Anda di halaman 1dari 5

STEP 1

1. Liver function test :


 Uji utk mengetahui apakah ada kelainan pd hati dan memperkirakan berat penyakit, etiologi, menilai dr hasil pengobatannya

STEP 2

1. Bagaiamana anatomi dari system enterohepatik?


2. Bagaimana fisiologi dari system enterohepatik?
3. Bagaimana histologi dari system enterohepatik?
4. Mengapa ditemukan adanya mata kekuningan?
5. Mengapa terdapat keluhan badan lemas dan perut tidak enak?
6. Apa saja yang di nilai dalam liver function test?
7. Apa saja indikasi dulakukannya liver function test?

STEP 3

1. Bagaiamana anatomi dari system enterohepatik?


 LIEN : letaknya di hipokondriaca sinistra setinggi costa 9,10,11. Punya 2 facies diafragma dan viseralis (3 impresio : colica, gastrica,
renalis) ketiga fasies bertemu di hilus lienalis, 2 margo: ante (takik sisa dr lobulasi masa fetal disebut incisura lienlis) dan poste. Ada 3
penggantung :gastrolienalis, lienorenalis, prenicolica
 HEPAR : beratnya 2% dr tubuh manusia, hipocondriaca dextra sampe hipocondriaca sinistra sedikit. 2 fasies : diafragmatika (hepar
berdapan diafragma), viseralis (berhadapan dg organ visceral). Secara anatomis ada 4 lobus ante : dextra sinistra, poste : lobus
dextra sinistra di pisahkan fisura sagitalis sinistra, ada fossa sagitalis dextra pembatas lobus caudatus dan quadratus. Dilapisi selaput
tipis hepar. Lig penggantung : lig. Valciformis (kekanan jd lig coronarium, kekiri jd lig triangular), lig venosum (sisa ductus venosus
arantii, menuju ke vena cava), lig teres hepatis (masuk ke porta hepatica), omentum minus (tepi porta hepatica, kebawah, ke
curvature minor gaster). Porta hepatica tempat masuknya bangunan nervus pemb limfe, trias porta (vena porta hepatica)
 VESICA FELLEA: margo inferior hepar pada fossa biliaris. Ada cairan empedu lewat ductus cysticus dan bergabung dg jadi ductus
hepatica comunis  muara ke papilla duodeni mayor
 PANCREAS : ada ductus santorini keluar di papilla duodeni minor, ductus wirsungi keluar di papilla duodeni mayor.

Tambahkan batas-batas :
Tambahkan vaskularisasi dan inervasi :

2. Bagaimana hubungan antar organ tersebut?


Lien dg hepar melalui pembuluh darah apa? Dan mekanismenya ?
3. Bagaimana fisiologi dari system enterohepatik?
 HEPAR
Unit fungsional di lobules.
(karbo) Di hepar ada glikogen   glukosa  asetil KoA  bertemu b oksidase jd fatty acid  trigiserid dank ke badan keton
lalu ke otak
(lemak) sintesis trigliserida, membantu sel utk mengeluarkan chemical substance yg menjalankan fungsi tersebut
Deaminasi aminoacid

 LIEN

Fungsi: menyaring darah yg paling efektif, utk daur ulang zat besi, ada 2 fungsi tempat penyimpanan darah sinus venosus
(membengkak spt vena dan menyimpan darah lebih banyak) dan pulpa (kapiler begitu permeable shg eritrosit mudah kelur
masuk ke jaringan membentuk suatu pulpa merah) utk plasmanya tetap mengalis ke sulcus venosus. Pulpa putih : pembentuk
sel limfosit (banyak limfosit B dan T) , sbg system imun
Penghancuran eritrosit tua : hemoglobin dan stroma sel, dicerna oleh sel retikuler endothelial limpa.
Berperan menghasilkan antibody utk melawan antigen
Prosesnya di sinusoid dan di corda splenica oleh makrofag

Bentuk sel eritrosit tua dan bedanya sel eritrosit muda

 PANKREAS
Eksokrin : kantong katong disebut sel asinus. Mengeluarkan enzim pencernaan
Mengeluarkan enzim pencernaan NaHCO3 : menetralkan duodenum dan akan teraktifasi kalo ada asam masuk duodenum,
awalnya akan dibungkus oleh zymogen  enzim proteolitik (tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase (berada di lumen
dudodeni) jd tripsin, kemtripsinogen diaktifakan oleh tripsin jd kemotripsin, prokarboksi peptidase diaktifkan tripsin jd karboksi
peptidase) utk mecah proteinnya, amylase pancreas utk pencernaan karbo, lipase pancreas utk memecah lemak
Endokrin : beebentuk pulau disebut pulau Langerhans. Mengeluarkan hormone seperti insulin
Control NaHco3 : asam di lumen duodenum meningkat sekresi sekretin  dibawa oleh darah ke sel ductus pancreaticus 
meningkatkan sekresi NaHCO3
Control enzim pencernaan : ada mkanan masuk ada lemaknya  meningkatkan CCK  dibawa oleh darah ke sel asinus 
meningkatkan sekresi enzim pencernaanya
 KANDUNG EMPEDU
Ampula ada sfingter oddi berfungsi mencegah empedu masuk ke duodenum kecuali waktu makan, ketika konstraksi empedu
dialihkan ke kantung empedu, lalu di simpan dan di pektakan. Jumlah empedu di sekresi kan 250 – 1 l per hari tergnatung derjat
perangsangannya. Mengandung beberpa konstituen organic (garam empedu, resitin, bilirubin, kolesterol).

