Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obat PCC adalah golongan obat Analgetik dan antipiretik.
Dengan penjelasan analgetik adalah untuk menghilangkan rasa sakit
sementara antipiretik merupakan obat penurun suhu badan. Kandungan yang ada
pada obat PCC diantaranya: Paracetamol, Cafein, dan Carisoprodol.
Parasetamol atau asetaminofen adalah obatanalgesik dan antipiretik yang
populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit
ringan, serta demam. Kafeina merupakan obat perangsangsistem pusat saraf pada
manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang
mengandung kafeina, seperti kopi, teh, dan minuman ringan, sangat digemari.
Carisoprodol merupakan obat keras (obat golongan IV) yang penggunaannya
harus menggunakan resep dokter. Obat-obatan yang tergolong kedalam obat keras
memiliki tanda khusus huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna
hitam pada kemasannya.
Obat PCC merupakan kombinasi penghilang rasa sakit. Jadi, saat meminum
paracetamol, caffein dan carisoprodol, nyeri yang hebat akan teratasi. Namun,
karena efek carisoprodol yang bisa mempengaruhi saraf dan otak, efeknya jadi
tidak karuan, apalagi kalau sekali minum tiga sampai lima tablet.
PCC mampu menimbulkan komplikasi, seperti overdosis yang menyerang
susunan saraf pusat. Gejala lainnya adalah depresi pernapasan, hipotensi (tekanan
darah di dalam arteri lebih rendah dari batas normal), kejang, hingga kematian.
B. Rumusan Masalah
1. Komponen-komponen obat PCC ?
2. Efek samping obat PCC ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kompenen-komponen obat PCC
2. Untuk mengetahui efek samping dari obat PCC

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen Obat PCC


1. Paracetamol
Parasetamol atau asetaminofen adalah obatanalgesik dan antipiretik yang
populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit
ringan, serta demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat
analgesikselesma dan flu. Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah
didapat, overdosis obat baik sengaja ataupun tidak sering terjadi.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen,
parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong
dalam obat jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS). Dalam dosis normal,
parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu
gumpalan darah, ginjal, atau duktus arteriosus pada janin.Kata asetaminofen
dan parasetamol berasal dari singkatan nama kimia bahan tersebut yaitu dalam
versi Amerika N-asetil-para-aminofenolasetominofen sedangkan versi
Inggrispara-asetil-amino-fenolparasetamol .
Parasetamol telah disetujui sebagai penurun demam untuk segala usia.
WHO hanya merekomendasikan penggunaan parasetamol sebagai penurun
panas untuk anak-anak jika suhunya melebihi 38.5 C. 38.5 C. Namun
efektivitas parasetamol sendiri untuk demam anak masih dipertanyakan, jika
dibandingkan dengan efektivitasi buprofen.
Parasetamol digunakan untuk meredakan nyeri. Obat ini mempunyai
aktivitas sebagai analgesik, tetapi aktivitas anti inflamasinya sangat lemah.
Parasetamol lebih dapat ditoleransi oleh pasien yang mempunyai riwayat
gangguan pencernaan, seperti pengeluaran asam lambung berlebih dan
pendarahan lambung, dibandingkan dengan aspirin.
Pada dosis yang direkomendasikan, parasetamol tidak mengiritasi
lambung, memengaruhi koagulasi darah, atau memengaruhi fungsi ginjal.
Namun, pada dosis besar (lebihdari 2000 mg per hari) dapat meningkatkan

2
risiko gangguan pencernaan bagian atas. Hingga tahun 2010, parasetamol
dipercaya aman untuk digunakan selama masa kehamilan.
Penggunaan parasetamol di atas rentang dosis terapi dapat menyebabkan
gangguan hati. Pengobatan toksisitas parasetamol dapat dilakukan dengan cara
pemberian asetilsistein (N-asetilsistein) yang merupakan prekusor glutation,
membantu tubuh untuk mencegah kerusakan hatil ebih lanjut.

2. Cafein
Kafeina atau lebih populernya kafein ialah senyawa alkaloidxantina
berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai
obatperangsangpsikoaktif dan diuretik ringan]. Kafeina ditemukan oleh seorang
kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia
menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi.
Kafeina juga disebut guaranina ketika ditemukan pada guarana, mateina ketika
ditemukan pada mate, dan teina ketika ditemukan pada teh. Semua istilah
tersebut sama-sama merujuk pada senyawa kimia yang sama.
Kafeina dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti bijikopi,
daunteh, buahkola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai
pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu
yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia
dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh.
Kafeina merupakan obat perangsangsistem pusat saraf pada manusia dan
dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang mengandung
kafeina, seperti kopi, teh, dan minuman ringan, sangat digemari. Kafeina
merupakan zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Tidak
seperti zat psikoaktif lainnya, kafeina legal dan tidak diatur oleh hukum di
hampir seluruh yuridiksi dunia. Di Amerika Utara, 90% orang dewasa
mengonsumsi kafeina setiap hari.
Pada tahun 1819, kimiawan Jerman Friedlieb Ferdinand Runge berhasil
mengisolasi kafeinan yang relatif murni untuk pertama kalinya. Menurut
Runge, ia melakukannya atas perintah Johann Wolfgang von Goethe. Pada
tahun 1827, Oudry mengisolasi "teina" dari teh, namun kemudian dibuktikan
oleh Mulder dan Jobst bahwa teina tersebut merupakan senyawa yang sama

