Anda di halaman 1dari 21

TEORI JEAN WATSON

Disusun Oleh :

1. Nurul Aliyyah Rahmah 1810711003


2. Dini Sholihatunnisa 1810711030
3. Amalia Tiara Kusuma 1810711032
4. Jumiati Lestari 1810711039
5. Dinar Aufia Fadilla Hakim 1810711051

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


S-1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Kami berharap makalah ini dapat membantu para pembaca sekalian dalam
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kedepannya.Kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu kami menyadari kekurangan yang ada dalam makalah
ini,baik dari segi susunan kalimat maupun penggunaan tata bahasa.Untuk itu kami
menerima saran dan kritik dari para pembaca sekalian untuk menyempurnakan
makalah ini.

Depok, 06 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..............................................................................1

B. TUJUAN...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Caring............................................................................................4
B. Paradigma Keperawatan Menurut Watson............................................. 5
C. Asumsi Watson.................................................................................6
D. Faktor Carative dan Caritas.....................................................................6
E. Struktur Asuhan Keperawatan Menurut Jean Watson.............................8
F. Proses Keperawatan dalam Teori Caring.................................................9
G. Penegasan Teoritis................................................................................10
H. Administrasi Kepemimpinan.................................................................12
I. Filosopi Watson dan Ahli Teori Caring.................................................13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................iii


DAFTAR PUSTAKA

Potter Patricia A 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik
Edisi 4 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

George. J. B. (1990). Nursing Teories. New Jersey: Apleton and Lange.


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar  Belakang

Keperawatan adalah suatu bentuk profesi pelayanan kesehatan sebagai bagian


integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan yang bersifat biologi-psikologi-sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan
pada individu siapa pun baik yang sakit maupun yang sehat yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia. Dunia keperawatan memang tidaklah mudah seperti yang
banyak orang kira. Begitu banyak hal yang harus dimengerti dan juga dipahami untuk
yst melaksanakan tugas dengan baik sebagai seorang perawat. Di dalam keperawatan
ada empat konsep utama yaitu manusia, lingkungan, sehat-sakit, dan keperawatan itu
sendiri. Semua itu merupakan buah yste pakar keperawatan yang menjadi dasar
pengembangan keilmuan keperawatan atau teori model konseptual. Dan dari banyak
pakar yang mengungkapkan hal tersebut, disini saya akan menjelaskan teori model
konseptual yang dikemukakan oleh  Jean Watson, seorang theorist keperawatan dengan
model monsep teorinya yaitu Human Caring. Teori Jean Watson yang telah
dipublikasikan dalam keperawatan dengan dasar adalah
“ Human Science and Human Care “. Watson percaya bahwa yste utama dalam
keperawatan adalah pada careative factor, yang bermula dari prespektif ystem tic yang
dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu
mengembangkan filosofi ystem tic dan ystem nilai, serta seni yang kuat.

B. TUJUAN
1. Agar dapat mengetahui bagaimana teori konseptual dari Jean Watson;

2. Agar dapat mengetahui pengembangan dari teori keperawatan;

3. Agar dapat mengetahui apa itu 10 carative factor dan bagaimana carative factor itu;

4. Supaya kita dapat mengaplikasikan teori keperawatan dari Jean Watson dalam
keperawatan.
Margaret Jean Harman Watson, PhD, RN, AHN-BC, FAAN, lahir dan tumbuh di kota
kecil Welch, Virginia Barat di pegunungan Appalachian, sebagai anak termuda dari 8 anak.
Watson sekolah SMA di Virginia Barat kemudian melanjutkan sekolah Lewis Gale School of
Nursing di Roanoke,Virginia. Lalu tamat sekolah pada tahun 1961. Dia menikah dengan
seorang suami, Douglas dan dia pindah ke barat ke negara aslinya Colorado. Douglas
menggambarkan ia sebagai patner jasmani dan rohani dan sebagai teman baiknya. Douglas,
meninggal di tahun 1998.

Dia mempunyai dua orang anak perempuan, Jennifer dan Julie, dan lima cucu. Jean
tinggal di Boulder, Colorado. Setelah pindah ke Colorado, Watson melanjutkan pendidikan
keperawatan dan tamat di Universitas Colorado. Ia mendapatkan gelar sarjana muda
keperawatan pada tahun 1964 di Boulder Kampus dan gelar magister keperawatan jiwa pada
tahun 1966 di kampus Ilmu Kesehatan dan gelar doctor sebagai psikologi, edukasi, dan
konseling pada tahun 1973 di Graduate School, Boulder Kampus.

Setelah menyelesaikan gelar doctor dia bergabung ke Sekolah Fakultas Keperawatan,


Universitas Kesehatan Colorado yang ditempatkan di Denver dimana melayani sebagai
fakultas dan administrasi. Di tahun 1981 dan 1982 dia mengejar studi cuti internasional di
New Zealand, Australia , India , Thailand, dan Taiwan di 2005, dia mengambil cuti untuk
berziarah di Spanish El Camino.

