Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah SWT mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses pemecahan dan pengayakan
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “ Hak dan Kewajiban Perawat dalam Pelayanan
Keperawatan” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu
mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia Kesehatan Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu
penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritik.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………….………………………………………………………...i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….ii
BAB I…………………………………………………………………………………….....…....1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..1
1.2 Batasan Masalah………………………………………………………………...1
1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………………….....1
1.4 Tujuan…………………………………………………………………………..2
1,5 Manfaat……………………………………………………………….,……….. 2
1.6 Metode Penyusunan…………………………………………………………… .2
BAB II….....................................................................................................................3
2.1 Pengertian…………………………………………………..…………………. ..3
2.2 patofisiologi…………………………………………………………………...... 4
BAB III……………………………………………………………………………....5
3.1 Penyebab..…………………………………………………………………….... .5
3.2 Perilaku yang ditimbulkan………………………………………………….…....5
3.3 Jenis – jenis halusinasi……………………………………………………….... ..6
3.4 Pengobatan…………………………………………………………………,,…...7
BAB IV Kesimpulan………
BAB I
PENDAHULUAN
Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien dan atau
pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien yang berada dalam
asuhan keperawatan karena di sisi lain perawat juga wajib menghormati hak-hak klien dan atau
pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika dalam konteks ini memang
agak membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan seperti ini, pelaksanaan gawat darurat yang
sangat membutuhkan pertolongan segera dapat dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit
yang tercipta kerja sama antara perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung,
sedangkan untuk daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat kebanyakan
menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan, demi keselamatan
jiwa klien.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu pengetahuan
dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan profesionalsme. Beberapa
faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan ilmu keperawata banyak sekali.
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pengetahuan moral dan
susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang
diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau
undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika
merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai manusia sebagai
dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing ethics) merupakan bentuk ekspresi
bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam kode
etik keperawatan.
1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yaitu penulis hanya membahas tentang hak dan kewajiban
perawat dalam pelayanan kesehatan.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
a. Manfaat teoretis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembaca terhadap hak dan
kewajiban perawat dalam pelayanan kesehatan.
a. Studi pustaka
b. Studi journal
BAB II
PEMBAHASAN
D. Jenis-Jenis Hak
1) Hak mengenai kebebasan diekspresikan sebagai hak orang-orang untuk hidup sesuai
dengan pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan (fromer 1981). Misalnya, seorang
perawat wanita yang bekerja disuatu rumah sakit, dapat memakai seragam yang dia
inginkan (haknya) asalkan bewarna putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas.
Dalam contoh tersebut terdapat dua hal penting, yaitu sebagai berikut:
a. Batas-batas kesopanan tersebut merupakan kebijakan rumah sakit.
b. Warna putih dan sopan merupakan norma yang diterapkan untuk perawat.
2) Hak Kesejahteraan yaitu hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang
merupakan standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu.
Misalnya, hak pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk untuk
memperoleh air yang bersih, dll.
3) Hak Legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan. Misalnya, seorang
wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh suaminya.
Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak legislatif mempunyai empat peranan
dimasyarakat, yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral terhadap
peraturan yang tidak adil, memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan
perselisihan.
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas
pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh sebab itu pemberian pelayanan/asuhan
keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan
perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan
etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat masih
sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara
terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya.
Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung
jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan didalam etik terdapat nilai-
nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku manusia (niat). Prinsip-prinsip moral telah banyak
diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di dalam profesi
keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh
ditawar lagi dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan.
3.2 SARAN
a. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
b. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai bentuk
pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan
c. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya perangkat-
perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik dilapangan.
d. Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan saling memuaskan dan
tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk komite etik disetiap Rumah
Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada yang mengawasi dan mengontrol
pelaksanaan etik dalam praktek keperawatan.
e. Perlunya sosialisai yang luas tentang kode etik profesi keperawatan dan bila perlu
diadakan pelatihan yang bersifat review tentang etika keperawatan secara periodic
dan tidak terbatas.
DAFTAR PUSTAKA