3
dengan kafeina. Struktur kafeina berhasil dipecahkan pada akhir abad ke-19
oleh Hermann Emil Fischer, yang juga merupakan orang yang pertama kali
berhasil mensintesis total senyawa ini.
Semua atom nitrogen kafeina pada dasarnya planar, menyebabkan molekul
kafeina bersifat aromatik. Karena kafeina dengan mudah didapatkan sebagai
produk samping proses dekafeinasi, kafeina biasanya tidak disentesis secara
kimiawi. Apabila diperlukan, kafeina dapat disintesis dari dimetilurea dan asam
malonat.
Kafeina memiliki molekulmetabolit yaitu 1-3-7-asam trimetilurat,
paraksantina, teofillina dan teobromina dengan masing-masing lintasan
metabolismenya. Kafeina mengikat reseptoradenosina di otak. Adenosina ialah
nukleotida yang mengurangi aktivitas sel saraf saat tertambat pada sel tersebut.
Seperti adenosina, molekul kafeina juga tertambat pada reseptor yang sama,
tetapi akibatnya berbeda. Kafeina tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf
atau otak, sebaliknya menghalangi adenosina untuk berfungsi. Dampaknya
aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan hormonepinefrin terlepas.
Hormon tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan tekanan darah,
menambah penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke
kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan glukosa dari hati. Lebih jauh, kafeina
juga menaikkan permukaan neurotransmiterdopamin di otak.
Kafeina dapat dikeluarkan dari otak dengan cepat, tidak seperti alkohol
atau perangsang sistem saraf pusat yang lain sehingga tidak mengganggu
fungsi mental tinggi dan tumpuan otak. Konsumsi kafeina secara berkelanjutan
akan menyebabkan tubuh menjadi toleran terhadap kehadiran kafeina. Oleh
sebab itu, jika produksi internal kafeina diberhentikan (dinamakan "pelepasan
ketergantungan"), tubuh menjadi terlalu sensitif terhadap adenosina dan
menyebabkan tekanan darah turun secara mendadak yang seterusnya
mengakibatkan sakit kepala dan gejala-gejala lainnya. Kajian terbaru
menyebutkan kafeina dapat mengurangi risiko penyakit Parkinson, tetapi hal
itu masih memerlukan kajian mendalam.
Terlalu banyak kafeina dapat menyebabkan peracunan (intoksikasi)
kafeina (yaitu mabuk akibat kafeina). Antara gejala penyakit ini ialah

4
keresahan, kerisauan, insomnia, keriangan, muka merah, kerap kencing
(diuresis), dan masalah gastrointestial. Gejala-gejala ini bisa terjadi walaupun
hanya 250 mg kafeina yang diambil. Jika lebih dari 1g kafeina dikonsumsi
dalam satu hari, gejala seperti kejang otot (muscle twitching), kekusutan
pikiran dan perkataan, aritmia kardium (gangguan pada denyutan jantung)m
dan gejolak psikomotor (psychomotor agitation) bisa terjadi. Intoksikasi
kafeina juga bisa mengakibatkan kepanikan dan penyakit kerisauan.
Walaupun masih aman bagi manusia, kafeina, teofilina, dan teobromina
(pada kakao) lebih meracun bagi sebagian hewan, seperti kucing dan anjing
karena perbedaan dari segi metabolisme hati.

3. Carisoprodol
Carisoprodol adalah obat dengan fungsi untuk mengatasi nyeri dan
ketegangan otot. Obat ini tergolong mucle relaxants (pelemas otot). Obat ini
bekerja pada jaringan saraf dan otak yang mampu merilekskan otot. Obat ini
biasanya digunakan saat istirahat, saat melakukan terapi fisik, dan pengobatan
lain.
Cara penggunaan Carisoprodol Yaitu mengikuti aturan yang diberikan
oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki
pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker.Minumlah obat ini
secara oral dengan atau tanpa makan sesuai arahan dokter, biasanya 4 kali
sehari.Dosis yang diberikan tergantung pada kondisi kesehatan dan respon
tubuh terhdap pengobatan. Pengobatan ini hanya dilakukan untuk jangka
pendek (3 minggu atau kurang) kecuali jika dianjurkan dokter.
Jangan pernah meningkatkan dosis. Jika dilakukan, maka kondisi
kesehatan Anda akan memburuk atau timbul efek samping
lainnya.Corisoprodol dapat menyebabkan reaksi kecanduan, terutama jika telah
digunakan dalam waktu yang lama atau dalam dosis tinggi. Kadang-kadang
obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, tidur bermasalah, dan
mual jika berhenti dikonsumsi. Untuk mencegah hal ini, dokter biasanya akan
mengubah dosis penggunaan obat. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker
untuk informasi lebih lanjut.