Pada tahun 1980, Watson dan rekannya mendirikan pusat pengetahuan peduli manusia
di Universitas Colorado. Di tempat itu Watson dan yang lainnya berkomitmen untuk
menggunakan pusat pengetahuan peduli manusia untuk praktek klinik, beasiswa, administrasi
dan kepemimpinan. Aktivitas ini melibatkan nasional dan internasional. Koneksi
internasional dengan rekannya seluruh dunia termasuk Australia, Brazil, Kanada, Korea,
jepang, new Zealand, united kingdom, dan Thailand.

Di universitas Colorado fakultas ilmu kesehatan, Watson menjalani sebagai ketua dan
asisten dekan dari program mahasiswa yang belum mendapatkan gelar. Dia melibatkan diri
dalam perencanaan dan implementasi dari program PhD keperawatan dan menjalani sebagai
koordinator dan direktur diantara 1978-1981. Watson, dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Colorado dan mengasosiasikan direktur praktik keperawatan di Universitas
Hospital dari tahun 1983-1990.

Selama masa karirnya,Watson aktif di berbagai program komunitas sebagai pendiri dan
anggota dari Boulder Country Hospice, dan banyak kolaborasi lain dengan area fasilitas
keperawatan. Watson telah menerima beberapa penelitian dan lanjutan pemberian pendidikan
dan penghaargaan dan banyak universitas dan pemberian pribadi dan diluar pendanaan
sekolah untuk fakultasnya dan proyek administrasi dan sarjana di pengetahuan peduli
manusia.

Universitas Colorado Sekolah Keperawatan, Watson sebagai profesor terkenal pada


1992. Ia menerima 6 kehormatan gelar doctor dari Universitas United State dan 3
penghormatan penghargaan doctor di Internasional University termasuk Goteborg University
di Sweden, Luton University di London dan University of Montreal di Quebec, Kanada. Pada
tahun 1993 ia mendapatkan penghargaan Martha E. Rogers ikatan nasional untuk NLN
(National League of Nursing)

Jean Watson telah mengarang 11 buku, dibagikan pada 6 kepengarangan buku dan telah
menulis artikel yang tak terhitung jumlahnya di dalam jurnal keperawatan. Ia mengikuti
terbitan evolusi dari teorinya pada kepedulian tentang idenya tentang pilosofi dan ilmu
kesehatan.

Buku pertamanya, Nursing; The Philosophy and Scienc of Caring (1979),adalah


pengembangan dari catatannya untuk program sarjana di Universitas Colorado. 11 faktor
dorongan penyembuhan mendorong pemikiran watson tentang 10 faktor karatif, yang
menggambarkan sebagai pengaturan kerangka bukunya, “pusat untuk keperawatan”, dan
sebuah moral ideal. Watson bekerja lebih cepat mencakup 10 faktor karatif tetapi
mengembangkan untuk memasukkan “caritas” , menyusun jelas koneksi antara antara peduli
dan cinta. Buku pertamanya dicetak ulang pada tahun 1985 dan diterjemahkan kedalam
Korean dan Prancis

Buku keduanya, Nursing: Human Science and Human Care – A Theory of Nursing,
diterbitkan pada tahun 1985 dan dicetak ulang pada tahun 1988 dan 1999, ditunjukkan
padanya konseptual dan pilosofi masalah dalam keperawatan. Buku keduanya sudah
diterjemahkan kedalam bahasa Cina, Jerman, Jepang, Korea, Swedia, Norwegia, Danis dan
mungkin bahasa lain.

Buku ketiganya, Postmodern Nursing and Beyond (1999), ditunjukan sebagai sebuah
model untuk dibawa praktek keperawatan ke dalam 21 abad. Watson menggambarkan 2
kehidupan pribadi –mengubah perihal yang berkontribusi pada tulisannya. Di 1997, dia
mengalami kecelakaan yang menyebabkan kehilangan mata kirinya dan segera setelahnya,
pada 1998, suaminya meninggal. Watson menyatakan bahwa dia “ mencoba menyatukan
luka-luka ini kedalam hidup dan pekerjaan. Salah satu karunia melalui penderitaan adalah
hak istimewa untuk mengalami dan menerima teori saya sendiri melalui perawatan suami
saya dan teman perawat yang penuh kasih sayang dan rekannya” (watsons, komunikasi
pribadi, August 31, 2000). Buku ketiga ini sudah diterjemahkan kedalam bahasa Portugis
dan Jepang.

Buku keempatnya, Caring Science as Sacred Science (2005), menggambarkan


perjalannya hidupnya untuk meningkatan pemahaman tentang ilmu kesehatan, latihan
spiritual, konsep dan latihan kepedulian, dan melakukan penyembuhan perawatan. Di buku
ini, dia memimpin pembaca melalui pemikiran, memprovokasikan pengalaman kesucian
dengan menekankan refleksi batin yang mendalam dan pertumbuhan pribadi, skil
komunikasi, penggunaan diri transpersonal pertumbuhan, perhatian pada kepedulian
kesehatan dan penyembuhan melalui pengampunan, bersyukur dan penyerahan. Ia
mendapatkan penghargaan buku American of Journal of Nursing 2005.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Caring

1.      Konsep Caring Science “Jean Watson”


Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap
proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga science
lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam
hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang konsentrik dari
individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet Bumi, pada alam
semesta (Watson, 2004).

Watson (1988) dalam George (1990) mendefinisikan caring lebih dari


sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring
adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya
meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi,
kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga
pertanggungjawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu partisipsi
klien, membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
Teori human caring yang dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975-1979, hanya
berkisar pada sepuluh carative factors sebagai suatu kerangka untuk memberikan suatu
bentuk dan focus terhadap fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah “factors”
terlalu stagnant terhadap sensibilitasnya di masa kini. Ia pun kemudian menawarkan suatu
konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep
tersebut adalah “clinical caritas” dan “caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok
dengan ide-ide dan ara perkembangan teorinya (Watson, 2004).

KONSEP UTAMA TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN


Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya :

¥  Kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan


cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi.
¥  Kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan
istirahat, kebutuhan seksual.
¥   Kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan organisasi.
¥  Kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan
aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah
mahluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental
dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meninggalkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan
penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori
Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian  kebutuhan dasar manusia
yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang  lain.
Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean
Watson  memahami  bahwa manusia  adalah makhluk  yang sempurna dan memiliki berbagai
ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.

2.  Paradigma Keperawatan Menurut Watson

Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:

1. Kemanusiaan (Human Being)

Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam
memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau
mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia
itu mempunyai fungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia
juga dinilai sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna;
tetapi dalam fungsi perkembangannya dia  harus selalu  beradaptasi
dengan  lingkungan  sosialnya. Jika  adaptasi  tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi
konflik (terutama konflik psikososial), yang berdampak pada terjadinya krisis
disepanjang  kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat
ditanggulangi.

2. Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan sosial yang baik. Akan tetapi
Watson juga mempercayai bahwa  ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk
dimasukkan dalam definisi sehat ini, yaitu:

1. Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial
seimbang/serasi.
2. Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan
lingkungannya.
3. Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan :
1.  Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
2. Kesehatan  juga  dihubungkan  dengan  tingkat  kesesuaian  antara apa  yang
dirasakan dengan  apa yang dialami.
3. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial.
Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya
berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai-nilai tersebut dipengaruhi
oleh  lingkungan  sosial, kultural, dan spiritual.

Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena  setiap masyarakat biasanya


mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat,
dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang
mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak
diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi
sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.

4. Keperawatan
Menurut Watson keperawatan  fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan
awalnya sama dengan mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari  dua
area, yaitu: masalah penanganan  stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang
tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari
praktik keperawatan.

Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan
sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat
perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori,
praktek, dan riset keperawatan.

3. Asumsi Watson

Asumsi dasar teori Watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi kerangka kerja dalam
pengembangan teori; yaitu:
a. Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal.
b. Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.
c. Caring yang efektif akan meningkatkan status kesehatan dan perkembangan individu dan
keluarga.
d. Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang berdasarkan saat
ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa depannya.
e. Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan memberikan keluasan
memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.
f. Caring bersifat “healthogenic” daripada sekedar curing. Praktek caring mengitegrasikan
pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan. Dan untuk
membantu pasien yang sakit, dimana caring melengkapi curing.
g. Caring merupakan inti dari keperawatan.

B. Faktor Carative dan Caritas

Setiap fakor karatif memiliki komponen fenomenologis yang bersigat dinamis dan relatif bagi
setiap individu yang terlibat dalam hubungan yang tercakup dalam keperawatan. Watson
mengembangkan 10 karatif tersebut menjadi proses caritas. Berikut 10 faktor karatif dan
proses caritas yang dikembangkan oleh Watson

