Disusun oleh :
LULUK DERMAWAN
(720153028)
NIM : 720153028
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. A
Umur : 3 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Megawon, 1/1
Tanggal Masuk : 11-10-2018
No. RM : 570200
Diagnosa Medis : ISPA
II. PENGKAJIAN
DS : Ibu pasien mengatakan anaknya batuk menggigil 2 hari, panas
DO : Pasien terlihat gelisah dan lemas
S : 37,9oC
BB : 16 Kg
RR : 20x/menit
TB : 118 cm
N : 80x/menit
III. TINDAKAN
a. Pengertian
Kompres hangat adalah tindakan dengan menggunakan kain
atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan
pada bagian tubuh tertentu sehingga dapat memberikan rasa nyaman
dan menurunkan suhu tubuh (Aryanti Wardiyah, 2016).
Pemberian kompres hangat pada daerah aksila (ketiak) lebih
efektif karena pada daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah
besar dan banyak terdapat kelenjar keringat apokrin yang mempunyai
banyak vaskuler sehingga akan memperluas daerah yang mengalami
vasodilatasi yang akan memungkinkan percepatan perpindahan panas
dari dalam tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
Lingkungan luar yang hangat akan membuat tubuh
menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup panas sehingga akan
menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan
pengatur suhu tubuh lagi, juga akan membuat pori-pori kulit terbuka
sehingga mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2009), di RSUP
DR Wahidin Sudirohusodo Makassar menunjukkan bahwa pemberian
kompres hangat pada daerah aksila dan dahi mempunyai efek dalam
menurunan suhu tubuh pada klien demam. Penurunan suhu tubuh
klien yang dikompres air hangat di daerah aksila rata-rata 0,0933°C
sedangkan penurunan suhu tubuh klien yang dikompres air hangat di
daerah dahi rata-rata 0,0378°C.
b. Tujuan
- Untuk menurunkan suhu tubuh
- Memberikan rasa nyaman
IV. ANALISA
Pasien diberikan tindakan kompres hangat dikarenakan suhu tubuh yang
tinggi atau lebih dari normalnya, yaitu 37,9 oC. Kompres hangat akan
membantu menurunkan suhu tubuh pasien dan memberikan rasa nyaman.
Ini dibuktikan dengan pasien yang bisa tidur dengan lelap setelah
diberikan kompres hangat. Selain itu, kompres hangat dianjurkan
diletakkan di daerah aksila, ini dikarenakan kompres hangat di aksila
terbukti dapat menurunkan suhu lebih cepat dari daerah dahi. Penurunan
suhu cukup signifikan setelah diberikan kompres hangat di daerah aksila,
dari 37,9oC menjadi 37,1oC. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan
keperawatan pemberian kompres hangat pada demam sangat efektif
untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi.
V. REFERENSI
Ayu, Eny Inda., dkk. Januari 2015. Kompres Air Hangat pada
Daerah Aksila dan Dahi terhadap penurunan Suhu Tubuh pada
Pasien Demam di PKU Muhammadiyah Kutoarjo.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c
d=4&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiRsfXW-
4DeAhVFro8KHbDyBuQQFjADegQIBhAC&url=https%3A%2F%2Fe
journal.almaata.ac.id%2Findex.php%2FJNKI%2Farticle%2Fdownlo
ad%2F93%2F92&usg=AOvVaw158bJYbSdnUtQ5XR9iHgfi.
Wardiyah, Ardiyah., dkk. Mei 2016. Perbandingan Efektifitas
pemberian Kompres Hangat dan Tepidsponge terhadap penurunan
Suhu Tubuh Anak yang mengalami Demam Rsud Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung. Volume 4 Nomor 1.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c
d=2&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiRsfXW-
4DeAhVFro8KHbDyBuQQFjABegQIBxAC&url=http%3A%2F%2Fjik.
ub.ac.id%2Findex.php%2Fjik%2Farticle%2Fdownload%2F101%2F
94&usg=AOvVaw2T550HL6XRDYE-wsrQiqnq.