Anda di halaman 1dari 22

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

“ SISTEM KARDIOVASIKULAR”

OLEH

KELOMPOK IX

SUKWAN

SUNARTI

JUHAEMA

STKIP MUHAMMADIYAH BULUKUMBA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2018
KATA PENGANTAR

Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “ANATOMI FISIOLOGI SISTEM
KARDIOVASKULER

Makalah ini penulis susun untuk menambah ilmu serta untuk memenuhi salah
satu tugas dalam mata kuliah “ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca.

Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi


penulis dan pembaca pada umumnya. Untuk itu kami sampaikan terima kasih
apabila ada kurang lebihnya penulis minta maaf.

Bantaeng 09 april 2018

Penulis,
Daftar Isi

Kata pengantar ............................................................................................................

Daftar isi ......................................................................................................................

Bab I pendahuluan .......................................................................................................

A. Latar belakang ..................................................................................................


B. Rumusan masalah.............................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................
Bab II Pembahasan .......................................................................................................
A. Pengertian sistem kardiovasikular ..................................................................
B. anatomi sistem kardiovasikular
a. jantung .................................................................................................
b. pembuluh darah ...................................................................................
c. darah ....................................................................................................

C. Fisiologi sistem kardiovasikular


a. sistem peredaran darah ................................................................................
b. sistem konduksi jantung .............................................................................
c. kontraksi dan irama jantung ........................................................................
d. fase kontraksi jantung ................................................................................
e. sirkulasi jantung ..........................................................................................

Bab III Penutup


A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem
jaringan dan organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan
serta manfaat tertentu bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada
mahluk hidup yaitu sistem kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem
kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke setiap sel tubuh. Sistem
kardivaskuler terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-
pembuluh darah dan darah itu sendiri. Jantung adalah organ berongga, berotot,
yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati rongga antara paru-paru
dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz). Berat jantung di pengaruhi oleh
usia, jenis kelamin, berat badan. Selain itu kebiasaan latihan fisik dan penyakit
jantung juga mempengaruhi berat dari jantung. Fungsi jantung adalah untuk
memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil
mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
Sebenarnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak disebelah kanan
dan kiri. Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru melalui arteri
pulonali, dan keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan kebagian tubuh lain
melalui aorta. Kedua pompa itu menyemburkan darah secara bersamaan dengan
kecepatan keluaran yang sama. Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh
kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama kontraksi otot (sistolik), kamar
jantung menjadi lebih kecil karena darah disemburkan keluar. Selama relaksasi
otot dinding jantung (diastolik), kamar jantung akan terisi darah sebagai persiapan
untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal berdetak sekitar 60-80
kali per menit, menyemburkan sekitar 70mL darah dari kedua ventrikel per
detakan, dan keluaran totalnya sekitar 5 L/menit.
B. Rumusan masalah

1. pengertian sistem kardiovaskuler


2. apa saja anatomi sistem kardiovaskuler?
3. Bagaimana fisiologi sistem kardiovaskuler?
4. Bagaimana fisiologi sistem konduksi jantung?

C. Tujuan

1. untuk mengetahui apa yang dimaksud sistem kardiovaskuler


2. Mengetahui anatomi sistem kardiovaskuler
3. Mengetahui fisiologi sistem kardiovaskuler
4. Mengetahui fisiologi sistem konduksi jantung
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kardiovaskular


Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari
jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di
perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan
banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons
aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memelihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

Gambar2.1.2 : Sistem kardiovaskuler


B. Anatomi sistem kardiovasikuler

System kardiovasikular terdiri dari tiga komponen dasar yaitu :

1. Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah


untuk menimbulkan gradient tekanan yang diperlukan agar darah dapat
mengalir ke jaringan. Darah, seperti cairan lain, mengalir dari daerah
bertekanan lebih tinggi ke daerah bertekanan lebih rendah sesuai
penurunan tekanan gradient tekanan.
2. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan
mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian
mengembalikanya ke jantung.
3. Darah berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang
akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan.
a. Jantung
Adapun anatomi dari jantung yaitu :
1. Letak atau posisi jantung
Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di
rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di
sebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior Bagian
depan dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian
jantung terletak di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak di atas
diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis berada paling depan dalam
rongga thorax. Apex cordis dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat
garis medio-clavicular kiri. Batas cranial jantung dibentuk oleh aorta
ascendens, arteri pulmonalis, dan vena cava superior.
2. Ruang jantung
Ruang dalam jantung dibagi menjadi 4, yaitu :
a. Atrium Kanan (Serambi Kanan)
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari
seluruh jaringan kecuali paru. Atrium kanan yang berdinding tipis ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah dan sebagai penyalur darah
dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel kanan. Darah
yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui
vena kava superior, vena kava inverior dan sinus koronarius. Dalam muara
vena kava tidak terdapat katup - katup sejati. Yang memisahkan vena kava
dari atrium jantung ini hanyalah lipatan katup atau pita otot yang
rudimenter. Oleh karena itu, peningkatan tekanan atrium kanan akibat
bendungan darah disisi kanan jantung akan dibalikan kembali ke dalam
vena sikulasi sistemik.
b. Ventrikel Kanan ( Bilik Kanan)

Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan


vetrikel dextra melalui trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak
pendek ke paru-paru. Pada kontraksi ventrikel, setiap ventrikel harus
menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompa darah
yang diterimanya dari atrium ke sirkulasi pulmonar maupun sirkulasi
sistemik. Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit yang unik, guna
menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan
darah kedalam arteria pulmonalis. Sirkulasi paruh merupakan sistem aliran
darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap
aliran darah ventrikel kanan, dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik
terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Oleh karena itu, beban kerja
ventrikel kanan jauh lebih ringan dari pada ventrikel kiri. Akibatnaya, tebal
dinding ventrikel kanan hanya 1/3 dari dinding ventrikel kiri.

c. Atrium Kiri (Serambi Kiri)


Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium
dextra tetapi dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis
yang mengembalikan darah yang kaya oksigen dari paru-paru. Atrium kiri
menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempat vena
pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup
sejati. Oleh karena itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik
secara retrograd ke dalam pembuluh paru-paru. Peningkatan akut tekanan
atrium kiri akan menyebabkan bendungan paru. Atrium kiri memiliki
dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri
ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.

d. Ventrikel Kiri (Bilik Kiri)


Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal
dinding ventrikel dextra. Darah meninggalkan ventrikel sinistra melalui
aorta dan mengalir keseluruh tubuh kecuali paru-paru. Ventrikel kiri
menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulsi
sistemik, dan mempertahankan aliran darah kejaringan perifer. Ventrikel
kiri mempunyai otot-otot yang tebal dengan bentuk yang menyerupai
lingkaran sehingga mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama
ventrikel berkontraksi. Bahkan sekat pembatas kedua ventrikel (septum
interventrikularis) juga membantu memperkuat tekanan ynang ditimbulkan
oleh seluruh ruang ventrikel selama kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan
ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi dari pada ventrikel
kanan ; bila ada hubungan abnormal antara kedua ventrikel (seperti pada
kasus robeknya septum interventrikularis pasca – infark miokardium), maka
darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui robekan tersebut. Akibatnaya
terjadi penurunan jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup aorta
ke dalam aorta.

3. Katub Jantung
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atria ke
ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah
mengalir satu arah. Katup-katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka
membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan
tekanan pintu satu arah.
Keempat katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah
searah melalui bilik - bilik jantung. Ada 2 jenis katup : katup
antrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan ventrikel dan
katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari
ventrikel yang bersangkutan

a) Katup Atrioventrikularis (AV)


Letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katub
atrioventrikular. Katub yang terletak di antara atrium kanan dan ventrikel
kanan mempunyai tiga buah katub disebut katub trukuspid Terdiri dari tiga
otot yang tidak sama, yaitu: 1) Anterior, yang merupakan paling tebal, dan
melekat dari daerah Infundibuler ke arah kaudal menuju infero-lateral
dinding ventrikel dextra. 2) Septal, Melekat pada kedua bagian septum
muskuler maupun membraneus. Sering menutupi VSD kecil tipe alur keluar.
3) Posterior, yang merupalan paling kecil, Melekat pada cincin tricuspidalis
pada sisi postero-inferior
Sedangkan katub yang letaknya di antara atrium kiri dan ventrikel
kiri mempunyai dua daun katub disebut katub mitral Terdiri dari dua
bagian, yaitu daun katup mitral anterior dan posterior. Daun katup anterior
lebih lebar dan mudah bergerak, melekat seperti tirai dari basal bentrikel
sinistra dan meluas secara diagonal sehingga membagi ruang aliran menjadi
alur masuk dan alur keluar
b) Katub Semilunar
Disebut semilunar (“bulan separuh”) karena terdiri dari tiga daun
katub, yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan separuh
Katub semilunar memisahkan ventrikel dengan arteri yang berhubungan.
Katub pulmonal terletek pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini
dari ventrikel kanan. Katub aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Adanya katub semilunar ini memungkinkan darah mengalir dari masing-
masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama systole ventrikel,
dan mencegah aliran balik waktu diastole ventrikel