No Faktor Karatif Proses Caritas


Membentuk system nilai humanistic Praktik cinta-kebaikan dan ketanangan
1 altruistic dan konteks kesadaran caring.
Hadir secara tulus serta memampukan
dan mempertahankan system
kepercayaan yang dalam dan dunia
kehidupan yang subjektif tentang duru
2 Membangkitkan keyakinan-harapan sendiri dan orang yang dirawat.
Menanamkan praktik spiritual diri dan
Menanamkan kepekaan terhadap diri transpersonal yang melampaui ego diri
3 sendiri dan orang lain sendiri
Mengembangkan hubungan membantu-
rasa percaya menjadi mengembangkan Mengembangkan dan mempertahankan
hubungan caring manusia yang bersifat hubungan caring yang bersifat tulus,
4 membantu dengan rasa percaya membantu, dan percaya
Hadir dan mendukung ungkapan
perasaan positif da negative yang
bertautan dengan jiwa dan yang lebih
Meningkatkan dan menerima ungkapan dalam tentang diri sendiri dan orang
5 perasaan positif dan negative yang dirawat
Menggunakan metode pemecahan
masalah secara sistematis untuk Menggunakan diri sendiri dan cara-
pengambilan keputusan  menjadi cara lain yang kreatif sebagai bagian
menggunakan proses caring pemecahan dan proses caring, untuk menyertakan
6 masalah secara kreatif dan sistematis seni dalam praktik caring-healing
Melibatkan diri dalam pengalaman
belajar-mengajar yang tulus untuk
menyatukan keberadaan dan makna,
Meningkatkan mengajar-belajar serta berusaha untuk hadir dalam
7 interpersonal presfektif orang lain
8 Menyediakan lingkungan psikologis, Menciptakan lingkungan yang
menyembuhkan pada semua tingkat
(fisik maupun nonfisik, lingkungan
energy dan kesadaran, dimana
fisik, sosial budaya dan spiritual yang keutuhan, keindahan, kenyemanan,
mendukung, melindungi dan kehormatan, dan kedamaian dapat
memperbaiki dioptimalkan
Membantu pemenuhan kebutuhan
dasar, dengan kesadaran caring yang
didasari niat, memberikan esensi
oerawatan manusia, yang dapat
menguatkan kesesuaian antara jiwa
tubuh dan pikiran, keutuhan dan
Membantu pemenuhan kebutuhan kesatuan dari seseorang dalam semua
9 manusia aspek perawatan.
Membuka dan memasuki dimensi
Mengizinkan kekuatan eksistensial- spiritual-misterius dan eksistensial dari
fenomenologis menjadi mengizinkan kehidupan dan kematian seseorang;
kekuatan eksistensial-fenomenologis- merawat jiwa sendiri dan orang lain
10 spritual yang dirawat.

C. Struktur Asuhan Keperawatan Menurut Watson di jelasan  dalam 10 carative


factor:

Fokus intervensi keperawatan yang terkait dengan perawatan manusia ditujukan pada
promosi kesehatan dan penyembuhan penyakit disebut factor carative, yang meliputi 10
faktor yaitu:

1. Pembentukan sistem humanistic dan altruistic.
Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistic dalam diri seseorang dapat dinilai pada
usia dini. Dimana nilai-nilai ini didapatkan dari orang tua. Sistem nilai humanistic
altruisticditingkatkan melalui pengalaman hidup seseorang, proses pembelajar dan paparan
terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Berkaitan dengan kepuasan melalui memberi dan
meperluas rasa diri (sense of self).

2.  Penanaman (melalui pendidikan) faith-Hope (keyakinan dan harapan).

Hal tersebut dapat meningkatkan kesehatan dengan cara membantu klien untuk mengadopsi
perilaku mendapatkan kesehatan. Dengan mengembangkan hubungan perawat dengan
klien yang efektif, perawat memfasilitasi perasaan optimisme, harapan, dan rasa percaya. Hal
yang sangat penting dalam caratif dan curatif. Perawat perlu selalu memiliki positif thingking
sehingga dapat menularkan kepada klien yang akan membantu meningkatkan kesembuhan
dan kesejahteraan klien.

3. Pengembangan dan menanamkan sensisitifitas kepada diri sendiri dan orang lain.
Perawat yang mampu menyadari dan mengekspresikan perasaan mereka, lebih mampu
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengekspresikan perasaan mereka karena
pikiran dan emosi seseorang adalah jendela jiwa.
4.  Membina hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya (a helping
trust relationship or human care).

Sebuah hubungan saling percaya digambarkan sebagai hubungan yang memfasilitasi


untuk penerimaan perasaan positif dan negatif yang termasuk dalam hal ini, kejujuran,
empati, kehangatan dan komunikasi efektif.

5. Meningkatkan dan saling menerima pengungkapan ekspresi perasaan baik ekpresi


perasaan positif maupun negatif.

Berbagi perasaan duka cita, cinta, dan kesedihan adalah pengalaman yang penuh resiko.
Perawat harus siap untuk perasaan negatif.

6.  Menggunakan metode ilmiah (proses caring) dan menyelesaikan masalah dan


pengambilan keputusan (pemecahan masalah kreatif).

Caring yang berhubungan dengan proses keperawatan berperan pada pendekatan


pemecahan masalah dalam asuhan keperawatan.

7. Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat


transpersonal.

Faktor ini membedakan caring  dari curing dan menggeser tanggung jawab kesehatan ke


klien.

8.  Menciptakan lingkungan yang mendukung (suportif), melindungi (protektif) dan


meningkatkan atau memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural dan lingkungan
spiritual.

Klien dapat mengalami perubahan baik dalam aspek lingkungan internal dan eksternal,
perawat harus mengkaji dan memfasilitasi kemampuan klien untuk mengatasi perubahan
mental, emosional, dan fisik.

9.  Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan antusias (kebutuhan-


kebutuhan survival, fungsional, integratif dan grup).

