Anda di halaman 1dari 6

8.

1 PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan


Pada akhir Juli 2013, DSAK IAI telah melakukan public hearing beberapa Exposure
Draft PSAK yang disesuaikan dengan perubahan IFRS dimana salah satunya adalah revisi
PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang Penyajian Laporan Keuangan yang disesuaikan dengan
perubahan IAS 1 : presentation of Financial Statements (per 1 Januari 2013). Selanjutnya,
pada 19 Desember 2013, DSAK IAI telah mensahkan berlakunya PSAK No. 1 (Revisi 2013)
tentang Penyajian Laporan Keuangan, menggantikan PSAK No. 1 (Revisi 2009) dengan
judul yang sama. PSAK No. 1 (Revisi 2013) ini berlaku efektif untuk periode tahun buku
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.
Matrik Perubahan PSAK 1 Tahun 2013
Hal PSAK 1 2013 PSAK I 2009
Judul Laporan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Laporan Laba Rugi
Komprehensif Lain Komprehensif

Definisi Memberikan definisi Tidak memberikan definisi


Laba rugi, Pemilik, material, tersebut
Penyesuaian Reklasifikasi, tidak
praktis, Total penghasilan
Komprehensif
Komponen Laporan  Laporan posisi keuangan  Laporan posisi keuangan
keuangan  Laporan laba rugi dan  Laporan laba rugi
penghasilan komprehensif lain komprehensif
 Laporan perubahan ekuitas  Laporan perubahan
 Laporan arus kas ekuitas
 Catatan atas laporan keuangan  Laporan arus kas
 Informasi kompratif  Catatan atas laporan
keuangan
Informasi komparatif Menambahkan persyaratan Tidak terdapat pengaturan
penyajian dan pengungkapan : tersebut
 Informasi komparatif minimum
 Informasi komparatif tambahan
Penyajian Disajikan berdasarkan kelompok: Disajikan dalam kelompok
penghasilan  Pos-pos yang akan direklasifikasi Penghasilan komprehensif
komprehensif lain ke laba rugi lain
 Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi

Tujuan dan Ruang Lingkup PSAK 1


Tujuan dari PSAK 1 yakni menjadi dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan
bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan
laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. ƒ
Pernyataan ini mengatur terntang:ƒ persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, ƒ struktur
laporan keuangan, ƒ persyaratan minimum, isi laporan keuangan.
Sedangkan ruang lingkup PSAK 1 yaitu entitas menerapkan pernyataan ini dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan
keuangan entitas syariah.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan
laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan ke putusan ekonomi. Laporan keuangan menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka. Laporan keuangan menyajikan informasi: asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan
beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan arus kas.
Komponen Laporan Keuangan Lengkap
Laporan Keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut terdiri :
a) Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
b) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
c) Laporan perubahan ekuitas selama periode;
d) Laporan arus kas selama periode;
e) Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan
informasi penjelasan lain dan informasi komparatif untuk mematuhi periode
sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
f) Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan
ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-
pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.
Karakteristik Umum Laporan Keuangan
1) Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
Dalam penyajian laporan keuangan harus dilakukan secara jujur, membuat pernyataan
eksplisit dan tanpa terkecuali terhadap SAK dalam Catatan Atas Laporan Keuangan,
serta tidak dapat memperbaiki kebijakan akuntansi yang tidak tepat.
2) Kelangsungan usaha
Penyajian laporan keuangan harus disusun berdasar asumsi kelangsungan usaha. Jika
terdapat ketidakpastian akan kelangsungan usaha maka perusahaan harus
mengungkapkan hal tersebut, dasar penyajian laporan keuangan, dan alasannya.
3) Dasar akrual
Entitas menyusun laporan keuangan dengan dasar akrual kecuali laporan arus kas.
Pada dasar akrual, pendapatan atau beban diakui ketika pendapatan atau beban
tersebut telah terjadi.
4) Materialitas dan penggabungan
Untuk materialitas adalah entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos sejenis
yang material. Sedangkan, maksud dari penggabungan adalah pengelompokan secara
terpisah berdasar sifat atau fungsi. Jika nilainya tidak material, penyajian bisa
digabung dengan pos lain yang sejenis dalam laporan keuanganatau disajikan terpisah
dalam catatan atas laporan keuangan.
5) Saling hapus
Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau pendapatan
dan beban, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh suatu PSAK.
6) Frekuensi pelaporan
Entitas wajib menyajikan laporan keuanganlengkap setidaknya secara tahunan. Jika
akhir periode pelaporan berubah, maka entitas mengungkapkan alasan penggunaan
periode tersebut dan fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak
dapat diperbandingkan secara keseluruhan.
7) Informasi komparatif
Terdapat 2 klasifikasi perbedaan informasi komparatif, yakni:
a) Persyaratan Minimum Komparatif,
b) Tambahan Informasi Komparatif Sukarela
8) Konsistensi penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode dilakukan
secara konsisten, kecuali:
a) Setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas atau
mengkaji ulang atas laporan keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian atau
pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan
mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi
dalam PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan; atau
b) Perubahan tersebut diperkenankan dalam PSAK.
Struktur dan Isi Laporan Keuangan menurut PSAK 1 2013
1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut :
a) Asset tetap;
b) Property investasi;
c) Asset tak berwujud;
d) Asset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (g) dan (h))
e) Investasi dengan menggunakan metode ekuitas;
f) Persediaan;
g) Piutang dagang dan Piutang Lainnya;
h) Kas dan setara kas;
i) Total asset yang diklasifikasikan sebagai asset yang dimiliki untuk dijual dan asset
yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
j) Utang dagang dan utang lain;
k) Provisi;
l) Liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (l));
m) Liabilitas dan asset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46;
n) Liabilitas dan asset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46;
o) Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
p) Kepentingan non pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas;
q) Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.
2) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Entitas dapat menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan
dua metode:
a) Laporan tunggal, bagian tersebut disajikan bersama, dengan bagian laba rugi
disajikan pertama kali mengikuti secara langsung dengan bagian penghasilan
komprehensif lain.
b) Laporan terpisah, laporan laba rugi mendahului laporan yang menyajikan
penghasilan komprehensif. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
akan akan dimulai dengan laba rugi.
Minimum Line Item – Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
a) Pendapatan
b) Biaya keuangan
c) Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas
d) Beban pajak
e) Suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:
 laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan
 keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau
kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan
f) laba rugi

Bagian Penghasilan Komprehensif Lain


Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan
komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat
(termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura
bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan sesuai
dengan SAK:
a) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b) Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.
Penghasilan Komprehensif Lain Selama Periode yaitu perubahan aset atau
liabilitas yang tidak memengaruhi laba pada periode berjalan, yang disebabkan
oleh :
a) Selisih revaluasi aset tetap (PSAK 16 & ISAK 19)
b) Perubahan nilai investasi sekuritas available for sales (PSAK 55)
c) Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti (PSAK 24)
d) Translasi laporan keuangan (PSAK 10)
e) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian lindung nilai arus kas (PSAK
55)
3) Laporan Perubahan Ekuitas
Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagaimana disyaratkan. Laporan
perubahan ekuitas memuat informasi sebagai berikut :
a) Total penghasilan komprehensif selama periode berjalan, yang menunjukkan
secara terpisah jumlah total yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dan kepada kepentingan nonpengendali;
b) Untuk setiap komponen, dampak penerapan retrospektif atau penyajian kembali
secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25;
c) Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan
akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yang
timbul dari :
d) Laba rugi;
e) Penghasilan komprehensif lain;
f) Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang menunjukkan
secara terpisah kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak
kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilangnya pengendalian.
4) Laporan Arus Kas
Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai
kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas
dalam menggunakan arus kas tersebut. Penjelasan detail dijelaskan pada PSAK 2
tentang Laporan Arus Kas.
5) Catatan Atas Laporan Keuangan
a) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi spesifik yang digunakan;
b) Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan di
bagian manapun dalam laoran keuangan; dan
c) Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan
keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai