Oleh :
Kelompok :I
Nama : Andika Surya K 171411036
Bella Nabila 171411037
Miranti Nur Arafah 171411052
Rani Husna 171411058
Kelas : 2B – D3 TK
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Filtrasi adalah suatu operasi pemisahan campuran antara padatan dan
cairan dengan melewatkan umpan (padatan + cairan) melalui medium penyaring.
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong
berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar.
Salah satu alat yang digunakan dalam proses filtrasi adalah filter press. Umunya,
filter press adalah proses pemisahan antara solid dengan liquidnya dengan
menggunakan tekanan. Pengoperasian filter press dapat dilakukan secara manual,
semiautomatic, dan full automatic; beroperasi dengan sistem batch atau cycle
pada tekanan 3-6 bar atau bisa juga 6-12 bar; terdiri atas seperangkat frame dan
plateyang dirancang untuk memberikan ruang dimana zat padat akan tertahan
(frame ditutup dengan medium filter yang disebut dengan filter cloth). Pada alat
filter press, hasil yang didapat adalah ampas (cake) dengan kadar moisture max
40% dan filtrate (liquid yang sudah terbebas dari solid dengan kejernihan
tertentu).
1.2. Tujuan
1. Menghitung tahanan spesifik ampas (𝛼)
2. Menghitung tahan ampas (Rc)
3. Menghitung tahanan filter medium (Rm)
4. Menghitung laju filtrasi filtrate (dV/dt)
5. Menghitung waktu filtrasi selama satu siklus (t)
1
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Definisi
Filtrasi adalah suatu operasi pemisahan campuran antara padatan dan
cairan dengan melewatkan umpan (padatan + cairan) melalui medium penyaring.
Proses filtrasi banyak dilakukan di industri, misalnya pada pemurnian air minum,
pemisahan kristal-kristal garam dari cairan induknya, pabrik-kertas dan lain-lain.
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga
dorong berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga
putar. Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif
lebih kecil dibandingkan zat cairnya. Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat
dibedakan atas beberapa cara, yaitu:
Pressure Filtration
Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
Gravity Filtration
Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
Vacum Filtration
Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara(penghisapan).
Dalam filtrasi dikenal ada dua macam filter yaitu :
1. Filter medium primer. Pada filtrasi, filter medium primer bukan merupakan
filter yang sesungguhnya. Filter medium primer dapat berupa kain saring dan
kertas saring. Adapun fungsi dari filter medium primer adalah sebagai
penahan zat padat pada permukaan filtrasi atau dapat juga sebagai pembuat
filter medium sekunder.
2. Filter medium sekunder. Filter medium sekunder merupakan filter medium
yang sesungguhnya, yaitu berupa cake yang dibentuk oleh partikel padat
yang tertahan filter medium primer. Makin lama operasi filtrasi, cake yang
terbentuk makin tebal, sehingga penekanan cake terhadap filtrat yang
melewatinya akan semakin besar. (Mc cabe, Smith ,1980)
2
2.1 Filter Press
Filter press adalah suatu alat filtrasi yang proses pemisahan solid dan liquid
menggunakan tekanan. Filter press dapat dilakukan secara manual, semi otomatis,
dan full otomatis. Sistem dilakukan dapat dilakukan secara batch dan kontinyu pada
tekanan 3 – 6 bar atau 6 hingga 12 bar. Terdapat dua jenis filter press yang biasa
digunakan yaitu plate and frame filter press serta chamber filter press.
3
tertahan filter medium primer. Makin lama operasi filtrasi, cake yang terbentuk
makin tebal, sehingga penekanan cake terhadap filtrat yang melewatinya akan
semakin besar. (Mc cabe, Smith ,1980)
Desain plate and frame
Pada desain plate and frame ini, lempengan berbentuk bujur sangkar
dengan panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti dengan bingkaiterbuka.
Lempengan tersebut tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in, sedangkan bingkainya
setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai itu didudukkan secara vertikal
pada rak logam dengan medium filter dipasang menutupi setiap bingkai dan
dirapatkan dengan bantuan sekrup dan rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada
satu ujung rakitan lempeng dan bingkai tersebut. Slurry mengalir melalui saluran
yang terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan dari sudut tersebut
melalui saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat
padat itu diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan mengalir menembus kain
filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan lempeng, sampai keluar press
filter tersebut. (Beti Ria, 2009).
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki
pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada
lagi zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi
bila bingkai sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat masuk lagi.
Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan untuk
membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat larut. Cake tersebut
kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat cair tersebut
sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu dibongkar, cake padatnya dikeluarkan dari
medium filter sehingga jatuh ke konveyor menuju tempat penyimpanan. Pada
kebanyakan press filter, operasi tersebut berlangsung secara otomatis. (Beti Ria,
2009).
Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu beberapa jam
karena cairan pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi
4
bagian-bagian cake yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar
cairan pencuci tidak efektif membersihkan cake. Jika diinginkan pencucian sampai
benar-benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum tercuci
sempurna. Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci dalam
kuantitas besar dan menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf filter sehingga
memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and frame filter. (Beti
Ria, 2009).
Sumber gambar: Apriani,Dita. 2015.Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Kimia : Filter press
Keterangan gambar:
1. Umpan Slurry masuk
2. Rangka Plate And Frame Filter Press
3. Produk filtrate keluar media filter
4. Slurry yang disemprotkan ke media filter
5. Plate
6. Plate
7. Plate
8. Frame dan media filter
3 Fungsi Utama dari Filter Press
1) Fungsi Filtrasi : Mampu menyaring kotoran atau sludge yang masuk
5
2) Fungsi Cake Forming : terbentuk cake yang seragam dalam filtercake
3) Fungsi Dewaring : dengan bantuan compressor, angin dapat dipompakan
sehingga kadar air pada cake ≤ 40%. Maka cake yang dihasilkan lebih
ringan.
Deskripsi peralatan :
Peralatan filtrasi Plate and Frame ini terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Tangki umpan.
2. Rangkaian pelat dan bingkai (Plate and Frame).
Tangki umpan dilengkapi dengan alat ukur tekanan untuk memastikan tekanan
di dalamnya. Di dalam tangki ini juga dilengkapi dengan pengaduk berbentuk
paddle dengan kemiringan 45o yang bertujuan untuk membantu penyeragaman
konsentrasi padatan di dalam bubur atau larutan umpan.
Peralatan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.
Sejumlah pasangan pelat dan bingkai yang disediakan tidak perlu dipergunakan
semua dalam tiap kali percobaan, jumlah pasangan yang dipakai bergantung pada
jumlah umpan yang akan disaring dan tekanan operasinya. Aliran lumpur umpan dan
filtrat di dalam rangkaian pelat dan bingkai ditampilkan pada gambar 4.
6
Gambar 4.Aliran lumpur umpan dan filtrat di dalam pelat dan bingkai
Sumber gambar : Putri,Sarah Eka. 2014. Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Kimia : Filter press
Keuntungan dari plate and frame filter press adalah pekerjaannya mudah hanya perlu
tenaga terlatih biasa karena cara operasinya yang sederhana, dapat langsung melihat
hasil penyaringan hasil penyaringan jernih atau keruh, dapat digunakan pada tekanan
tinggi, penambahan kapasitas sesuai yang diperlukan hanya perlu menambah jumlah
plate dan frame tanpa menambah unit, dapat digunakan pada larutan viskos dan dapat
dipakai untuk menyaring larutan dengan kadar koloid rendah. Kekurangan dari plate
and frame filter press adalah tingginya kemungkin untuk terjadinya kebocoran, serta
operasinya tidak kontinyu sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama.
