BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
1. Jenis Data
1) Data Kualitatif
sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dengan
2) Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka dan
biasanya dapat dilukur dengan ukuran yang telah dinyatakan dalam bentuk standar.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu
laporan keuangan PT. Mandala Multifinace Tbk berupa neraca dan laporan laba
2. Sumber Data
Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dan objek-objek penelitian
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dengan
langsung memberikan data kepada pengumpul data ,misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen” Data sekunder berupa bukti, catatan maupun dokumen yang telah tersusun rapi
dalam arsip yang dipublikasikan.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
memperoleh data suatu informasi yang bersifat ilmiah dan teoritis yang berkaitan dengan
obyek penelitian.
Data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT. Pelni
Persero Indonesia yang berupa laporan keuangan selama periode tahun 2015 sampai
dengan 2017.
1. Studi Kepustakaan
tersebut bersumber dari buku-buku literature maupun sumber-sumber data lainnya yang
1) Analisis Kualitatif
penjelasan dari obyek penelitian dan untuk menjelaskan melalui uraian-uraian dari
hasil penelitian.
28
2) Analisis Kuantitatif
Mandala Multifinace Tbk. Teknik analisis yang digunakan untuk memecahkan pokok
masalah dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif, yaitu menggunakan
a. Rasio Profitabilitas
1) Profit Margin
Menurut Irham Fahmi (2011), Rasio ini merupakan ukuran keuntungan dengan
Laba Bersih
Profit Margin = X 100
Penjualan
Sumber : Irham Fahmi (2011)
29
pengembalian investasi, atau ditulis juga dengan return on total asset (ROA).
Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu
atau ditempatkan. Rasio ini memiliki standar 30% dengan menggunakan rumus
Laba Bersih
Return On Investment = X 100
Total Aset
Sumber : Irham Fahmi (2011)
Menurut Irham Fahmi (2011), rasio return on equity (ROE) disebut juga laba
atas equity. Dalam beberapa referensi disebut juga dengan rasio total asset
turnover atau perputaran total asset. Rasio ini menilai sejauh mana suatu
memberikan laba atas ekuitas. Rasio ini memiliki standar 40% dengan
Laba Bersih
Return On Equity = X 100
Ekuitas
b. Rasio Likuiditas
1) Current Ratio (Rasio Lancar) digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
atau hutang lancarnya. Standar rata-rata industri current ratio adalah 2 kali
(Kasmir, 2012).
Aktiva Lancar
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100
Hutang Lancar
3) Cash Ratio (Rasio Kas) digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang
tersedianya dana kas atau setara kas. Standar rata-rata industri cash ratio
c. Rasio Solvabilitas
Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain :
sebagai berikut :
Total Hutang
Debt to Asset Ratio = X100
Total Aktiva
Sumber : Sutrisno (2009)
Debt to asset ratio ini menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek
suatu perusahaan dengan Debt to asset ratio ini yang tinggi belum tentu
menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo
karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan.
Kelemahan dari current ratio adalah bahwa rasio ini tidak membedakan antara
32
jenis aktiva lancar yang berbeda dimana sebagian dari aktiva ini jauh lebih
Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas sehingga rasio
Total Hutang
Debt To Equity Ratio = X 100
Modal Sendiri
D. Definisi Operasional
Dalam metode penelitian ini dijelaskan tentang definisi operasional sebagai berikut :
1. Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam
satu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan pada bidang
tersebut.
keuntungan.
a. Profit Margin adalah rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
3. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan PT. Garuda
a. Current Ratio (Rasio Lancar) digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva lancar
PT. Garuda Indonesia, Tbk dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka
b. Quick Ratio (Rasio Cepat) digunakan untuk menunjukkan kemampuan PT. Garuda
c. Cash Ratio (Rasio Kas) digunakan untuk mengukur besarnya uang kas PT. Garuda
Indonesia, Tbk yang tersedia untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang
Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas sehingga rasio ini