Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Hafizh Arrafi

Nim : 04011181823007
Kelas : Alpha 18

Learning Issues

Splenomegali
Limpa adalah kelenjar tanpa saluran yang berhubungan erat dengan system sirkulasi.
Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak pada bagian depan serta dekat punggung
rongga perut diantara diafragma dan lambung, atau berada di perut kiri bagian atas.
Secara anatomis, tipe limpa yang normal berbentuk pipih.

Limpa berfungsi untuk mengakumulasi limfositdan makrofag, mendegradasi eritrosit, sebagai


tempat cadangan darah,dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk
ke dalam darah. Selain itu limpa juga berfungsi untuk menghancurkan sel darah merah yang
sudah tua, membentuk sel darah merah baru, membentuk sel limfosit.

Limpa dibungkus oleh kapsula yang terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan jaringan penyokong
yang tebal dan lapisan otot halus. Perpanjangan kapsula kedalam parenkim limpa disebut
trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe. Parenkim limfa
disebut vulva, terdiri atas vulva merah dan vulva putih. Vulva merah berwarna merah gelap pada
potongan limpa segar, sedangkan vulva putih tersebar dalam vulva merah berbentuk oval dan
berwarna putih kelabu. Vulva putih terdiri atas pariarteolar lymphoid sheat (PALS), folikel
limfoid dan zona marginal. Folikel limfoid umumnya tersusun atas sel limfosit Bm makrofag,
dan sel debri. Bagian yang putih merupakan system kekebalan untuk melawan infeksi,sedangkan
bagian yang merah berfungsi untuk membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan dari dalam
darah (sel darah merah yang rusak)

DEFINISI

Splenomegali adalah pembesaran limfa, keadaan ini biasanya terjadi akibat proliferasi
limfosit dalam limfa karena infeksi di tempat lain tubuh.

ETIOLOGI

Pembesaran limpa merupakan temuan patologi yang umum dan penting. Terdapat 5
penyebab terjadinya splenomegali (pembesaran limpa)yaitu :

1. Infeksi dan inflamasi

Pada kasus infeksi bacterial yang bersigat akut, ukuran lipa sedikit membesar.
Pembesaran terjadi akibat peradangan yang menyebabkan peningkatan infiltrasi sel-sel
fagosit dan sel-sel neutrofil. Jaringan atau sel-sel yang mati akan di cerna oleh enzim,
sehingga konsistensi menjadi lembek, apabila di sayat mengeluarkan cairan berwarna
merah, bidang sayatan menunjuukkan warna merah merata. Permukaan limpa masih
lembut dan terlihat kriput. Peradangan dapat meluas sampai pada kapsula limpa yang
disebut sebagai perisplenitis dengan atau tanpa di sertai abses.

Infeksi akut : infeksi mononucleosis, infeksi hepatitis, sub akut bacterial endokarditis,
psittakosis.
Infeksi kronis : TB milier, malaria, brucllosis, kla-azar, sifilis.

2. Gangguan sirkulasi

Gangguan sirkulasi dapat menyebabkan kongesti pembuluh darah pada limpa. Keadaan
kongesti ini dapat disebabkan oleh dua kondisi utama yaitu gagal jantung kongestif
(congestive heart failure / CHF dan serosis hati atau hepatic chirrosis. Kondisi gagal
jantung (dilatasi menyebabkan kongesti umum atau sistemik pembuluh darah balik,
terutama vena porta dan vena splenik. Keadaan ini menyebabkan tekanan hidrostastik
vena meningkat dan mengakibatkan terjadinya pembesaran limfa. Pada kondisi serosis
hati aliran darah pada vena porta mengalami obstruksi, karena terjadi fibrosis hati.
Keadaan seperti ini menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik vena porta dan vena
splenik sehingga mengakibatkan pembesaran limpa. Pembesaran limpayang di akibatkan
serosis hati ini dapat disertai penebalan local pada kapsula.

3. Degenerasi dan strorage disease


Lesi tipe ini jarang ditemukan contohnya : amiloidosis, lipid strorage disease, kelainan
glikogen strorage.

4. Neoplasma atau tumor


Dapat bersifat primer dan skunder. Pada kondisi primer, sel-sel onkpgenik limfa secara
primer tumbuh menjadi sel tumor. Kondisi sekunder pada umumnya terjadi karena
pengaruh pada saat penyebaran (metastatic) sel limfoma dan leukemia.

5. Kelainan sel darah


Pembesaran limfa akibat kelainan darah dapat disebabkan oleh produksi sel-sel darah
abnormal (anemia hemolitik yaitu idiopatik trombositopenia), pada leukemia, dan
limfoma serta gagal sumsum tulang kronis karena fibrosis atau infiltrasi sekunder sel
tumor.
Synopsys of causes
1. Infeksi Malaria
Demam Tifoid
DHF
Leptospirosis

2. Hepatologi Sirosis Hati


Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Atresia Bilier
Cystic Fibrosis
Portal Hipertensi
Selerosing Cholangitis

3. Hematologi Talasemia Mayor


Chronic Granulocytic Leukemia (CGL)
Penyakit Hodgkin
Hemo

GEJALA

Limpa yang membesar mungkin tidak menimbulkan banyak gejala, dan tidak
satupun gejala yang menunjukkan penyebab membesarnya limpa. Karena limpa terletak
di dekat lambung, maka limpa yang membesar bisa member penekanan pada lambung,
sehingga penderita bisa merasa perut penuh meskipun baru makan sedikit makanan kecil
atau bahkan belum makan apa-apa. Penderita juga bbisa merasakan nyeri perut atau nyeri
punggung di daerah limpa, yang bisa menjalar ke bahu, terutama jika terdapat vbagian
limpa yang tidak mendapatkan cukup darah dan mulai mati.

Jika limpa membesar, kemampuannya untuk menangkap dan menyimpan sel-sel darah
akan meningkat. Pembesaran limpa dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah
merah, sel darah putih dan trombosit dalam sirkulasi, sehingga bisa timbul sejumlah
masalah, seperti anemia (karena jumlah sel darah merah berkurang), sering mengalami
infeksi (karena jumlah sel darah putih berkurang), dan kelainan perdarahan (karena
trombosit berkurang).

Daftar Pustaka
Anatomi dan Histologi Hepar

Anda mungkin juga menyukai