Anda di halaman 1dari 8

IP_CO3_12

1. Dunia Pasca Perang Dingin menunjukkan kian intensifnya hubungan antara


masalah internasional dan nasional. Setujukah anda dengan tesis di atas.
Bagaimana kita harus menyikapinya?
Jawab:
Setuju.-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Karena Negara Indonesia memposisikan diplomasi untuk memperkuat hubungan
internasional dan nasional setelah pasca perang dingin sambil melihat pengaruh
dari budaya politik yang paling dominan dalam politik dan diplomasi Indonesia. Sir
Ernest Satow (1922) mendefinisikan diplomasi sebagai aplikasi intelijen dan taktik
untuk menjalankan hubungan resmi antara pemerintahan yang berdaulat yang
kadang kala diperluas dengan hubungan dengan negara-negara jajahannya.
Barston mendefinisikan diplomasi sebagai manajemen hubungan antar negara atau
hubungan antar negara dengan aktor-aktor hubungan internasional lainnya.----------
Dari definisi diatas dapat kita lihat setelah pasca dunia perang dingin negara
Indonesia tetap melakukan suatu manajemen hubungan antar negara atau
hubungan antar negara dengan aktor-aktor hubungan internasional maupun
nasioanal dalam menyelesaikan suatu masalah antar negara. Hal inilah yang
menjadi alasan kami bagiamana menyikapi diplomasi sebagai kegiatan yang dapat
menjalin kerjasama antar negara baik multirateral maupun bilateral, meskipun
diplomasi berhubungan dengan aktivitas-aktivitas yang damai, dapat juga terjadi
dalam kondisi perang atau konflik bersenjata, karena tugas utama diplomasi tidak
hanya manajemen konflik, tetapi juga manajemen perubahan dan pemeliharaannya
dengan cara melakukan presuasi terus menerus ditengah-tengah perubahan yang
tengah berlangsung. “Diplomasi mewakili tekanan politik, ekonomi, dan militer
kepada negara-negara yang telibat dalam aktivitas diplomasi, yang diformulasikan
dalam pertukaran permintaan dan konsesi antar para pelaku negosiasi”. Untuk
mencapai kepentingan nasional, keterampilan dalam berdiplomasi merupakan
syarat utama seorang diplomat. Diplomasi dapat diselenggarakan dalam pertemuan
khusus atau konferensi umum.---------------------------------------------------------------------
IP_CO3_12

Pekerjaan diplomat bukanlah menyusun kebijakan, diplomat mungkin menentang


kebijakan politik negara tempat dia bekerja dan negara yang diwakili, tetapi mereka
tetap diharapkan untuk menyampaikan kebijakan tersebut dan mendukung bahkan
jika kebijakan tersebut tidak mereka yakini secara pribadi.---------------------------------
Globalisasi, modernisasi, serta kemajuan teknologi informasi maupun teknologi
industi pertahanan dan pengaruh budaya Barat memiliki konsekuensi langsung
terhadap pemakaian praktik diplomasi secara internasional. Ide-ide Barat menjadi
lebih dominan dibandingkan dengan ide-ide dan kebudayaan yang berasal dari
timur. Demikian pula yang terjadi dalam diplomasi, yang menggunakan standar
internasional yang berasal dari budaya Barat. Berdasarkan kondisi nyata dan
globalisasi, pelaksanaan diplomasi sesuai dengan tuntutan Internasional
merupakan suatu keharusan sebagai upaya agar dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan global. Kegagalan dalam mengadaptasikan dan menerapkan
konsep-konsep diplomasi Barat berarti kegagalan diplomasi sehingga merupakan
kegagalan untuk menjadi masyarakat internasional yang dihormati.---------------------
Sesudah Perang Dunia I, muncul tipe baru diplomasi melalui konferensi yang
teroganisir dan permanen, seiring dengan terbentuknya organisasi-organisasi
internasional seperti LBB (Liga Bangsa-Bangsa) yang kemudian diikuti dengan
terbentuknya PBB (perserikatan Bangsa-Bangsa) setelah Perang Dunia II.------------
LBB yang diciptakan sesudah PD I, bertindak sebagai forum internasional dimana
para wakil negara-negara membicarakan kepentingan yang saling menguntungkan
atau bertentangan, dan berusaha untuk memecahkannya melalui perundingan. LBB
tidak dapat bertahan lama dan mengalami kegagalan disebabkan oleh
ketidakikutsertaan negara-negara besar dan ketidakpatuhan negara-negara besar
yang menjadi anggota untuk menepati prinsip dan kesepakatan yang telah disetujui.
Hal ini berbeda dengan PBB yang merupakan badan dunia dimana semua bangsa
di dunia ingin memiliki perwakilan. Keanggotaan PBB dianggap sebagai sebuah
pengakuan status kedaulatan dan penerimaan yang universal sebagai partner
dalam masyarakat bangsa-bangsa. Oleh karena itu diplomasi yang dilakukan oleh
PBB memperoleh konotasi, yaitu :
IP_CO3_12