Caring disampaikan dengan mengenali dan memenuhi kebutuhan fisik, emosi, sosial, dan
spiritual klien.

10.  Mengembangkan kekuatan faktor excistensial-phenomenologic-spiritual.

Fenomologi menggambarkan data mengenai situasi segera yang membantu seseorang


memahami konsep atau kejadian yang menjadi masalah. Lapang fenomenal adalah
kerangka referensi individual; melibatkan banyak tingkat kesadaran, seperti waspada,
persepsi diri, sensasi tubuh, pemikiran, nilai, perasaan, daya tilik intuitif, keyakinan dan
harapan. Saat perawat dan klien berkumpul, dua lapang fenomenal bersatu dan keduanya
berada dalam proses sedang, menjadi, dan mengembangkan pemahaman transpersonal.
D. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring

Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih dalam, agar
menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan keb utuhan manusia. Agar
hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan metoda pemecahan masalah secara
ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan  terdiri atas langkah-langkah yang sama
dengan proses ilmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi (tulisan
yang dicetak miring mengidikasikan adanya keterkaitan  dengan adanya penelitian dalam
proses keperawatan).

1. Pengkajian
Pengkajian  meliputi: tindakan   pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah
masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literature.
Untuk  dapat  menelaah dan  memprediksi suatu  masalah dengan  baik sesuai kerangka
kerja yang telah dibuat, maka  perlu menggali  lebih dalam  pengetahuan yang terkait
secara konseptual.
Dalam  pengkajian  juga  mencakup  formulasi  hipotesis  mengenai hubungan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah.
Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari   variabel-
variabel yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.

2. Perencanaan
Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan bagaimana
variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada  rencana  asuhan
keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan &
sesuai.

3. Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan.

4. Evaluasi
Evaluasi  merupakan  sebuah  metode dan  proses untuk menganalisa hasil pelaksanaan
inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi
terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang  mungkin akan terjadi untuk
mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada studi
pemecahan masalah

E. PENEGASAN TEORITIS

 KEPERAWATAN
Menurut Watson (1988) kata perawat adalah kata benda dan kata kerja. Baginya keperawatan
terdiri dari pengetahuan, pemikiran, nilai, filosofi, komitmen, dan tindakan dengan disertai gairah.
Perawat tertarik untuk memahami kesehatan, penyakit, dan pengalaman manusia meningkatkan
dan memperbaiki kesehatan dan mencegah penyakit. Teori Watson mengajak perawat untuk
mengikuti segala prosedur ,tugas, dan teknik yang digunakan di lahan praktik, menyebutnya
sebagai “ pemangkasan” keperawatan, kontras dengan inti keperawatan yang memaknai aspek
tersebut dalam hubungan perawat-pasien yang memberi hasil terapeutik yang dimasukan kedalam
proses caring transpersonal (Watson, 2005;2012). Menggunakan 10 faktor karatif yang awal
maupun yang telah dikembangkan, perawat memberikan pelayanan terhadap berbagai pasien.
Setiap faktor karatif dan proses caritas menggambarkan proses caring bagaimana pasien meraih
atau mempertahankan keehatannya atau meninggal dengan damai. Sebaliknya, Watson
menggambarkan curing sebagai istilah medis yang mengacu pada eliminasi dari suatu penyakit
(Watson,1979) dengan berkembangnya karya Watson, ia semakin berfokus pada proses perawatan
manusia dan aspek transpersonal dari caring-healing dalam hubungaN caring transpersonal.

 MANUSIA
Watson menggunakan istilah manusia, orang, kehidupan, dan diri sendiri secara bergantian. Ia
memandang seseorang sebagai “suatu kesatuan dari pikiran/tubuh/jiwa/alam” (1996,hal.147) dan
ia mengatakan bahwa “seseorang terikat pada pemikiran bahwa jika seseorang memiliki tubuh
yang tidak terikat ruang dan waktu secara objektif...” (watson, 1988, hal.45). watson menyatakan,
“saya bermaksud menggunakan fikiran, tubuh, jiwa atau kesatuan dalam keterkaitan – padangan
dunia yang muncul dan berkembang, kadang kala mengacu pada pemikiran unitary transformative
paradigm – holographic. Hal ini sering di anggap dualistic sering menggunakan 3 kata ‘pikiran,
tubuh, jiwa’ saya melakukannya dengan sengaja untuk membuat konotasi dan menyampaikan
secara eksplisit tentang jiwa atau metafisika-yang tidak diangkat didalam model-model lainnya
“(watson, komunikasi pribadi, 12 April 1994)

 KESEHATAN
Pada awalnya, definisi watson 1979 tentang kesehatan diturunkan dari defini World Health
Organization sebagai “keadaan positif dari kesejahteraan fisik, mental, dan sosial dengan meliputi
tiga elemen: (1) keadaan fisik, mental, dan sosial berada pada tingkat tinggi; (2) fungsi sehari-hari
berada pada tingkat adatif-pemeliharaan; (3) ketiadaan penyakit (atau adanya usaha untu
meniadakan penyakit)” (hal, 220). Akan tetapi, kemudian watson mendefinisikan sebagai
“kesatauan dan harmoni dalam fikiran, tubuh dan jiwa “ ; berhubungan dengan derajat kesesuaian
antara diri sendiri dan diri sendiri yang dialami “ ( Watson, 1988, hal. 48 ). Watson (1988),
menyatakan ‘penyakit tidaklah harus berupa penyakit; (melainkan) kekacuan subjektif atau ke
tidak harmonisan dalam area pengaruh seseorang, misalnya, dalam fikiran, tubuh, dan jiwa
seseorang, baik yang terjadi secara sadar maupun tidak sadar’ (hal.47). “sementara suatu kondisi
tidak sehat (illness) dapat menjadi penyakit (desease), tidak sehat (illness) dan sehat adalah suatu
fenomena yang tidak harus dianggap sebagai suatu rentang. Proses penyakit dapat pula berasal
dari faktor genetik, perentanan konstitusional, dan terwujud pada saat terjadi suatu kondisi tidak
keharmonisan, pada gilirannya, akan menciptakan lebih banyak ketidakharmonisan. “ (Watson,
1985, 1988, hal 48)
 LINGKUNGAN
Watson dengan 10 faktor karatifnya menyatakan bahwa peran perawat terhadap lingkungan
adalah “memberikan lingkungan mental, fisik, sosial dan spiritual yang mendukung, melindungi,
dan / memperbaiki/” (Watson, 1979, hal 10). Dalam karyanya kemudian, ia memandang
lingkungan secara lebih luas: “ilmu caring adala hanya untuk memelihara kemanusiaan, tetepi
juga untuk memilihara planet ini.. rasa memiliki terhadap dunia jiwa universal yang tak terbatas
dari alam dan seluruh makhluk hidup; ini adalah keterkaitan primordial dari kemanusiaan dan
kehidupan itu sendiri, melintasi ruang dan waktu, batas negara, dan bangsa” (Watson,2003, hal.
305). Ia menyatakan bahwa “ruang penyembuhan yang dapat digunakan untuk membantu orang
menyembuhi penyakitnya, nyerinya, dan penderitaannya,” menekankan pada hubungan
lingkungan dengan seseorang : “ ketika perawat memasuki kamar pasien, terciptalah lapang
magnet pengharapan” (Watson 2003, hal.305).

 BENTUK LOGIS
Kerangka kerja disajikan dalam bentuk logis. Definisi Watson dari caring yang dikontraskan
dengan curing adalah untuk membedakan keperawatan dengan kedokteran serta untuk
mengkasifikasikan batang tubuh ilmu keperawatan sebagai ilmu tersendiri.

Teori Watson dilandasi teori-teori dari disiplin ilmu lainnya seperti teori Rogers, Ericson, dan
Maslow. Ia menegaskan bahwa pendidikan keperawatan menggabungkan ilmu pengetahuan yang
holistic dari berbagai disiplin dengan memadukan kemanusiaan, seni, dan ilmu pengetahuan.
Iapun menegaskan bahwa sistem pelayanan kesehatan dan kebutuhan pasien yang lebih kompleks
menuntut perawat untuk memiliki bekal pendidikan yang luas dan liberal.

Watson memasukkan dimensi pergeseran paradigma posmodernisme diseluruh teorinya


tentang caring transpersonal. Dasar teorinya dihubungkan dengan konsep seperti mempertahankan
kondisi yang stabil, adaptasi, interaksi linier dan praktik keperawatan berbasis masalah. Akan
tetapi, pendekatan posmodernisme lebih dari itu: pemaknaan kembali daripada lingkungan
keperawatan membawa sistem yang lebih holistik, humanistik, dan terbuka; dimana harmoni,
inerprestasi dan transedensi kiri muncul dan mencerminkan epistermologis.

F. ADMINISTRASI/KEPEMIMPINAN

Teori Watson menghimbau agar praktik administratif dan model bisnis melingkupi konsep
caring (Watson,2006c), bahkan di lingkungan pelayanan kesehatan dengan tingkat keakutan yang
tinggi, lama rawat yang singkat, teknologi yang makin kompleks, dan harapan yang makin meningkat
terhadap “tugas” keperawatan. Tantangan-tantangan tersebut membutuhkan solusi untuk reformasi
sistem pelayanan kesehatan pada tingkat yang mendalam dan etis, agar perawat mampu mengikuti
model praktik profesionalnya sendiri ketimbang solusi jangka pendek, misalnya dengan menambah
jumlah tempat tidur, bonus, dan/atau insentif pemindahan perawat. Banyak rumah sakit mencari status
Magnet, misalnya Central Baptist Hospital di Lexington, Kentucky, yang mengatasi tantangan ini
dengan menggunakan teori caring manusia Watson untuk perubahan administratif. Pengembangan
lingkungan profesional berkelanjutan lainnya berdasarkan pada definisi esensi perawat dan pasien
(Pipe, Connolly, Spahr,Et-al,2012). Contoh ini beserta contoh lainnya tentang penerapan caring dalam
praktik administratif dapat ditemukan di situs Watson dan diartikelnya, “ Caring Theory as an
Ethical Guide to Administrative and Clinical Practices ” (Watson,2006)
PENDIDIKAN

Tulisan-tulisan Watson berfokus pada bagaimana mahasiswa keperawatan memberikan


landasan ontologis, etis, dan epistemologis bagi praktik keperawatan mereka bersamaan dengan
arahan untuk penelitian ( Heels dan Watson,2011 ). Kerangka kerja caring Watson telah diajarkan
pada banyak kurikulum mahasiswa sarjana keperawatan, termasuk Belarmine College di
Luisville,Kentucky; Assumption College di Worcester, massachusset; Indiana State University di
Terehaute. Selain itu konsep Watson digunakan pula di berbagai negara diantaranya: Australia,
Jepang, Brazil, Finlandia, Saudi Arabia, Swedia dan Inggris.

PENELITIAN

Metode kualitatif naturalistik dan fenomenologi adalah metode yang sesuai u ntuk penelitian
tentang caring dan untuk pengembangan keperawatan sebagai ilmu humaniora ( Nelson dan Watson,
2011; Watson 2012 ). Watson juga menyarankan untuk menggabungkan metode kualitatif dan
kuantitatif. Penelitian untuk menguji mengembangkan dan mengevaluasi teori semakin berkembang
baik secara nasional maupun internasional ( Dinapoli, Nelson, Turkel dan Watson, 2010 ; Nelson dan
Watson,2011)

G. Filosopi Watson dan Ahli Teori Caring


Kualifikasi dan latar belakang ahli teori
Margaret Jean Harman Watson,PhD,RN,AHN-BC,FAAN, lahir dan tumbuh di kota kecil
Welch, Virginia Barat di pegunungan Appalachian, sebagai anak termuda dari 8 anak.
Watson sekolah SMA di Virginia Barat kemudian melanjutkan sekolah Lewis Gale School of
Nursing di Roanoke,Virginia. Lalu tamat sekolah pada tahun 1961. dia menikah dengan
seorang suami, Douglas dan dia pindah ke barat ke negara aslinya Colorado. Douglas
menggambarkan ia sebagai patner jasmani dan rohani dan sebagai teman baiknya. Douglas,
meninggal di tahun 1998.

Dia mempunyai dua orang anak perempuan, Jennifer dan Julie, dan lima cucu. Jean tinggal di
Boulder, Colorado. Setelah pindah ke Colorado, Watson melanjutkan pendidikan
keperawatan dan tamat di Universitas Colorado. Ia mendapatkan gelar sarjana muda
keperawatan pada tahun 1964 di Boulder Kampus dan gelar magister keperawatan jiwa pada
tahun 1966 di kampus Ilmu Kesehatan dan gelar doctor sebagai psikologi, edukasi, dan
konseling pada tahun 1973 di Graduate School, Boulder Kampus.

Setelah menyelesaikan gelar doctor dia bergabung ke Sekolah Fakultas Keperawatan,


Universitas Kesehatan Colorado yang ditempatkan di Denver dimana melayani sebagai
fakultas dan administrasi. Di tahun 1981 dan 1982 dia mengejar studi cuti internasional di
New Zealand, Australia , India , Thailand, dan Taiwan di 2005, dia mengambil cuti untuk
berziarah di Spanish El Camino.

Pada tahun 1980, Watson dan rekannya mendirikan pusat pengetahuan peduli manusia di
Universitas Colorado. Di tempat itu Watson dan yang lainnya berkomitmen untuk
menggunakan pusat pengetahuan peduli manusia untuk praktek klinik, beasiswa, administrasi
dan kepemimpinan. Aktivitas ini melibatkan nasional dan internasional. Koneksi
internasional dengan rekannya seluruh dunia termasuk Australia, Brazil, Kanada, Korea,
jepang, new Zealand, united kingdom, dan Thailand.

Di universitas Colorado fakultas ilmu kesehatan, Watson menjalani sebagai ketua dan asisten
dekan dari program mahasiswa yang belum mendapatkan gelar. Dia melibatkan diri dalam
perencanaan dan implementasi dari program PhD keperawatan dan menjalani sebagai
koordinator dan direktur diantara 1978-1981. Watson, dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Colorado dan mengasosiasikan direktur praktik keperawatan di Universitas
Hospital dari tahun 1983-1990.

Selama masa karirnya,Watson aktif di berbagai program komunitas sebagai pendiri dan
anggota dari Boulder Country Hospice, dan banyak kolaborasi lain dengan area fasilitas
keperawatan. Watson telah menerima beberapa penelitian dan lanjutan pemberian pendidikan
dan penghaargaan dan banyak universitas dan pemberian pribadi dan diluar pendanaan
sekolah untuk fakultasnya dan proyek administrasi dan sarjana di pengetahuan peduli
manusia.

Universitas Colorado Sekolah Keperawatan, Watson sebagai profesor terkenal pada 1992. Ia
menerima 6 kehormatan gelar doctor dari Universitas United State dan 3 penghormatan
penghargaan doctor di Internasional University termasuk Goteborg University di Sweden,
Luton University di London dan University of Montreal di Quebec, Kanada. Pada tahun 1993
ia mendapatkan penghargaan Martha E. Rogers ikatan nasional untuk NLN (National League
of Nursing)

Jean Watson telah mengarang 11 buku, dibagikan pada 6 kepengarangan buku dan telah
menulis artikel yang tak terhitung jumlahnya di dalam jurnal keperawatan. Ia mengikuti
terbitan evolusi dari teorinya pada kepedulian tentang idenya tentang pilosofi dan ilmu
kesehatan.

Buku pertamanya, Nursing; The Philosophy and Scienc of Caring (1979),adalah


pengembangan dari catatannya untuk program sarjana di Universitas Colorado. 11 faktor
dorongan penyembuhan mendorong pemikiran watson tentang 10 faktor karatif, yang
menggambarkan sebagai pengaturan kerangka bukunya, “pusat untuk keperawatan”, dan
sebuah moral ideal. Watson bekerja lebih cepat mencakup 10 faktor karatif tetapi
mengembangkan untuk memasukkan “caritas” , menyusun jelas koneksi antara antara peduli
dan cinta. Buku pertamanya dicetak ulang pada tahun 1985 dan diterjemahkan kedalam
Korean dan Prancis

Buku keduanya, Nursing: Human Science and Human Care – A Theory of Nursing,
diterbitkan pada tahun 1985 dan dicetak ulang pada tahun 1988 dan 1999, ditunjukkan
padanya konseptual dan pilosofi masalah dalam keperawatan. Buku keduanya sudah
diterjemahkan kedalam bahasa Cina, Jerman, Jepang, Korea, Swedia, Norwegia, Danis dan
mungkin bahasa lain.

Buku ketiganya, Postmodern Nursing and Beyond (1999), ditunjukan sebagai sebuah model
untuk dibawa praktek keperawatan ke dalam 21 abad. Watson menggambarkan 2 kehidupan
pribadi -mengubah perihal yang berkontribusi pada tulisannya. Di 1997, dia mengalami
kecelakaan yang menyebabkan kehilangan mata kirinya dan segera setelahnya, pada 1998,
suaminya meninggal. Watson menyatakan bahwa dia “ mencoba menyatukan luka-luka ini
kedalam hidup dan pekerjaan. Salah satu karunia melalui penderitaan adalah hak istimewa
untuk mengalami dan menerima teori saya sendiri melalui perawatan suami saya dan teman
perawat yang penuh kasih sayang dan rekannya” (watsons, komunikasi pribadi, August 31,
2000). Buku ketiga ini sudah diterjemahkan kedalam bahasa Portugis dan Jepang.

Buku keempatnya, Caring Science as Sacred Science (2005), menggambarkan perjalannya


hidupnya untuk meningkatan pemahaman tentang ilmu kesehatan, latihan spiritual, konsep
dan latihan kepedulian, dan melakukan penyembuhan perawatan. Di buku ini, dia memimpin
pembaca melalui pemikiran, memprovokasikan pengalaman kesucian dengan menekankan
refleksi batin yang mendalam dan pertumbuhan pribadi, skil komunikasi, penggunaan diri
transpersonal pertumbuhan, perhatian pada kepedulian kesehatan dan penyembuhan melalui
pengampunan, bersyukur dan penyerahan. Ia mendapatkan penghargaan buku American of
Journal of Nursing 2005.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan apa yang telah kita bahas, dapat disipulkan bahwa Jean Watson
adalah seorang teori keperawatan ( theorist) yang menganut Human Caring. Akhirnya
kerangka ini untuk Merawat Sains dan praktek keperawatan yang mengusulkan,
secara individu dan kolektif, memberikan kontribusi untuk pelestarian kemanusiaan
dan berusaha untuk mempertahankan peduli dalam kasus di mana itu terancam. The
Carative Faktor / Caritas Proses berfungsi sebagai struktur dan agar teoritis – landasan
filosofis untuk disiplin dan profesi keperawatan. Cita-cita moral dan faktor peduli dan
proses yang diusulkan asuh evolusi dan pendalaman manusia dan berfungsi untuk
mempertahankan kemanusiaan dan keseimbangan dalam dirinya send
Pertanyaan yang diajukan kepada kelompok :

1. Apa yang kita lakukan sebagai perwata jika kita sudah memberikan perawatan yang
baik kepada pasien akan tetapi respon pasien tidak baik kepada kita?
2. Berikan contoh perilaku verbal dan non-verbal dalam komunikasi keperawatan
dengan pasien!
3. Bagaimana penerapan teori jean watson dalam penderita penyakit TBC?

Anda mungkin juga menyukai