OLEH
daging giling. Dendeng merupakan salah satu produk daging kering yang memiliki masa simpan
lebih dari 6 bulan dengan kadar air kira-kira 15% sampai 20% dan pH 4,5-5,1. Warna dendeng
yang coklat kehitaman disebabkan oleh reaksi pencoklatan selama proses pemanasan. Reaksi
tersebut dapat menimbulkan rasa atau flavor yang pahit (Soeparno, 2000)
2. Abon Ikan
Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau, ikan
laut) yang disuwir-suwir dengan berbentuk serabut atau dipisahkan dari seratnya. Kemudian
ditambahkan dengan bumbu-bumbu selanjutnya digoreng. Dalam SNI 01-3707-1995 disebutkan
abon adalah suatu jenis makanan kering berbentuk khas, dibuat dari daging, direbus disayat-
sayat, dibumbui, digoreng dan dipres.
Abon sebenarnya merupakan produk daging awet yang sudah lama dikenal masyarakat.
Data BPS (1993) dalam Sianturi (2000) menunjukan bahwa abon merupakan produk nomor
empat terbanyak diproduksi. Abon termasuk makanan ringan atau lauk yang siap saji. Produk
tersebut sudah dikenal oleh masyarakat umum sejak dulu. Abon dibuat dari daging yang diolah
sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik kering, renyah dan gurih. Pada umumnya
daging yang digunakan dalam pembuatan abon yaitu daging sapi atau kerbau (Suryani et al,
2007)
Dalam kehidupan sehari hari kita mungkin pernah melihat masyarakat pesisir pantai atau
bahkan masyarakat kota yang membuat atau menjual dendeng dan abon ikan. Produk-produk
tradisional tersebut menarik minat banyak orang karena cara pembuatan yang mudah dan harga
juga yang begitu murah. Dendeng ikan ada yang dijual dan dipajang dan dibungkus dengan
kemaan plastic, olahan daging yang sederhana dan baik itu yang membuat nilai jual dari abon
dan dendeng semakin tinggi di lingkungan masyarakat. Di Kota Kupang sendiri pembuatan
dendeng dan abon ikan masih minim tapi yang paling banyak dibuat oleh masyarakat adalah
dendeng daging sapi. Masyarakat pesisir mungkin kita temui yang membuat dendeng ikan dan
abon ikan dengan cara yang lebih sederhana dan cara tradisional tanpa menggunakan alat-alat
Referensi
Sianturi, R. 2000. Kandungan Gizi dan Uji Palatabilitas Abon Daging Sapi dengan Kacang
Tanah (Arachis hypogeae L) Sebagai Bahan Pencampur. Skripsi Sarjana Jurusan Ilmu
Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Soeparno, 2000. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Suryani, A, Erliza Hambali, Encep Hidayat. 2007. Membuat Aneka Abon. Penebar Swadaya.
Jakarta