Anda di halaman 1dari 2

 INOVASI ORGANISASIONAL

Inovasi (innovation) adalah usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk mengembangkan
produk atau jasa baru, atau kegunaan baru dari produk atau jasa yang ada.

1. Proses Inovasi
Proses inovasi terdiri dari :
a. Pengembangan Inovasi
b. Aplikasi inovasi
c. Peluncuran inovasi
d. Pertumbuhan aplikasi
e. Kematangan inovasi
f. Penurunan inovasi.

2. Bentuk Inovasi
Bentuk inovasi terdiri dari :
a. Inovasi Radikal Versus Inovasi Bertahap
Inovasi radikal (Radikal Innovation) adalah produk, jasa, atau teknologi yang
dikembangkan oleh suatu organisasi yang sepenuhnya menggantikan produk, jasa,
atau teknologi yang ada dalam suatu industri. Inovasi bertahap (Incremental
Innovation) adalah produk, jasa, atau teknologi baru yang dimodifikasi produk,
jasa, atau teknologi yang ada.
b. Inovasi Technical versus Inovasi Manajerial
Inovasi Technical (Technical Innovation) adalh perubahan dalam penampilan fisik
atau kinerja dari suatu produk atau jasa, atau proses fisik dimana suatu produk atau
jasa dibuat. Inovasi manajerial (Managerial Innovation) adalah perubahan dalam
proses manajemen dimana produk dan jasa disusun, dibangun, dan diberikan
kepada konsumen.
c. Inovasi Produk versus Inovasi Proses
Inovasi Produk (Product Innovation) adalah perubahan dalam karakteristik atau
kinerja dari produk atau jasa yang ada atau penciptaan dari produk atau jasa yang
sama sekali baru. Inovasi proses (Process Innovation) adalah perubahan dalam
cara produksi dan jasa dibuat, diciptakan, dan didistribusikan. Inovasi proses secara
langsung mempengaruhi manufaktur.

Untuk tetap kompetitif dalam perkembangan ekonomi saat ini, maka organisasi harus inovatif.
Akan tetapi terkadang organisasi gagal dalam berinovasi karena di pengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:

1. Kurangnya sumber daya


Kurangnya sumber daya dalam sebuah perusahaan atau organisasi menyebabkan
organisasi itu tidak bisa berinovasi, baik keterbatasan sumberdaya manusia maupun
keterbatasan sumber daya alam. Keterbatasan modal juga sering membuat program
inovasi atau tidak mempekerjakan yang diperlukan untuk menjadi inovator.
2. Kegagalan untuk mengenali kesempatan
Ketidak mampuan dalam menyerap semua inovasi, maka perusahaan perlu
mengembangkan kemampuan untuk mengevaluasi secara hati-hati untuk memilih
salah satu inovasi yang memiliki potensi terbesar. Untuk memperoleh keunggulan
kompetitif. Suatu organisasi harus membuat keputusan investasi sebelum proses
inovasi mencapai tahap matang. Jika organisasi tidak terampil dalam mengenali dan
mengevaluasi kesempatan yang ada, namun sebuah perusahaan tidak boleh terlalu
berhati-hati karena bisa menyebabkan kegagalan berinvestasi pada inovasi yang
nantinya akan menjadi keberhasilan bagi perusahaan lain.
3. Penolakan akan perubahan
Kebanyakan organisasi cenderung untuk menolak sebuah perubahan, padahal inovasi
artinya mampu produk lama dan cara lama dalam melakukan segala sesuatu dan
menggantinya dalam produk baru dan cara baru untuk melakukan suatu hal. Jenis
perubahan ini merupakan hal yang sulit bagi manajer dan anggota organisasi
sehingga memperlambat proses inovasi.

Anda mungkin juga menyukai