a. Diplomasi Multilateral yaitu diplomasi yang dilakukan karena melibatkan


banyak pihak atau Negara-negara;----------------------------------------------------------------
b. Diplomasi Publik yaitu diplomasi yang dilakukan didepan umum, dimana
publik dapat mengetahui proses diplomasi secara transparan;----------------------------
c. Diplomasi konferensi yaitu diplomasi yang diadakan melalui konferensi-
konferensi, rapat atau pertemuan secara berkala;---------------------------------------------
d. Diplomasi parlementer yaitu diplomasi yang dilaksanakan dengan mengikuti
prosedur-prosedur dan teknik-teknik parlementer seperti debat umum, pemungutan
suara atau voting dan sebagainya;-----------------------------------------------------------------
e. Diplomasi blok atau kelompok yaitu diplomasi yang dalam pelaksanaannya
melibatkan kelompok-kelompok atau blok-blok yang ada di dunia;-----------------------
f. Diplomasi mayoritas yaitu diplomasi yang keputusannya dilakukan melalui
pemungutan suara oleh mayoritas.----------------------------------------------------------------
Dari konotasi diplomasi yang dilakukan oleh PBB negara Indonesia menganut
konotasi Diplomasi Parlementer dimana diplomasi ini dilaksanakan dengan
mengikuti prosedur-prosedur dan teknik-teknik parlementer seperti debat umum,
pemungutan suara atau voting dan sebagainya. Tujuan dari diplomasi adalah untuk
mengejar kepentingan nasionalnya baik internasional maupun nasioanal dengan
cara bertukar informasi secara terue-menerus dengan negara lain atau rakyat dari
negara lain secara persuasife antar negara untuk merubah sikap dan tingkah laku
lawannya menuju perdamaian dimana Indonesia juga menganut Politik luar negeri
Indonesia semenjak pasca proklamasi kemerdekaan memang sudah menganut
politik luar negeri bebas aktif. Hal ini tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia 1945 alinia ke-empat yang intinya bebas aktif, anti
imperialism dan kolonialisme dalam segala bentuk manifestasinya dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.------------------------------------------------------------------------------------
Politik luar negeri suatu negara pada hakekatnya adalah hasil perpaduan dan
refleksi dari politik dalam negeri yang dipengaruhi oleh perkembangan situasi
nasional maupun Internasional. Berbagai perkembangan tersebut memberikan
IP_CO3_12

peluang sekaligus tantangan dalam formulasi kebijakan dan implementasi politik


luar negari Indonesia bebas aktif.------------------------------------------------------------------
Pengalaman selama perjuangan merebut kemerdekaaan dari Belanda memperkuat
landasan politik luar negeri dengan tiga unsur utama, antara lain: nasionalisme yang
tinggi, penolakan terhadap intervensi politik baik dari domestic maupun
internasional, dan kepercayaan diri yang cukup kuat. Ketiga unsur ini lahir dari
revolusi yang menegaskan kemerdekaan dan memaksakan pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia sehingga melahirkan politik luar negeri RI yang bebas dan aktif.

