Anda di halaman 1dari 17

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Akademi Kebidanan Hampar Baiduri

Akademi Kebidanan Hampar Baiduri Kalianda berdiri pada

tanggal 12 September 2005 di bawah naungan Yayasan Dharma

Putra Nusantara dengan Ijin Dikti No. 161/D/O/2005. Saat ini

Akademi Kebidanan Hampar Baiduri berlokasi di Jalan Serma

Tamimi Rahman Kalianda Lampung Selatan.

4.1.2 Visi dan Misi Akademi Kebidanan Hampar Baiduri

a. Visi

“Akademi Kebidanan yang menciptakan tenaga Bidan

Professional yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

sehingga mampu memajukan dan mengembangkan Ilmu

Kebidanan melalui penelitian dan pengabdian masyarakat

Indonesia khususnya Lampung Selatan.

b. Misi
1. Mewujudkan manusia bermoral, beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas,

professional dan bertanggung jawab.

3. Mewujudkan manusia berkemampuan akademik dan

manajerial serta semangat wira usaha kerakyatan.

77
78

4. Mewujudkan manusia yang mampu melaksanakan

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam

rangka meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Bangsa

dan Negara.

4.1.3 Organisasi Akademi Kebidanan Hampar Baiduri

a. Yayasan Dharma Putra Nusantara

Institusi Pendidikan Akademi Kebidanan Hampar

Baiduri berada di bawah naungan Yayasan Dharma Putra

Nusantara, dengan kepengurusan :

1) Ketua Yayasan

2) Wakil Ketua Yayasan

3) Sekretaris Yayasan

4) Bendahara Yayasan

5) Anggota

a. Senat Akademi

b. Unsur Pimpinan

c. Unsur Pelaksana Akademik

d. Unsur Pelaksana Administrasi

e. Unsur Penunjang

4.1.4 Struktur Organisasi Akademi Kebidanan Hampar Baiduri

Unsur-unsur dalam struktur Akademi Kebidanan Hampar

Baiduri terdiri dari :


79

4.1.4.1 Unsur Pimpinan

Unsur pimpinan Akademi Kebidanan Hampar

Baiduri terdiri atas :

a. Direktur

b. Pembantu Direktur

Direktur dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya, dibantu oleh 3 (tiga) orang Pembantu Direktur

yaitu :

1. Pembantu Direktur (Pudir) I menangani bidang

akademik.

2. Pembantu Direktur (Pudir) II menangani bidang

administrasi dan keuangan.

3. Pembantu Direktur (Pudir) III menangani bidang

kemahasiswaan.

4.1.4.2 Unsur Dosen

a. Dosen Tetap

b. Dosen Tidak Tetap

4.2 Hasil Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui test dengan

menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dengan

pengumpulan data primer, sedangkan untuk menganalisis data, penulis

menggunakan uji statistik parametris yaitu uji T-Test dengan bantuan

SPSS For Windows 16.


80

Data hasil penelitian berdasarkan variabel yang diteliti yaitu antara

variabel hasil belajar mata kuliah Askeb I melalui metode demonstrasi

dengan alat peraga dan hasil belajar mata kuliah Askeb I melalui metode

demonstrasi langsung dengan ibu hamil.

4.2.1 Hasil Belajar Metode Demonstrasi Dengan Alat Peraga

Dari hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan variabel

hasil belajar mata kuliah Askeb I melalui metode demonstrasi

dengan alat peraga dapat dilihat dari histogram berikut :

Gambar 4.1
Histogram Hasil Belajar Mata Kuliah
Askeb I Tentang Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil Melalui
Metode Demonstrasi dengan Alat Peraga (Phantom)

Berdasarkan histogram diatas menunjukkan bahwa hasil

belajar dari 20 mahasiswa kebidanan yang mendapatkan materi

tentang pemeriksaan fisik melalui demonstrasi dengan alat peraga

diperoleh nilai terendah 52,3 sebanyak 5 orang (25%), dan nilai

tertinggi 85,7 ada 2 orang (10%).


81

Tabel 4.1
Distribusi Hasil Belajar Mata Kuliah Askeb I Tentang
Pemeriksaan Fisik ibu hamil melalui metode demonstrasi dengan
alat peraga (phantom)

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


(Jumlah (Nilai Rata- (Standar (Nilai (Nilai
Mahasiswa) rata) Deviasi) Terendah) Tertinggi)
20 67.560 10.7869 52.3 85.7

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 20

responden ( Mahasiswa D III Kebidanan Akbid Hampar Baiduri )

pada pembelajaran Askeb I menggunakan metode demonstrasi

dengan alat peraga di peroleh nilai rata-rata hasil test 67,56

dengan standar deviasi 10,7869.