4. lapisan jantung
a. Epikardium
Epicardium adalah lapisan paling luar dari jantung,tersusun dari
lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat. Pada
epicardium terdapat pericardium. Pericardium merupakan lapisan
jantung sebelah luar yang merupakan selaput yang membungkus jantung
dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii
berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan
antara pericardium dan epicardium.

b. Miokardium

Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari


otot-otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah, otot-otot
jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot

c. Endokardium

Merupakan lapisan terakhir atau lapisan paling dalam pada


jantung. Endocardium terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir
yang melapisi permukaan rongga jantung. Lapisan endokardium atrium
jantung lebih tebal dibanding ventrikel jantung. Sebaliknya untuk
lapisan miokardium, ventrikel jantung memiliki lapisan miokardium
lebih tebal dibanding atrium jantung. Dan lapisan miokardium ventrikel
kiri jantung lebih tebal dibanding ventrikel kanan.

5. Pembuluh darah
1. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa
darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik
yang membawa darah menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam
mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan
nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida.
Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark
miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
a) Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah
dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.
b) Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan
kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
a) Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari
ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
b) Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan
pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh
nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi
fungsi utama sistem sirkulasi.

b. Pembuluh Balik (Vena)


Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak
dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis
dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena
mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah
tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap
mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu
pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini
masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di
paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh
vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua
pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula
Semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
1. Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena.
Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
a) Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh (
kepala, leher, keserambi kanan jantung).
b) Vena kava inferior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh
lainnya dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
c) Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi
kiri jantung. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah
varises.

6. Darah

1) Pengertian Darah

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah


mengangkutoksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringantubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.. Darahmanusia berwarna
merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tuaapabila
kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin,
protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk
heme, yangmerupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

2) Pembagian darah

a. Plasma darah 55 %

Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari
separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma
darah adalah air. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sarimakanan ke
sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan.
Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuhterhadap penyakit
atau zat antibodi. Sel-sel darah 45 %; terdiri dari:
a) Sel darah merah (eritrosit)

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan


tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm),
tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2
juta).warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu
zat yangdisebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di
dalamnya banyak mengandung oksigen. Fungsi sel darah merah
adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk
dikeluarkan melalui paru–paru

b) Sel darah putih (leukosit)

Bentuk dansifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kitalihat di


bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah
dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu
(pseudopodia),mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat
dibedakan menurutinti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),
banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira 6000-9000. Fungsinya sebagai
pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri
yang masuk ke dalam jaringan res (sistemretikuloendotel), tempat
pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe;sebagai pengangkut yaitu
mengangkut / membawa zat lemak dari dinding ususmelalui limpa terus ke
pembuluh darah.

c) keping-keping darah (trombosit)

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan


ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya
putih,normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika
banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekasm
embeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus.

b. Fungsi Darah

a) Sebagai alat pengangkut yaitu:

 Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk


diedarkankeseluruh jaringan tubuh.
 Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui
paru- paru.
 Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk
diedarkandandibagikanke seluruh jaringan/ alat tubuh.
 Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk
dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.

C. Fisiologi Sistem Kardiovaskular

1. Sistem Peredaran Darah Manusia


Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system peredaran darah
besar dan system peredaran darah kecil.
a. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta
menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui
arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka
disebut sebagai sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ vena membawa
darah kotor menuju ke jantung. Vena yang berasal dari sistem organ di atas
jantung akan masuk ke bilik kanan melalui vena cava inferior, sementara vena
yang berasal dari sistem organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava
posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya
akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis
merupakan satu keunikan dalam sistem peredaran darah manusia karena
merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah kotor (darah yang
mengandung CO2).

Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta – pembuluh nadi –
pembuluh kapiler – vena cava superior dan vena cava inferior – serambi kanan.

b. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)

Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri
pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya
pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk
melalui sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk
akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus.
Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-paru melalui vena
pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan
keunikan yang kedua dalam system peredaran darah manusia, karena
merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih.

Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung – arteri


pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri jantung.