2.3 Proses Filtrasi Batch Pada Tekanan Konstan
dt μ α Cs μ Rm
= A2 (−∆P) V + A (−∆P) = Kp + B(2.1)
dV
7
𝐝𝐭
Grafik hubungan : 𝐝𝐕 𝐯𝐬 𝐕
Slope = Kp
dt s
( )
dV m3
Intersep = B
V1 +V2
̅=
Volume Filtrat Rata − Rata, V (m3 )
2
Kp
t= V 2 + B V (2.5)
2
t Kp
= V+B (2.6)
V 2
8
𝐭
Grafik hubungan :𝐕 𝐯𝐬 𝐕
dt s
( )
dV m3
Slope = Kp
Intersep= B
9
Laju Filtrasi (dV/dt)
dV A (−∆P)
𝐋𝐚𝐣𝐮 𝐅𝐢𝐥𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢 ∶ =
dt (Rc + Rm)μ
10
BAB III
METODOLOGI
3.1. Susunan Alat yang Digunakan
11
3.4. Prosedur Kerja
12
BAB IV
DATA PERCOBAAN
4.1. Tabel Data Pengamatan
waktu dt (s) dt/dv (s/m3)
𝑉 + 𝑑𝑉
no v (m3) ∆P = 1 ∆P= 1.5 ∆P = 1 ∆P= 1.5 dV ∆P= 1.5 Ṽ =
bar bar bar bar ∆P = 1 bar bar 2
1 0.0114 13 10 13 10 0.0114 1140.3509 877.193 0.0114
2 0.0228 27 22 14 12 0.0114 1228.0702 1052.632 0.0171
3 0.0342 39 36 12 12 0.0114 1052.6316 1052.632 0.0228
4 0.0456 54 47 15 11 0.0114 1315.7895 964.9123 0.0285
5 0.057 68 60 14 13 0.0114 1228.0702 1140.351 0.0342
6 0.0684 84 74 16 14 0.0114 1403.5088 1228.07 0.0399
7 0.0798 100 86 16 12 0.0114 1403.5088 1052.632 0.0456
8 0.0912 118 102 18 16 0.0114 1578.9474 1403.509 0.0513
9 0.1026 137 119 19 17 0.0114 1666.6667 1491.228 0.057
10 0.114 159 137 22 18 0.0114 1929.8246 1578.947 0.0627
Frame 1 : 0,8 cm
Frame 2 : 0,8 cm
Frame 3 : 0,7 cm
Ketebalan rata rata cake pada ∆P = 1,5 bar (berat : 1,45 kg)
Frame 1 : 0,6 cm
Frame 2 : 0,5 cm
Frame 3 : o,5 cm
13
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengolahan Data dan Perhitungan
Pengolahan Data Dan Perhitungan
Luas frame
A = 38 cm × 38 cm = 1444 cm2 = 0,1444 m2
Luas total frame
A = jumlah frame ×luas frame
= 3 × 0,1444 = 0,4332 m2
Volume air = 𝜋 × 𝑟 2 × 𝑡
= 3,14 × 45,52 × 51,5
= 334780,12 cm3 = 0,3347 m3
Konsentrasi kapur dalam air
13 𝑘𝑔
𝐶𝑠 = = 38, 84 𝑘𝑔/𝑚3
0,3347𝑚3
Grafik dt/dv terhadap volume rata rata
1000
500
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07
v rata rata
14
Tahanan filter medium (Rm)
Intersep = B = 872,9 s/m3
2 𝑁 𝑠
𝐴 × ∆𝑃 × 𝐵 0,4332 𝑚 × 100.000 ⁄𝑚2 × 872,9 ⁄𝑚3
𝑅𝑚 = =
𝜇 0,001 𝑠𝑁⁄𝑚3
1010
= 3,8714 ×
𝑚
.
Tahanan Ampas (Rc)
6804930454𝑚 38, 84 𝑘𝑔
𝛼 𝐶𝑠 𝑉 × × 0,3347 𝑚3
𝑘𝑔 𝑚3
𝑅𝑐 = =
𝐴 0,4332𝑚2
= 2,0420 × 1011 𝑚−1
Waktu Filtrasi
𝐾𝑝 2
𝑡= 𝑉 + 𝐵𝑉
2
14084 𝑠/𝑚6 𝑠
𝑡= (0,3347𝑚3 )2 + (872,94 3 × 0,3347𝑚3 )
2 𝑚
= 1081,046 𝑠
Laju Filtrasi
𝑑𝑉 𝐴 (−∆𝑃)
=
𝑑𝑡 ( 𝑅𝑚 + 𝑅𝑐)μ
15
Run 2 (∆P = 1,5 bar = 150.000 pascal = 150.000 N/m2 )
1000
500
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07
v rata rata
16
Laju Filtrasi
𝑑𝑉 𝐴 (−∆𝑃)
=
𝑑𝑡 ( 𝑅𝑚 + 𝑅𝑐)μ
5.2 Pembahasan
Bella Nabila (171411037)
Pada percobaan kali ini kami melakukan analisis untuk memisahkan partikel
padat dari suatu larutan suspense atau slurry dengan dilakukan cara filtrasi
menggunakan alat plate and frame filterpress. Alat filterpress ini terdiri dari seperangkat
piringan atau lempeng(plate) yang dirancang untuk memberikan sederetan ruang
dimana zat tersebut dapat tertahan. Mekanisme dari alat ini adalah memanfaatkan
tekanan. Dimana umpan yang masuk ke masing – masing komponen menggunakan
tekanan sebagai gaya dorong, cairan lewat melalui filter cloth dan keluar melalui pipa
pengeluran dan meninggalkan zat padat basah.
Faktor – faktor yang mempengaruhi filter press adalah pemasangan plate dan
frame yang disusun dengan benar, hal tersebut bertujuan agar cake tidak hancur dan
mencegah terjadinya kebocoran. Selain itu, hal yang mempengaruhi adalah tebal cake,
dimana semakin tebal cake yang terbentuk maka semakin jernih karena pori – pori cake
semakin rapat. Waktu pun juga mempengaruhi dimana semakin lama proses filtrasi
berlangsung maka filtrate yang dihasilkan semakin jernih.
Pada percobaan kali ini kami melakukan dua kali run. Pada kedua run tersebut
tekanan yang digunakan adalah sebesar 1 bar dan 1,5 bar. Tekanan yang diberikan
tersebut mempengaruhi laji alir yang didapatkan. Semakin besar tekanan yang
digunakan maka semakin cepat proses filtrasi berjalan.
Dari hasil percobaan tersebut didapatkan data sebagai berikut :
17
Pada run pertama (∆𝑃 = 1 𝑏𝑎𝑟)
6804930454 m/kg 3,8714 x 1010/m 2,0420 x 1011 m-1 1081,046 s 1,78 x 10-4 m3/s
Pada run kedua (∆𝑃 = 1,5 𝑏𝑎𝑟)
Dari data yang telah kami dapatkan, maka dibuat grafik dt/dv terhadap v. Dari
grafik tersebut slope dari kedua grafik dengan tekanan yang berbeda adalah slope
(∆𝑃 = 1 𝑏𝑎𝑟) = 14084 s/m6 dan slope (∆𝑃 = 1,5 𝑏𝑎𝑟) = 12218 s/m6. Dari nilainya
yang kami dapatkan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin kecil tekanan yang
diberikan, kemiringan grafik yang didapatkan semakin besar. Selain itu dilihat dari
kemiringan grafik tersebut, senakin kecil kemiringan grafik yang didapatkan nilai harga
tahanan cake, tahanan medium, tahanan ampas dan laju filtrasi lebih besar. Akan tetapi
berbeda dengan waktu filtrasi, karena waktu filtrasi dipengaruhi oleh tekanan, semakin
besar tekanan yang diberikan maka semakin cepat pula waktu filtrasi berlangsung.
Pembahasan oleh
Miranti Nur Arafah (171411052)
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan filtrasi larutan kapur menggunakan
alat plate and filter press. Alat filter press ini terdiri dari seperangkat piringan atau
lempeng (plate) yang dirancang untuk memberikan sederetan ruang dimana zat padat
dapat ditahan. Mekanisme kerja alat ini ialah dengan memanfaatkan tekanan. Dimana
umpan yang masuk ke masing-masing komponen menggunakan tekanan sebagai gaya
dorongnya, cairan lewat melalui medium filter dan keluar melalui pipa pengeluaran dan
meninggalkan zat padat basah. Filtrat dari proses ini akan mengalir melalui saluran lalu
masuk ke tangki penampungan.
18
Variasi yang digunakan pada praktikum ini adalah perbedaan tekanan. Pada run
1 beda tekan yang digunakan adalah 1 bar dan pada run 2 digunakan 1,5 bar. Pada
proses ini data yang diambil ialah waktu yang dibutuhkan filtrat untuk mencapai
ketinggian 5 cm pada tangki filtrat ( volume 0,0114 m3 ). Pada saat slurry didalam
tangki umpan perlu adanya proses pengadukan agar slurry tidak mengendap didalam
tangki. Dari hasil data pengamatan dan pengolahan data, pada saat run 1 memiliki laju
filtrasi sebesar 1,78 × 10−4 𝑚3 /𝑠 dan pada saat run 2 memiliki laju filtrasi sebesar
2,074 × 10−4 𝑚3 /𝑠. Dari hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin besar
perbedaan tekanan yang digunakan laju filtrasi yang dihasilkan akan semakin besar.
Pada run 1 waktu filtrasi yang dibutuhkan adalah 1081,046 s, dan pada run 2 waktu
filtrasi yang dibutuhkan adalah 929,198 s. Hal ini juga mengindikasikan bahwa semakin
besar perbedaan tekanan waktu filtrasi yang dibutuhkan akan semakin singkat.
Semakin lama proses filtrasi maka semakin tebal cake yang dihasilkan dari hasil
filter press. Hal ersebut menyebabkan proses filtrasi berlangsung semakin lama karena
cake yang dihasilkan pun menjadi media filtrasi sekunder dimana pori-pori kanvas
saring tertutup cake, pori-pori cake yang lebih kecil menyebabkan padatan kapur sulit
untuk lolos dan menghasilkan filtrate yang lebih jernih. dimana cake memberikan
tahanan kepada aliran cairan yang menembusnya sehingga proses filtrasi berlangsung
lebih lama. Dari hasil pengamatan beda tekan yang lebih besar menghasilkan cake
basah yang lebih sedikit, dikarenakan waktu filtrasi yang lebih cepat. Proses filtrasi
selesai jika slurry yang digunakan sudah habis dan pada frame pori-pori media filter
frame sudah penuh atau tertutup oleh padatan atau cake. Cake dijemur untuk
mengurangi kandungan air yang masih terkandung.
Dari praktikum ini, kami dapat mengetahui berapa tahanan spesifik ampas
(α),tahanan ampas (Rc),tahanan filter medium (Rm), laju filtrasi filtrat (dv/dt), serta
waktu filtrasi selama satu siklus, yang dapat dilihat pada tabel berikut
19
Run 1 (1 bar) Run 2 (1,5 bar)
𝑚
tahanan spesifik cake (∝) 6804930454 m/kg 8855009970
𝑘𝑔
1010 1010
tahanan filter medium (Rm) 3,8714 × 4,753 ×
𝑚 𝑚
tahanan ampas (Rc) 2,0420 × 1011 𝑚−1 2,6572 × 1011 𝑚−1
waktu filtrasi 1081,046 s 929,198 𝑠
laju filtrasi 1,78 × 10−4 𝑚3 /𝑠 2,074 × 10−4 𝑚3 /𝑠
Grafik yang dihasilkan dari praktikum ini naik turun dikarenakan laju alir yang tidak
konstan dan tekanan yang tidak konstan pula, hal ini disebabkan karena seringnya
terjadi kebocoran saat run, dan karena volume air pada tangki pengaduk berkurang,
tekanan pun berkurang. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses filtrasi pada filter
press diantaranya pemasangan plate-plate lempeng yang harus disusun dengan benar
dan rapat. Hal ini dikarenakan agar cake yang terbentuk tidah hancur dan mencegah
kebocoran. Hal lain yang menjadi faktor ialah tebal cake, semakin tebal cake maka
cairan yang lewat akan semakin jernih karena pori-pori cake semakin rapat. Waktu juga
sangat mempengaruhi dimana semakin lama proses filtrasi berlangsung maka hasil
yang didapatkan juga akan semakin jernih.
Pembahasan oleh
Rani Husna Syamdhiya (171411058)
20
Data yang didapat kemudian diolah untuk mendapatkan nilai tahanan spesifik
ampas, tahanan ampas, tahanan medium filter, laju filtrasi filtrat dan filtrasi selama satu
siklus. Pada run pertama dengan tekanan sebesar 1 bar didapatkan nilai tahanan spesifik
amapas sebesar 6804930454 m/kg; tahanan medium filter sebesar 3,8714 x 1010/m;
tahanan ampas 2,0420 x 1011 m-1; waktu filtrasi 1081,046 s dan laju filtrasi sebesar 1,78
x 10-4 m3/s. Untuk run kedua tekanan yang diberika sebesar1,5 bar. Diperoleh nilai
tahanan spesifik cake sebesar 8855009970 m/kg; tahanan medium filter 4,753 x 1010/m;
tahanan ampas 2,6572 x 1011/m; waktu filtrasi 929,198 s dan laju filtrasi sebesar 2,074
x 10-4m3/s.
Grafik pada run pertama dan kedua cenderung naik. Hal ini menunjukkan
semakin lama waktu proses filtrasi maka semakin tebal cake yang terbentuk juga
semakin tinggi tekanan, waktu yang dibutuhkan semakin cepat karena tekanan gaya
dorong larutan kapur melewati plate dan frame lebih besar.
21
BAB VI
KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C.J. 1997. Transport and Unit Operations, 3rd ed., pp 536-539, Prentice
Hall, New Delhi, India.
Anonim. 2012. “Artikel Teknik Kimia – Plate and Frame Filter Press”.
http://atikelteknikkimia.blogspot.com/2012/12/plate-and-frame-filter-
press.html?m%3D1&ei [17 Desember 2015]
http://documents.tips/documents/bab-i-pendahuluandocx-562d10d9c34b8.html [17
Desember 2015]
https://www.academia.edu/8181686/makalah_praktikum_PDTK [17 Desember 2015]
23