5
Seiring dengan manfaat yang diberikan, obat ini juga dapat
menyebabkan keadaan yang tidak normal (kecanduan). Risiko ini dapat
meningkat jika Anda pernah mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.
Konsumsi obat sesuai yang diresepkan dokter untuk mengurangi risiko
kecanduan.Beri tahu dokter jika kondisi memburuk setelah 2 sampai 3 minggu
penggunaan. Dewasa : 250 mg atau 350 mg secara oral 3 kali sehari dan pada
waktu tidur. Anak-anak : 250 mg atau 350 mg secara oral 3 kali sehari dan
pada waktu tidur ( untuk anak usia 12 tahun)
Efek samping yang normal terjadi seperti:
 Gampang mengantuk, letih, lunglai
 Sakit kepala
 Depresi
 Penglihatan kabur
 Tidur bermasalah (insomnia); atau
 Mual, muntah, cegukan, dan sakit perut
 Mati rasa
 Hilangnya keseimbangan tubuh
 Hilang kesadaran (pingsan)
 Detak jantung tidak stabil
 Kejang
 Penglihatan kabur, atau
 Agitasi; bingung
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko
efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum
dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang digunakan (termasuk
obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter
atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat
apapun tanpa persetujuan dokter.
Mengonsumsi obat ini dengan obat di bawah ini dapat meningkatkan
risiko efek sampingnya, namun pada beberapa kasus, kombinasi dua obat ini
mungkin merupakan pengobatan terbaik. Jika kedua obat ini diresepkan untuk

6
pasien, dokter biasanya akan mengubah dosisnya atau menentukan seberapa
sering pasien harus mengonsumsi obat-obatan tersebut. Obat yang berinteraksi
dengan Carisoprodol adalah :
 Adinazolam
 Alfentanil
 Alprazolam
 Amobarbital
 Anileridine
 Aprobarbital
 Bromazepam
 Brotizolam
 Buprenorphine
 Butabarbital
 Butalbital
 Carisoprodol
 Chloral Hydrate
 Chlordiazepoxide
 Chlorzoxazone
 Clobazam
 Clonazepam
 Clorazepate
 Codeine

B. Efek Samping Obat PCC


Obat PCC diketahui memiliki efek yang membuat tubuh terasa nyaman
jika di gunakan sebagai mana mestinya. Namun, jika obat ini di konsumsi
hingga berbutir akan menimbulkan perasaan 'fly'. Dan hal tersebutlah yang
mendorong orang untuk menyalah gunakan obat tersebut.
Bahkan tidak sedikit orang yang baru coba-coba mentyalahgunakan obat
sering kali bereksperimen dengan mencampur-campurkan obat yang satu
dengan yang lainnya. Tentu hal tersebut sangat berbahaya apabila di lakukan,

7
terlebih jika di konsumsi oleh anak-anak seperti 50 remaja di Kendari
tersebut.Dan berikut adalah berbagai bahaya dan efek samping penyalahgunaan
atau penggunaan obat PPC yaitu :
 Mengalami keruksakan pada hati
 Penurunan kesadaran karena pelemasan otot
 Hilangnya konsentrasi
 Mengalami efek mengantuk secara terus menerus dalam jangka panjang
 Membuat penderitanya berhalusinasi tinggi
 Mengalami masalah Susunan Saraf Pusat (SSP)
 Kematian jika tingkat overdosis tinggi dan tidak mendapatkan penanganan
yang tepat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat kita simpulkan bahwa:
a. Paracetamol atau disebut acetaminophen termasuk kedalam jenis obat
penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Paracetamol biasanya digunakan
untuk mengurangi gejala rasa sakit ringan hingga sedang seperti sakit
kepala, flu, nyeri karena haid, sakit gigi, hingga nyeri sendi. Dalam dunia
medis, kafein biasa digunakan sebagai kombinasi dari pain killer.Dalam hal
ini, kafein bisa ditambahkan bersama dengan paracetamol.Kafein juga
digunakan untuk asma, infeksi kandung kemih, hingga tekanan darah
rendah. Carisoprodol adalah obat terbatas yang hanya bisa digunakan
berdasarkan resep dokter.Obat ini termasuk jenis obat muscle relaxer atau
obat yang membuat relaks otot yang akan memotong rasa sakit yang
mengalir dari syaraf keotak di kepala. Carisoprodol digunakan bersama
untuk terapi fisik seperti otot dan tulang, misalnya pada cedera.
b. Jika seseorang mencampur dan mengonsumsi ketiga obat ini secara
bersamaan, sebagai obat PCC, efek masing-masing obat akan saling
bekerjasama. Obat PCC pada akhirnya merusak susunan saraf pusat di
otak.Perwujudan kerusakan saraf pusat otak bisa beragam, namun obat
PCC secara spesifik memunculkan efek halusinasi yang tampak pada
beberapa korban. Perubahan mood yang signifikan juga sering terjadi,
begitu juga dengan gangguan perilaku dan emosi juga dapat terjadi pada
pengguna obat PCC. Gangguan ini sering disebut dengan istilah “bad trip”
yaitu gejala cemas, ketakutan, dan panik yang terjadi pada pengguna obat.

Anda mungkin juga menyukai