Disusun oleh :
Beberapa virus menimbulkan penyakit pada janin manusia. Kebanyakan infeksi virus
maternal tidak menimbulkan viremia dan melibat kanianin. Namun, apabila virus melewati
plasenta dan terjadi infeksi inutero, kerusakan yang serius dapat terjadi pada janin. Tiga
prinsip yang terlibat pada timbulnya defek kongenital adalah:
Urutan peristiwa yang dapat terjadi sebelum dan setelah invasi virus janin. Virus
rubela dan Sitomegalovirus sekarang ini merupakan agen penyebab utama defek kongenital
pada manusia. infeksi kongenital juga dapat terjadi oleh virus herpes simpleks, varisela zoster
hepatitis B, campak,dan parotitis serta oleh virus HIV, parvovirus, dan beberapa enterovirus.
Virus yang kurang sitoiitik, seperti rubela, dapat memperlambat laju pembelahan sel.
Jika keadaan tersebut terjadi selama fase kritis pada perkembangan organ, dapat
menimbulkan defek struktural dan anomali kongenital. Banyak virus yang sama dapat
menimbulkan penyakit serius pada neonatus. Infeksi tersebut dapat diperoleh dari ibu selama
persalinan (natal) dari sekret genital, tinja, atau darah yang terkontaminasi. Yang jarang,
infeksi bisa didapat selama minggu pertama setelah pelahiran dari ibu, anggota keluarga,
petugas rumah sakit, atau transfusi darah.
A. VIRUS VARISELA-ZOSTER
Penyakit inklusi sitomegalik adalah infeksi generalisata pada bayi yang disebabkan
oleh infeksi sitomegaloviruin trauterin atau awal pasca natal. Sitomegalovirus merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang penting karena frekuensi infeksi kongenital yang tinggi
yang dapat menimbulkan anomalikonger rital berat. Infeksi subldinis sering terjadi pada masa
anak-anak dan remaja. Infeksi sitomegalovirus berat sering ditemukan pada orang dewasa
dengan imunosupresi.
Infeksi cytomegalovirus dapat ditularkan melalui cairan tubuh penderita, seperti air
ludah, darah, atau urine. Penularan tersebut terjadi saat virus dalam keadaan aktif, misalnya
ibu hamil yang terinfeksi virus CMV aktif dapat menularkan virus ini pada janinnya. Kondisi
ini disebut CMV bawaan. ibu hamil yang terinfeksi virus CMV dapat menularkan infeksi ini
pada janin atau bayi dengan gejala yang lebih buruk, antara lain:
Viremia maternal yang terdapat pada infeksi rubela pada kehamilan dapat
menyebabkan infeksi plasenta dan janin.Hanya sedikit jumlah sel fetus yang terinfeksi. Laju
pertumbuhan sel yang terinfeksi berkurang, menyebabkan lebih sedikit sel di organ yang
terkena pada saat lahir. Infeksi dapat menimbulkan perkembangan organ yang kacau dan
hipoplastik, mengakibatkan anomali struktural pada neonatus.
Secara umum, semakin muda usia kehamilan ketika terjadi infeksi, semakin besar
kerusakan pada fetus. Infeksi pada trimester pertama kehamilan menimbulkan abnormalitas
bayi sedangkan defek yang dapat dideteksi ditemukan pada sekitar 1696 bayi yang
mendapatkan infeksi pada trimester kedua. Infeksi maternal yang tidak terlihat juga dapat
menimbulkan anomali ini. Infeksi rubela juga dapat menyebabkan kematian janin dan abortus
spontan. Pada saat lahir, virus mudah terdeteksi didalam sekret faring, organ multipel, cairan
serebrospinal, urine,dan apusan rektal.
Virus rubela telah diisolasi dari berbagai organ dan jenis sel yang berbeda dari bayi
yang terinfeksi in utero, dan kerusakan yang dipicu oleh rubela juga tersebar secara sarna.
Gambaran klinis sindrom rubela kongenital dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
besar:
(1) Efek sementara pada bayi,
(2) Manifestasi permanen yang dapat terlihat pada saat lahir atau menjadi terlihat pada tahun
pertama,
(3) Abnormalitas perkembangan yang muncul dan berkembang pada masa kanak-kanak dan
remaja.
Triasklasik rubela kongenital terdiri dari katarak, kelainan jantung, serta tuli. Bayi
juga dapat menunjukkan gejala retardasimental, ruam, hepatosplenomegali, ikterus, dan
meningoensefalitis yang bersifat sementara. Keterlibatan sistern saraf pusat lebih umum.
Manifestasi perkembangan rubela kongenital yang paling umum adalah
retardasimental sedang hingga parah. Masalah pada keseirnbangan dan keterampilan motorik
timbul pada anak usia prasekolah. Bayi yang terkena secara hebat mungkin memerlukan
perawatan. Komplikasi jarang yang timbul pada dekade kedua kehidupan anak dengan rubela
kongenital, adalah kerusakan neurologis berat yang tidak dapat dihindari berlanjut pada
kematian.
DAFTAR PUSTAKA