7252 - ADMISSION Senior FIX
7252 - ADMISSION Senior FIX
7252 - ADMISSION Senior FIX
RETENSI PLASENTA
P2A0, 29 tahun
I. ♀, 6 tahun, 3200 gram, spontan di bidan
II. ♂, 3000 gram, spontan di bidan
Seorang P2A0, 29 tahun, datang kiriman dari bidan dengan keterangan retensi plasenta. Pasien melahirkan di
bidan 2 jam SMRS secara spontan di rumah bersalin bidan. Satu jam setelah bayi lahir, plasenta tidak lahir.
Persalinan berlangsung cepat, tidak ada manipulasi. Telah dilakukan penanganan kala III di bidan namun
tidak berhasil.
RPD : Riwayat penyakit jantung/HT/DM/Asma/alergi → disangkal
KU : Baik, CM
VS : TD: 100/70 HR: 90x/menit RR: 18x/menit t: 37.3OC
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : Cor & Pulmo dalam batas normal
Abd : Supel, NT (-), teraba TFU setinggi 4 jari di atas pusat
Gen : Inspekulo : Tampak vulva urethra dbn, tampak tali pusat keluar dari vulva terfiksasi klem.
Darah (+)
VT : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, portio terbuka, teraba tali pusat
keluar dari OUE, STLD (+)
Dx : Retensi plasenta
Tx : - Manual plasenta
- Informed consent
TALI PUSAT MENUMBUNG
Seorang G2P1A0, 26 tahun, UK 37 minggu, datang rujukan dari bidan dengan keterangan tali pusat
menumbung. Pasien merasa hamil 9 bulan. Gerakan janin masih dirasakan. Kenceng-kenceng teratur sudah
dirasakan, air kawah sudah dirasakan keluar sejak 12 jam SMRS. Lendir darah (+).
RPD : Riwayat penyakit jantung/HT/DM/Asma/alergi → disangkal
KU : Baik, CM
VS : TD: 110/70 HR: 90x/menit RR: 18x/menit t: 37.3OC
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : Cor & Pulmo dalam batas normal
Abd : Supel, NT (-), teraba janin tunggal IU, memanjang, puka, presbo, bokong masuk panggul <1/3
bagian, his (+) 4x/10’/60”/kuat, DJJ (+) 100/90/90. TFU 35 cm ~ TBJ: 3565 gram
Gen : VT : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, portio lunak mendatar, teraba tali pusat
keluar dari OUE dan bokong keluar dari OUE, ᴓ: 7 cm, eff: 70%, KK (-), AK (+), jernih
tidak berbau, STLD (+)
Dx : Fetal distress ec tali pusat menumbung, presbo, pada sekundigravida hamil aterm DP kala I fase
aktif
Tx : - Usul SCTP-em + insersi IUD
- Cek lab lengkap
- Informed consent
- Konsul anestesi
- Resusitasi bayi: O2 via nasal kanul dan infus D5%
- Posisi ibu menungging
LETAK LINTANG
Seorang G2P1A0, 25 tahun, UK 37 minggu, datang rujukan dari bidan dengan keterangan janin letak lintang.
Pasien merasa hamil 9 bulan. Gerakan janin masih dirasakan. Kenceng-kenceng teratur sudah dirasakan, air
kawah sudah dirasakan keluar sejak 12 jam SMRS. Lendir darah (+).
RPD : Riwayat penyakit jantung/HT/DM/Asma/alergi → disangkal
KU : Baik, CM
VS : TD: 110/70 HR: 90x/menit RR: 18x/menit t: 37.3OC
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : Cor & Pulmo dalam batas normal
Abd : Supel, NT (-), teraba janin tunggal IU, melintang, kepala di kanan punggung di bawah, his (+)
2x/10’/30”/kuat, DJJ (+) 140x reguler. TFU 30 cm ~ TBJ: 2945 gram
Gen : VT : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, portio lunak mencucu/mendatar, ᴓ: 3 cm, eff:
60%, KK dan penunjuk belum dapat dinilai, AK (+) jernih tidak berbau, STLD (+)
UPD : Promontorium tidak teraba
Linea terminalis teraba <1/3 bagian Kesan panggul gynecoid normal
Spina ischiadica tidak teraba
Arcus pubis >90o
USG : VU terisi cukup, tampak janin tunggal, IU, melintang (kepala di kanan, punggung di bawah), DJJ
(+). Dengan BPD = 0.34 cm, AC 35.79 cm, FL = 6.94 cm, EFBW= 2650 gram.