4.2.2 Hasil Belajar Metode Demonstrasi Langsung Pada Ibu Hamil

Dari hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan variabel

hasil belajar mata kuliah Askeb I melalui metode demonstrasi

langsung dengan ibu hamil dapat dilihat dari histogram berikut :


82

Gambar 4.2
Histogram Hasil Belajar Mata Kuliah
Askeb I Tentang Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil Melalui
Metode Demonstrasi Langsung dengan Ibu Hamil

Berdasarkan histogram diatas menunjukkan bahwa hasil

belajar dari 20 mahasiswa kebidanan yang mendapatkan materi

tentang pemeriksaan fisik melalui demonstrasi langsung dengan

ibu hamil diperoleh nilai terendah 52,3 sebanyak 3 orang (15%),

dan nilai tertinggi 85,7 ada 2 orang (10%).


83

Tabel 4.2
Distribusi Hasil Belajar Mata Kuliah Askeb I Tentang
Pemeriksaan Fisik ibu hamil melalui metode demonstrasi
langsung dengan ibu hamil

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


(Jumlah (Nilai Rata- (Simpangan (Nilai (Nilai
Mahasiswa) rata) Baku) Terendah) Tertinggi)
20 70.43 10.6678 52.3 85.7

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 20

responden ( Mahasiswa D III Kebidanan Akbid Hampar Baiduri )

pada pembelajaran Askeb I menggunakan metode demonstrasi

langsung pada ibu hamil di peroleh nilai rata-rata hasil test 70,43

dengan standar deviasi 10,6678.

4.3 Uji Persyaratan Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

teknik komparasi. Analisis ini dapat dilakukan bila memenuhi beberapa

persyaratan yaitu: a) Uji Normalitas masing-masing data dan b) Uji

Homogenitas.

4.3.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk menguji

asumsi bahwa rata-rata sampel mendekati kenormalan populasi.

Kegunaannya untuk mengetahui dan memberikan keyakinan

apakah data berada pada sekitar atau mendekati garis normal. Uji

normalitas data dilakukan dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS for windows versi 16, dan menerima atau


84

penolakan keputusan normal atau tidaknya data ditetapkan dengan

menggunakan nilai skewness dan standar errornya, bila nilai

skewness dibagi standar errornya ≤ 2 maka distribusinya normal.

Hasil perhitungan uji normalitas untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Variabel x1 dan x2
Test of Normality

Nilai Skor Test Nilai skewness dibagi


dengan standar
errornya
Nilai test metode demonstrasi 0,1
dengan alat peraga (phantom)
Nilai test metode demonstrasi 0,9
langsung dengan ibu hamil

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai

skewness dibagi dengan standar errornya variabel x1= 0,1 berarti ≤

2 dan, variabel x2 nilai skewness dibagi dengan standar errornya =

0,9 berarti ≤ 2. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa

data kedua variabel dalam penelitian ini membentuk distribusi

normal.

4.3.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji

keselarasan dengan variabel terikat (y) dan apakah distribusi dari

jawaban instrumen berasal dari sampel yang homogen. Pengujian

sampel kedua variabel menggunakan SPSS for Windows 16 Hasil

analisis homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut :


85

Tabel 4.4
Hasil Uji Homogenitas Variabel x1, x2
Test of Homogeneity of Variances

Nilai Skor Test Signifikan

Nilai test metode demonstrasi 0,930


dengan alat peraga dan demonstrasi
langsung dengan ibu hamil

Dari tabel diatas di peroleh hasil sig. atau probabilitasnya

adalah 0,930. Berarti signifikansi lebih dari (>) 0,05, maka setiap

sampel atau data bersifat homogen atau sama.

4.4 Uji Hipotesis

Dalam hal ini pengujian hipotesis menggunakan komparatif dua

sampel independent dan perhitungannya menggunakan sistem komputer

SPSS for Windows 16 dengan Uji T-Test Independent Sampel didapatkan

hasil :

Tabel 4.5
Distribusi Rata-rata Nilai Test antara Penggunaan Metode Demonstrasi
dengan Alat Peraga dan Demonstrasi langsung dengan ibu hamil

Metode Mean (Nilai SD (Standar SE (Standar P (Value) N (Jumlah


Rata-rata) Deviasi) Error) Sampel)
Metode
demonstrasi
67.56 10.7869 2.4120 0.404 20
dengan alat
peraga
Metode
demonstrasi
langsung 70.425 10.6678 2.3854 20
dengan ibu
hamil