Kesimpulannya adalah:
1. Kita harus dapat mengimplementasikan politik luar negeri Indonesia yang bebas
aktif dengan cara diplomasi antar negara dapat menyelesaikan suatu masalah
sehingga menguatnya gejala saling ketergantungan antar negara dan saling
keterkaitan antar-masalah global di berbagai bidang, meningkatnya peranan aktor-
aktor non-pemerintah dalam tata-hubungan antar negara, menguatnya isu-isu baru
dalam agenda internasional, seperti a.l. masalah hak asasi manusia, intervensi
humaniter, demokrasi dan demokratisasi, “good governance”, lingkungan hidup, dan
lain-lain.---------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Politik bebas aktif Indonesia seharusnya menjadikan Indonesia dapat berperan
besar dalam rangka partispasinya di dunia Internasional di tengah-tengah arus
globalisasi ini. Agar prinsip bebas aktif ini dapat dioperasionalisasikan dalam politik
luar negeri Indonesia maka setiap periode pemerintahan hendaklah menetapkan
landasan operasional politik luar negeri Indonesia yang senantiasa berubah sesuai
dengan kepentingan nasional. Arah politik bebas aktif ini berorientasi pada
kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang,
mendukung perjuangan mempertahankan kedaulatan bangsa, menolak segala
bentuk penjajahan serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerjasama
internasional bagi kesejahteraan rakyat.---------------------------------------------------------
IP_CO3_12

2. The end of history, kata Francis Fukuyama, telah mengarahkan


perkembangan dunia pada Demokrasi Liberal dan Sistem Ekonomi Pasar.
Setujukah anda dengan pendapat tersebut. Kalau tidak, apa konsekuensi lain
dari linkage politik internasional sekarang?
Jawab:
Tidak setuju.---------------------------------------------------------------------------------------------
Pada topik permasalahan ini kami akan menganalisa dari linkage politik
internasional sekarang terhadap konsekuensi dari implementasi politik luar negeri
Indonesia yang bebas aktif.--------------------------------------------------------------------------
Politik luar negeri Indonesia semenjak pasca proklamasi kemerdekaan memang
sudah menganut politik luar negeri bebas aktif. Hal ini tertuang dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 alinia ke-empat yang intinya bebas
aktif, anti imperialism dan kolonialisme dalam segala bentuk manifestasinya dan ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.----------------------------------------------------------------------------
Politik luar negeri suatu negara pada hakekatnya adalah hasil perpaduan dan
refleksi dari politik dalam negeri yang dipengaruhi oleh perkembangan situasi
nasional maupun Internasional. Berbagai perkembangan tersebut memberikan
peluang sekaligus tantangan dalam formulasi kebijakan dan implementasi politik
luar negari Indonesia bebas aktif.------------------------------------------------------------------
Pengalaman selama perjuangan merebut kemerdekaaan dari Belanda memperkuat
landasan politik luar negeri dengan tiga unsur utama, antara lain: nasionalisme yang
tinggi, penolakan terhadap intervensi politik baik dari domestic maupun internasional
(walaupun dalam The end of History, kata Francis Fukuyama yang mengarahkan
dunia pada Demokrasi Liberal dan Sistem Ekonomi Pasar), dan kepercayaan diri
yang cukup kuat. Ketiga unsur ini lahir dari revolusi yang menegaskan kemerdekaan
dan memaksakan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia sehingga melahirkan
politik luar negeri RI yang bebas dan aktif.------------------------------------------------------
Prinsip politik luar negeri yang bebas aktif tersebut merupakan suatu acuan atau
penunjuk arah untuk membentuk atau mengembangkan pengertian, sikap, dan
IP_CO3_12