Garam emepdu di sekresikan empedu ke duodenum  mengikuti penyerapan dan pecernaan  diserap kembl ke darah dg
transport aktif

Bilirubin hasil dr produk ekskresi dlm empedu merupakan penguraian sel darah merah yg telah usang
4. Bagaimana histologi dari system enterohepatik?
 HEPAR
Struktur utama terdiri dr lobules hepar, ada komponen structural yaitu sel hepatosit. Dalam lobules ada sekat septum
interlobularis, ada celah porta atau trigonum Kiernan (ada fasa interlobularis, ductus biliaris, pembuluh limfe). Diantara
hepatosit ada celah namanya sinusoid (suaru pembuluh darah yg mlebar terdiri atas sel endotel, sel endptel dipisah dr hepatosit
oleh celah sub endothelial (celan disse, mengandung microvilli memungkinkan gerakan mikroolekul dr sinusoid ke hepar atau
sebaiknya)). Ada sel kupffer utk memetabolis sel eritrosit yg udah tua, pada celah disse ada sle penimbun lemak namya sel
stelata

 PANKREAS
Eksokrin : kantong katong disebut sel asinus. Mengeluarkan enzim pencernaan
Mengeluarkan enzim pencernaan NaHCO3 : menetralkan duodenum dan akan teraktifasi kalo ada asam masuk duodenum,
awalnya akan dibungkus oleh zymogen enzim proteolitik (tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase (berada di lumen dudodeni)
jd tripsin, kemtripsinogen diaktifakan oleh tripsin jd kemotripsin, prokarboksi peptidase diaktifkan tripsin jd karboksi peptidase)
utk mecah proteinnya, amylase pancreas utk pencernaan karbo, lipase pancreas utk memecah lemak
Endokrin : beebentuk pulau disebut pulau Langerhans. Mengeluarkan hormone seperti insulin

 LIEN
 KANTUNG EMPEDU

5. Bagaimana mekanisme bilirubin?


Di sum sum tulng bias buat eritrosit  retikulosit  eritrosit tua di degradasi makrofag  heme dan globin  masuk ke liver dibantu
albumin  bilirubin unconjugated  masuk ke vesica felle melalu ductus  k duodenal  small intestine  usus besar  urobilinogen
 sterkobilin  feses. 10% ke ginjal jd warna urin

6. Mengapa ditemukan adanya mata kekuningan?


LIVER SEL RUSAK  keluarkan bilirubin berlebihan  tidak bias ubah b1 ke b2  bilirubin dalam darah meningkat. Pada mata jaringa
elastin di bagian sclera. Dan lebih dulu menguningkan sclera

Apakah ada sebab lain? Nilai normal bilirubin? Bagaimana bilirubin tetap stabil?

7. Mengapa terdapat keluhan badan lemas dan perut tidak enak?


Lemas karna kelainan fungsi metab karbo di hepar, karna kekurangan oksigen, asupan cukup atau tidak,
Kaitannya dg insulin?

8. Apa saja yang di nilai dalam liver function test?


- Alanine amino tranferase (ALT) : enzim yg di temukan di hati, membantu metab tubuh (7-55 unit/L)
- Aspartate amino tramsferase (AST) : metabolism alanine, apabila AST eningkat  indikasi di hepar (8-48 unit/L)
- Alkaline fosfatase (ALP) : didalam hati konsemtrasi tinggi, saluran empedu, dll  indikasi penyakit hati (45-115 unit/L)
- Bilirubin : dihasilka oemecahan hemoglobin di dalam hati  sal empedu dan hati kalo meningkat (0,1-1,0 mg/L)
- Albumin : baiknya kemampuan hati utk produksi protein hati (3,5 -5,0 g/dL)
- Total protein (TP) (6,3-7,9 g/dL)

Secara gariis besar


- Fungsi sitesis albumin
- Fungsi detoksifikasi
- Fungsi ekskresi albumin

9. Apa saja indikasi dilakukannya liver function test?


- Icterus
-

Anda mungkin juga menyukai