Plasenta insersi di corpus grade II
Air ketuban kesan cukup
Tak tampak jelas kelainan kongenital mayor.
Kesan: saat ini janin dalam keadaan baik
LAB : Hb: 10.5
Hct: 36
Leukosit: 7000
Trombosit: 7.3
Eritrosit: 5.1
GDS: 115
PT: 12.0
APTT: 34.9
HbsAg: non reaktif
Dx : Letak lintang (kepala di kanan, punggung di bawah) KPD 12 jam pada sekundigravida hamil aterm
DP Kala I fase laten
Tx : - Pro SCTP-em + insersi IUD
- Informed consent
- Konsul anestesi
- Injeksi cefazolin 1 gram → skin test
- KIE
PLASENTA AKRETA
Seorang G2P1A0, 29 tahun, datang sendiri ke poliklinik kandungan untuk memeriksakan kandungan. Pasien
merasa hamil 9 bulan. Gerakan janin masih dirasakan, kenceng-kenceng sudah dirasakan namun belum
teratur. Keluhan rembes-rembes dan keluar lender darah disangkal.
RPD : Riwayat penyakit jantung/HT/DM/Asma/alergi → disangkal
KU : Baik, CM
VS : TD: 120/80 HR: 90x/menit RR: 18x/menit t: 37.3OC
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : Cor & Pulmo dalam batas normal
Abd : Supel, NT (-), teraba janin tunggal IU, memanjang, puka, preskep, kepala masuk panggul < 1/3
bagian, his (+) tidak teratur, DJJ (+) 145x/menit. TFU 36 cm
Gen : Insp : Tampak vulva dan urethra dbn, tali pusat keluar dari vulva terfiksasi klem. Darah (+)
VT : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, portio lunak mencucu ᴓ = - cm, eff 25%,
KK dan penunjuk belum dapat dinilai, AK (-), STLD (-).
USG : VU terisi cukup, tampak janin tunggal, IU, puka, preskpe, DJJ (+). Dengan BPD = 0.34 cm, AC
35.79 cm, FL = 6.94 cm, EFBW= 2650 gram.
Plasenta insersi di belakang SBR menembus myometrium, tampak penebalan dan iregularitas batas
uterine serosa-bladder, tidak tampak gambaran hipoechoic antara plasenta dan SBR. Air ketuban
kesan cukup. Tak tampak jelas kelainan kongenital mayor.
Kesan : mendukung gambaran plasenta akreta.
Dx : Sekundipara hamil aterm BDP dengan riwayat SC 6 tahun yang lalu dengan suspek plasenta akreta
Tx : - Pro re-SCTP-elektif + insersi IUD
- Cek Lab lengkap
- Konsul anestesi
- Sedia 2 kolf PRC durante op
GINEKOLOGI
PROLAPS UTERI GRADE III
Seorang P7A1, 70th, datang dengan keluhan keluar benjolan dari jalan lahir sejak melahirkan anak
terakhirnya 30 tahun yang lalu. Benjolan dapat dimasukkan, benjolan keluar jika berdiri. Nyeri BAK (-) &
BAB (-). Terpasang kateter (-). Riwayat keputihan (-), perdarahan (-).
RPD : Riw. Penyakit jantung/HT/DM/Asma/Alergi disangkal
KU : Baik, CM
VS : TD: 130/80 mmHg HR: 92 x/mnt RR: 20 x/mnt t: 36,6oC
Mata : CA(-/-), SI (-/-)
Thorax : Cor & Pulmo dalam batas normal
Abd : Supel, NT (-), TFU tdk teraba, massa tdk teraba
Gen : Inspekulo: Tampak massa keluar dari introitus vagina ukuran 7 cm diameter 4 cm, darah (-),
discharge (-), tes valsava (+)
VT : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, teraba massa keluar dari introitus
vagina, konsistensi kenyal lunak dapat dimasukkan, tdk nyeri, portio licin, OUE
tertutup, darah(-), discharge(-)
USG : Tidak dilakukan
Seorang G2P1A0, 26 th, 14 mgg, datang sendiri. Pasien merasa hamil 3 bulan lebih, mengeluh perdarahan
flek-flek sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, mrongkol-mrongkol disangkal. Keluhan keluar jaringan
putih seperti gajih disangkal. Nyeri perut bawah disangkal. Riwayat dipijat disangkal, riwayat trauma
disangkal, riwayat minum jamu dan obat-obatan disangkal.
RPD : Riw. Penyakit jantung/HT/DM/Asma/Alergi disangkal
KU : baik, CM
VS : TD: 120/80 mmHg HR: 80 x/mnt RR: 16 x/mnt t: 36,5 oC
Mata : CA(-/-), SI (-/-)
Thorax : Cor & Pulmo dalam batas normal
Abd : Supel, NT(-), TFU tidak teraba, massa tidak teraba
Gen : Insp : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, portio livid, OUE tertutup, darah(+),
discharge(-)
VT : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, portio lunak, OUE tertutup, CU sebesar
telur angsa, A/P ka/ki dbn, slinger pain (-), darah(+), discharge(-)
USG : VU terisi cukup, tampak uterus membesar
Tampak janin tunggal IU dengan FB:
BPD:2,53cm AC:9,40cm FL:1,36cm dengan EFBW: 106 gram ~ UK 14 mgg
Pulsasi (+). A/P ka-ki dbn.
Kesan menyokong gambaran kehamilan IU UK 14 mgg.
Dx : ABORTUS IMMINENS
Tx : mondok bangsal
Konservatif pertahankan kehamilan
Bedrest total
Didrogesteron 3x10 mg
Asam folat 1x400 mcg
SF 1x1
Usul pemeriksaan staff bangsal
Cek lab (PP Test !!)
ABORTUS INKOMPLIT
Seorang G2P1A0, 26 th, 14 mgg, datang sendiri. Pasien merasa hamil 3 bulan, mengeluh perdarahan dari
jalan lahir sejak 8 jam Sebelum Masuk Rumah Sakit, mrongkol-mrongkol (+). Keluhan keluar jaringan putih
seperti gajih (+) 3 jam yang lalu. Nyeri perut bawah disangkal. Riwayat dipijat disangkal, riwayat trauma
disangkal, riwayat minum jamu dan obat-obatan disangkal.
RPD : Riw. Penyakit jantung/HT/DM/Asma/Alergi disangkal
KU : baik/sedang, CM
VS : TD: 120/80 mmHg HR: 80 x/mnt RR: 16 x/mnt t: 36,5 oC
Mata : CA(-/-), SI(-/-)
Thorax : Cor & Pulmo dalam batas normal
Abd : Supel, NT(-), TFU tidak teraba, massa tidak teraba
Gen : Insp : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, portio livid, OUE terbuka, darah(+),
discharge(-)
VT : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, portio lunak, OUE terbuka, CU sebesar
telur angsa, A/P ka/ki dbn, slinger pain (-), darah(+), discharge(-)
USG : VU terisi cukup, tampak uterus membesar
Tampak gambaran massa amorf intrauterine
A/P ka-ki dbn.
Kesan menyokong gambaran sisa hasil konsepsi
Dx : ABORTUS INKOMPLIT
Tx : Mondok bangsal
Usul Kuretase
Informed Consent
Cek Lab Lengkap (PP Test!)
Konsul Anestesi
ABORTUS INSIPIENS
Seorang G2P1A0, 26 th, 14 mgg, datang sendiri. Pasien merasa hamil 3 bulan, mengeluh perdarahan banyak
dari jalan lahir sejak 8 jam Sebelum Masuk Rumah Sakit, mrongkol-mrongkol (+). Keluhan keluar jaringan
putih seperti gajih (-). Nyeri perut bawah dirasakan. Riwayat dipijat disangkal, riwayat trauma disangkal,
riwayat minum jamu dan obat-obatan disangkal.
RPD : Riw. Penyakit jantung/HT/DM/Asma/Alergi disangkal
KU : baik/sedang, CM
VS : TD: 110/70 mmHg HR: 100 x/mnt RR: 20 x/mnt t: 36,5 oC
Mata : CA(-/-), SI(-/-)
Thorax : Cor & Pulmo dalam batas normal
Abd : Supel, NT(-), TFU tidak teraba, massa tidak teraba
Gen : Insp : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, portio livid, OUE terbuka, tampak keluar
jaringan dari OUE, darah(+), discharge(-)
VT : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina dbn, portio lunak, OUE terbuka, CU sebesar telur
angsa, A/P ka/ki dbn, slinger pain (-), darah(+), discharge(-), teraba jaringan (+)
USG : VU terisi cukup, tampak uterus membesar
Tampak gambaran massa amorf intrauterine
A/P ka-ki dbn.
