menunjukan skoring yang kurang baik,
 Indeks Konektivitas
Berikut ini merupakan hasil skoring indeks konektivitas Kabupaten Cianjur
Bagian Selatan pada tahun 2018 yang diperoleh berdasarkan analisis indeks
konektivitas:
Tabel10.39
Tabel Skoring Konektivitas
No. Kecamatan Skoring
1 Agrabinta 2
2 Leles 2
3 Cibinong 4
4 Cikadu 2
5 Naringgul 2
6 Cidaun 2
7 Sindangbarang 2
Sumber : Hasil Analisis 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa di Kabupaten Cianjur
Bagian Selatan menunjukan hanya ada 1 kecamatan dengan skor sedang yang
berarti kecamatan tersebut memiliki potensi interaksi yang kuat/besar dengan
wilayah sekitarnya.

651
 Tingkat Perkembangan Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
Analisis tingkat perkembangan transportasi di Kabupaten Cianjur Bagian
Selatan ini dilihat dari hasil skoring sektor potensial yang terdiri dari nilai .
10 − 5
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = =1
5
Dari penghitungan kelas interval diatas dapat diketahui tingkat
perkembanagan transportasi yang diklasifikasikan sebagai berikut :
 Sangat rendah = 5 – 6
 Rendah = 6.1 – 7
 Sedang = 7.1 – 8
 Tinggi = 8.1 – 9
 Sangat Tinggi = 9.1 – 10

Berdasarkan hasil skoring Indeks Aksesibiltas, Mobilitas dan Konektivitas


diatas didapatkan total skoring untuk melihat tingkat perkembangan kecamatan di
Kabupaten Cianjur Bagian Selatan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 10. 40
Tingkat Perkembangan Transportasi Kabupaten Cianjur Bagian Selatan
Indeks Total
No. Kecamatan Klasifikasi
Aksesibilitas Mobilitas Konektivitas Skoring
Sangat
1 Agrabinta 2 1 2 5
Rendah
2 Leles 4 1 2 7 Rendah
Sangat
3 Cibinong 4 2 4 10
Tinggi
4 Cikadu 4 1 2 7 Rendah
Sangat
5 Naringgul 2 1 2 5
Rendah
6 Cidaun 4 1 2 7 Rendah
7 Sindangbarang 4 1 2 7 Rendah
Sumber : Hasil Analisis 2018

Berdasarkan tabel dapat simpulkan bahwa tingkat perkembangan


transportasi di Kabupaten Cianjur Bagian Selatan di Kecamatan Cibinong termasuk
sangat tinggi, hal ini menunjukan bahwa di kecamatan tersebut memiliki tingkat
perkembangan yang lebih cepat dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan
lainnya yang didukung dengan adanya jaringan jalan yang mendukung kegiatan di
kecamatan tersebut. Sedangkan pada Kecamatan Leles, Cikadu, Cidaun dan

652
Sindangbarang termasuk tingkat perkembangannya rendah, juga Kecamatan
Agrabinta dan Naringgul termasuk sangat rendah, hal ini dikarenakan pada
kecamatan-kecamatan tersebut kondisi jalannya masih kurang baik sehingga
menghambat aksesibilitas dan juga kegiatan-kegiatan di kecamatan-kecamatan
tersebut pada kondisi eksisting lahannya masih didominasi oleh kawasan non-
terbangun.

653
Gambar 10. 13 Peta Tingkat Perkembangan

654
10.2.5 Potensi dan Masalah Transportasi
Dalam potensi dan masalah transportasi di Kabupaten Cianjur Selatan dari
hasil analisis :
Tabel 10.41
Potensi dan Masalah
No. Kecamatan Potensi Masalah
1. Agrabinta  Dalam analisis kegiatan  Nilai aksesibilitas yang sangat
kecamatan agrabinta kegiatan rendah sebesar 0,03 yang
utama khusus nya Perkebunan mengakibatkan terhambatnya
yang menimbulkan pergerakan pergerakan orang maupun
ekternal hingga ke Amerika barang.
yang didukung dengan
pergerakan transportasi
eksternal bahwa adanya pusat
kegiatan perkebunan dan
kehutanan yang memancing
pekerja dari tiap daerah.
2. Leles  Berdasarkan hasil analisis,  Berdasarkan total skoring
Kecamatan Leles merupakan Kecamatan Leles
hasil pertanian sehingga diklasifikasikan rendah, hal
menimbulkan pergerakan tersebut dikarenakan kondisi
eksternal menuju Cianjur, jalan yang rusak sehingga
didukung oleh jalan lokal serta mengahambat pergerakan orang
jalan kolektor primer. maupun barang.
3. Cibinong  Dari hasil total skoring tingkat  Berdasarkan kondisi jalan,
perkembangan di kecamatan Kecamatan Cibinong termasuk
ini sangat tinggi sebesar 10 , kondisi rusak, hal tersebut
hal ini menunjukan bahwa di dikarenakan jalan yang
kecamatan tersebut memiliki berlubang serta tidak ada lampu
tingkat perkembangan yang jalan dan marka jalan.
lebih cepat dibandingkan
dengan kecamatan-kecamatan
lainnya yang didukung dengan
adanya jaringan jalan yang
mendukung kegiatan.

655
No. Kecamatan Potensi Masalah
4. Cikadu  Kecamatan Cikadu merupakan  Berdasarkan total skoring
hasil perkebunan sehingga tingkat perkembangan,
menimbulkan pergerakan Kecamatan Cikadu termasuk
eksternal yaitu pergerakan ke klasifikasi rendah, hal tersebut
Jakarta dan Bandung, didukung dikarenakan kondisi jalan
oleh jalan lokal dan jalan yang rusak sehingga
kolektor primer. terhambatnya pergerakan
orang maupun barang.
5. Naringgul  Kecamatan Naringgul  Berdasarkan analisis indeks
merupakan hasil pertanian yang aksesibilitas Kecamatan
dapat menimbulkan pergerakan Naringgul termasuk klasifikasi
ekternal ke Kabupaten Bandung sangat rendah, hal tersebut
yang didukung oleh jalan dikarenakan kondisi jalan yang
kolektor primer. rusak berat ,berdasarkan kondisi
eksisting adanya penyempitan
jalan yang hanya dilalui oleh 1
kendaraan roda 4 sehingga
menghambat pergerakan orang
maupun barang.
6. Cidaun  Kecamatan Cidaun merupakan  Berdasarkan total skoring
hasil pertanian, perikanan serta Kecamatan Cidaun termasuk
perkebunan yang menimbulkan klasifikasi rendah,dikarenakan
pergerakan eksternal yaitu kondisi jalan yang rusak sehingga
pergerakan ke mengahambat pergerakan orang
Cianjur,Garut,Bandung dan maupun barang.
Sukabumi.
7. Sindangbarang  Kecamatan Sindangbarang  Berdasarkan total skoring Kecatan
ditetapkan sebagai PKL Sindangbarang tergolong rendah,
Perkotaan serta hasil pertanian hal tersebut dikarenakan kondisi
dan perikanan sehingga jalan menuju tempat wisata
menimbulkan pergerakan khususnya di pantai apra rusak.
eksternal, menuju Bandung dan
Cianjur.

656

Anda mungkin juga menyukai