tingkah laku seluruh warga negara Indonesia tentang politik luar negeri negaranya.
Prinsip-prinsip ini selalu dilontarkan dan digunakan secara konsisten oleh para
diplomat Republik Indonesia, pejabat, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan para
analis dalam setiap pengambilan keputusan.---------------------------------------------------
Dihat dari berbagai aspek, Indonesia berada pada posisi yang relative lemah sejak
awal masa kemerdekaan, namun kebijakan politik luar negerinya terus berusaha
melaksanakan peranan yang relative independen sesuai dengan prinsip idealnya
yang bebas dan aktif. Arah politik Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada
kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antarnegara berkembang,
mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa, menolak penjajahan dalam segala
bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerjasama intemasional bagi
kesejahteraan rakyat.----------------------------------------------------------------------------------
Politik luar negeri yang diterapkan oleh Indonesia mengacu pada sifat
netralitas(tidak terpengaruh dengan isu-isu The end of History), yaitu seperti
penyelesaian permasalahan secara damai, penghormatan terhadap kemerdekaan
dan kedaulatan setiap bangsa, dan hubungan luar negeri yang berorientasi
perdamaian. Pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif ini, Indonesia tetap
mengabdikannya kepada kepentingan nasional, khususnya pembangunan ekonomi
yang berdasarkan demokrasi Pancasila.---------------------------------------------------------
Berdasarkan prinsip bebas aktif ini Indonesia selalu mengingatkan bahwa setiap
negara memiliki hak untuk memilih bentuk pemerintahannya sendiri dan mengikuti
langkah-langkah pembangunannya sesuai dengan proritas-prioritas pembangunan,
latar belakang budaya dan evolusi historisnya yang spesifik.-------------------------------

Kesimpulannya adalah:
1. Politik bebas aktif Indonesia seharusnya menjadikan Indonesia dapat berperan
besar dalam rangka partispasinya di dunia Internasional di tengah-tengah arus
globalisasi ini. Agar prinsip bebas aktif ini dapat dioperasionalisasikan dalam politik
luar negeri Indonesia maka setiap periode pemerintahan hendaklah menetapkan
landasan operasional politik luar negeri Indonesia yang senantiasa berubah sesuai
IP_CO3_12

dengan kepentingan nasional, namun tidak terpengaruh pada Demokrasi Liberal


dan Sistem Ekonomi Pasar karena negara Indonesia dalam sistem ekonominya
adalah sistem ekonomi berdasarkan pembangunan ekonomi yang sesuai
Demokrasi Pancasila. Arah politik bebas aktif ini berorientasi pada kepentingan
nasional, menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang, mendukung
perjuangan mempertahankan kedaulatan bangsa, menolak segala bentuk
penjajahan serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerjasama internasional
bagi kesejahteraan rakyat (sistem ekonomi yang sesuai dengan Demokrasi
Pancasila).-----------------------------------------------------------------------------------------------
2. Dalam pengimplementasian politik bebas aktif ini ada jurang antara aspirasi dan
kemampuan untuk merealisasikannya yang tidak jarang menimbulkan dilemma
ketergantungan ekonomi dan keinginan mempertahankan independensi. Walaupun
terdapat perbedaan interpretasi pada masa Soekarno dan Soeharto dalam
penerapan prinsip bebas aktif ini, namun jiwa dan komitmen atas prinsip-prinsip itu
tidak berubah dan selalu memberi arah dan kesinambungan pada penerapan politik
luar negeri Republik Indonesia. Prinsip-prinsip ini selalu dilontarkan dan digunakan
secara konsisten oleh para diplomat Republik Indonesia, pejabat, anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan para analis baik pada masa Soekarno maupun Soeharto.
Namun demikian, penerapan dan interpretasi atas prinsip-prinsip dasar itu amat
fleksibel sifatnya.---------------------------------------------------------------------------------------
3. Dalam peraturan Menhan RI perencanaan adalah suatu proses dalam
menentukan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia baik SDM, SDA, Sarpras Nasional,
Nilai-nilai yang dimiliki, Teknologi serta Anggaran. Maka pengertian perencanaan
pembangunan adalah suatu proses perumusan alternative-alternative atau
keputusan-keputusan yang di dasarkan pada data-data dan fakta-fakta yang akan
digunakan bukan hanya sekedar teori sebagai bahan untuk melaksanakan suatu
rangkaian kegiatan/aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik(material)
maupun nonfisik (mental dan spiritual) dalam merangkai tujuan yang lebih baik
dalam menentukan konsekuensi politik internasional.----------------------------------------
IP_CO3_12

Anda mungkin juga menyukai