Kesan menyokong gambaran sisa hasil konsepsi
Dx : ABORTUS INSIPIENS
Tx : Mondok bangsal
Usul Kuretase
Informed Consent
Cek Lab Lengkap (PP Test!!)
Konsul Anestesi
CYSTOCELE
Seorang P5A0, 64 th, datang rujukan dari RSUD Madiun dengan keterangan sistokel. Pasien mengeluhkan
benjolan keluar dari jalan lahir sejak 3 bulan Sebelum Masuk Rumah Sakit. Pasien juga mengeluhkan BAK
sulit dan tidak lampias, BAB dbn. Keputihan disangkal, perdarahan dari jalan lahir disangkal. Riwayat
mengangkat benda berat (-), pekerjaan ibu rumah tangga.
RPD : Riw. Penyakit jantung/HT/DM/Asma/Alergi disangkal
KU : baik, CM
VS : TD: 130/80 mmHg HR: 92 x/mnt RR: 20 x/mnt t: 36,6oC
Mata : CA(-/-), SI(-/-)
Thorax : Cor & Pulmo dalam batas normal
Abd : Supel, NT(-), TFU tidak teraba, massa tidak teraba
Gen : Insp : Valsava (+), dinding vagina anterior menonjol keluar sebesar + 2 cm setelah hymen,
darah(-), discharge(-)
VT : Vulva dan urethra tenang, dinding vagina anterior menonjol keluar sebesar + 2 cm
setelah hymen, darah(-), discharge(-)
POPQ:
AA PA C
+1 -2 -4
GH PB TVL
4 2 7
BA BP D
-3 -4 -6
Dx : CYSTOCELE
Tx : Usul kolporafi anterior
Informed Consent
Cek Lab Lengkap
Konsul Anestesi
LAPORAN
OPERASI
LAPORAN SC A/I LETAK LINTANG
Perawat :
Diagnosa pre operatif : Letak lintang, fetal distress pada primigravida h.aterm BDP
Diagnosa post operatif : Letak lintang, fetal distress pada primipara h.aterm
Nama Tindakan : SCTP emergency + insersi IUD
Operator : Dr. dr. Abkar R., Sp.OG (K)/dr. Jati
Jumlah perdarahan : ± 200 cc
Penyulit yang ditemukan :
Laporan operasi
1. Prosedur operasi rutin
2. Pasien ditidurkan di meja operasi dalam keadaan narkose
3. Dilakukan toilet medan operasi, dipasang duk steril
4. Dilakukan insisi secara pfannensteiel
5. Insisi diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum parietale
6. Setelah peritoneum parietal dibuka, tampak uterus gravid
7. Plica vesica uterine diinsisi secara tajam bentuk semilunare
8. SBR diinsisi bentuk semilunare, diperdalam secara tumpul, kulit ketuban dipecah
9. Tangan kiri operator menjangkau kaki terjauh bayi dan asisten mendorong fundus uteri
10. Bayi dilahirkan secara berturut-turut kaki-bokong-punggung-kepala
11. Bayi dilahirkan perabdominal, jenis kelamin ♀, BB 3700 gram, AS 7-8-9, anus (+), kelainan
kongenital (-), PTP = 50 cm.