Pada tabel diatas dapat dilihat nilai rata-rata, standar deviasi dan

standar error untuk masing-masing metode. Nilai rata-rata mahasiswa


86

DIII Kebidanan Akbid Hampar Baiduri yang mendapatkan Pembelajaran

Askeb I tentang pemeriksaan fisik ibu hamil melalui metode demonstrasi

dengan alat peraga adalah 67,56, sedangkan mahasiswa yang

mendapatkan pembelajaran melalui demonstrasi langsung dengan ibu

hamil nilai rata-ratanya adalah 70,43. Hasil uji statistic didapatkan nilai

Sig.(2–tailed) p=0,404, berarti pada alpha 5% terlihat tidak ada perbedaan

yang signifikan rata-rata nilai antara penggunaan metode demonstrasi

dengan alat peraga dan demonstrasi langsung dengan ibu hamil. Bila nilai

p > α, maka keputusannya Ho gagal ditolak atau diterima dan Ha di tolak.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Hasil Belajar Metode Demonstrasi dengan Alat peraga

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dari

20 mahasiswa kebidanan yang mendapatkan materi tentang

pemeriksaan fisik melalui demonstrasi dengan alat peraga

diperoleh nilai test terendah 52,3, tertinggi 85.7, dan rata-rata

kelas 67,56.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut mahasiswa yang

mendapatkan nilai di bawah rata-rata kelas sebanyak 11 orang

(55%) dan yang mendapat nilai diatas rata-rata kelas hanya 9

orang (45%).

Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Afifatul Firdaus (2011) bahwa penerapan metode


87

demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada

mata pelajaran fiqih di MI Miftahul Huda Bandulan Malang.

Menurut Muhibbinsyah (2010) metode demonstrasi adalah

metode mengajar dengan cara memeragakan barang, kejadian,

aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung

maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan

dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Dengan

menggunakan metode demonstrasi, dosen atau mahasiswa

memperlihatkan kepada seluruh anggota kelas mengenai suatu

proses, misalnya bagaimana cara melakukan pemeriksaan fisik

sesuai dengan standar. Metode demonstrasi memiliki kelebihan

dan kekurangan. Menurut Djamarah (2010), kelebihan metode

demonstrasi yaitu dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas

dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman

secara kata-kata atau kalimat), siswa lebih mudah memahami apa

yang dipelajari, proses belajar mengajar akan lebih menarik,

karena murid tidak hanya mendengarkan saja, tetapi juga melihat

secara langsung peristiwa yang terjadi, siswa dirangsang untuk

aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan,

dan mencoba melakukannya sendiri. Kelemahan metode

demonstrasi yaitu metode ini memerlukan keterampilan guru

secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan

demonstrasi akan tidak efektif, fasilitas seperti peralatan, tempat


88

dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik,

demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang

di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang

mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana mahasiswa yang

mendapatkan materi tentang pemeriksaan fisik ibu hamil melalui

demonstrasi dengan alat peraga (phantom) seharusnya lebih

memahami apa yang dipelajari karena mahasiswa tidak hanya

mendengarkan saja tetapi juga melihat secara langsung peragaan

yang dilakukan. Selain itu demonstrasi merangsang siswa untuk

lebih aktif dalam mengamati, menyesuaikan antara teori dengan

kenyataan dan mencoba untuk melakukan peragaan sendiri.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

mahasiswa yang mendapatkan nilai dibawah nilai rata-rata kelas

disebabkan karena pada saat peragaan mahasiswa kurang aktif

mengamati peragaan sehingga kurang perhatian dengan materi

pembelajaran yang disampaikan. Jika materi pembelajaran tidak

menjadi perhatian mahasiswa, maka timbulah kebosanan sehingga

tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai. Selain itu apabila

demonstrasi tidak digunakan secara matang maka bisa terjadi

demonstrasi banyak kesulitan, kadang-kadang sesuatu yang di

bawa ke kelas untuk didemonstrasikan terjadi proses yang

berlainan dengan proses yang terjadi dalam situasi yang


89

sebenarnya, demonstrasi akan merupakan metode yang kurang

efektif bila alat yang didemonstrasikan itu tidak dapat di amati

secara seksama oleh siswa.

4.5.2 Hasil Belajar Metode Demonstrasi Langsung Pada Ibu Hamil

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dari

20 mahasiswa kebidanan yang mendapatkan materi tentang

pemeriksaan fisik melalui demonstrasi langsung pada ibu hamil

diperoleh nilai test terendah 52,3, tertinggi 85.7, dan rata-rata

kelas 70, 43.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut mahasiswa yang

mendapatkan nilai diatas rata-rata kelas sebanyak 13 orang (65%)

dan yang mendapat nilai dibawah rata-rata kelas ada 7 orang

(35%).

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Susilo Fitri Yatmoko, Spd (2011) bahwa penerapan metode

demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam Siswa Kelas V Semester I .