2. Sistem Konduksi Jantung

Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan


listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat sifat yang khusus yaitu :

1. otomatisasi, kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan


2. irama , kemampuan membentuk impuls yang teratur
3. dayaa konduksi , kemampuan untuk menyalurkan impuls
4. daya rangsang , kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan
Berdasarkan sifat sifat tersebut diatas , maka secara spontan dan teratur
jantung akan menghasilkan impuls yang disalurkan melalui sistem
hantaran untuk merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan kontraksi
otot . perjalanan impuls dimulai dari nodus SA ke nodus AV , sampai
keserabut purkinye.

System kontraksi jantung terdiri atas :

a) Nodus Sinoatri alkularis (NSA) terletak pada atrium kanan dan dikenal
sebagai pacemaker karena impuls untuk kontraksi dihasilkan oleh nodus
ini.
b) Nodus Atrioventrikularis (NAV) terletak antara atrium dan ventrikel kanan
berperan sebagai gerbang impuls ke ventrikel.

3. Kontraksi Dan Irama Jantung

Kontraksi jantung disebut disebut systole sedangkan relaksasi jantung atau


pengisian darah pada jantung disebut diastole. Irama jantung dimulai dari
pacemaker (NSA) dengan impuls 60-80 kali/menit. Semua bagian jantung
dapat memancarkan impuls tersendiri tetapi dengan frekuensi yang lebih
rendah. Bagian jantung yang memancarkan impuls diluar NSA disebut focus
ektopik yang menimbulkan perubahan irama jantung yang disebut aritmia.
Aritmia dapat disebabkan oleh hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit, kafein,
nikotin karena hal tersebut dapat menyebabkan fokus ektopik kontraksi diluar
kontraksi dari nodus NSA. Jika terjadi hambatan aliran impuls dari NSA
menuju NAV maka impuls syaraf akan timbul dari nodus NAV dengan
frekuensi yang lebih rendah yaitu sekitar 40-50 kali/menit. Jika ada hambatan
pada bundle his atau serabut bundle kanan dan kiri maka otot jantung akan
kontraksi dengan iramanya sendiri yaitu 20-30 kali/menit. Denyut jantung 20-
30 kali/menit tidak dapat mempertahankan metabolisme otot.
4. Fase Kontraksi Jantung

Pada fase pengisian ventikel dan kontraksi atrium katup mitral dan
trikuspidalis terbuka darah akan mengalir dari atrium menuju ventrikel. Pada
fase kontraksi ventrikel isometric ventrikel mulai kontraksi dan atrium
relaksasi, katup mitral dan trikuspidalis tertutup dan katup semilunar aorta
dan pulmonal belum terbuka. Pada fase ejeksi ventikuler, katup semilunar
aorta dan semilunar aorta dan semilunar pulmonal terbuka sehingga darah
mengalir dari ventrikel menuju aorta dan arteri pulmonalis. Pada fase
relaksasi isovolumentrik terjadi relaksasi ventrikel dan katup semilunar aorta
dan pulmonal menutup sedangkan katup mitral dan katup trikuspidalis belum
terbuka.

5. Sirkulasi Jantung

Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat juga
sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.

a) Sirkulasi Sistemik
1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4. Banyak mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatik panjang.

b) Sirkulasi Pulmonal

1. Hanya mengalirkan darah ke paru.


2. Hanya berfungsi untuk paru-paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pendek.
c) Sirkulasi Koroner

Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan


oksigenasi yang cukup pada otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner
meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untk
miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.

Aliran darah koroner meningkat pada:

1. Peningkatan aktifitas
2. Jantung berdenyut
3. Rangsang sistem saraf simpatis
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran
darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan
dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati
jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda.
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang
kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran darah
pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-
paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel
dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut
bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke
atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis
masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena itu,
penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan pengetahuan bagi
pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta, Buku


Kedokteran EGC.

Smeltzer S.C dan Bare Brenda G (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Syaifudin, H. 1997. Anatomi fisiologi untuk siswa Perawat . Jakarta: EGC. Edisi
2

Syaifudin. 2010. Atlas Berwarna Tiga Bahasa Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta :
Salemba Medika,

http://themedikun.blogspot.co.id/2016/02/sistem-kardiovaskuler-page2.html
http://ayoncrayon.blogspot.com/2010/10/anatomi-fisiologi-kardiovaskuler.html

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1958045-sirkulasi-sistemik/

Anda mungkin juga menyukai