12. Plasenta dilahirkan, lengkap, bentuk cakram, ukuran : 20x20x2 cm
13. Bloody angle diklem, control perdarahan perdarahan (-)
14. SBR dijahit jelujur terkunci dilakukan insersi IUD kontrol perdarahan perdarahan (-)
15. Dilakukan reperitonealisasi
16. Dilakukan enjahitan dinding abdomen, lapis demi lapis sampai kutis
17. Operasi selesai
18. Perdarahan durante op ± 200 cc
19. Kondisi ibu s/s/s operasi baik
LAPORAN SC A/I PRESENTASI BOKONG
Perawat :
Diagnosa pre operatif : PEB, presbo pada multigravida h.aterm DP kala I fase laten
Diagnosa post operatif : PEB, presbo pada multipara h.aterm
Nama Tindakan : SCTP emergency + insersi IUD
Operator : Dr. dr. Abkar R., Sp.OG (K)/dr. Jati
Jumlah perdarahan : ± 200 cc
Penyulit yang ditemukan :
Laporan operasi
1. Prosedur operasi rutin
2. Pasien ditidurkan di meja operasi dalam keadaan narkose
3. Dilakukan toilet medan operasi, dipasang duk steril
4. Dilakukan insisi secara pfannensteiel
5. Insisi diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum parietal
6. Setelah peritoneum parietal dibuka, tampak uterus gravid
7. Plica vesica uterine diinsisi bentuk semilunare
8. SBR diinsisi bentuk semilunare, diperdalam secara tumpul, kulit ketuban dipecah
9. Tangan kiri operator mengekstraksi bokong dan asisten mendorong fundus uteri
10. Bayi dilahirkan perabdominal, jenis kelamin ♀, BB 3700 gram, AS 7-8-9, anus (+), kelainan
kongenital (-), PTP = 49 cm.
11. Plasenta dilahirkan, lengkap, bentuk cakram, ukuran : 20x20x2 cm
12. Bloody angle diklem, control perdarahan perdarahan (-)
13. SBR dijahit jelujur terkunci dilakukan insersi IUD kontrol perdarahan perdarahan (-)
14. Dilakukan reperitonealisasi
15. Dilakukan enjahitan dinding abdomen, lapis demi lapis sampai kutis
16. Operasi selesai
17. Perdarahan durante op ± 200 cc
18. Kondisi ibu s/s/s operasi baik
LAPORAN SC PRESENTASI KEPALA
Perawat :
Diagnosa pre operatif : PEB, pada multigravida h.aterm DP kala I fase laten
Diagnosa post operatif : PEB, pada multipara h.aterm
Nama Tindakan : SCTP emergency + insersi IUD
Operator : Dr. dr. Abkar R., Sp.OG (K)/dr. Jati
Jumlah perdarahan : ± 200 cc
Penyulit yang ditemukan :
Laporan operasi
1. Prosedur operasi rutin
2. Pasien ditidurkan di meja operasi dalam keadaan narkose
3. Dilakukan toilet medan operasi, dipasang duk steril
4. Dilakukan insisi secara pfannensteiel
5. Insisi diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum parietal
6. Setelah peritoneum parietal dibuka, tampak uterus gravid
7. Plica vesica uterine diinsisi bentuk semilunare
8. SBR diinsisi bentuk semilunare, diperdalam secara tumpul, kulit ketuban dipecah
9. Tangan kiri operator meluksir kepala bayi dan asisten mendorong fundus uteri
10. Bayi dilahirkan perabdominal, jenis kelamin ♀, BB 3700 gram, AS 7-8-9, anus (+), kelainan
kongenital (-), PTP = 49 cm.
11. Plasenta dilahirkan, lengkap, bentuk cakram, ukuran : 20x20x2 cm
12. Bloody angle diklem, control perdarahan perdarahan (-)
13. SBR dijahit jelujur terkunci dilakukan insersi IUD kontrol perdarahan perdarahan (-)
14. Dilakukan reperitonealisasi
15. Dilakukan enjahitan dinding abdomen, lapis demi lapis sampai kutis
16. Operasi selesai
17. Perdarahan durante op ± 200 cc
18. Kondisi ibu s/s/s operasi baik
LAPORAN SC A/I FETAL DISTRESS
Diagnosa pre operatif : Fetal distress, KPD 12 jam pada sekundigravida h. aterm DP kala I fase
laten dengan riwayat sakit jantung
Diagnosa post operatif : Fetal distress, KPD 12 jam pada sekundigravida h. aterm dengan riwayat