Menurut Muhibbinsyah (2010) metode demonstrasi adalah

metode mengajar dengan cara memeragakan barang, kejadian,

aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung

maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan

dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Dengan

menggunakan metode demonstrasi, dosen atau mahasiswa


90

memperlihatkan kepada seluruh anggota kelas mengenai suatu

proses, misalnya bagaimana cara melakukan pemeriksaan fisik

sesuai dengan standar. Menurut Djamarah (2010), kelebihan

metode demonstrasi yaitu dapat membuat pengajaran menjadi

lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme

(pemahaman secara kata-kata atau kalimat), siswa lebih mudah

memahami apa yang dipelajari, proses belajar mengajar akan lebih

menarik, karena murid tidak hanya mendengarkan saja, tetapi juga

melihat secara langsung peristiwa yang terjadi, siswa dirangsang

untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan

kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.

Hal ini sesuai dengan teori dimana mahasiswa yang

mendapatkan materi tentang pemeriksaan fisik ibu hamil melalui

demonstrasi langsung dengan ibu hamil lebih memahami apa yang

dipelajari karena mahasiswa melihat secara nyata bagaimana fisik

ibu hamil dan dapat mengamati lebih jelas bagian-bagian yang

dilakukan pemeriksaan pada saat peragaan. Sehingga siswa akan

lebih aktif ketika mengikuti proses pembelajaran.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

mahasiswa yang mendapatkan nilai diatas nilai rata-rata kelas

lebih banyak disebabkan pada saat peragaan mahasiswa bisa

melihat langsung fisik ibu hamil dan lebih jelas mengamati


91

bagian-bagian yang dilakukan pemeriksaan pada saat peragaan

sehingga lebih tertarik dan aktif mengamati peragaan.

4.5.3 Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil penelitian Perbandingan antara variabel metode

demonstrasi dengan alat peraga dan demonstrasi langsung dengan

ibu hamil terhadap hasil belajar pada mata kuliah Askeb I tentang

pemeriksaan fisik ibu hamil melalui analisis uji T-test yang

dilakukan menggunakan bantuan program SPSS for windows 16,

didapatkan hasil probabilitas atau sig. (2-tailed) 0,404. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa probabilitas (uji t-test) ≥ taraf

signifikansi 5% atau 0,05, berarti Ho gagal ditolak atau diterima

dan Ha ditolak. Sehingga hipotesisnya adalah Tidak terdapat

perbedaan antara metode demonstrasi dengan alat peraga dan

demonstrasi langsung pada ibu hamil terhadap hasil belajar pada

mata kuliah Askeb I tentang pemeriksaan fisik Mahasiswa

Semester II Akademi Kebidanan Hampar Baiduri Kalianda

Lampung Selatan Tahun 2012. Hal ini berarti tidak ada perbedaan

hasil belajar baik menggunakan metode demonstrasi dengan alat

peraga dan demonstrasi langsung dengan ibu hamil terhadap mata

kuliah Askeb I tentang pemeriksaan fisik ibu hamil.

Menurut Djamarah (2010), kelebihan metode demonstrasi

yaitu dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih

konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara


92

kata-kata atau kalimat), siswa lebih mudah memahami apa yang

dipelajari, proses belajar mengajar akan lebih menarik, karena

murid tidak hanya mendengarkan saja, tetapi juga melihat secara

langsung peristiwa yang terjadi, siswa dirangsang untuk aktif

mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan

mencoba melakukannya sendiri. Kelemahan metode demonstrasi

yaitu metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus,

karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi

akan tidak efektif, fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya

yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik, demonstrasi

memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping

memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa

mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dikarenakan metode

demonstrasi dengan alat peraga dan demonstrasi dengan ibu hamil

memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kelebihannya siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari,

proses belajar mengajar akan lebih menarik, karena murid tidak

hanya mendengarkan saja, tetapi juga melihat secara langsung

peragaan yang dilakukan, siswa dirangsang untuk aktif

mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan

mencoba melakukannya sendiri. Melakukan demonstrasi dengan

alat peraga lebih mudah dilaksanakan karena peralatan sudah


93

tersedia di laboratorium praktik klinik kebidanan dan dapat

dilakukan berulang-ulang dan mahasiswa dapat melakukannya

sendiri, sedangkan demonstrasi langsung dengan ibu hamil

mahasiswa dapat melihat secara nyata bagaimana ibu hamil yang

sebenarnya dan bagian-bagian tubuh yang dilakukan pemeriksaan

sehingga diharapkan proses pembelajaran dapat lebih efektif

sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Kekurangan demonstrasi langsung dengan ibu hamil harus

ada persetujuan dari ibu hamil dan peragaan hanya bisa dilakukan

sekali dan mahasiswa tidak dapat melakukan sendiri, sedangkan

menggunakan alat peraga mahasiswa hanya bisa membayangkan

bentuk tubuh ibu hamil dan bagian-bagian tubuh yang akan

dilakukan pemeriksaan.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode

demonstrasi dengan alat peraga (phantom) dan demonstrasi

langsung pada ibu hamil dapat digunakan pada saat melakukan

pembelajaran tentang pemeriksaan fisik ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai