Anda di halaman 1dari 8

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Mandala Multifinace Tbk

B. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

1) Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kumpulan imformasi seperti

sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dengan

wewenang dan tanggung jawab.

2) Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka dan

biasanya dapat dilukur dengan ukuran yang telah dinyatakan dalam bentuk standar.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu

laporan keuangan PT. Mandala Multifinace Tbk berupa neraca dan laporan laba

rugi, Laporan Perubahan Modal/ekuitas Tahun 2016-2018.

2. Sumber Data

Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

a. Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dan objek-objek penelitian

oleh peneliti perorangan maupun organisasi.

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dengan

mempelajari literature atau dokumen yang berhubungan dengan laporan keuangan

perusahaan yang diteliti.


27

Adapun menurut Sugiyono (2012),”sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data ,misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen” Data sekunder berupa bukti, catatan maupun dokumen yang telah tersusun rapi

dalam arsip yang dipublikasikan.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder merupakan pengumpulan data kepustakaan yaitu untuk

memperoleh data suatu informasi yang bersifat ilmiah dan teoritis yang berkaitan dengan

obyek penelitian.

Data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT. Pelni

Persero Indonesia yang berupa laporan keuangan selama periode tahun 2015 sampai

dengan 2017.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Kepustakaan

Penelitian kepustakaan, dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi. Data

tersebut bersumber dari buku-buku literature maupun sumber-sumber data lainnya yang

berkaitan dengan pembahasan.

2. Teknik Analisis Data

1) Analisis Kualitatif

Metode analisis yang menggunakan pendekatan melalui uraian-uraian atau penjelasan

mengenai obyek penelitian. Analisis kualitatif digunakan penulis untuk memperoleh

penjelasan dari obyek penelitian dan untuk menjelaskan melalui uraian-uraian dari

hasil penelitian.
28

2) Analisis Kuantitatif

Metode analisis yang menggunakan pendekatan melalui angka-angka dan penilaian

seperti laporan keuangan parusahaan. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui

perkembangan keuangan, perkembangan rasio keuangan dan kinerja keuangan PT.

Mandala Multifinace Tbk. Teknik analisis yang digunakan untuk memecahkan pokok

masalah dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif, yaitu menggunakan

analisis rasio sebagai berikut :

a. Rasio Profitabilitas

Menurut Sutrisno (2009) rasio profitabilitas atau keuntungan digunakan untuk

mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan,

dimana semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen

dalam mengelola perusahaan.

Ada beberapa macam rasio profitabilitas yang dapat dihitung, yaitu :

1) Profit Margin

Menurut Irham Fahmi (2011), Rasio ini merupakan ukuran keuntungan dengan

membandingkan antara laba bersih dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini

memiliki standar 20% dan rasio ini menunjukkan pendapatan bersih

perusahaan atas penjualan. Rumus Profit Margin adalah :

Laba Bersih
Profit Margin = X 100
Penjualan
Sumber : Irham Fahmi (2011)
29

2) Return on Investment (ROI)


Menurut Irham Fahmi (2011), rasio return on investment(ROI) atau

pengembalian investasi, atau ditulis juga dengan return on total asset (ROA).

Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu

memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.

Investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan

atau ditempatkan. Rasio ini memiliki standar 30% dengan menggunakan rumus

dari Return On Investment (ROI) adalah :

Laba Bersih
Return On Investment = X 100
Total Aset
Sumber : Irham Fahmi (2011)

3) Return on Equity (ROE)

Menurut Irham Fahmi (2011), rasio return on equity (ROE) disebut juga laba

atas equity. Dalam beberapa referensi disebut juga dengan rasio total asset

turnover atau perputaran total asset. Rasio ini menilai sejauh mana suatu

perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu

memberikan laba atas ekuitas. Rasio ini memiliki standar 40% dengan

menggunakan rumus Return On Equity (ROE) adalah :

Laba Bersih
Return On Equity = X 100
Ekuitas

Sumber : Irham Fahmi (2011)


30

b. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

1) Current Ratio (Rasio Lancar) digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva

lancar perusahaan dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek

atau hutang lancarnya. Standar rata-rata industri current ratio adalah 2 kali

(Kasmir, 2012).

Aktiva Lancar
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100
Hutang Lancar

2) Quick Ratio (Rasio Cepat) digunakan untuk menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan

aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan. Standar rata-rata industri

quick ratio adalah 1,5 kali (Kasmir, 2012).

Aktiva Lancar − Persediaan


𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100
Hutang Lancar

3) Cash Ratio (Rasio Kas) digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang

tersedia untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang ditunjukkan dari

tersedianya dana kas atau setara kas. Standar rata-rata industri cash ratio

adalah 0,5 kali (Kasmir, 2012).

Kas + Setara Kas


𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100
Hutang Lancar
31

c. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua

utang-utang perusahaan,baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.

Solvabilitas diukur dengan perbandingan antara total

aktiva dengan total utang,ukuran tersebut mensyaratkan agar perusahaan

mampu memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek

maupun kewajiban jangka panjang. Perusahaan dapat dikatakan dalam kondi

si ideal, apabila perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya

(Likuid) dan juga dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Solvable).

Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain :

1) Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva(Debt to Assets Ratio)

Rasio ini menunjukkan seberapa besar dari keseluruhan aktiva

perusahaanyang dibelanjai oleh hutang atau seberapa besar proporsi antara

kewajiban yangdimiliki dengan kekayaan yang dimiliki dengan rumus

sebagai berikut :

Total Hutang
Debt to Asset Ratio = X100
Total Aktiva
Sumber : Sutrisno (2009)
Debt to asset ratio ini menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek

atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Tetapi

suatu perusahaan dengan Debt to asset ratio ini yang tinggi belum tentu

menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo

karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan.

Kelemahan dari current ratio adalah bahwa rasio ini tidak membedakan antara
32

jenis aktiva lancar yang berbeda dimana sebagian dari aktiva ini jauh lebih

likuid daripada lainnya.

2) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (DebtTo Equity Ratio)

Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas sehingga rasio

ini berguna untuk mengetahui jumlah danayang disediakan pinjaman

(kreditor) denganpemilik perusahaan.

Total Hutang
Debt To Equity Ratio = X 100
Modal Sendiri

(Ridwan S Sanjaja & Inge Berlian, 2005)

D. Definisi Operasional

Dalam metode penelitian ini dijelaskan tentang definisi operasional sebagai berikut :

1. Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam

satu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan pada bidang

tersebut.

2. Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan.

a. Profit Margin adalah rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu.

b. Return On Investment adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan secara keseluruhan.

c. Return On Equity adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan dengan modal sendiri.


33

3. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan PT. Garuda

Indonesia, Tbk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

a. Current Ratio (Rasio Lancar) digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva lancar

PT. Garuda Indonesia, Tbk dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka

pendek atau hutang lancarnya.

b. Quick Ratio (Rasio Cepat) digunakan untuk menunjukkan kemampuan PT. Garuda

Indonesia, Tbk dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan

aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan.

c. Cash Ratio (Rasio Kas) digunakan untuk mengukur besarnya uang kas PT. Garuda

Indonesia, Tbk yang tersedia untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang

ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara kas.

4. Rasio Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-

hutangnya baik hutang jangka panjang maupun jangka pendek.

a. Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt to Assets Ratio)

Rasio ini menunjukkan seberapa besar dari keseluruhan aktiva perusahaanyang

dibelanjai oleh hutang atau seberapabesar proporsi antara kewajiban

yangdimiliki dengan kekayaan yang dimiliki.

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio)

Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas sehingga rasio ini

berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan pinjaman (kreditor)

dengan pemilik perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai