WADUK
OLEH:
NAFISAH (1507122847)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya yang senantiasa tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini. Sholawat
serta salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW dan
keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman amin ya robal alamin.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ir.Drs. Tri Maijon, MT sebagai
dosen pembimbing matakuliah Pengembangan Sumber Daya Air serta semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikannya
makalah ini dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................1
1.3 Tujuan dan Kegunaan ..................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................2
2.1 Pengertian Waduk.........................................................................................................2
2.2 Analisis Curah Hujan....................................................................................................2
2.3 Perencanaan Banjir Rencana........................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................................5
3.1 Metode Penelitian ........................................................................................................5
3.2 Prosedur Penelitian ......................................................................................................5
3.2.1 Analisis Hidrology ................................................................................................5
3.2.2 Analisis Kemampuan Pelayanan Waduk ...............................................................8
3.2.3 Retention Time ......................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................9
4.1 Keadaan Umum Wilayah .............................................................................................9
4.1.1 Letak dan Iklim .....................................................................................................9
4.1.2 Kondisi Waduk Tunggu (Regulation pond) ..........................................................9
3.2.3 Retention Time ......................................................................................................9
4.2 Analisi Hidrology .......................................................................................................10
4.2.1 Curah Hujan Daerah ..........................................................................................10
4.2.2 Curah Hujan Perencanaan ...................................................................................10
4.2.3 Perhitungan Koefisien Pengaliran .......................................................................11
4.2.4 Debit Banjir Perencanaan ...................................................................................12
4.3 Kemampuan Pelayanan Waduk..................................................................................13
4.3.1 Perhitungan Volume Tampung Waduk yang Dibutuhkan ...................................13
4.3.2 Perhitungan Tingkat Pelayanan............................................................................14
4.4 Retention Time............................................................................................................15
BAB V PENUTUP............................................................................................................17
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Curah hujan yang turun dibeberapa wilayah Kabupaten Deli Serdang serta wilayah-wilayah
pendukung dari tahun ke tahun mempunyai intensitas yang bervariasi. Curah hujan ini disamping
memberikan keuntungan bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, juga menimbulkan kerugian apabila
curah hujan tersebut tinggi dan mengakibatkan bencana banjir. Curah hujan memang bukanlah safu-
satunya penyebab terjadinya banjir tetapi masih ada sebab-sebab lain misalnya: drainase yang tidak
berfungsi baik dan mencukupi, sampah, serta prilaku dan kepedulian masyarakat sekitar.
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menyadari dan secara berkala telah melakukan upaya-
upaya terencana, sistematik dan periode serta bersama instansi terkait untuk mencegah terjadinya
banjir dengan berbagai pembangunan dari mulai rehabilitasi saluran pembuang sampai
pembangunan waduk tunggu yang diharapkan mampu mencegah terjadinya banjir dengan
periode ulang hujan rencana tertentu (20 tahun).
Pembangunan waduk tunggu telah selesai dilaksanakan, tetapi masih menyisakan
beberapa kendala non teknis (pembebasan tanah) yang pada akhirnya menimbulkan kendala teknis
yaitu tidak tersedianya lahan untuk waduk sesuai yang dibutuhkan dalam perencanaan. Hal ini
menimbulkan tanda tanya besar yaitu sampai berapa besar waduk tunggu yang dibangun bisa
melayani atau mengantisipasi banjir yang mungkin timbul akibat curah hujan pada periode
ulang tertentu yang telah direncanakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Misalnya Al adalah luas daerah pengaruh pos 1, A2 luas daerah pengaruh pos penakar 2 dan
seterusnya. Jumlah A1+A2+....An = A adalah jumlah luas seluruh areal yang dicari tinggi curah hujan
rata-ratanya. Jika pos penakar 1 menakar tinggi hujan dl, pos penakar 2 menakar d2 dan pos penakar n
menakar dn, maka:
A1 d 1 A2 d 2 ........... AN d N
d
A1 A2 A3 ......... AN
N
A1 d 1 N
Ad
1 1
N 1 Ai N 1 A
Cara ini memberikan koreksi yang lebih terhadap kedalaman hujan sebagai fungsi
luas daerah yang dianggap diwakilidibandingkan dengan cara rata-rata al jabar (Soewarno,
1995).
Xi X
n
2
S i 1
Hitung reduse variantn 1
Tr 1
Yt ln ln
Tr
Hitung faktor frekuensi
Yt Yn
K
Sn
Hitung Xt (nilai curah hujan) dengan persamaan:
Xt X S .K
Distribusi Log Person Type III
Hitung nilai rerata dengan persamaan:
1
log X log Xt
Hitung standar deviasin dengan persamaan
S
log
Hitung koefisien
Xi log X
2
Cs n
Hitung logaritma
n
log Xi log X
Xt dengan persamaan
3
i 1 ( n 1)(n 2)(n 3)
Log Xt log X K .S
Hitung anti logaritma Xt (nilai curah hujan rencana) dengan persamaan
Xt anti log x
2. menentukan jenis distribusi yang digunakan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat
G
(Oi Ei ) 2
Xn 2
i 1 Ei
3. menghitung curah hujan perencanaan berdasarkan distribusi yang terpilih
RT T .R f (T 1).RT 1
Hidrograf satuan
Dianalisis menggunakan Persamaan
Persamaan Umum Hidrograph Nakayasu
1 Ro
QP x Ax
36
Untuk 0 < t < Tp 0.3Tp T0.3
t
Qd Q P * 2, 4
Tp
Qq QP x 0.3 T0.3
Qd QP x 0.3 1, 5T0.3
Qd Q p x 0,3 2T0.3
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa curah hujan maksimum rata-rata daerah terjadi pada 4
Februari 2000 sebesar 290,32 mm dan curah hujan minimum terjadi pada tanggal 1 Juni 1992
sebesar 53,22 mm. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan intensitas hujan yang terjadi setiap
tahunnya.
4.2.2 Curah Hujan Perencanaan
Curah hujan perencanaan dihitung dengan menggunakan analisis frekuensi yang didasarkan
pada metode distribusi yang digunakan. Analisis ini menggunakan distribusis metode Gumbel dan
Log Pearson Type III, dan untuk menentukan apakah persamaan distribusi yang dipilih dapat
memenuhi distribusi statistik sample data yang dianalisis dilakukan uji kesesuaian dengan parameter
penguji Chi-Kuadrat. Hasil perhitungan uji kesesuaian distribusi dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel di atas diketahuai bahwa metode Gumbel tidak dapat digunakan
sedangkan metode Log Person Type III dapat digunakan. Hal ini berdasarkan interprestasi hasil
bahwa suatu persamaan distribusi dpat diterima bila peluang yang diperoleh lebih dari 5 %
(Soewarno, 1995)
Selanjutnya analisis frekuensi untuk menghitung curah hujan rencana dilakukan dengan
Persamaan Log Pearson Type III. Hasil perhitungan curah hujan rencana dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3. Curah Hujan Perencanaan Dengan Metode Log Person Type III
Priode K logXt Xt
Ulang
2 -0,132 2,00 99,06
5 0,78 2,17 147,64
10 1,336 2,27 188,30
25 1,774 2,36 228,07
50 100 2,453 2,49 2,57 306,95
2,891 371,78
Sumber: Data DPSDA, 2007 Setelah Diolah
Ket: Koefisien pengaliran tata guna lahan diambil langsung dari perencanaan
Selanjutnya hasil perhitungan diatas digunakan untuk menghitung debit banjir perencanaan
pada masing-masing kala ulang. Hasil perhitungan debit banjir dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 6. Debit Banjir Perencanaan
Priode ulang Debit banjir (Qn)(m3/dt)
2 133,87
5 199,48
10 254,44
20 308,16
50 414,77
100 502,34
Sumber: Data DPSDA, 2007 Setelah Diolah
Suatu persamaan dapat digunakan apabila koefisien korelasi ~ 1 maka dari ketiga persamaan
diatas persamaan regresi polinomial yang paling memenuhi syarat tersebut (Walpole, R.E., 1992).