sakit jantung
Nama Tindakan : SCTP emergency + insersi IUD
Operator : Dr. dr. Abkar R., Sp.OG (K)/dr. Jati
Jumlah perdarahan : ± 200 cc
Penyulit yang ditemukan :
Laporan operasi
1. Prosedur operasi rutin
2. Pasien ditidurkan di meja operasi dalam keadaan narkose
3. Dilakukan toilet medan operasi, dipasang duk steril
4. Dilakukan insisi secara pfannensteiel
5. Insisi diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum parietal
6. Setelah peritoneum parietal dibuka, tampak uterus gravid
7. Plica vesica uterina diinsisi secara tajam bentuk semilunare
8. SBR diinsisi bentuk semilunare, diperdalam secara tumpul, kulit ketuban dipecah, air ketuban warna
kehijauan jumlah sedikit
9. Tangan kiri operator meluksir kepala janin dan asisten mendorong fundus uteri
10. Bayi dilahirkan perabdominal, jenis kelamin ♀, BB 3700 gram, AS 7-8-9, anus (+), kelainan
kongenital (-)
11. Plasenta dilahirkan, lengkap, bentuk cakram, ukuran : 20x20x2 cm, PTP (-)
12. Bloody angle diklem, kontrol perdarahan perdarahan (-)
13. SBR dijahit jelujur terkunci dilakukan insersi IUD kontrol perdarahan perdarahan (-)
14. Dilakukan reperitonealisasi
15. Dilakukan enjahitan dinding abdomen, lapis demi lapis sampai kutis
16. Operasi selesai
17. Perdarahan durante op ± 200 cc
18. Kondisi ibu sebelum/selama/setelah operasi baik
LAPORAN SC A/I APH
Diagnosa pre operatif : APH ec plasenta previa totalis, fetal distress, PEB presbo pada
sekundigravida h.preterm DP + RIw. SC 5 tahun yang lalu
Diagnosa post operatif : APH ec plasenta previa totalis, fetal distress, PEB presbo pada sekundipara
h.preterm dengan riw. SC 5 tahun yang lalu
Nama Tindakan : reSCTP emergency + insersi IUD
Operator : Dr. dr. Abkar R., Sp.OG (K)/dr. Jati
Jumlah perdarahan : ± 200 cc
Penyulit yang ditemukan :
Laporan operasi
1. Prosedur operasi rutin
2. Pasien ditidurkan di meja operasi dalam keadaan narkose
3. Dilakukan toilet medan operasi, dipasang duk steril
4. Dilakukan insisi secara pfannensteiel
5. Insisi diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum parietal
6. Setelah peritoneum parietal dibuka, tampak uterus gravid
7. Plica vesica uterine diinsisi secara tajam bentuk semilunare
8. SBR diinsisi bentuk semilunare, diperdalam secara tumpul, kulit ketuban dipecah
9. Tangan kiri operator menembus plasenta kemudian meluksir kepala janin dan asisten mendorong
fundus uteri
19. Bayi dilahirkan perabdominal, jenis kelamin ♀, BB 3700 gram, AS 7-8-9 anus (+), kelainan
kongenital (-)
10. Plasenta dilahirkan, lengkap, bentuk cakram, ukuran : 20x20x2 cm, PTP (-)
11. Bloody angle diklem, control perdarahan perdarahan (-)
12. SBR dijahit jelujur terkunci dilakukan insersi IUD kontrol perdarahan perdarahan (-)
13. Dilakukan reperitonealisasi
14. Dilakukan enjahitan dinding abdomen, lapis demi lapis sampai kutis
15. Operasi selesai
16. Perdarahan durante op ± 200 cc
17. Kondisi ibu sebelum, selama, dan setelah operasi baik
LAPORAN BISALPHINGOOFOREKTOMI A/I KISTOMA OVARII BILATERAL
P2A0, 30 tahun
S:
O: KU: Baik, CM
VS: TD: 110/70 HR: 80 RR: 20 t: 36.4
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Thorax: Cor & Pulmo dalam batas normal
Abdomen: supel, NT (-), kontraksi (+), TFU 2 jari bawah pusat
Genital: darah (-), lochia (+), discharge (-)
A: Post SCTP-(em atau elektif) a.i (KPD, fetal distress, dkk) pada (primi/sekundi/multi/grande)-para hamil
(preterm/aterm/postdate/postpartum)
P: Jika nilai AL meningkat > 20.000
a. Inj. Ceftriaxone 2 g/ 24 jam
b. Inf. Metronidazole 500 mg/8 jam
c. Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam
d. Vitamin C 2 x 50 mg p.o
Jika AL normal
a. Cefadroxil 2x 500 mg
b. Asam Mefenamat 3x 500 mg
c. Vitamin C 2x 50 mg p.o
TERAPI POST SC
DPH I
Jika nilai AL meningkat > 20.000
a. Inj. Ceftriaxone 2 g/ 24 jam
b. Inf. Metronidazole 500 mg/ 8 jam
c. Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam
d. Vitamin C 2 x 50 mg p.o
e. Mobilisasi miring kanan - kiri
Jika AL normal
a. Cefadroxil 2x 500 mg
b. Asam Mefenamat 3x 500 mg
c. Vitamin C 2x 50 mg p.o
d. Mobilisasi miring kanan - kiri
DPH II
Jika nilai AL meningkat > 20.000
a. Inj. Ceftriaxone 2 g/ 24 jam
b. Inf. Metronidazole 500 mg/ 8 jam
c. Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam
d. Vitamin C 2 x 50 mg p.o
e. Mobilisasi duduk – berjalan
f. Aff infus, aff DC
Jika AL normal
a. Cefadroxil 2x 500 mg
b. Asam Mefenamat 3x 500 mg
c. Vitamin C 2x 50 mg p.o
d. Mobilisasi duduk – berjalan
e. Aff infus, aff DC
DPH III
Ganti oral:
a. Cefadroxil 2x 500 mg
b. Asam Mefenamat 3x 500 mg
c. Vitamin C 2x 50 mg p.o
d. Medikasi luka, jika luka kering BLPL
P3A1, 30 tahun
S:
O: KU : Baik, CM
VS : TD : 110/70 HR: 80 RR: 20 t:36.4
Mata : CA (-/-) SI (-/-)
Thorax : Cor & Pulmo dalam batas normal
Abd : supel, NT (-), kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat
Gen: darah (-), lochia (+), discharge (-)
A: Post partum spontan pada multigravida hamil aterm DPH 0
P: Cefadroxil 2x 500 mg
Asam Mefenamat 3x 500 mg
Vitamin C 2x 50 mg p.o
SF 1x1
R/ Inf. RL No. I
Inj. Oksitosin No. II
Inj. Metil ergometrin No. III
Inj. Neo K No. I
Inj. Asam tranexamat 500 mg No. II
Inj. Cefazoline 1 gram No. II
S imm
R/ Pampers No. I
Underpad No. I
Docare No. I
KTP No. I
Premapore No. I
EMP suction No. I
Canul nasal O2 Neo No. I
Canul nasal dewasa No. I
Respi flow No. I
S imm
R/ Spuit 1 cc No. II
Spuit 3 cc No. IV
Spuit 5 cc No. II
Spuit 10 cc No. II
Transfusi set No. I
IV 3000 No. I
Threeway No. I
Abocath no.18 No. I
DC no.16 No. I
Urine bag No. I
Aquabidest flac No. I
S imm
RESEP POST OPERASI
R/ Vit C 50 mg No. II
S 2 dd tab I pc. Po.
RESEP PRE OP GINEKOLOGI
R/ Pampers No. I
Underpad No. I
Docare No. I
Premapore No. I
O2 nasal canul dewasa No. I
S imm
R/ Spuit 1 cc No. I
Spuit 3 cc No. I
Spuit 5 cc No. II
Spuit 10 cc No. I
Aquabidest No. I
IV catheter no. 20 No. I
Threeway No. I
Transfusi Set No. I
IV 3000 No. I
DC no. 16 No. I
Urine Bag No. I
Cath Gel No. I
S imm
INFORM CONSENT KHUSUS
Dengan ini menyatakan bahwa saya dan keluarga telah dijelaskan secara detail tentang penyakit yang saya
derita yaitu .............................. dan rencana tindakan ................................ dengan risiko tindakan berupa
perdarahan, cedera organ usus, kandung kemih, dan cedera organ lainnya dengan komplikasi yang mungkin
terjadi, seperti syok, perdarahan, pembuatan saluran pembuangan di perut, pengangkatan rahim, dan
ovarium, infeksi sampai dengan kematian di meja operasi.
Oleh karena itu, apabila risiko dan komplikasi tersebut di atas terjadi terhadap saya, maka saya dan pihak
keluarga tidak akan menuntut pihak dokter, perawat Rumah Sakit Dr. Moewardi yang merawat saya.
TANDA
JENIS INFORMASI ISI INFORMASI
1 Diagnosis V
9 Prognosis Dubia V
TANDA
JENIS INFORMASI ISI INFORMASI
1 Diagnosis V
9 Prognosis Dubia V
1 Diagnosis V
9 Prognosis Dubia V
9 Prognosis dubia V
9 Prognosis Dubia V
9 Prognosis dubia V