- AZT (Azidotimin), EFV (Efavirenz), d4T (Stavudine), 3TC (Lamivudine), NVP (Nelfinafir), LPV/r
(Lopinavir/ritonavir)
Indikasi mulai ARV juga dapat dilihat dari bagan dibawah ini.
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d pneumonia carinii (PCVP), peningkatan sekresi bronkus dan
penurunan kemampuan untuk batuk menyertai kelemahan serta keadaan mudah letih.
2. Ketidakefektifan pola napas b.d jalan nafas terganggu akibat spasme otot-otot pernapasan dan
penurunan ekspansi paru.
4. Intoleransi aktivitas b.d keadaan mudah letih, kelemahan, malnutrisi, ganggisn keseimbangan cairan
dan elektrolit.
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan asupan oral.
7. Risiko infeksi.
9. Defisiensi pengetahuan b.d cara-cara mencegah penularan HIV dan perawatan mandiri.
Hal 11
E. Discharge Planning
1. Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja , dewasa muda, keluarga dan pasien
tentang bahaya penularan dan perawatan pasien.
2. Anjurkan bagi yang telah terinfeksi virus ini untuk tidak mendonorkan darahnya organ atau caoran
semen dan mengubah kebiasaan seksual guna mencegaj terjadi penularan.
3. Gunakan kondom lateks dengan pelumas yang larut air dan mengandung spermisida nonpxynol-9.
4. Jangan menggunakan jarum suntik, pisau cukur, sikat gigi, atau barang-barang yang terkontaminasi
darah, bersama dengan orang lain.
5. Jika wanita disarankan tidak hamil, dan apabila sudah hamil konsultasikan dengan dokter untuk
pencegahan penularan kejanin (pemberian obat ARV {obat anti retroviral}).
6. Anjurkan keluarga ikut serta dalam memberikan dukungan psikososial dan dukungam agama kepada
penderita.
7. Beri asupan nutrisi yang mempunyai nilai gizi yang lebih baik dan tambahan suplemen untuk menjaga
daya tahan tubuh.