Dengan menggunakan persaman regresi polinomiaJ yaitu V = 7,42 Tr -1356,1 Tr2 + 85408,87 Tr
+ 478182,18 diperoleh volume tampung yang dibutuhkan (Tabel 9)
a. Desain Perencanaan Awal Waduk
Tr Volume Tr Volume Tr Volume Tr Volume
(Periode Tampung (Periode Tampung (Periode Tampung (Periode Tampung
Ulang) (m3) Ulang) (m3) Ulang) (m3) Ulang) (m3)
2 643.634,9 16 1.527.955 30 2.020.298 44 2.242.828
3 722,404,2 17 .574.675 31 2.043.694 45 2.251.626
4 798.594,9 18 .619.439 32 2.065.758 46 2.259.716
5 872.251,5 19 .662.292 33 2.086.535 47 2.267.141
6 943.418,5 20 .703.280 34 2.106.068 48 2.273.946
7 1.012.140 21 .742.445 35 2.124.403 49 2.280.176
8 1.078.462 22 1.779.833 36 2.141.583 50 2.285.876
9 1.142.427 23 1.815.488 37 2.157.655 51 2.291.089
10 1.204.081 24 1.849.456 38 2.172.661 52 2.295.860
11 1.263.468 25 1.881.779 39 2.186.647 53 2.300.235
12 1.320.632 26 1.912.503 40 2.199.657 54 2.304.256
13 1.375.618 27 1.941.673 41 2.211.736 55 2.307.970
14 1.428 .471 28 1.969.332 42 2.222.927 56 2.311.420
15 1.479.235 29 1.995.526 43 2.233.277 57 2.314.651
Desain dan luas luas lahan yang dibutuhkan untuk memfungsikan waduk tunggu secara
optimal sesuai rencana awal seluas 46 ha dari ancaman banjir periode 20 tahunan dengan kapasitas
tampung sebesar 1.320.000 m3 (Anonim a, 2003). Berdasarkan hasil perhitungan tingkat pelayanan
waduk pada Tabel 10, untuk membendung banjir pada periode 20 tahunan dibutuhkan kapasitas waduk
sebesar 1.703.280 m3. Sehingga terdapat kekurangan daya tampung sebesar 383.280 m 3 dari
rencana awal. Berdasarkan Tabel 10 juga terlihat untuk kapasitas tampung pada desain
perencaaan awal waduk yang sebesar 1.320.000 m3 hanya dapat membendung banjir pada
periode 12 tahunan, sehingga waduk hanya berfungsi 60 %
Tabel 9. Hubungan antara Tr (periode ulang) dengan volume tampung waduk yang dibutuhkan (m )
Sumber: Data DPSDA, 2007 Setelah Diolah
Retention time dibutuhkan untuk menentukan lamanya air ditahan dalam waduk hingga debit
datang (Qin) yang akan masuk ke dalam saluran pembuangan (hilir sungai Pampang) setara
dengan debit maksimum padasaluran tersebut (Qout) sebesar 37 m3/dt. retention time ini berkenaan
dengan sistem operasi pintu waduk. Yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar berikut:
waktu (jam)
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa Qin maksimal adalah 253,82 m3/dt dan Qout
adalah 37m3/dt, dan retention time yang dibutuhkan hingga Qin setara dengan Qout adalah 8 jam
(Lampiran 12).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Berdasarkan perhitungan tingkat pelayanan waduk terdapat kekurangan daya tampung untuk desain
perencanaan awal waduk sebesar 383.280 m dan desain aktual waduk sebesar 104.081 m3.
2. Waduk Tunggu Pampang yang dibangun saat ini hanya mampu melayani curah hujan yang
mengakibatkan banjir dengan periode 12 tahunan dari desain perencanaan awal waduk periode
20 tahunan, ini berarti bahwa tingkat pelayanan waduk tunggu hanya 60% dari rencana awal.
Sedangkan untuk desain aktual waduk hanya mampu melayani pada periode 8 sampai 9
tahunan yang berarti bahwa tingkat pelayanan waduk tunggu saat ini berkisar antara 80% sampai 90 %
DAFTAR PUSTAKA
Anonim a, 2003. Laporan Akhir Monitoring Lingkungan (AMDAL) Pasca Konstruksi Waduk
Tunggu Pampang. Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air Jeneberang Bagian Proyek
Pembinaan dan Perencanaan Sumber Air Jeneberang, Deli Serdang
Anonim b, 2003. Laporan Akhir Detail Desain Bendung dan Jaringan Irigasi DI Matajang. Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah. Direktorat Sumber Daya Air, Wilayah Timur. Proyek Irigasi dan
Rawa Andalan Sulawesi Selatan.Deli Serdang
Anonim, 2007. Curve Fitting (Pencocokan Kurva), 1 April 200. Http://ft.uns . ac. id/ts/kul_ol/
numerik/numerik 03_regresi: htm
Linsley, R. K. dan Franzini, J. B., 1994. Teknik Sumber Daya Air, Terjemahan oleh Djoko Sasongko, Jilid-1
edisi ke-3. Erlangga. Jakarta.
Soewarno, 1995, Hidrologi Jilid I (Aplikasi Metode Statistik untuk Anattsa Data),Nova, Bandung