ENERGI TERBARUKAN
Nama: ………………………………
NIM : ………………………………
iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Dosen hadir pada pelaksanaan praktikum
2. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu mengecek jadwal dan menyiapkan alat
maupun bahan praktikum
3. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata Tertib Praktikum, penjadwalan
serta buku petunjuk praktikum yang telah disepakati bersama
4. Laporan praktikum berbentuk jobsheet/ LKS dengan nama "Buku Petunjuk Praktikum
(BPP)"
5. Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis pada BPP
6. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel pada BPP
7. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum dengan jadwal
sesuai SISTER
8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan
kapasitas 20 mahasiswa
9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antara lain
Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test, dan Asistensi
10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwal praktikum
B. ASISTEN LABORATORIUM
1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetap dalam
pengawasan dosen
2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/ sanksi serta penilaian
3. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasil praktikum
C. MAHASISWA
1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi
mahasiswa yang tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatan praktikum.
2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa
dilarang mengikuti kegiatan praktikum
3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan tersebut,
maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan lain.
4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data maupun
post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum diluar
jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas
pengganti/ tambahan kepada mahasiswa untuk mengganti kegiatan yang dilewatkan.
5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikum jika
memenuhi 75% kehadiran
6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan
mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu
dapat disanksi nilai nol.
iv
DAFTAR ISI
v
ANEMOMETER
BERBASIS KECEPATAN
1
DAN ARAH ANGIN
V merupakan laju angin, k merupakan parameter bentuk dan c merupakan parameter skala. Nilai
V yang membuat f(V) mencapai puncak merupakan nilai laju angin yang paling banyak terjadi.
Gambar 1.1 menunjukkan contoh histogram data hasil pengukuran laju angin dan fungsi
kerapatan probabilitas dengan beragam nilai parameter k dan c untuk memodelkannya.
Gambar 1.1 Contoh histogram data pengukuran dan fungsi kerapatan probabilitas laju
angin
Untuk mengananalisis keragaman data angin mengikuti distribusi weibull, kita harus
memperkirakan parameter weibull k dan c. Metode umum untuk menentukan k dan c adalah
Metode Standar Deviasi. Weibull faktor k dan c juga dapat diperkirakan dari nilai tengah
dan standar deviasi dari data angin. Pertimbangan untuk deviasi standar dan rata-rata yang
Dengan:
: Daya angin per satuan luas daerah yang disapu rotor turbin (watt/m 2)
ρ : Densitas atau massa jenis udara (kg/m3)
v : Kecepatan angin (m/s)
Kerapatan udara dapat diukur dengan melihat suhu yang ada disekitar lokasi yang ingin
diukur nilai kerapatan anginnya. Semakin rendah suhu suatu lokasi maka nilai kerapatan
udaranya akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya saat suhu disuatu lokasi tinggi maka
nilai kerapatan udaranya akan menjadi lebih rendah. Berikut perhitungan nilai kerapatan
udara sesuai dengan ketinggian dan suhu lokasi yang ingin diukur :
Untuk nilai energi angin juga dapat ditentukan dengan analisis weibull yaitu
menggunakan persamaan berikut :
............................... (1.7)
Dari hasil nilai cut in dan cut off yang telah didapatkan dapat diketahui berapa lama turbin
angin pada kecepatan angin V akan menghasilkan daya dengan persamaan :
............................... (1.8)
dengan V1 merupakan kecepatan cut-in dan V2 merupakan kecepatan cut-out.
Nilai daya yang dihasilkan turbin secara cukup akurat dapat diketahui dari kurva daya.
Meski demikian, apabila nilai daya rated suatu turbin diketahui, kita dapat memperkirakan
besarnya daya yang dihasilkan turbin pada kecepatan v (yang nilainya antara cut-in dan
rated) dengan persamaan berikut
Dimana :
: Daya Listrik (Watt)
:Daya Rating Turbin (Watt)
:Kecepatan angin (m/s)
Gambar 1.2 Rangkaian pemrograman anemometer berbasis kecepatan dan arah angin
2 Pengambilan
Data
3 Asistensi
4 Post-Test
FF =
dengan
Vmax = Tegangan pada saat panel surya mencapai max (volt)
Isc = Arus pada saat panel surya mencapai max (ampere)
Voc = Tegangan rangkaian terbuka pada panel surya (volt)
η = x 100%.................. (2.4)
dengan
η = Efisiensi panel surya
Pout = Daya yang dibangkitkan oleh panel surya (watt)
Pin = Daya yang diterima akibat irradiance matahari (watt)
KT
D. Menentukan Radiasi Langsung
Gb = G - Gd.................. (2.12)
Gd = G(09,9511 - 0,1604 kT + 4,388 kT2 – 16,638 kT3 + 12,336 kT4) ....(2.13)
Keterangan:
G = Iradiasi matahari
Rbr
cos θz = cos δ cos ϕ cos ω + sin δ sin ϕ.................. (2.15)
Untuk menentukan radiasi dari reflector cermin datar yang menimpa pada panel surya
kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
2 Pengambilan
Data
3 Asistensi
4 Post-Test
[1] Matondang, N., 2011, “Akuisisi Data Kecepatan Angin dari Perangkat Anemometer
Berbasis Universal Serial Bus (USB)”, Skripsi, Program Sarjana/Strata 1,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jakarta.
[2] www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Sarana_Teknis/Instrumentasi
[3] Safrianti, E., dkk, 2010, “Perancangan Alat Ukur Kecepatan dan Arah Angin”,
Kampus Bina Widya, Pekan Baru.
[4] Sugiyanto, B. T. Prayoga, A. A. Ismail, “Rancang Bangun Pompa Air Tenaga Angin
untuk Pengairan Sawah Menggunakan Vertical Wind Turbine Tipe Savonius”, Jurnal
Rekayasa, Volume 9, No. 1, April 2014.
[5] Daryanto, Y., 2007, “Kajian Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu”,
Jurnal BALAI PPTAGG
[6] S. Mathew, “Wind Energi Fundamentals, Resource Analysis and Economics”, 2006.
[7] Poespawati, N. R. dan A. Udhiarto. “Karakteristik Lapisan Graded Si1-xGex Pada
Solar Cell Silikon”. Jurnal Teknologi Edisi No. 3, hal. 207-213, September 2004.
[8] Muchammad dan Yohana E, 2010, “Pengaruh Suhu Permukaan Photovoltaic Module
50 Watt Peak Terhadap Daya Keluaran yang Dihasilkan Menggunakan Reflektor
dengan Variasi Sudut Reflektor 0°,50°,60°,70°,80°“, Semarang: Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.
[9] Diputra, 2008, “Simulator Algoritma”, Jakarta: Fakultas Teknik UI.
[10] Wibowo dan Riyanto, 2009. “Studi Penggunaan Solar Reflector untuk Optimalisasi
Output Daya Pada Photovoltaic Modul”, Surabaya: Skripsi Universitas Kristen
Petra.